80 menit Bagian B
Ceramah dan tanya jawab
1. Minta kepada narasumber untuk menjelaskan kewajiban negara dan pelaksanaannya dalam peraturan perundang-undangan yang meliputi:
•
Penghormatan kewajiban untuk menghormati Hak Asasi Manusiato respect;
•
Perlindungan kewajiban untuk melindungi Hak Asasi Manusiato protect;
•
Pemenuhan kewajiban untuk memenuhi Hak Asasi Manusiato fulfill; 2. Mintalah kepada para peserta untuk bertanya dan berdiskusi kepada
narasumber; 3. Buatlah ringkasan dan penjelasan akhir mengenai “kewajiban Negara tentang
Hak Asasi Manusia”.
10 menit Bagian C
Penutup Fasilitator
Fasilitator mencatat hasil diskusi dan hal-hal yang penting untuk diketahui
Penjelasan Ringkas
1. Kewajiban Negara dalam Pelaksanaan Hak Asasi Manusia
Konstitusi kita memuat ketentuan mengenai negara, terutama pemerintah sebagai pemangku kewajiban dalam pelaksanaan Hak Asasi Manusia. Hal itu termuat dalam
ketentuan Pasal 28I ayat 4 dan ayat 5.
Pa sa l 2 8 I
4 Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah.
5 Untuk menegakan dan melindungi hak assi manusia sesuai dengan prinsip negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi
manusia dijamin, diatur, dan dituangkan dalam peraturan perundang- undangan.
Dari ketentuan di atas dapat kita ketahui bahwa, menurut Konstitusi kita negara memiliki empat jenis kewajiban dalam pelaksanaan Hak Asasi Manusia yaitu:
1. Perlindungan; 2. Pemajuan;
3. Penegakan; dan 4. Pemenuhan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
24
Rumusan ketentuan mengenai kewajiban negara dalam Konstitusi kita agak berbeda dengan ketentuan hukum internasional Hak Asasi Manusia. Dalam hukum internasional
Hak Asasi Manusia, negara memiliki tiga jenis kewajiban dalam pelaksanaan Hak Asasi Manusia:
1. Penghormatan kewajiban untuk menghormati Hak Asasi Manusiato respect; 2. Perlindungan kewajiban untuk melindungi Hak Asasi Manusiato protect;
3. Pemenuhan kewajiban untuk memenuhi Hak Asasi Manusiato fulfill.
Walaupun konstitusi kita memuat ketentuan bahwa negara, terutama pemerintah, sebagai pemangku kewajiban dalam pelaksanaan Hak Asasi Manusia, namun konstitusi kita tidak
menjelaskan lebih jauh makna masing-masing kewajiban tersebut. Oleh karena itu, mungkin baik bila kita meminjam penjelasan dari hukum Hak Asasi Manusia internasional
mengenai apa yang dimaksud dari masing-masing jenis kewajiban negara pada pelaksanaan Hak Asasi Manusia yang telah diatur pula dalam Konstitusi kita.
Hand out kewajiban negara
11
Kewajiban untuk menghormati the obligation to respect
Kewajiban untuk menghormati the obligation to respect pada intinya membebankan kewajiban agar negara menahan diri untuk tidak melakukan intervensi, kecuali atas
alasan hukum yang sah legitimate. Nowak 2005: XX-XXI. Campur tangan yang tidak sah dapat menjadi bentuk pelanggaran hak terkait. Manfred Nowak mencontohkan
hak atas integritas fisik dan mental berkorespondensi dengan kewajiban negara untuk tidak menyiksa, dan hak untuk memilih berkorespondensi dengan kewajiban negara
untuk tidak secara sewenang-wenang mengecualikan siapa pun dan menjamin sebuah pemilu yang demokratis. Nowak 2003: 48-49. Contoh lain, negara mempunyai
kewajiban untuk tidak melakukan intervensi terhadap hak pilih warga saat pemilu. Dengan demikian kewajiban ini bersifat negatif. Kewajiban untuk tidak melakukan
intervensi ini berlaku untuk semua hak, baik hak sipil politik seperti hak hidup, integritas personal, privasi maupun hak yang ada dalam lingkup hak ekonomi, sosial dan budaya
seperti hak atas pekerjaan , hak atas pangan, kesehatan dan pendidikan. Pada hak atas perumahan yang layak misalnya, negara diminta untuk tidak melakukan penggusuran
secara sewenang-wenang.
11
Penjelasan mengenai kewajiban negara ini diambil dari Antonio Pradjasto dan Roichatul Aswidah, Modul Demokrasi dan HAM, KID, 2009.
25
Kewajiban negara untuk melindungi the obligation to protect
Kewajiban negara untuk melindungi the obligation to protect membebankan pada negara kewajiban untuk melindungi hak baik terhadap pelanggaran yang dilakukan
aparat negara maupun pelanggaran atau tindakan yang dilakukan oleh entitas atau pihak lain non negara Nowak 2003: 48-51; Komentar Umum Komite Hak Ekonomi,
Sosial dan Budaya No. 12: paragraf 15. Dengan demikian, kewajiban ini memerlukan adanya tindakan positif negara Nowak 2003: 50. Dalam rangka memenuhi kewajiban
negara untuk melindungi ini, negara mempunyai kewajiban untuk mengambil langkah- langkah termasuk melakukan kriminalisasi, apabila langkah lain dipandang tidak cukup
untuk melindungi hak asasi manusia dari intervensi pihak ketiga Nowak 2005: 39; Kajian Perda Tibum, Komnas HAM. Contoh paling nyata adalah kriminalisasi terhadap
tindakan pembunuhan untuk melindungi hak hidup. Namun, kewajiban ini juga berlaku baik bagi hak sipil, politik maupun hak ekonomi, sosial dan budaya. Berkaitan dengan
hak atas pangan, misalnya, kewajiban untuk melindungi membutuhkan negara untuk mengambil tindakan dalam rangka mencegah perusahaan atau individu tidak
meniadakan akses individu-individu lainnya terhadap bahan pangan yang layak Komentar Umum Komite Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya No. 12: paragraf 15.
Tindakan penimbunan beras misalnya kemudian dikriminalkan oleh negara. Kepada mereka yang menimbun beras baik individu atau pun swasta dapat dijatuhi hukuman
pidana.
Kewajiban untuk memenuhi the obligation to fulfill
Kewajiban untuk memenuhi the obligation to fulfill adalah kewajiban negara untuk mengambil langkah-langkah legislatif, administratif, yudisial, dan praktis, yang perlu
untuk menjamin pelaksanaan hak asasi manusia sebesar mungkin Nowak 2003: 49. Kewajiban ini memuat dua dimensi kewajiban yaitu kewajiban untuk memfasilitasi
dan kewajiban untuk menyediakan Komentar Umum Komite Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya No. 12: paragraf 15. Sama seperti kewajiban untuk melindungi, kewajban ini
juga bersifat positif. Dapat dicontohkan hak atas kesetaraan di depan hukum mewajibkan negara untuk membentuk pengadilan-pengadilan, melatih hakim yang independen,
sampai membuat peraturan perundang-undangan yang menjamin pelaksanananya. Demikian juga berkaitan dengan hak untuk memilih, negara wajib membentuk sebuah
badan atau kantor untuk penyelenggaraan pemilihan umum dan menjamin prosedur pelaksanaannya sesuai dengan prinsip pemilu universal yaitu bebas dan rahasia Nowak
2003: 49-50. Kewajiban ini juga berlaku pula dalam lingkup hak ekonomi, sosial dan budaya. Misalnya, dalam pemenuhan hak atas pendidikan negara wajib menyediakan
dan menjamin akses warga baik fisik maupun ekonomi pada pendidikan. Negara pihak
26
pada Kovenan Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya, kemudian dibebani kewajiban untuk memenuhi pendidikan dasar secara cuma-cuma kepada rakyatnya Komentar Umum
Komite Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya No. 11 dan 13.
Pelaksanaan tiga jenis kewajiban tersebut beserta pengejawantahanya, dalam hukum internasional dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 1: KEWAJIBAN NEGARA menurut HUKUM INTERNASIONAL HAKASASI MANUSIA
lihat Antonio Pradjasto dan Roichatul Aswidah, KID, 2009
2. Prinsip Perwujudan Bertahap progressive realization sebagai Landasan dari