Pendidikan karakter di SMPIT Nurul Islam Tengaran memiliki dua macam sistem pendidikan yang berkesinambungan yaitu di sekolahan
yang sesuai dengan kurikulum lembaga pendidikanKBM dan
ekstrakurikuler. Dan pendidikan karakter di Ma’had yang terealisasi melalui rutinitas kema’hadan seperti salat berjamaah, shalat sunah,
program tahfidz, green and clean, tutorial bahasa, dan belajar malam.
G. Penerapan Pendidikan Karakter di Sekolah SMPIT Nurul Islam
Tengaran
Pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah SMPIT Nurul Islam Tengaran berlangsung di dalam Kegiatan Belajar Mengajar KBM dan
Ekstrakurikuler.
1. Kegiatan Belajar Mengajar KBM
Pelaksanaan pendidikan karakter di dalam KBM yang meliputi a perencanaan pengajaran yang terealisasi dalam penyusunan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan b pelaksanaan pengajaran microteaching.
Selama penelitian, peneliti melakukan pengamatan langsung penerapan pendidikan karakter dalam KBM selama tiga kali. Peneliti
masuk ke dalam kelas yang menjadi sampel observasi sebanyak tiga sampel dengan mengamati a apakah target nilai-nilai karakter yang
tertera dalam RPP benar-benar terealisasikan dan bagaimanakah nilai- nilai tersebut direalisasikan, dan b apa sajakah nilai-nilai karakter
lainnya yang tidak tercantumkan dalam RPP yang diterapkan di kelas dan bagaimanakah nilai-nilai tersebut diterapkan.
a. Observasi Kelas Pertama
Observasi pertama penulis laksanakan pada Senin, 28 Mei 2012 di kelas VII A mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS
oleh Iriyanti Dwi Hapsari, S.Pd. Kelas ini digunakan untuk KBM penuh selama dua jam mata pelajaran. Target character building
yang tercantum dalam RPP adalah optimisme, kreativitas, kesungguhan, ketelitian, dan kecermatan.
4.2. Tabel realisasi character building dalam RPP 1 No. Character
building T
TT Deskripsi penerapan
1. Optimisme
T Guru menyelipkan cerita kisah di
awal pelajaran untuk membangkitkan optimisme siswa
2. Kreativitas
T Guru menghafal materi dengan
nyanyian supaya lebih mudah dihafal dan bisa menginspirasi siswa
untuk mencontoh metode tersebut 3.
Kesungguhan T
Guru telah membiasakan siswa untuk mencatat materi yang
disampaikan 4.
Ketelitian T
Guru mempercayakan
siswa mengoreksi PR temannya untuk
mengasah ketelitian 5.
Kecermatan T
Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk mencermati perbedaan