dirasakan sesuai dengan yang diharapkannya, maka kualitas pelayanan dipersepsikan baik  dan  memuaskan.  Jika  pelayanan  yang  diterima  melebihi  harapan  pelanggan,
maka kualitas pelayanan dipersepsikan sebagai kualitas pelayanan yang ideal. Namun sebaliknya, jika pelayanan yang diterima jauh dari harapan pelanggan maka kualitas
pelayanan  dipersepsikan  buruk.  Oleh  sebab  itu,  baik  tidaknya  kualitas  pelayanan tergantung  pada  kemampuan  penyedia  pelayanan  dalam  memenuhi  harapan
pelanggan secara konsisten.
2.    Aspek-aspek Kualitas Pelayanan
Simamora  menyatakan  bahwa  terdapat  lima  dimensi  penentu  kualitas pelayanan,  yang  selanjutnya  kelima  dimensi  ini  akan  dijadikan  pedoman  untuk
mengetahui kepuasan nasabah, yaitu :
10
a  Reliability  kehandalan,  yakni  kemampuan  memberikan  pelayanan  yang
dijanjikan dengan  segera, akurat, dan  memuaskan. dapat juga  berarti perusahaan yang  bersangkutan  memenuhi  janjinya,  misalnya  menyampaikan  layanan  sesuai
dengan jadwal yang disepakati.
b  Responsibility  ketanggapan,  yakni  keinginan  para  staf  untuk  membantu  para
pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap atau cepat.
10
Bilson Simamora.memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan profitable.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2001, hal. 187
c  Assurance  keyakinan,  mencakup  pengetahuan,  kemampuan,  kesopanan,  dan
sifat  dapat  dipercaya  yang  dimilki  para  staf  ;  bebas  dari  bahaya,  resiko,  atau keragu-raguan.
d  Emphaty  kepedulian,  meliputi  kemudahan  dalam  melakukan  hubungan,
komunikasi  yang  baik,  perhatian  pribadi,  dan  memahami  kebutuhan  para pelanggan.
e  Tangible  berwujud,  yaitu  bukti  fisik  dari  layanan,  yang  dapat  berupa  fasilitas
fisik, perlengkapan dan peralatan yang dipergunakan, dan sarana komunikasi.
3.  Tinjauan Islam tentang kualitas pelayanan
Amal  saleh  dalam  pandangan  Islam  dapat  juga  diartikan  dengan  pengertian kualitas  jasa  atau  pelayanan.  Namum  pengertian  amal  saleh  mencakup  makna  yang
sangat  luas  sekali.  Karena  pengertian  amal  saleh  erat   kaitannya  dengan  kewajiban mahluk  terhadap sang penciptanya , yaitu Allah SWT.
Kaelany  menjelaskan.  Amal  saleh  ,  meskipun  istilah  ini      bahasa  arab,  akan tetapi  ia  sudah  menjadi  bahasa  yang  sangat  popular  alam  bahasa  Indonesia.  Amal
artinya perbuatan, dan  saleh artinya  baik.  Amal  saleh  artinya: perbuatan  baik, karya yang  berguna,  akivitas  yang  berkualias,  atau  amal  yang  bermanfaat.  Dalam  kamus
besar  bahasa  Indonesia,  amal  saleh  diartikan  sebagai:  perbuatan  yang  sungguh-
sungguh  dalam  menjalankan  ibadah  atau  menunaikan  kewajiban  agama  seperti perbuatan baik sesama manusia.
11
Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Mulk ayat ke 2 :
ﺰﻳﹺﺰﻌﹾﻟﺍ ﻮﻫﻭ ﺎﹰﻠﻤﻋ ﻦﺴﺣﹶﺃ ﻢﹸﻜﻳﹶﺃ ﻢﹸﻛﻮﹸﻠﺒﻴﻟ ﹶﺓﺎﻴﺤﹾﻟﺍﻭ ﺕﻮﻤﹾﻟﺍ ﻖﹶﻠﺧ ﻱﺬﱠﻟﺍ ﺭﻮﹸﻔﻐﹾﻟﺍ
Artinya  :  “Dialah  Allah  yang  menciptakan  kematian  dan  kehidupan  .  Untuk menguji  kamu,  siapakah  diantaramu  yang  paling  baik  amalnya  .  Dan  Allah
maha perkasa lagi maha pengampun”. Islam  sangat  menjunjung  tinggi  prinsip-prinsip  keutamaan  dan  kemulian
dalam  segala  aktivitas  seorang  muslim  diberbagai  sektor  kehidupan.  Hal  itu  sudah menjadi  tuntunan  yang  sangat  mendasar  dalam  perbuatan  amal  saleh  untuk
mendapatkan hasil yang berkualitas. Nurcholis  madjid  menjelaskan  bahwa,  Allah  SWT  mewajibkan  kita  untuk
berbuat baik dalam segala hal, sehingga ketika kita harus menyembelih binatangpun hendaklah  kita  asah  pisau  setajam-tajamnya  agar  binatang  itu  tidak  menderita.
Sebagaimana yang dijelaskan Rasulullah SAW dalam haditsnya :
12
11
HD  Kaelany, Islam,Iman dan Amal Sholeh, 2000, PT Rineka Cipta, Jakarta, hal, 167
12
Nurcholis Madjid, Dalam Makalah Seminar Sehari Etika Kerja: Nilai Islam Dalam Manajemen, Membangun Kesadaran Baru Etika Kerj,1997
ِﷲﺍ ﹺﻝﻮﺳﺭ ﻦﻋ ﻪﻨﻋ ُﷲﺍ ﻲﺿﺭ ﹴﺱﻭﹶﺃ ﹺﻦﺑﺍ ﺩﺍّﺪﺷ ﻰﹶﻠﻌﻳ ﻲﹺﺑﹶﺃ ﻦﻋ ﹶﻝﺎﹶﻗ ﻢّﹶﻠﺳﻭ ﻪﻴﹶﻠﻋ ُﷲﺍ ﻰّﹶﻠﺻ
: َﷲﺍ ّﹶﻥﹺﺇ
ﺴﺣِﻹﹾﺍ ﺐﺘﹶﻛ ﻰﹶﻠﻋ ﹶﻥﺎ
ﻢﺘﺤﺑﹶﺫ ﺍﹶﺫﹺﺇﻭ ﹶﺔﹶﻠﺘﻘﹾﻟﺍ ﺍﻮﻨِﺴﺣﹶﺄﹶﻓ ﻢﺘﹾﻠﺘﹶﻗ ﺍﹶﺫﹺﺈﹶﻓ ،ٍﺀﻲﺷ ّﹺﻞﹸﻛ ّﺪﺤﻴﹾﻟﻭ ﹶﺔﺤﺑّﺬﻟﺍ ﺍﻮﻨِﺴﺣﹶﺄﹶﻓ
ﺡﹺﺮﻴﹾﻟﻭ ﻪﺗﺮﹾﻔﺷ ﻢﹸﻛﺪﺣﹶﺃ ﻪﺘﺤﻴﹺﺑﹶﺫ
. ﻢﻠﺴﻣ ﻩﺍﻭﺭ
Dari  Abu  Ya’la  Syaddad  bin  Aus  r.a  dari  Rasulullah  SAW  bersabda:  Sesungguhnya  Allah telah menetapkan perbuatan baik ihsan atas segala sesuatu . Jika kalian membunuh maka
berlakulah baik dalam hal tersebut. Jika kalian menyembelih berlakulah baik dalam hal itu, hendaklah  kalian  mengasah  pisaunya  dan  menyenangkan  hewan  sembelihannya.
Riwayat Muslim
Seluruh aktivitas seorang muslim, dalam pandangan islam merupakan ibadah sesuai dengan tujuan Allah SWT dalam menciptakan manusia seperti yang termaktub
dalam firmanNYA dalam surat Az-zariyat ayat 56:
ﹾﻟﺍﻭ ﻦﹺﺠﹾﻟﺍ ﺖﹾﻘﹶﻠﺧ ﺎﻣﻭ ﻥﻭﺪﺒﻌﻴﻟ ﺎﱠﻟﹺﺇ ﺲﻧﹺﺈ
Artinya:  “  Dan  tidaklah  Aku  ciptakan  jin  dan  manusia  melainkan  untuk beribadah kepadaKu”.
Pengertian  ibadah  dalam  Islam  adalah  satu  perbuatan  makhluk  yang menyatakan  bakti  atau  pengabdian  kepada  Allah  SWT  yang  telah  menciptakannya.
Sehingga  segala  upaya  baik  bersifat  lahir  maupun  bathin  dikerahkan  untuk mendapatkan kebahagiaan dan keselarasan hidup, baik terhadap diri sendiri, keluarga,
masyarakat, maupun terhadap alam semesta.
Dalam  pandangan  syariah  pengertian  ibadah  mempunyai  aspek  khusus  dan aspek umum. Aspek khusus biasanya dikaitkan dengan amal perbuatan yang bersifat
ritual yakni, amal perbuatan yang pola tatacaranya telah baku sebagaimana yang telah dicontohkan  oleh  Rasulullah  SAW.  Seperti  shalat,  zakat,  puasa,  dan  haji  berikut
penjelasan manfaatnya. Sedangkan aspek umum adalah setiap perbuatan selain shalat, zakat,  puasa,  dan  haji  yang  biasa  disebut  aspek  mu’amalah  seperti  jual  beli,
perdagangan,  pemerintahan,  pendidikan,  dan  lain-lain  yang  memang  ditujukan  atau diniatkan untuk kebaikan umat manusia.
Sebagai  teladan,  Allah  SWT  telah  mengutus  RasulNYA,  Muhammad  SAW ketengah-tengah  umat  manusia  agar  dapat  menuntun  pengikutnya  melakukan  amal
perbuatan terbaikshaleh, sebagaimana firman Nya dalamsurat Al-Ahzab ayat 21:
ﺪﹶﻘﹶﻟ ﺔﻨﺴﺣ ﹲﺓﻮﺳﹸﺃ ﻪﱠﻠﻟﺍ ﹺﻝﻮﺳﺭ ﻲﻓ ﻢﹸﻜﹶﻟ ﹶﻥﺎﹶﻛ
…..
Artinya;  “sesungguhnya  pada  diri  Rasulullah  terdapat  suri  tauladan  yang baik. . . . . . “
Apabila  dalam  aspek  ibadah  khusus  telah  dicontohkan  bagaimana  tatacara pelaksanaan  sholat,  zakat,  puasa  dan  haji.  Maka  demikian  pula  halnya  dengan
masalah mu’amalah. Afzalurrahman  menjelaskan,  bahwa  rahasia  keberhasilan  Rasullullah  SAW
sebagai  seorang  pedagang  diantaranya  adalah  karena  sifat  jujur  dan  adil  dalam mengadakan  hubungan  dagang  dengan  para  pelanggannya.  Sifat-sifat  ini  telah
tumbuh  melekat  dalam  diri  beliau  yang  sangat  dikenal  oleh  masyarakat  saat  itu bahkan  sampai  saat  ini  dengan  sebutan  Al-Amien,  dan  juga  empat  sifat  beliau
lainnya   yaitu  Shiddiq  benar  dalam  niat,  Tabligh  Transfer  knowlegde,  Amanah jujur dan bertanggung jawab , dan Fathanah cerdas dan berwawasan luas.
13
Dengan berpegang teguh pada prinsip ini, Nabi telah memberikan teladan cara yang  baik  menjadi  pedagang  yang  berhasil.  Sebelum  menikah  dengan  siti  khadijah,
Nabi  telah  berdagang  sebagai  agen  siti  khadijah  ke  syiria,  Jerusalem,  yaman  dan tempa-tempat  lainnya.  Dalam  perdagangan  ini  Nabi  mendapatkan  keuntungan  yang
melebihi  dugaan.  Tidak  sepeserpun  digelapkannya  dan  tidak  sepeserpun  yang dihilangkan  oleh  Nabi.  Siti  khadijah  senang  dengan  kejujuran,  integritas,  sikap  baik
dan kemampuan  berdagang  beliau,  yang pada akhirnya  menimbulkan rasa cinta dan kasih  sayang  dalam  diri  siti  khadijah.  Selanjutnya  hal  ini  berakhir  dengan  lamaran
perkawinan siti khadijah kepada Nabi Muhammad SAW.
14
B.  Persepsi