Uji literalis Metodologi Penelitian

a. Uji literalis

Dalam suatu penelitian, ada kecenderungan mengelompokan data ke jenis data linier. Padahal, mungkin saja sebaran data tersebut tidak linier atau berbentuk kurva sehingga harus digunakan parameter lain, bukan dengan regresi. Kepastian linier atau tidaknya suatu data, tidak dapat didasarkan pada asumsi-asumsi, melainkan harus dengan suatu uji linieritas. b. Uji normalitas Data-data bersekala interval sebagai hasil pengukuran pada umumnya mengikuti asumsi distribusi normal. Namun, tidak tertutup kemungkinan data tersebut tidak mengikuti asumsi. Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang diperoleh, harus mengikuti uji normalitas. Berbagai rumus statistik inferensial yang dipergunakan untuk menguji hipotesis penelitian mendasarkan pada asumsi bahwa data yang bersangkutan memenuhi ciri sebaran normal. Dengan kata lain, keadaan data distribusi normal merupakan sebuah data persyaratan yang harus terpenuhi. Sebuah data yang berdistribusi tidak normal tidak dapat digarap dengan rumus statistik tersebut. Dengan demikian, sebelum dianalisa dengan rumus tertentu, normalitas sebaran suatu data harus sudah diketahui. Jadi, uji normalitas data harus sudah dilakukan sebelum penerapan suatu rumus statistik untuk pengujian hipotesis. 9 Ada pun uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji kolmogrov-smirnov untuk menguji kesesuain goodness of fit. Uji kolmogrov merupakan uji kecocokan antara data hasil pengamatan dengan hipotesa. Uji ini mengukur apakah data dari sampel yang dipilih berasal dari dari suatu sumber 9 Burhan Nugroho dkk, Statistik Terapan, Yogyakarta: Gadjah Mada Universiats Press, 2004, h.111. teoritis. Uji ini membandingkan antara frekuensi kumulatif sebaran data hipotesis. 10 c. Regresi sederhana Regresi sederhana digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu variabel berpengaruh terhadap variabel yang lainnya. Rumus regresi adalah Y = a + bx Y : Variabel terikat x : Variabel bebas a : Konstanta harga Y jika x=0 b : Koefisien regresi a ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − = 2 2 2 x x n xy x x y b ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − = 2 2 x x n y x xy n d. Korelasi Digunakan untuk mengetahui hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau rasio, dan sumber data dari dua variabel adalah sama. Untuk menghitung korelasi, rumus yang digunakan adalah r-product moment, yaitu: rxy } } { { ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = 2 2 2 2 y y n x x n y x xy n e. Koefisien determinasi 10 Widayat, Riset Bisnis, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2002, h.155. Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sebuah variabel terhadap variabel yang lainnya. Rumusnya adalah r 2 . Nilai r didapat dari rumus r-product moment. 11 Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran mengenai variabel-variabel yang diteliti, maka verifikasi variabelnya adalah sebagai berikut: X = tingkat penghimpunana dana pihak ketiga Y = penyaluran pembiayaan Pada penelitian ini, ada dua variabel yang akan diketahui hubungannya satu sama lainnya. Variabel dibagi menjadi dua, yaitu variabel bebas independent dan variabel terikat dependent. Variabel bebas adalah tingkat dana pihak ketiga, sedangkan variabel terikatnya adalah jumlah penyaluran pembiayaan. f. Uji Signifikan Uji signifikan adalah sebuah uji untuk mengetahui nyata dan tidak nyata atau yakin dan tidak meyakinkannya nilai hubungan antara dua variabel atau lebih. Kegunaan uji signifikan adalah untuk mengeneralisasi populasi, artinya apa yang terjadi pada sampel akan diberlakukan kepada populasi dari sampel yang diambil. Apabila pada sampel terdapat hubungan positif, maka setelah diberlakukan uji signifikan ternyata terdapat hubungan positif pula, maka hubungan positif berlaku pula pada populasi. Apabila pada sampel terdapat hubungan negatif, dan setelah dilakukan uji signifikan terdapat hubungan negatif juga, maka hubungan negatif tersebut dapat diberlakukan pada populasi. 11 Sugiono, Statistika untuk penelitian, Bandung: Bandung, 2007, h. 250. Akan tetapi bila pada sampel ada hubungan positif dan negatif, setelah dilakukan uji signifikan ternyata tidak ada hubungan menerima Ho, maka hubungan positif atau negatif yang terdapat pada sampel tidak signifikan. Artinya hubungan positif atau negatif yang terjadi pada sampel tidak dapat diberlakukan pada populasi. 12 Uji signifikan yang dilakukan adalah t-test, dengan rumus: t = t 2 1 2 r n r − − = keterangan: n = jumlah sampel r = koefisien korelasi product moment Teknik penulisan penelitian ini mengacu pada ”Buku Pedoman Penulisan Skripsi ” Fakultas Syari’ah dan Hukum tahun 2007.

F. Sistematika Penulisan