PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
JUNE 30, 2014 AND DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE SIX-MONTH PERIODS ENDED
JUNE 30, 2014 AND JUNE 30, 2013 UNAUDITED Amounts  in  tables  are  expressed  in  thousands  of
Rupiah, unless otherwise stated
115
38.  KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Lanjutan
38.  FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES Continued
Belum Jatuh Jatuh Tempo
Tempo ataupun dan Mengalami
Mengalami Penurunan
Penurunan Nilai Nilai
Neither Past Due 31-60 hari
61-90 hari 90 hari
Past Due and nor Impaired
31-60 days 61-90 days
90 days Impaired
TotalTotal
Kas Cash
selain kas 116.442.177
- -
- -
116.442.177 excluding cash on hand
Piutang usaha 17.377.238
3.903.462 5.595.665
127.631.118 378.012.195
532.519.678 Trade receivables
Piutang lain-lain 320.013.866
- -
- 401.912.217
721.926.083 Other receivables
Piutang pihak berelasi 2.551.997.300
- -
- 3.564.121
2.555.561.421 Due from related parties
Piutang plasma 168.655.413
- -
- -
168.655.413 Due from plasma
Investasi pada efek Investments in equity
ekuitas 302.535.339
- -
- 511.353
303.046.692 securities
Dana yang dibatasi penggunaannya
26.306.457 -
- -
- 26.306.457
Restricted funds
Total 3.503.327.790
3.903.462 5.595.665
127.631.118 783.999.886
4.424.457.921 Total
31 Desember 2013  December 31, 2013 Telah Jatuh Tempo tetapi Tidak Mengalami Penurunan Nilai
Past Due but Not Impaired
Risiko Pasar Market Risk
Risiko  pasar  adalah  risiko  yang  terutama  disebabkan karena  perubahan  tingkat  suku  bunga,  harga  komoditas
dan nilai tukar valuta asing. Market risk is the risk primarily due to changes in interest
rates,  commodity  prices  and  foreign  currency  exchange rates.
Risiko Tingkat Suku Bunga Interest Rate Risk
Eksposur  Kelompok  Usaha  untuk  risiko  tingkat  suku bunga  timbul  dari  pinjaman  jangka  panjang  dengan
tingkat  suku  bunga  mengambang.  Untuk  mengelola risiko ini, Kelompok Usaha memonitor pergerakan tingkat
suku bunga pasar. The  Group’s  exposure  to  interest  rate  risk  arises  from
long-term  loans  with  floating  interest  rates.  To  manage this  risk,  the  Group  monitors  the  market  interest  rate
movement.
Berdasarkan simulasi yang masuk akal, jika tingkat suku bunga  pinjaman  jangka  panjang  50  basis  poin  lebih
tinggirendah,  dengan  semua  variabel  lainnya  dianggap tidak  mengalami  perubahan,  maka  laba  rugi  sebelum
manfaat  beban  pajak  untuk  periode-periode  yang berakhir  30  Juni  2014  dan  2013  masing-masing  akan
lebih  rendahlebih  tinggi  sebesar  Rp548,10  miliar  dan Rp525,71  miliar,  terutama  sebagai  akibat  dari  beban
bunga  yang  lebih  tinggirendah  pada  pinjaman  jangka panjang dengan tingkat suku bunga mengambang.
Based on a sensible simulation, had the interest rates of long-term  loans  been  50  basis  points  higherlower,  with
all  other  variables  held  constant,  income  loss  before income  tax  benefit  expense  for  the  six-month  periods
ended  June  30,  2014  and  2013  would  have  been lowerhigher  by  Rp548.10  billion  and  Rp525.71  billion,
respectively,  mainly  as  a  result  of  higherlower  interest charges on floating rate long-term loans.
Risiko Harga Komoditas Commodity Price Risk
Kelompok  Usaha  menghadapi  risiko  harga  komoditas karena  faktor-faktor  tertentu,  seperti  cuaca,  kebijakan
pemerintah,  tingkat  permintaan dan penawaran di pasar dan  lingkungan  ekonomi  global.  Eksposur  tersebut
terutama  timbul  dari  pembelian  bahan  baku  dan penjualan  produk  Kelompok  Usaha.  Kelompok  Usaha
mengelola  risiko  ini  dengan  mempertahankan  strategi harga  yang  konsisten  dengan  kontrak  dan  mengelola
biaya produksi secara efisien untuk tetap pada tingkat di bawah harga jual.
The  Group  is  exposed  to  commodity  price  risk  due  to certain  factors,  such  as  weather,  government  policies,
level of demand and supply in the market and the global economic  environment.  Such  exposure  mainly  arises
from the Group’s purchase of raw materials and sale of products. The Group manages this risk by maintaining a
pricing  strategy  that  is consistent  with  the  contracts  and efficiently managing production costs to keep it at a level
below the selling price.
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
JUNE 30, 2014 AND DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE SIX-MONTH PERIODS ENDED
JUNE 30, 2014 AND JUNE 30, 2013 UNAUDITED Amounts  in  tables  are  expressed  in  thousands  of
Rupiah, unless otherwise stated
116
38.  KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Lanjutan
38.  FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES Continued
Risiko Valuta Asing Foreign Exchange Risk
Risiko  valuta  asing  timbul  karena  Kelompok  Usaha melakukan transaksi dalam suatu mata uang selain mata
uang fungsionalnya. Kebijakan Kelompok Usaha adalah, jika mungkin, untuk menyelesaikan  liabilitas dalam mata
uang  fungsionalnya  dengan  kas  yang  dihasilkan  dari operasi  sendiri  dalam  mata  uang  tersebut.  Ketika
Kelompok  Usaha  memiliki  liabilitas  dalam  suatu mata  uang  selain  mata  uang  fungsionalnya  dan  tidak
memiliki  cadangan  mata  uang  yang  cukup  untuk menyelesaikannya,  kas  telah  didalam  mata  uang  yang
diinginkan,  jika  mungkin,  ditransfer  dari  pihak  berelasi lain.
Foreign  exchange  risk arises because  the  Group enters into  transactions  denominated  in  a  currency  other  than
its  functional  currency.  It  is  the  Group  policy,  where possible,  to settle liabilities denominated in its functional
currency with the cash generated from its own operations in  that  currency.  Where  the  Group  has  liabilities
denominated  in  a  currency  other  than  its  functional currency  and  have  insufficient  reserves  of  that  currency
to  settle  them,  cash  already  denominated  in  that currency  will,  where  possible,  be  transferred  from
elsewhere within the related parties.
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, aset dan liabilitas moneter Kelompok Usaha dalam mata uang
asing adalah sebagai berikut: As  of  June  30,  2014  and  December  31,  2013,  the
Group’s  monetary  assets  and  liabilities  in  foreign currency are as follows:
Mata uang asing Angka
Setara penuhForeign
Rupiah currency
Equivalent in Full amount
Rupiah Aset
Assets
Kas USD
1.785.377 21.369.177
Cash
EUR 8.306
135.662 Piutang usaha
USD 8.214.517
98.319.554 Trade receivables
Total aset moneter dalam USD
9.999.894 119.688.731
Total monetary assets denominated mata uang asing
EUR 8.306
135.662 in foreign currencies
Liabilitas Liabilities
Utang usaha - Pihak ketiga USD
9.986.439 119.527.685
Trade payables - Third parties Utang pihak berelasi
USD 520.316
6.227.662 Due to
Beban masih harus dibayar USD
42.681.581 510.855.843
Accrued expenses Pinjaman jangka panjang
USD 760.363.278
9.100.788.074 Long-term bank loans
Total liabilitas moneter dalam Total monetary liabilities
mata uang asing USD
813.551.614 9.737.399.264
denominated in foreign currencies
Total Liabilitas Moneter dalam Total Monetary Liabilities Denominated
mata uang asing - Neto 9.617.574.871
in foreign currencies - Net 2014
30 Juni  June 30,