Setelah semua proses dilalui dan dinyatakan kehalalannya, maka sertifikat halal dapat dikeluarkan. Proses selanjutnya adalah pencantuman label halal di
kemasan produk yang dinyatakan halal. Pencantuman label halal inilah yang sering kita dengar dengan sebutan labelisasi halal.
Bagi Perusahaan yang ingin mendaftarkan Sertifikasi Halal ke LPPOM MUI , baik industri pengolahan pangan, obat, kosmetika, Rumah Potong Hewan
RPH, restorankatering, maupun industri jasa distributor, warehouse, transporter, retailer harus memenuhi Persyaratan Sertifikasi Halal yang tertuang
dalam Buku HAS 23000 Kebijakan, Prosedur, dan Kriteria.
2.2 Keputusan Pembelian
2.2.1 Pengertian Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian
merupakan salah satu bagian dalam tahap-tahap
proses pembelian konsumen. Sebelum membahas tahap-tahap tersebut dan untuk memberikan gambaran mengenai keputusan pembelian, maka akan dikemukakan
terlebih dahulu definisi mengenai keputusan pembelian menurut para ahli. Schiffman dan Kanuk 1994 dalam Sumarwan 2004:289 mendefinisikan
bahwa suatu keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan maka ia
harus memiliki pilihan alternatif. Artinya bahwa seseorang dalam membuat keputusan, haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan. Keputusan untuk
membeli dapat mengarah kepada bagaimana proses dalam pengambilan keputusan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Setiadi 2003:413, pengambilan keputusan konsumen consumer decision making
adalah suatu proses pengintegrasian yang menkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih
salah satu diantaranya. Hasil dari proses pengintegrasian ini adalah suatu pilihan choice yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku.
Dari beberapa definisi yang dijelaskan oleh para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian merupakan sebuah proses yang dijalani
oleh konsumen untuk melakukan kegiatan pembelian salah satu produk diantara berbagai macam alternatif pilihan yang ada.
2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam
Keputusan Pembelian
Lamb, et al. 2001:201-202 mengatakan bahwa proses pengambilan keputusan konsumen tidak bisa terjadi dengan sendirinya, sebaliknya malah
kebudayaan, sosial, individu dan psikologis secara kuat mempengaruhi proses keputusan tersebut. Mereka memiliki pengaruh dari waktu konsumen menerima
rangsangan melalui perilaku pasca pembelian. Faktor budaya yang termasuk di dalamnya adalah budaya dan nilai, sub-budaya dan kelas sosial, secara luas
mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen. Faktor sosial menunjukkan interaksi sosial antara konsumen dan mempengaruhi sekelompok orang, seperti
pada referensi kelompok, opini para pemimpin dan para anggota keluarga. Faktor individu termasuk jenis kelamin, umur, keluarga, dan daur hidup keluarga family
life cycle stage , pribadi, konsep hidup, dan gaya hidup adalah unik pada setiap
Universitas Sumatera Utara
individu dan memerankan aturan utama pada produk dan jasa yang diinginkan konsumen. Faktor psikologis menentukan bagaimana menerima dan berinteraksi
dengan lingkungannya dan pengaruh pada keputusan yang akan diambil oleh konsumen yang di dalamnya terdiri dari persepsi, motivasi, pembelajaran,
keyakinan, dan sikap. Gambar 2.1 akan meringkas pengaruh-pengaruh tersebut. Gambar 2.1
Faktor yang mempengaruhi Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
Sumber : Lamb, et al. 2001:201-202
Faktor Budaya Budaya dan nilai
Sub budaya Kelas sosial
Faktor Sosial Kelompok acuan
Pemimpin opini Keluarga
Faktor Individual Tahap siklus hidup
usaha dan keluarga Kepribadian, konsep
diri, dan gaya hidup
Faktor Psikologi Persepsi
Motivasi Pembelajaran
Kepercayaan dalam sikap
Proses Pengambilan
Keputusan Konsumen
Membeli atau Tidak membeli
Universitas Sumatera Utara
Berikut ini adalah penjelasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan konsumen menurut Sunarto 2006:83-96.
a. Faktor Budaya