80 Dari fungsi persamaan di atas, untuk melihat signifikan atau tidaknya
koefisien regresi yang dihasilkan, kita cukup melihat nilai sig pada kolom yang paling kanan kolom ke-6, jika sig 0.05, maka koefisien regresi yang dihasilkan
signifikan pengaruhnya terhadap leadership dan sebaliknya. Dari hasil diatas hanya koefisien regresi lama bersekolah dan kesempatan memimpin yang
signifikan, sedangkan sisa lainnya tidak. Dengan demikian dapat disusun persamaan regresi pada karakter leadership, yaitu :
Persamaan 4.1 Regresi karakter leadership Karakter leadership = 44.358 +0.027urutan +0.178kelas -
0.260lingkungan temting +0.257suku +0.733lama +0.155mediakom +1.508pengaruh teman -
3.868kesempatan memimpin +1.226jabatan ortu
Kemudian langkah selanjutnya peneliti menguji penambahan proporsi varians dari tiap independen variabel jika iv tersebut dimasukkan satu per satu ke
dalam analisis regresi. Tujuannya adalah melihat penambahan incremented proporsi varians dari tiap iv apakah signifikan atau tidak. Untuk analisis
lengkapnya dibahas pada sub bab berikut.
4.3.3 Pengujian Proporsi Varians sumbangan masing – masing Independent
Variabel
Pengujian pada tahapan ini bertujuan untuk melihat apakah signifikan tidaknya penambahan incremented proporsi varians dari tiap IV, yang mana IV tersebut
dianalisis secara satu per satu. Pada tabel 4.27 kolom pertama adalah IV yang
81 dianalisis secara satu per satu, kolom kedua merupakan total penambahan varians
DV dari tiap IV yang dianalisis satu per satu tersebut, kolom ketiga merupakan nilai murni varians DV dari tiap IV yang dimasukkan secara satu per satu, kolom
keempat adalah harga f hitung bagi IV yang bersangkutan, kolom df adalah derajat bebas bagi IV yang bersangkutan pula, yang terdiri dari numerator dan
denumerator, kolom f tabel adalah kolom mengenai nilaiharga IV pada tabel f dengan df dan taraf level of significance 5 yang telah ditentukan sebelumnya,
harga pada kolom inilah yang akan dibandingkan dengan harga pada kolom f hitung. Apabila harga f hitung lebih besar daripada f tabel, maka kolom
selanjutnya, yaitu kolom signifikan akan dituliskan signifikan dan sebaliknya. Yang artinya bahwa penambahan incremented proporsi varians dari iv yang
bersangkutan, dampaknya signifikan. Besarnya proporsi varians pada Karakter leadership dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.27 Penghitungan Proporsi Varians Karakter Kepemimpinan
IV R
2
R
2
CHANGE F HITUNG
DF F TABEL
SIGNIFIKAN X
1
0.000 0.000
0.001 1,128
3.92 Tidak signifikan
X
12
0.006 0.006
0.361 1,127
3.92 Tidak signifikan
X
123
0.008 0.002
0.357 1,126
3.92 Tidak signifikan
X
1234
0.010 0.002
0.325 1,125
3.92 Tidak signifikan
X
12345
0.047 0.037
1,231 1,124
3.92 Tidak signifikan
X
123456
0.047 1,123
3.92 Tidak signifikan
X
1234567
0.052 0.005
0.964 1,122
3.92 Tidak signifikan
X
12345678
0.076 0.024
1.236 1,121
3.92 Tidak signifikan
X
123456789
0.079 0.003
1.137 1,120
3.92 Tidak signifikan
TOTAL 0.079
82
Keterangan : X
1
= Urutan dalam keluarga
X
2
= Kelas
X
3
= Lingkungan tempat tinggal
X
4
=Suku
X
5
=Lama bersekolah
X
6
= Media komunikasi
X
7 =
Penagruh teman sebaya
X
8 =
Kesempatan memimpin
X
9 =
Jabatan orang tua
Dari tabel diatas dapat ringkas sebagai berikut : •
Variabel urutan dalam keluarga tidak memberikan sumbangan dalam varians karakter kepemimpinan. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara statistik
dengan F hitung = 0.001 dan df = 1,128 •
Variabel kelas memberikan sumbangan varians, sebesar 0.6 . Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan F hitung = 0.361 dan df 1,127.
• Variabel lingkungan tempat tinggal memberikan sumbangan varians sebesar
0.2 pada karakter kepemimpinan. Sumbangan tersebut tidaksignifikan dengan F hitung = 0.357 dan df 1, 126.
• Variabel suku memberikan sumbangan sebesar 0.2 pada karakter
kepemimpinan . Sumbangan ini tidak signifkan dengan nilai F hitung = 0.325 dan df = 1,125.
• Variabel lama bersekolah disekolah alam memberikan sumbangan sebesar 3.7
pada karakter kepemimpinan. Dan sumbangan tersebut tidak signifikan secara statistik dengan nilai F hitung = 1.123 dan df = 1,124
83 •
Variabel media komunikasi memberikan sumbangan yang dibulatkan menjadi 0 nol pada karakter kepemimpinan. Dan sumbangan tersebut tidak signifikan
secara statistik dengan nilai F hitung = 0 dan df = 1,123 •
Variabel pengaruh teman sebaya memberikan sumbangan sebesar 0.5 pada karakter kepemimpinan. Dan sumbangan tersebut tidak signifikan secara
statistik dengan nilai F hitung = 0.964 dan df = 1,122 •
Variabel kesempatan memimpin memberikan sumbangan sebesar 2.4 pada karakter kepemimpinan. Dan sumbangan tersebut tidak signifikan secara
statistik dengan nilai F hitung = 1.236 dan df = 1,121 •
Terakhir, variabel jabatan orang tua memberikan sumbangan hanya sebesar 0.3 terhadap bervariasinya karakter kepemimpinan. Sumbangan ini
tentunya tidak signifikan dengan F hitung = 1.137 dan df 1,120. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada tidak ada IV yang
signifikan sumbangannya terhadap karakter kepemimpinan. Salah satu asumsi dalam regresi yang harus dipenuhi agar hasil analisis
regresi dengan metode least square dapat dipercaya adalah bahwa distribusi frekuensi dari residual mengikuti distribusi normal. Apabila residual berada
disekitar garis harapan untuk kurva normal, dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi ini memiliki error atau residual yang distribusinya mengikuti kurva
normal. Artinya, hasil persamaan regresi beserta interpretasinya dapat dipercaya. Berikut adalah gambar “residual plot” yang dihasilkan yaitu gambar 4.5 untuk
dependent variabel karakter kepemimpinan.
84
Gambar 4.2 Residual Plot Karakter Kepemimpinan
Dari gambar tersebut dapat kita lihat bahwa distribusi dari residual yang dihasilkan adalah normal. Dengan demikian, uji hipotesis dan penelitian dengan
analisis regresi pada leadership dapat dipercaya.
85
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI dan SARAN
Pada bab ini, peneliti akan menyimpulkan hasil penelitian. Dalam bab ini juga akan dimuat diskusi dan saran.
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah: Tidak ada Pengaruh IV dari Faktor urutan dalam keluarga, kelas, lingkungan tempat tinggal, suku, lama bersekolah, media
komunikasi, pengaruh teman sebaya, kesempatan memimpin, jabatan orang tua mempengaruhi DV perkembangan karakter kepemimpinan siswa Sekolah Alam
Indonesia. Hal ini berarti bahwa hipotesis mayor yang menyatakan bahwa ada pengaruh dari urutan dalam keluarga, Kelas, lingkungan tempat tinggal, suku,
lama bersekolah, media komunikasi, pengaruh teman sebaya, kesempatan memimpin,
jabatan orang
tua mempengaruhi
pembentukan karakter
kepemimpinan siswa Sekolah Alam Indonesia, ditolak. Dari hasil tersebut, terdapat dua variabel yang signifikan pengaruhnya
terhadap karakter kepemimpinan yaitu lama bersekolah dan kesempatan memimpin. Dengan demikian ada 2 hipotesis minor yang diterima yaitu ada
pengaruh yang signifikan dari lama bersekolah terhadap pembentukan karakter kepemimpinan siswa Sekolah Alam Indonesia; dan ada pengaruh yang signifikan
dari kesempatan memimpin terhadap pembentukan karakter kepemimpinan siswa Aekolah Alam Indonesia.
Bila dilihat dari sumbangan varians tiap variabel meskipun variabel lama bersekolah dan kesempatan memimpin dalam koefesien regresi menunjukkan