PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
JUNE 30, 2014 AND DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE SIX-MONTH PERIODS ENDED
JUNE 30, 2014 AND JUNE 30, 2013 UNAUDITED Amounts in tables are expressed in thousands of
Rupiah, unless otherwise stated
107
35. PERJANJIAN DAN IKATAN YANG SIGNIFIKAN
Lanjutan
35. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS
Continued f Pada tanggal 9 Desember 2004, telah ditandatangani
perjanjian antara Perusahaan dan Entitas Anak tertentu dengan PT Multi Kontrol Nusantara, pihak
berelasi untuk
pengembangan piranti
lunak E-Plantations,
penyewaan piranti
lunak dan
memperoleh Annual Technical Support. Nilai kontrak adalah USD362.500 untuk implementasi piranti lunak
E-Plantations. Biaya sewa piranti lunak adalah sebesar USD2 per hektar aktual dan biaya Annual
Technical Support sebesar USD0,5 per hektar aktual. f On December 9, 2004, the Company and certain
Subsidiaries entered into an agreement with PT Multi Kontrol Nusantara, a related party, to develop the
E-Plantations software, to rent the software and to obtain Annual Technical Support. The sum of
the contract amounted to USD362,500 for the implementation of E-Plantations software. Software
rental cost amounted to USD2 per actual Ha and Annual Technical Support cost amounted to
USD0.5 per actual Ha.
g Pada tahun 2000, yang telah dinyatakan kembali dalam perjanjian tertanggal 4 Desember 2008,
PT Sumbertama Nusapertiwi “SNP”, Entitas Anak, melakukan perjanjian dengan KUD Wahana Jaya
“Koperasi” untuk pembangunan areal kebun kelapa sawit seluas 8.000 hektar dengan pola kemitraan
dengan komposisi kepemilikan SNP adalah sebesar 80 atau seluas 6.400 hektar dan Koperasi sebesar
20 atau seluas 1.600 hektar sesuai dengan Akta Perjanjian Kesepakatan Bersama No. 14 tanggal
24 September 2002 oleh Notaris Nany Ratna Wirdanialis, S.H. Setelah kebun kelapa sawit
dikonversi dan telah menghasilkan lebih kurang 36 bulan setelah penanaman maka Koperasi
berkewajiban untuk mencicil pembayaran pinjaman dengan pemotongan 30 dari hasil panen setiap
bulannya sampai pinjaman tersebut lunas. g In 2000, as stated in the agreement dated December
4, 2008, PT Sumbertama Nusapertiwi “SNP”, a
Subsidiary, entered into an agreement with KUD Wahana Jaya
“Cooperatives” to develop palm oil plantations of 8,000 Ha in a partnership alliance
whereby SNP and the Cooperatives hold 80 and 20 ownership, equivalent to 6,400 Ha and
1,600 Ha, respectively, according to the Deed of Memorandum of Understanding No. 14 dated
September 24, 2002 that was Notarized by Nany Ratna Wirdanialis, S.H.,. Upon conversion and
maturity of the plantation which is around 36 months from the first planting, Cooperatives are obliged to
pay a monthly deduction of 30 from its yield until the loan is settled.
h Pada tanggal
30 Juli
2008, Perusahaan,
PT Bakrie Sentosa Persada “BSEP”, PT Guntung
Idamannusa “GIN” dan PT Grahadura Leidong
Prima “GLP” telah menandatangani perjanjian pemegang saham dengan para investor asing, untuk
mengatur pelaksanaan rencana investasi di dalam BSEP melalui GIN dan para investor asing dimaksud,
melalui sebuah perusahaan investasi yang telah didirikan berdasarkan ketentuan hukum Kerajaan
Belanda
“Perusahaan Investasi”. h On July 30, 2008, the Company, PT Bakrie Sentosa
Persada “BSEP”, PT Guntung Idamannusa “GIN”, and PT Grahadura Leidong Prima “GLP” entered
into a shareholders’ agreement with foreign investors,
to arrange investment plan in BSEP through GIN and foreign investors, which was already established
under The Netherlands law “Investment Company”.
Rencana kerjasama investasi dimaksud dilakukan untuk membiayai ekspansi usaha Perusahaan,
melalui BSEP,
dengan cara
melakukan pembangunan
perkebunan kelapa
sawit dari
greenfield. Perusahaan Investasi akan meningkatkan investasi sebesar USD80 juta, dengan tahap
investasi awal sebesar USD12 juta. The purpose of this investment plan is to finance the
Company’s business expansion in developing palm oil plantations from greenfield, through BSEP.
Investment Company will increase the investment amounting to USD80 million, with the first phase of
investment amounting to USD12 million.
Sehubungan dengan pelepasan GIN oleh GLP dan PT Sumbertama Nusapertiwi, Entitas Anak, kepada
pihak ketiga, maka perjanjian ini sudah tidak berlaku lagi untuk GIN Catatan 4.
In accordance with the divestment of GIN by GLP and PT Sumbertama Nusapertiwi, Subsidiaries, to
third parties, the agreement is no longer valid for GIN Note 4.