dengan kalangan tertentu yang memahami betul gerak pers, mereka menilai setiap penulisan berita menyimpan latar belakang seorang penulis.
E. Analisis Framing Model Robert N. Entman
Analisis framing dapat diartikan secara sederhana sebagai analisis untuk mengetahui bagaimana realitas dibingkai oleh media. Analisis framing itu
sendiri merupakan metode yang sesuai dengan perspektif komunikasi, analisis ini digunakan untuk membedah ideologi media saat mengkonstruksikan fakta
atau suatu peristiwa. Framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis
berita.
37
“Kenapa peristiwa ini diberitakan sementara peristiwa itu tidak diberitakan? Kenapa sisi yang ini diberitakan sementara sisi yang lain
luput dalam pemberitaan? Kenapa aspek yang ini ditonjolkan oleh media, sementara aspek yang lain dihilangkan dalam pemberitaan? Kenapa bagian
yang ini ditekankan oleh media, sementara bagian yang itu dikaburkan? Semua pertanyaan tersebut mengarah dalam konsep yang disebut sebagai
framing.”
38
Ada dua aspek dalam framing, yaitu memilih fakta dan menuliskan fakta. Konsep framing dalam studi media banyak mendapat pengaruh dari bidang
sosiologi dan psikologi. Pendekatan psikologi melihat bagaimana pengaruh kognisi seseorang dalam membentuk skema tentang diri atau gagasan tertentu.
Orang cenderung melihat dunia ini dari perspektif tertentu, pesan atau realitas cenderung dilihat dalam kerangka berpikir tertentu. Karenanya, realitas yang
sama bisa jadi digambarkan secara berbeda oleh orang yang berbeda, karena
37
Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Semiotika dan Framing
, h. 162.
38
Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi dan Politik Media, h. 2
orang mempunyai pandangan atau perspektif yang berbeda. Dalam pendekatan sosiologi, konsep framing secara aktif yaitu dengan mengklasifikasikan dan
mengkategorisasikan pengalaman hidup agar mempunyai makna. Pada bagian ini, frame di lihat terutama untuk menjelaskan bagaimana organisasi media dan
pembuat berita membentuk berita secara bersama-sama. Framing menentukan apa yang perlu atau harus diperhatikan oleh
khalayak, bagaimana mereka mengerti masalah sebagaimana tercermin dalam penilaian dan pilihan jawaban yang diambil. Dalam prakteknya, framing
dijalankan oleh media dengan menyeleksi isu tertentu dan mengabaikan isu yang lain, serta menonjolkan aspek dari isu tersebut dengan menggunakan
berbagai macam strategi wacana. Framing dapat menyebabkan suatu peristiwa yang sama dapat menghasilkan berita yang secara radikal berbeda apabila
masing-masing wartawan memiliki frame yang berbeda ketika melihat peristiwa tersebut dan menuliskan pandangannya dalam bentuk berita.
Robert N. Entman ialah seorang ahli yang meletakkan dasar-dasar bagi analisis framing untuk studi isi media, yaitu menekankan pada level
makrostruktural dan mikrostruktural. Pertama, level makrostruktural yang dapat kita lihat sebagai pembingkaian dalam tingkat wacana. Kedua, level
mikrostruktural yang memusatkan perhatian pada bagian atau sisi mana dari peristiwa tersebut yang ditonjolkan dan bagian mana yang dilupakan atau
dikecilkan, pembahasannya berkaitan dengan pilihan fakta, sudut pandang dan narasumber. Konsep framing oleh Entman digunakan untuk menggambarkan
proses seleksi dan penonjolan aspek tertentu dari realitas media. Entman melihat
framing dalam dua dimensi, yaitu seleksi isu dan penekanan atau penonjolan isu, seperti yang dapat peneliti jelaskan pada tabel di bawah ini :
Tabel 03 Perangkat Framing Entman
39
Seleksi isu Seleksi
isu berkaitan
dengan pemilihan fakta. Dalam hal ini dilihat
aspek mana yang diseleksi untuk ditampilkan ? Ada bagian berita yang
dimasukkan included, tetapi ada juga bagian yang dikeluarkan excluded.
Tidak semua aspek atau bagian dari isu ditampilkan, wartawan memilih
aspek tertentu dari suatu isu.
Penonjolan aspek tertentu dari isu Bagian ini
berhubungan dengan
penulisan fakta. Dalam hal ini, dilihat bagaimana aspek tertentu ditulis ? Hal
ini sangat berkaitan dengan pemakaian kata, kalimat, gambar dan citra
tertentu untuk ditampilkan kepada khalayak.
Kedua faktor tersebut dapat lebih mempertajam framing berita melalui proses seleksi isu yang layak ditampilkan dan penekanan isi beritanya. Perspektif
wartawanlah yang akan menentukan fakta yang dipilihnya, ditonjolkannya dan dibuangnya. Pengambilan keputusan mengenai sisi mana yang ditonjolkan tentu
melibatkan nilai dan ideologi para wartawan yang terlibat dalam proses produksi sebuah berita. Dalam konsepsi Entman, framing pada dasarnya merujuk pada
pemberian definisi, penjelasan, evaluasi dan rekomendasi. Wartawan memutuskan apa yang akan ia beritakan, apa yang diliput dan apa yang harus
dibuang, apa yang ditonjolkan dan apa yang harus disembunyikan kepada khalayak.
39
Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi dan Politik Media, h. 187
Tabel 04 Konsepsi Framing Entman
Define Problems Pendefinisian Masalah
Ialah elemen yang pertama kali kita lihat mengenai framing. Menekankan
bagaimana peristiwa dipahami oleh wartawan. Peristiwa yang sama dapat
dipahami secara berbeda. Bagaimana sebuah peristiwa dilihat ? Sebagai apa ?
Atau sebagai masalah apa ?
Diagnose Causes Sumber Masalah
Ialah elemen framing yang digunakan untuk membingkai siapa yang dianggap
sebagai aktor dari suatu peristiwa. Penyebab di sini bisa berarti apa what
dan bisa juga berarti siapa who. Peristiwa itu dilihat disebabkan oleh
apa ? Apa yang dianggap sebagai penyebab dari suatu masalah ? Siapa
yang
dianggap sebagai
penyebab masalah ?
Make Moral Judgement Membuat Keputusan Moral
Ialah elemen framing yang dipakai untuk memberi argumentasi pada
pendefinisian masalah yang sudah dibuat. Nilai moral apa yang disajikan
untuk menjelaskan masalah ? Nilai moral
apa yang
dipakai untuk
melegitimasi atau
mendelegitimasi suatu tindakan ?
Treatment Recommendation Penekanan Penyelesaian Solusi
Ialah elemen yang dipakai untuk menilai apa yang dikehendaki oleh
wartawan. Jalan apa yang dipilih untuk menyelesaikan masalah. Penyelesaian
apa yang ditawarkan untuk mengatasi masalahisu? Jalan apa yang ditawarkan
dan harus ditempuh untuk mengatasi masalah ?
F. Kerangka Pemikiran