Kerangka Teori Hipotesis KAJIAN TEORI

39 dan sebagainya. Fasilitator merangkum pendapat masing-masing peserta dan membuat batasan topik yakni tentang kepemimpinan. Dari contoh permainan di atas, secara tidak langsung peserta diajak untuk berpikir, membuat strategi dan sebagainya yang membutuhkan kemampuan kognisinya. Dari area afektifnya, peserta secara tidak sadar akan belajar bagaimana menghormati orang lain, tidak menang sendiri dan menghargai perasaan orang lain diluar dirinya. Sedangkan saat melakukan permainan dengan berpindah sambil mata ditutup, peserta melakukan gerakan-gerakan psikomotor. Dari permainan tersebut dapat diamati bahwa tiga area psikologis yakni kognitif, afektif, dan psikomotorik dapat beraktivitas sekaligus dalam satu kegiatan.

2.3 Kerangka Teori

Dalam kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan faktor- faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan karakter kepemimpinan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. 40 Karakter kepemimpinan merupakan variabel yang menjadi fokus dalam penelitian ini. Berdasarkan kerangka teori diatas, terdapat 10 faktor baik internal maupun eksternal yang dapat mempengaruhi terbentuknya karakter kepemimpinan. Dalam hal ini peneliti memfokuskan kajian pada salah satu faktor yaitu situasi khusus dan peran yang menimbulkan perilaku yang sesuai dalam hal ini melalui kegiatan outbound. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang maksimal, faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi perkembangan karakter kepemimpinan tidak dapat diabaikan begitu saja. Oleh karena itu, peneliti akan mengikut sertakan faktor-faktor tersebut untuk diukur kemudian dinetralkan. 41 Dikarenakan waktu penelitian yang singkat dan dan media yang terbatas, maka tidak semua faktor yang mempengaruhi karakter kepemimpinan dapat diteliti. Oleh karena itu peneliti membatasi faktor-faktor tersebut kedalam kerangka teori yang akan digunakan dalam penelitian. Berdasarkan kerangka teori penelitian diatas, maka penelitian ini dimaksudkan untuk : 1. Mengetahui pengaruh metode outbound terhadap pembentukan karakter kepemimpinan 2. Membuktikan apakah variabel-variabel lain tersebut benar-benar mempengaruhi karakter kepemimpinan

2.4 Hipotesis

Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah Hipotesis mayor : H 1 : Ada pengaruh yang signifikan metode outbound terhadap pembentukan karakter kepemimpinan siswa Sekolah Alam Indonesia H 2 : Ada pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel lain terhadap pembentukan karakter kepemimpinan siswa Sekolah Alam Indonesia Hipotesis minor : H 3 : Ada pengaruh yang signifikan hereditas terhadap pembentukan karakter kepemimpinan siswa Sekolah Alam Indonesia H 4 : Ada pengaruh yang signifikan pengaruh teman sebaya terhadap pembentukan karakter kepemimpinan siswa Sekolah Alam Indonesia 42 H 5 : Ada pengaruh yang signifikan lingkungan fisik dan sosial terhadap pembentukan karakter kepemimpinan siswa Sekolah Alam Indonesia H 6 : Ada pengaruh yang signifikan media komunikasi terhadap pembentukan karakter kepemimpinan siswa Sekolah Alam Indonesia H 7 : Ada pengaruh yang signifikan usia terhadap pembentukan karakter kepemimpinan siswa Sekolah Alam Indonesia H 8 : Ada pengaruh yang signifikan jenis kelamin terhadap pembentukan karakter kepemimpinan siswa Sekolah Alam Indonesia H 9 : Ada pengaruh yang signifikan kelas terhadap pembentukan karakter kepemimpinan siswa Sekolah Alam Indonesia H 10 : Ada pengaruh yang signifikan suku terhadap pembentukan karakter kepemimpinan siswa Sekolah Alam Indonesia. H 11 : Ada pengaruh yang signifikan lama di sekolah alam terhadap pembentukan karakter kepemimpinan siswa Sekolah Alam Indonesia. 43

BAB 3 METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan diuraikan lebih lanjut mengenai metode yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun penjelasan mengenai metode dimulai dengan deskripsi mengenai populasi dan sampel, variabel penelitian, instrumen penelitian, prosedur pengumpulan data, serta metode analisis data. Pada penelitian ini, yang hendak diteliti adalah pengaruh metode outbound dalam pembentukan karakter kepemimpinan siswa Sekolah Alam Indonesia. Oleh karena itu, pendekatan yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut adalah pendekatan kuantitatif, dimana temuan penelitian merupakan hasil kesimpulan statistik beserta analisisnya. 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Yang menjadi target populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Sekolah Alam Indonesia di Ciganjur, Jakarta Selatan yang berjumlah 415 orang dokumen SAI 2010 yang terdiri dari tiga tingkatan yakni Kelompok Bermain, Sekolah Dasar , dan Sekolah Lanjutan. Sekolah Alam Indonesia dipilih sebagai tempat penelitian karena mempunyai sistem pendidikan yang unik dan terintegrasi, yaitu sistem pendidikan yang menggunakan metode belajar yang dilakukan dengan permainan sehingga siswa tidak merasa sedang belajar dengan alam sebagai kelas sehingga belajar tidak merasa bosan, capek, atau takut karena pendekatan yang