Dalam perkara ini, Bhakti mengajukan pembatalan Put and Call Option Agreement tanggal 9 Juni
2006 Perjanjian Opsi karena bertentangan dengan peraturan yang berlaku dan tidak adanya
persetujuan komisaris. Apabila gugatan tersebut dikabulkan, Perusahaan dapat memiliki kewajiban
memberikan ganti rugi sebesar sampai dengan Rp 1.000.000.001.
Pada tanggal 6 April 2011, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan putusannya dan
atas putusan tersebut Bhakti telah mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
Pada tanggal 26 Maret 2012, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta mengabulkan permohonan banding
yang diajukan oleh Bhakti, yang pada intinya memutuskan bahwa Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat berwenang untuk memeriksa dan mengadili terhadap perkara ini.
Atas putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tersebut, KT Corporation, Qualcomm Incorporated,
dan PT. KTF Indonesia mengajukan permohonan Kasasi ke Mahkamah Agung dan sampai dengan
penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, perkara sedang diperiksa di Mahkamah Agung dan
belum terdapat putusan apapun atasnya.
j. Gugatan Perkara Perdata No. 534PDT.G2013
PN.JKT.PST tertanggal 25 November 2013 di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
Pada perkara ini, Perusahaan Penggugat mengajukan gugatan pembatalan putusan arbitrase
Internasional ICC International Court of Arbitration No. 18062VRO melalui Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat terhadap Qualcomm Incorporated Tergugat. Pada pokoknya Perusahaan mengajukan gugatan
tehadap Qualcomm mengenai pelaksanaan Put and Call Option Agreement tertanggal 9 Juni 2006
“Objek Sengketa”. Sampai dengan diterbitkannya laporan keuangan konsolidasian ini, perkara ini
sedang dalam proses pemeriksaan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
In this case, Bhakti submitted the cancellation of Put and Call Option Agreement, dated June 9
2006 Option Agreement because of conlict with existing regulations and the lack of approval of the
commissioners. If the claim is granted, the Company may have an obligation to provide compensation of
up to Rp 1,000,000,001. On April 6 2011, Central Jakarta District Court
passed a decision and on such decision Bhakti has submited an appeal to the High Court of DKI
Jakarta.
On March 26 2012, the High Court of DKI Jakarta granted Bhakti’s appeal which stated that the
Central Jakarta District Court was authorized to examine and adjudicate this case.
For such decision from the High Court of DKI Jakarta, KT Corporation, Qualcomm Incorporated,
and PT. KTF Indonesia have iled the request for Cassation to Supreme Court and as of the issuance
of the consolidated inancial statements, the case is still under examination in the Supreme Court and
there has not been any decision upon it.
j. Civil Case Lawsuit No. 534PDT.G2013PN.JKT.
PST dated November 25, 2013 at the Central Jakarta District Court
In this case, the Company Plaintiff iled for cancellation lawsuit on the award of the ICC
International Court of International Arbitration No. 18062VRO through the Central Jakarta District
Court against Qualcomm Incorporated Defendant. Substantially, the Company iled the lawsuit
against Qualcomm regarding the performance of the Put and Call Option Agreement dated June
9, 2006 “Object Dispute”. Until the issuance of this consolidated inancial statement, the case
is currently in the process of examination at the Central Jakarta District Court.
Perseroan memiliki kode etik, berisi etika kerja dan etika bisnis, yang merupakan kumpulan norma dan tindak
perbuatan yang disepakati dan diyakini sebagai suatu standar perilaku yang ideal bagi Perseroan.
Kode Etik tidak hanya berfungsi untuk memastikan bahwa seluruh jajaran mematuhi peraturan Perseroan
maupun peraturan dan perundangan terkait, namun juga berfungsi sebagai panduan bagi Perseroan untuk
melakukan interaksi berdasarkan pada nilai-nilai moral yang ada.
Budaya dan kode etik Perseroan telah disosialisasikan, melalui media intranet portal, kepada seluruh jajaran
Perseroan, mencakup Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan, sehingga wajib ditegakkan sebagai
komitmen yang menekankan perilaku profesional akan bersama-sama dilaksanakan secara konsisten
sebagai budaya kerja dalam aktivitas operasional, guna mewujudkan prinsip-prinsip GCG pada seluruh lini di
dalam Perseroan. The Company Code of Ethics and Culture covers work
ethics and business ethics. It is a set of agreed norms and actions that is designed to be the ideal standard of
conduct for the company. The Code of Conduct not only serves to ensure that the
entire staff complies with the Company’s regulations and relevant laws and regulation, but also serves as a guide
for the Company to perform the interactions based on existing moral values.
The Company’s culture and code of conduct have been socialized, through intranet media portal, at all levels
of the Company including the Board of Commissioners, Board of Directors and employees. The code is enforced
as a commitment that emphasizes proper professional behavior and is jointly implemented consistently as the
work culture in operational activities, with the aim of realizing Good Corporate Governance principles within
the Company’s entire line.
KODE ETIK DAN bUDAYA PERSEROAN
ComPANy’S CodE oF ETHICS ANd CuLTuRE
Kriteria Peserta EMSOP
• Komisaris yang aktif terlibat dalam pengembangan
bisnis Perseroan. •
Direksi Perseroan dan anak perusahaan Perseroan. •
Karyawan Perseroan dan anak perusahaan. •
Karyawan Perseroan dengan level Manager ke atas dan karyawan di bawah level tersebut yang
memiliki potensi dan memegang posisi penting. •
Prioritas untuk Karyawan yang memegang critical position, mempunyai potensi untuk menjadi
pemimpin, dengan kualiikasi yang langka. Criteria Participants EMSOP
• Commissioners are actively involved in the
development of the Company’s business. •
Members of the Board of Directors of the Company and its subsidiaries.
• Employees of the Company and its subsidiaries.
• Staff at Manager level or higher and employees at
that level who have shown potential and hold an important position.
• Priority is given to employees holding critical
positions with the potential to grow as promising leaders, with in-demand qualiications.
Tahap 4
Harga pelaksanaan Periode pelaksanaan
Jumlah yang diterbitkan Jumlah yang dikonversikan menjadi
saham selama tahun 2014 Sisa yang belum dikonversi sebagai
saham per Desember 2013 Rp 725
April 2013 - October 2014 68.823.373
47.189.872 269.000
Exercise Price Exercise Period
Number of options issued Number of options converted into
stocks in 2014 Number of options not converted
into stocks as of December 2014
Phase 4
Tahap 5
Harga pelaksanaan Periode pelaksanaan
Jumlah yang diterbitkan Jumlah yang dikonversikan menjadi
saham selama tahun 2014 Sisa yang belum dikonversi sebagai
saham per Desember 2013 Rp 1.525
April 2013 - Octoober 2014 138.462.000
98.722.000 1.866.000
Exercise Price Exercise Period
Number of options issued Number of options converted into
stocks in 2014 Number of options not converted
into stocks as of December 2014
Phase 5
PELAKSANAAN EMSOP
ImPLEmENTATIoN oF EmSoP