Analisis Data Analisis dan Interpretasi Data

yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan, dalam proses ini digunakan statistik yang salah satu fungsinya adalah untuk menyederhanakan data penelitian yang besar jumlahnya menjadi informasi yang lebih sederhana dan mudah dipahami. Tekhnik analisis data yang digunakan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Berdasarkan jenis data yang dikumpulkan yaitu data kuantitatif, maka tekhnik yang digunakan adalah analisis statistik sebagai berikut: a. Prosentase ialah, data diprosentasekan setelah ditabulasi dalam jumlah frekuensi jawaban responden untuk setiap alternatif jawaban dengan rumus: 100 X N F P  Keterangan: P = Prosentase untuk setiap kategori jawaban F = Frekuensi jawaban responden N = Number of clases b. Korelasi Rumus statistik yang digunakan untuk mencari dan mengetahui ada tidaknya hubungan antara kedua variabel ialah rumus korelasi “product moment”, karena dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang perlu mendapat kejelasan, apakah terdapat hubungan antara kedua variabel atau tidak terdapat hubungan. Kedua variabel tersebut ialah Minat Belajar Fikih Dan Pengamalan Ibadah. Tabel 17 Perhitungan Angka Indeks Korelasi antara Variabel X Minat Belajar Fikih dan Variabel Y Pengamalan Ibadah Siswa dalam Bidang Study Fiqih N X Y XY X 2 Y 2 1 53 52 2756 2809 2704 2 53 50 2650 2809 2500 3 51 50 2550 2601 2500 4 54 49 2646 2916 2401 5 54 50 2700 2916 2500 6 54 53 2862 2916 2809 7 57 47 2679 3249 2209 8 53 49 2597 2809 2401 9 52 48 2496 2704 2304 10 51 49 2499 2601 2401 11 46 48 2208 2116 2304 12 55 55 3025 3025 3025 13 51 52 2652 2601 2704 14 52 51 2652 2704 2601 15 44 47 2068 1936 2209 16 50 50 2500 2500 2500 17 52 45 2340 2704 2025 18 52 53 2756 2704 2809 19 51 52 2652 2601 2704 20 60 55 3300 3600 3025 21 49 46 2254 2401 2116 22 47 49 2303 2209 2401 23 45 45 2025 2025 2025 24 48 46 2208 2304 2116 25 46 45 2070 2116 2025 26 53 50 2650 2809 2500 27 48 51 2448 2304 2601 28 53 51 2703 2809 2601 29 52 50 2600 2704 2500 30 53 55 2915 2809 3025 31 49 48 2352 2401 2304 32 47 48 2256 2209 2304 33 51 52 2652 2601 2704 34 52 53 2756 2704 2809 35 47 47 2209 2209 2209 36 47 45 2115 2209 2025 37 45 44 1980 2025 1936 38 50 50 2500 2500 2500 39 54 50 2700 2916 2500 40 51 52 2652 2601 2704 JUMLAH 2032 1982 100936 103686 98540 Dari tabel diatas diketahui data sebagai berikut :  N = 40  XY = 100936  X= 2032  X 2 = 103686  Y = 1982  Y 2 = 98540 Selanjutnya data di atas akan di uji keabsahannya dengan menggunakan rumus product moment untuk mengetahui tingkat korelasi variabel, yaitu: rxy =            2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N           =             2 2 1982 98540 40 2032 103686 40 1982 2032 100936 40     x x x x =     3928324 3941600 4129024 4147440 4027424 4037440    x = 13276 18416 10016 x = 244490816 10016 = 20 . 15636 10016 = 0,64

2. Interpretasi Data

Seperti telah disebutkan di atas pada bab terdahulu, dalam memberikan interpretasi rxy atau ro dapat ditempuh dengan dua macam cara : a. Interpretasi secara sederhana Interprestasi sederhana dari perhitungan diatas ternyata angka korelasi antara variable X dan variabel Y tidak bertanda negatif, jadi terdapat korelasi positif rxy sebesar 0,64 ternyata terletak antara 0,40-0,70 maka ini menunjukkan bahwa korelasi antara variable X dan variable Y termasuk korelasi sedang atau cukup lihat rentangan harga “r” product moment. b. Interpretasi dengan menggunakan tabel nilai “r” product moment. Untuk melihat apakah ada hubungan antara variabel X dengan variabel Y yang signifikan atau tidak, dilakukan dengan jalan membandingkan besarnya r hitung dengan r tabel. Langkah pertama yang ditempuh yaitu adalah terlebih dahulu melakukan uji hipotesa. Untuk uji hipotesa maka perlu dibuat rumusan hipotesa sebagai berikut: Ho = Tidak ada korelasi positif yang signifikan antara minat belajar fikih dengan pengamalan ibadah siswa Ha = Ada korelasi positif yang signifikan antara minat belajar fikih dengan pengamalan ibadah siswa Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi hasil perhitungan tersebut signifikan atau tidak, maka perlu dibandingkan dengan r tabel product moment dengan terlebih dahulu mencari derajat bebas db, karena dalam penelitian ini sampelnya berjumlah 40 dan variable yang dikorelasikan ada dua yaitu: minat belajar fiqih X dan pengamalan ibadah Y, maka derajat bebasnya dapat dihitung denganl;angkah sebagai berikut: Db = N- nr = 40-2 =38 Setelah diketahui db sebesar 38, diperoleh “r” product moment pada taraf signifikan 5 diperoleh r tabel =0,304 dan pada taraf signifikan 1 diperoleh r tabel = 0,393. Selanjutnya kita bandingkan “rxy” dengan “r tabel ”rt. Seperti diketahui rxy yang diperileh adalah 0,64 sedangkan r tabel masing-masing 0,304 dan 0,393. Dengan demikian ternyata rxy adalah lebih besar dari pada r tabel baik pada taraf signifikansi 5 maupun pada taraf signifikansi 1. Maka hipotesa alternative Ha diterima sedangkan hipotesa nihil Ho ditolak, dengan demikian berarti bahwa ada korelasi yang sedang atau cukup yang signifikan menyakinkan antara minat belajar fiqih dan pengamalan ibadah siswa. Hal ini maka semakin besar minat belajar fiqih siswa semakin besar pula pengamalan ibadahnya, begitu juga sebaliknya. Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar konstribusi sumbangan yang diberikan variable X terhadap variable Y, maka harus diketahui terlebih dahulu suatu koefisien yang disebut dengan “Coefficient Of Determination” korelasi penentu. Dengan rumus: KD = rxy 2 x 100 = 0,64 2 x 100 = 0,409 = 40,9 Dari perhitungan diatas diperoleh hasil KD sebesar 40,9 . ini berarti variable X minat belajar fiqih memberikan kontribusi sebesar 40,9 terhadap variable Y pengamalan ibadah siswa dan ini berarti sekitar 59,1 dipengaruhi oleh faktor-faktor diluar minat belajar fikih.