Paradigma Penelitian Desain Penelitian

khalayak melalui teks-teks berita yang berkaitan dengan kasus Ahmadiyah Indonesia, Al Qiyadah Al Islamiyah dan Baitul Muslimin Indonesia PDI-P. Perbandingan skripsi-skripsi di atas dengan skripsi yang penulis susun, ialah terletak pada berita yang diteliti serta pisau analisis yang digunakan. Peneliti menggunakan pisau analisis framing model Robert N. Entman yang membagi analisisnya terhadap empat elemen, yaitu pendefinisian masalah, sumber masalah, membuat pilihan moral dan menekankan penyelesaian.

E. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian ini adalah paradigma konstruksionis yang sering disebut sebagai paradigma produksi dan pertukaran makna. Dengan konsentrasi analisis yaitu menemukan bagaimana peristiwa atau realitas tersebut dikonstruksi dan dengan cara apa konstruksi dibentuk. 4 Paradigma konstruksionis memperhatikan interaksi antara komunikator dan komunikan untuk menciptakan pemaknaan atau tafsiran dari suatu pesan. Paradigma konstruksionis menekankan pada politik pemaknaan dan proses bagaimana seseorang membuat gambaran tentang realitas. Paradigma ini memandang kegiatan komunikasi sebagai proses yang dinamis. Titik perhatian tidak terletak pada bagaimana seorang mengirimkan pesan, melainkan bagaimana masing- masing pihak yang terlibat dalam lalu lintas komunikasi memproduksi dan mempertukarkan makna. 4 Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi dan Politik Media, h. 37. Dalam buku “Analisis Framing Konstruksi, Ideologi dan Politik Media”, Eriyanto menyebutkan bahwa, penelitian dengan paradigma konstruksionis memiliki beberapa karakteristik, yaitu : 1 Memiliki tujuan untuk menentukan realitas yang terjadi sebagai hasil interaksi antara peneliti dengan objek penelitian 2 Peneliti melibatkan dirinya dengan realitas yang diteliti 3 Makna yang dihasilkan dari suatu teks merupakan hasil negosiasi antara teks dengan peneliti 4 Hasil penelitian merupakan interaksi antara peneliti dan objek penelitian 5 Subjektivitas peneliti menjadi dasar dari proses analisis 6 Empati dan interaksi dialektis antara peneliti dan teks sangat ditekankan dalam rekonstruksi realitas yang diteliti 7 Kualitas dilihat dari sejauh mana peneliti mampu menyerap dan mengerti bagaimana individu mengkonstruksikan realitas

2. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif, memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip umum yang mendasari perwujudan sebuah makna dari gejala-gejala sosial di masyarakat. Penelitian ini bersifat kualitatif karena dalam pelaksanaannya lebih dilakukan pada pemaknaan teks daripada penjumlahan kategori. Pendekatan kualitatif tidak menggunakan prosedur statistik dalam pendekatannya, melainkan dengan berbagai macam sarana. Sarana tersebut antara lain dengan wawancara, pengamatan, atau dapat juga melalui dokumen, naskah, buku, dan lain-lain. Penelitian ini tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling. Penelitian ini lebih menekankan pada kualitas data bukan kuantitas data. 5 5 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikas Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2006, h. 58.

3. Subjek dan Obyek Penelitian