25
2.2.2.2 Metode Outbound sebagai Pembentuk Karakter
Metode outbound diyakini memiliki kontribusi yang besar sebagi pembentuk karakter. Dalam banyak penelitian metode outbound ternyata efektif dalam
membangun pemahaman akan suatu konsep dan membangun perilaku Asti, 2009. Karakter dibentuk oleh perilaku yang berulang-ulang dalam waktu yang
lama sehingga menetap dan menjadi kebiasaan. Sejalan dengan hal tersebut, perlu penanaman nilai-nilai mulai dari masa anak-anak karena pada masa inilah dasar
karakter manusia terbentuk. Pengembangan karakter kepemimpinan melalui kegiatan alam terbuka
dapat dikonstruksikan sebagai produk maupun sebagi proses pembelajaran. Sesuai dengan pemikiran David A. Kolb tentang experiental learning yang terdiri dari
kompetisi afektif, persepsi simbolik, dan perilaku. Keterampilan lain yang diperoleh melalui outbound adalah mengambil resiko dalam batas kewajaran.
Pengalaman di alam terbuka memungkinkan orang untuk mengembangkan keberaniannya dalam rangka mempertahankan kelangsungan kelompoknya
sehingga dipaksa untuk bertindak berani dalam mengambil resiko Ancok, 2002. Alasan kenapa metode outbound digunakan antara lain Ancok, 2002,
1. Metode ini sebagai sebuah simulasi kehidupan yang kompleks menjadi sederhana
2. Metode ini menggunakan pendekataan metode belajar dari pengalaman experiential learning.
3. Metode ini penuh kegembiraan karena dilakukan dengan permainan.
26 Dalam dunia pendidikan, pemilihan metode berkaitan langsung dengan
usaha guru dalam menampilkan pengajaran yang sesuai dengan kondisi, sehingga pencapaian tujuan pembelajaran diperoleh secara optimal. Serta sebagi salah satu
hal yang mendasar dan komponen bagi berhasilnya KBM kegiatan belajar mengajar yang sama pentingnya dengan komponen-komponen lain dalam
keseluruhan proses pendidikan. Menurut Djamarah dalam Sutikno 1995, metode memiliki kedudukan :
1. Sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam KBM 2. Menyiasati perbedaan individual anak didik
3. Untuk mencapai tujuan pembelajaran Bila ditinjau secara teliti, sebenarnya keunggulan suatu metode terletak
pada beberapa faktor yang berpengaruh antara lain: tujuan, karakteristik siswa, situasi dan kondisi, kemampuan dan pribadi guru, serta sarana dan prasarana yang
digunakan. Basyirudin, Usman, 2002 Cukup banyak metode pengajaran yang diterapkan di Indonesia yang
masing-masing memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan. Metode outbound seperti yang dibahas dalam penelitian ini merujuk pada metode proses belajar dari
pengalaman experiental learning atau learning by doing. Saat ini, dalam dunia pendidikan institusional di Indonesia mulai muncul
praktek-praktek metode pembelajaran yang berbeda-beda. Salah satu contoh yang dapat dilihat adalah munculnya Sekolah Alam Indonesia, dimana sekolah ini
menekankan praktek dalam pembelajaran, sehingga proses kegiatan belajar mengajar tidak terpaku pada teori semata. Siswa dituntut untuk dapat menerapkan
27 teori yang telah didapat kedalam suatu praktek, sehingga siswa lebih paham teori
dan alasan teori tersebut. Sekolah Alam Indonesia lebih mengedepankan experiental learning dalam mendidik siswanya, yang paling konkret adalah
outbound. Dalam hal ini siswa tidak hanya dihadapkan tantangan kemampuan intelegensi tapi juga fisik dan mental, dan diharapkan kemampuan tersebut bila
terus dilatih akan menjadi sebuah pengalaman yang membekali dirinya dalam merngahadapi tantangan lebih nyata dalam persaingan di kehidupan sosial
masyarakat yayasansekolahrakyat.org
Asti 2009 juga memandang bahwa metode outbound dilirik dalam dunia pendidikan dewasa ini di sekolah-sekolah yang sistem pendidikannya berbasis
alam, dimana proses pengajaran dilakukan di alam terbuka. Bahkan di sekolah non-alam umum juga banyak yang menjadikan metode outbound sebagai variasi
pembelajaran. Untuk mendukung hal tersebut hendaknya dalam setiap metode belajar
yang diberikan kepada setiap individu dalam proses pembelajarannya haruslah mengedepankan empat pilar seperti yang dikemukakan oleh Jaques Delors 1983
dalam pidatonya di UNESCO tentang pendidikan abad ke-21, yaitu Learnig to know ; Learning to do ; Learning to be ; Learning to life together. Sehingga
pendidikan diharapkan dapat menyinergikan semangat kemajuan dan juga kekokohan karakter.
Dari uraian di atas, secara umum dapat digambarkan bahwa metode belajar yang menjadi tujuan adalah metode yang bukan saja menyangkut perkembangan
28 intelektual saja melainkan juga perkembangan karakter dengan memperhatikan
keunikan setiap individu untuk mencapai hasil yang optimal.
2.2 Outbound