Sejarah Berdirinya Bank Muamalat Indonesia

34

BAB III GAMBARAN UMUM BANK MUAMALAT INDONESIA

A. Sejarah Berdirinya Bank Muamalat Indonesia

Bank Islam pertama di Indonesia adalah PT.. Bank Muamalat Indonesia. Sejarah berdirinya Bank Muamalat Indonesia bermula dari kegelisahan masyarakat Islam Indonesia tentang masalah ekonomi terutama masalah bunga bank dan Perbankan. Berdasarkan keputusan Majlis Tarjih Muhammadiyah pada Muktamar di Sidoarjo Jawa Timur tahun 1968 yang memutuskan bahwa bunga bank yang diberikan oleh bank-bank negara kepada nasabah demikian pula sebaliknya, hukumnya termasuk syubhat atau musytabiat, artinya belum jelas halal haramnya. 1 Berdasarkan keputusan tersebut, maka umat Islam mengetahui bahwa bunga bank masih diragukan kehalalan dan keharamannya, sehingga umat Islam menjadi ragu untuk melakukan transaksi di bank-bank Negara, sedangkan di satu pihak sesuai dengan tuntunan perkembangan kebutuhan ekonomi, segala sesuatunya mereka harus berhubungan dengan bank, dan di pihak lain di dalam sanubari mereka masih khawatir akan ribanya bank yang dilarang oleh ajaran agama Islam. Hal tersebut merupakan topik utama yang di bicarakan dalam loka karya “Bunga Bank dan Perbankan” yang diselenggarakan Majelis Ulama Indonesia MUI pada tanggal 18-20 Agustus 1990 di Cisarua. Pokok pemikiran yang dihasilkan pada lokakarya tersebut terkait erat dengan gagasan untuk membentuk Bank Syariah. Ide 1 http:www.muamalatbank.comindex.phphomeaboutprofile senin 18102010 ini kemudian lebih dipertegas lagi dalam Musyawarah Nasional MUNAS ke IV MUI di Hotel Sahid Jaya Jakarta tanggal 22-25 Agustus 1990 yang mengamanahkan kepada Bapak K.H. Hasan Bahri yang terpilih kembali sebagai Ketua Umum MUI, untuk merealisasikan pendirian Bank Islam tersebut. Setelah itu, MUI membentuk suatu Kelompok Kerja POKJA untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Tim POKJA ini membentuk Tim Kecil “Penyiapan Buku Panduan Bank Tanpa Bunga”, yang diketuai oleh Bapak Dr. Ir. M. Amin Azis. 2 Hal paling utama dilakukan oleh Tim MUI ini di samping melakukan pendekatan-pendekatan dan konsultasi dengan pihak-pihak terkait adalah menyelenggarakan pelatihan calon staf melalui Management Development Program MDP di Lembaga Pendidikan Perbankan Indonesia LPPI, Jakarta yang dibuka pada tanggal 29 Maret 1991 oleh Menteri Muda Keuangan, dan meyakinkan beberapa pengusaha muslim untuk jadi pemegang saham pendiri. Untuk membantu kelancaran tugas-tugas MUI ini dibentuklah Tim Hukum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia ICMI yang di bawah Ketua Drs. Karnaen Perwaatmadja, MPA. Tim ini bertugas untuk mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut aspek hukum Bank Islam. Pada tanggal 1 November 1991 terlaksana penandatanganan Akte Pendirian PT. Bank Muamalat Indonesia di Sahid Jaya Hotel dihadapan Notaris Yudo Paripurno, SH. dengan Akte Notaris No.1 tanggal 1 November 1991 Izin Menteri 2 Bank Muamalat Indonesia, Laporan Tahunan , Jakarta: Bank Muamalat Indonesia, 1993, hal. 5 Kehakiman No.C2.2413.HT.01.01 tanggal 21 Maret 1992Berita Negara RI tanggal 28 April 1992 No.34. 3 Pada saat penandatanganan Akte Pendirian ini terkumpul komitmen pembelian saham sebanyak Rp 48 miliar. Selanjutnya, pada acara silaturahmi pendirian Bank Syari’ah di Istana Bogor, diperoleh tambahan komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang turut menenm modal senilai Rp 106 miliar. Dengan angka modal awal ini Bank Muamalat mulai beroperasi pada tanggal 1 Mei 1992 bertepatan dengan tanggal 27 Syawal 1412 H, SK Menteri Keuangan RI No. 1223MK. 0131991 tanggal 5 November 1991 diikuti oleh izin usaha keputusan MenKeu RI No. 430KMK.0131992 tanggal 24 April 1992. 4 Pada hari Jum’at, 27 Syawal 1412 H, bertepatan dengan tanggal 1 Mei 1992, Menteri Keuangan dan dengan dihadiri oleh Gubernur Bank Indonesia, meresmikan mulai beroperasinya Bank Muamalat dalam upacara “Soft Opening” yag diadakan di Kantor Pusat Bank Muamalat di Gedung Arthaloka, Jl. Jend. Sudirman Kav. 2 Jakarta. Pada awalnya keberadaan Bank Muamalat Indonesia belum mendapat perhatian yang optimal dalam tatanan industri perbankan Nasional. Namun setelah terbukti bahwa Bank Islam mampu menangani masalah ekonomi di saat Indonesia di landa krisis moneter serta bank-bank konvensional banyak yang vailid, Bank Islam tetap berdiri dan melakukan transaksinya seperti biasa. Kemudian secara tegas sistem perbankan Syariah ditempatkan sebagai bagian dari sistem perbankan Nasional. 3 Ibid.hal.7 4 Ibid, hal.8 Perkembangan Bank Muamalat Indonesia diikuti dengan membuka cabang- cabang di berbagai Provinsi, termasuk Provinsi Jambi. Berdirinya Bank Muamalat di Jambi dilatarbelakangi oleh penduduk Propinsi Jambi yang mayoritas memeluk Agama Islam yang sangat membutuhkan layanan masyarakat untuk melakukan transaksi keuangan yang didasarkan pada prinsip-prinsip Syari’ah Islam. Selain itu Propinsi Jambi memiliki potensi Sumber Daya Alam SDA yang sangat potensial, yang hingga saat ini belum dimanfaatkan secara optimal, sehingga dengan potensi SDA ini propinsi Jambi memiliki kesempatan yang sangat besar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi di masa mendatang. 5 Rencana pendirian BMI Jambi sudah mulai dilakukan penjajakannya sejak tahun 2002. Penjajakan tersebut bermula dari salah satu perusahaan perkebunan Sawit yang berlokasi di Jambi yang mendapat pembiayaan dari BMI Cabang Pekan Baru. Karena BMI Cabang Pekan Baru memberikan fasilitas yang sangat besar kepada perusahaan Sawit tersebut, maka perlu pemantauan secara langsung terhadap perkembangan perusahaan tersebut. Dikarenakan jarak antara BMI Cabang Pekan Baru dengan perusahaan Sawit itu sangat jauh, maka timbullah usulan untuk mendirikan BMI di Jambi agar pelaksanaan pengawasannya dapat dilakukan dengan efisien. 5 Dokumen bank muamalat cabang jambi 2007 Dan akhirnya setelah melalui proses yang panjang dengan proses pengamatan, penilaian, serta studi kelayakan, usaha dari tim pengembang jaringan muamalat berhasil dan didirikanlah BMI Cabang Jambi pada tanggal 7 Oktober 2003. Diresmikan oleh Bapak Zulkifli Nurdin bersama dengan Direktur Bank Muamalat Indonesia yaitu Bapak Suhaji, dan dengan melantik Branch Manager BMI Cabang Jambi yaitu Bapak Andri Donny, dengan staf yang terdiri dari 5 orang, diantaranya yaitu 1 Teller, 1 Custumer Service, 2 Back Office dan 1 Marketing.

B. Letak Geografis BMI Cabang Jambi