Gugatan Perkara Perdata No. 534PDT.G2013 Civil Case Lawsuit No. 534PDT.G2013PN.JKT.

Kegiatan Sosial yang dilakukan oleh Perseroan secara sinergi dan terpadu meliputi: Bidang pendidikan, kebudayaan dan olahraga • Mengadakan Media Literasi terhadap masyarakat non media di Jakarta, Jambi dan Palembang, Bandung, • Pengembangan olahraga Futsal • Memberikan sponsor acara Pekan Budaya Jawa • Memberikan bantuan dana untuk acara MTQ Nasional di Tanah Datar • Memberikan bantuan dana dalam rangka memperingati ulang tahun kemerdekaan RI Bidang Agama • Memberikan sumbangan perayaan Natal dan Ramadhan • Memberikan sumbangan renovasi Masjid Al Hidayah di Sumedang • Memberikan sumbangan hewan Qurban • Mengadakan program buka puasa dengan anak yatim piatu • Memberikan bingkisan lebaran bagi anak-anak asuh di sekitar transmisi milik Perseroan Social activities that have been conducted in synergies and integrated manner by The Company are as follow: Education, Culture and Sports Sector • Held Media Literacy for non-media community in Jakarta, Jambi, Palembang and Bandung. • Futsal sport development. • Sponsored Pekan Budaya Jawa event. • Provide funding for MTQ Nasional in Tanah Data • Provide funding in order to commemorate Indonesia’s anniversary of independence Religious Sector • Donation for Christmas and Ramadan celebration. • Renovation aid for Al Hidayah Mosque in Sumedang • Donation Qurban sacrii ces • Breakfasting with orphanage children • Giving Eid gifts for foster children around the Company’s transmission. Bidang Sosial Ekonomi • Membangun jembatan di daerah Lebak, Banten • Memberikan bantuan sembako untuk korban longsor Banjarnegara • Memberikan bantuan sembako bagi korban bencana gunung Sinabung dan banjir bandang di Manado • Memberikan bantuan sembako dan makanan siap saji bagi korban bencana gunung Kelud, Jawa Timur • Mengadakan tanggap darurat dan bantuan untuk korban banjir Jakarta, Kampung Pulo Jakarta dan Cabangbungin Bekasi • Mengadakan pasar murah minyak goreng di lokasi perkantoran MNC Group • Mengadakan program mudik bareng Bidang Kesehatan • Melaksanakan pengobatan gratis bekerjasama dengan Lanud Suryadarma • Melaksanakan khitanan massal di Palembang, bekerjasama dengan Kodim 11 Sriwijaya • Melaksanakan donor darah • Melaksanakan pemeriksaan kesehatan umum dan gigi gratis di Sumedang dan Jakarta Social Economy Sector • Build a bridge in Lebak, Banten • Provide staple food aid for the victim of landslide in Banjarnegara • Provide staple food for the victim of Mount Sinabung disaster and food in Manado • provide aid for the natural disaster victims of Mount Kelud eruptions in East Java. • Provide fast response aid and assist for the victims of l ooding in Kampung Pulo, Jakarta and Cabangungin, Bekasi. • Organize affordable cooking oil market in the MNC Group ofi ce area. • Provide Lebaran exodus programs. Health Sector • Free general treatment jointly with Suryadarma Air Force Base. • Mass circumcision in Palembang jointly with Commando District 11 Sriwijaya. • Provide Blood donation • Carry out free general health and dental examination in Sumedang and Jakarta • Memberikan bantuan dana sekolah untuk anak asuh Mutiara Bangsa Kerja Sama dengan Yayasan Jalinan Kasih Perseroan juga melaksanakan kegiatan bekerjasama dengan Yayasan Jalinan Kasih dalam memberikan bantuan di bidang: Bidang Pendidikan • Memberikan bantuan Alat Bantu Dengar [ABD] kepada anak-anak sekolah penderita tuna rungu Bidang Kesehatan • Melaksanakan baksos dan pengobatan gratis di seluruh wilayah Jabodetabek dengan target 1000 orang per hari. • Memberikan bantuan kesehatan kepada Sheryl Aulia, penderita Abses Serebri [benjolan di otak] • Memberikan bantuan operasi kepada penderita tumor dan gondok • Memberikan bantuan operasi Katarak • Memberikan bantuan operasi bibir sumbing • Educational fund aid for the foster children of Mutiara Bangsa In cooperation with Yayasan Jalinan Kasih The Company also conduct activities in cooperation with Yayasan Jalinan Kasih in providing aid in the areas of: Educational Sector • Provide hearing aid donation for the students of school for deaf children. Health Sector • Social service and free health treatment with the target of 1000 people per day in Jabodetabek. • Provide medical assistance to Sheryl Aulia, patients with cerebral abscess. • Provide surgery aid for tumor and goiter patients • Provide cataracts surgery aid • Provide harelip surgery aid • Memberikan bantuan operasi hernia di daerah Gombong, Jawa Tengah • Mengadakan pengobatan umum dan gigi gratis • Menyediakan ambulance gratis bagi masyarakat sekitar komplek perkantoran MNC Group Selain itu, Perseroan bersama-sama dengan Yayasan Jalinan Kasih melakukan penggalangan dana pemirsa dan menyalurkan untuk membantu para korban bencana alam dan politik yaitu: • korban bencana gunung Sinabung • korban banjir bandang Jakarta dan Manado • korban politik Gaza Palestina • korban tsunami di Philipina Pada tahun 2014, Perseroan dan Yayasan Jalinan Kasih telah menyalurkan dana tersebut sebesar Rp8.528.746.029,- • Provide hernia sugery aid in Gombong, Jawa Tengah • Free general health and dental treatment • Free Ambulance assistance for the community around the MNC group ofi ce area. In addition, the Company together with Yayasan Jalinan Kasih organized and distributed fundraising from the viewers to help natural disaster and political victim, namely: • Mount Sinabung disaster victims. • Flash Flood Victims in Jakarta and Manado. • Political victim in Gaza, Palestine. • Tsunami victims in Philippines. In 2014, the Company and Yayasan Jalinan Kasih has donate in total amount of Rp8,528,746,029,- STRATEGI 2015 2015 STRATEGY Sebagai pemimpin di industri media berbasis iklan dan TV Berlangganan merupakan kekuatan bagi Perseroan untuk bisa memanfaatkan pertumbuhan masyarakat kelas menengah Indonesia dan juga tumbuhnya konsumsi domestik As the leader position in both the advertising based media and the subscription based media will allow the company to remain the prime benei ciary of Indonesia’s rising middle class and domestic consumption. STRATEGI 2015 2015 STRATEGy Telah menjadi grup media terintegrasi terbesar di Asia Tenggara, MCOM akan terus berkembang di tahun 2015 dengan fokus kepada tiga area bisnis utama yaitu visi, kualitas dan ketangkasan. Sementara pertumbuhan ekonomi global diperkirakan melemah di tahun 2015, ekonomi Indonesia diperkirakan mengambil alih lebih baik dari tahun 2014. Pemerintah dan Bank Indonesia memperkirakan terjadinya pertumbuhan ekonomi domestik sebesar 5,6 – 5,8 di tahun 2015. Dengan adanya AFTA Asean Free Trade Area dalam AEC Asean Economic Community akan membuka peluang dan tantangan baru. Strategi media berbasis konten dan iklan Bisnis media berbasis konten dan iklan milik MCOM berada dibawah anak perusahaan PT Media Nusantara Citra Tbk MNCN. MNC memiliki lima mesin penggerak utama: RCTI, MNCTV, GlobalTV dan SINDO TV dalam Free-to-Air Television dan portfolio saluran - saluran MNC dalam TV berbayar. TV adalah medium satu-satunya yang dapat menyatukan penduduk yang tersebar di Indonesia. MNC berfokus dalam memberikan nilai terbaik kepada penonton dan pengiklan. Memastikan saluran Free-to-Air MNC tetap munduduki peringkat nomer satu. Stasiun - stasiun TV FTA milik MNC merupakan stasiun yang terpupuler di tanah air. RCTI secara konsisten menjadi saluran TV terpopuler di Indonesia, dengan siaran drama dan ajang pencarian bakat yang telah ditonton oleh jutaan pemirsa. RCTI juga menjadi penghasil pendapatan bersih nomer satu, karena pengiklan mengetahui cara terbaik untuk mencapai pasar pononton dalam demografis pasar utama. MNCTV dan Global TV turut secara konsisten menduduki peringkat rating teratas, serta menjangkau pasar yang beragam dengan manawarkan berbagai jenis program - program yang menarik. Perseroan baru saja mendirikan empat Studio TV terpusat, memberikan fasilitas terbaik di Indonesia. Dengan adanya empat studio baru, dapat menciptakan sinergi penghematan antar perusahaan MNC, serta dapat memproduksi jajaran tayangan in-house yang Already the biggest integrated media group in South East Asia, MCOM will continue to grow in 2015 by focusing on three core business areas with vision, quality and speed. While global economic growth is expected to slow in 2015, Indonesia’s economy is expected to take a turn for the better compared to 2014. The Government and Bank of Indonesia predict domestic economic growth of 5.6 - 5.8 in 2015. Expanded free trade within the ASEAN Economic Community will present new opportunities and challenges Content and advertising-based media strategy MCOM’s content and advertising-based media business- es are under the Company flagship subsidiary PT Media Nusantara Citra Tbk MNCN. MNC has five core growth drivers: the free-to-air TV stations RCTI, MNCTV, GlobalTV and SINDO TV, and the pay-TV station portfolio MNC Channels. TV is the only medium that brings Indonesia’s dispersed population together. MNC is focused on giving them, and advertisers, the best value possible. Ensuring MNC FTA channels stay at the top MNC’s FTA stations are the most popular in the country. RCTI is consistently the most watched channel in Indone- sia, airing drama and talent shows watched by millions. RCTI is also number one in revenue generation, because advertisers know it is the best way to reach mass audienc- es in key demographics. MNCTV and GlobalTV are also consistently at the top end of the all-time ratings, reaching diverse audiences with a vibrant range of programs. We recently built four new centralized TV studio build- ings, which give us the very best production facilities in Indonesia. We will use these new buildings to create new cost-saving synergies across MNCN’s companies, as well to create a better line-up of in-house programs than lebih baik dari sebelumnya. Perseroan akan terus melanjutkan kerja sama dengan rumah produksi pihak ketiga, seperti sineMart dan MD Entertainment, untuk mendukung line-up tayangan - tayangan program yang eksklusif, berkualitas tinggi dan efisien bagi Perseroan. Menawarkan penonton dengan konten terbaik dan teliti dalam mengontrol pengeluaran, Perseroan akan terus mempertahankan posisi di puncak rating dan pemimpin dalam pendapatan perusahaan, serta meningkatkan kesuksesan Perseroan lebih baik. Memperluas penonton dengan SINDO TV Di tahun 2015, stasiun TV FTA terbaru SINDO TV juga turut menjadi fokus utama Perseroan. Perseroan telah berkomitmen untuk menjadikan saluran TV nasional keempat ini untuk meraih kesuksesan besar. Dengan cara penyampaian program – program faktual dan infotainment yang baru, SINDO TV akan membantu memperluas pangsa pasar. Meningkatkan pustaka konten milik MNC yang terus berkembang Perseroan percaya, saluran – saluran MNC untuk TV berbayar, memiliki potensi untuk berkembang di tahun – tahun mendatang. Portfolio saluran – saluran MNC dapat menjamin konten pustaka MNC sebesar 200.000 jam program – pustaka konten terbesar di Indonesia – dan kembali di kemas melalui 20 saluran nieche yang mencangkup pemirsa yang lebih tersegmentasi. MNC terus menambahakan 15.000 jam program baru yang akan menambah nilai setiap tahunnya. Saluran - saluran MNC disiarkan secara eksklusif dalam layanan TV berbayar MNC SkyVision’s MSKY’s yang terdiri dari tiga layanan TV berbayar. Basis pelanggan dari layanan TV berbayar terus meningkat dan telah melebihi 2,5 juta pelanggan. Demikian juga dengan penonton saluran – saluran MNC yang terus meningkat, pendapatan dari lisensi dan rate iklan juga akan meningkat. Perseroan akan terus fokus kepada saluran – saluran MNC sebagai penggerak di tahun 2015 dan seterusnya. ever before. We will also continue to partner with the best third-party production houses, including SineMart and MD Entertainment, to bolster our line-ups with exclusive, high-quality and cost-efficient programming. By offering viewers the very best content, and by care- fully controlling costs, we will maintain our position as the ratings and revenue leader and grow our success even further. Expanding the audience with SINDO TV In 2015, the newly-launched FTA station SINDO TV will also be a key focus. We are committed to making this new fourth national TV channel a huge success. With its fresh new take on factual and infotainment programming, SIN- DO TV will broaden and expand the Company’s television audience even further. Increasing leverage of MNC’s growing content library We believe that MNCN’s fifth growth driver, the pay-TV channel portfolio MNC Channels, has enormous poten- tial for growth in the coming years. The MNC Channels portfolio leverages MNC’s content library of over 200,000 hours of programming - the biggest content library in the nation - and repackages it via 20 niche channels that reach focused audience segments. MNC adds around 15,000 hours of new programming to the library every year, ensuring that MNC Channels programming will be- come richer and more valuable each year. MNC Channels are broadcast exclusively on MNC Sky- Vision’s MSKY’s three pay-TV services. The subscriber base for these services is rapidly growing and has al- ready passed 2.5 million. As the MNC Channels audienc- es continue to grow, licensing revenues and advertising rate cards will also increase. We will continue to focus on MNC Channels as a growth driver in 2015 and beyond. Mengontrol produksi dan hak siar Kunci utama Perseroan dalam strategi pemrograman end-to-end adalah dengan menjaga kontrol sepenuhnya dalam program – program kami. MNCN bertujuan untuk terus dapat mengontrol keseluruhan program, dari anggaran, pemain hingga produksi dan penyiaran. Sebagai contoh, Star Media Nusantara SMN, yang merupakan agensi talent manajemn milik Perseroan yang mewakilkan banyak pemain – pemain sinetron dan penyanyi Indonesia. Dimana Perseroan dapat memberikan saran rates harga dan mengontrol pengeluaran untuk para pemain. MNC juga memproduksi banyak konten secara in- house, melalui perusahaan milik Perseroan seperti, RCTI Production, MNC Pictures dan lainnya. Bahkan, MNCN adalah produsen konten in house terbesar di Indonesia. Dengan mengontrol biaya dan kualitas, produksi secara in-house dapat menjamin MNCN untuk menjaga penuh kepemilikan program yang terus disiarkan ulang dan memonetisasi program yang disiarkan diluar negeri. MNCN juga menjaga kepemilikan program yang diproduksi oleh pihak ketiga, karena alasan yang sama. Strategi ini dapat membantu Perseroan untuk menghemat biaya dan memaksimalkan pendapatan di tahun 2014 dan terus maju di tahun berikutnya. Menciptakan TV waralaba jangka panjang Bagian penting lain dalam strategi produksi konten secara in-house adalah dengan memproduksi program dengan waralaba jangka panjang dan memiliki nilai property yang special. Contoh utama dari strategi waralaba ini adalah program tayangan Satria Garuda BIMA – X, serial superhero Indonesia milik Perseroan. Satria Garuda BIMA – X memiliki potensi untuk terus memonetisasi melalui siaran tayangan ulang, serta melalui penjualan dari merchandize dan lisensi mainan. Kami bertujuan untuk memproduksi program – program dengan strategi yang sama, yang memiliki ekor yang panjang dalam menghasilkan pendapatan. Controlling production and broadcasting rights A key part of the Company’s end-to-end programming strategy is to maintain full control over our programming. MNCN aims to keep control over everything from the cost of talent to production and broadcasting. For example, the Company operates a leading talent management agency, Star Media Nusantara SMN, which represents many of Indonesia’s most popular soap opera stars and singers. This enables MNCN to negotiate preferred rates and control talent costs. MNCN also produces a huge amount of TV content in- house, through its companies RCTI Productions, MNC Pictures and others. In fact, MNCN is Indonesia’s larg- est in-house content producer. As well as cost and qual- ity control benefits, in-house production ensures MNCN maintains full ownership of programming to that repeat and overseas broadcasts can be monetized. MNCN also retains full ownership of programming produced by third-parties, for the same reasons. This strategy will enable us to stay cost-efficient and max- imise revenues in 2015 and going forward. Creating long-term TV franchises Another key part of our in-house content strategy is to produce more programs with long-term franchise and in- tellectual property value. A prime example of this kind of franchise is Satria Garuda BIMA-X, our Indonesian super- hero series. Satria Garuda BIMA-X has potential for con- tinued monetization through repeat broadcasts, as well as through merchandize sales and toy licensing. We aim to produce more programs of this type, which have a ‘long tail’ in terms of revenue generation. Strategi media berbasis pelanggan MSKY memimpin industri TV berbayar dengan market share lebih dari 75. Perseroan memiliki keahlian yang tidak terkalahkan dalam industri tersebut, serta dengan tim yang solid dan mengerti kepentingan kepuasan pelanggan. Strategi MSKY dalam terus memperbaiki dan meningkatkan dominasi market, dibangung melalui 4 strategi bisnis: 1. meciptakan perbedaan dan nilai lebih untuk membedakan produk dan layanan Perseroan dari kompetitor lainya. 2. Mengusahakan untuk mengerti target market lebih baik terutama dalam kebutuhan dan keinginan pelanggan. 3. Menyediakan layanan after sales untuk menjaga market share pelanggan. 4. Memproduksi tenaga kerja yang mampu berkompetisi dengan tenaga kerja luar. Mendorong teknologi TV berbayar Yang membedakan secara utama untuk memenangkan hati pelanggan, yaitu melalui layanan video streaming over the top OTT milik MSKY. Layanan OTT membolehkan pelanggan MSKY untuk melakukan streaming acara TV berbayar langsung dari gadget yang terkoneksi dengan internet, kapanpun dan dimanapun. Layanan bernilai ini mendemonstrasikan kemajuan teknologi dan fokus kami dalam memberikan fitur baru untuk pelanggan kami. Mempertahankan tiga perbedaan besar MSKY MSKY juga mempertahankan tiga pembeda yang telah membuat layanan TV berbayar MSKY menajadi favorit di Indonesia. Yang pertama, MSKY menggunakan frekuensi S-band yang menjamin siaran berkualitas tinggi di iklim tropis seperti di Indonesia. Kedua, lebih dari 80 pelanggan MSKY didapatkan melalui penjualan internal, yang mengevaluasi pelanggan baru demi mempertahankan churn rendah dan, yang ketiga MSKY mempunyai 100 pusat penjualan di seluruh Indonesia untuk menjamin pelanggan berkualitas tinggi dan organic. Subscription-based media strategy MSKY leads the pay-TV industry with a market share of over 75. The Company has unmatched expertise in the industry, as well as a solid team that understands the importance of customer satisfaction. MSKY’s strategy to continually improve and increase market dominance is built upon four business strategies: 1. Create differentiation and added-value to distinguish the Company’s products and services from those of competitors. 2. Attempt to better understand the target market especially their needs and wishes. 3. Provide after sales service to existing customers to maintain market share. 4. Produce quality manpower which can compete with foreign manpower. Pushing pay-TV technology boundaries Key new differentiators include that will win customers in 2015 include MSKY’s new ‘over-the-top’ OTT video streaming service. The new OTT service allows MSKY subscribers to stream pay-TV shows direct to their Inter- net-connected devices, anywhere and at any time. This value-adding service demonstrates technology lead- ership and our focus on giving customers the best new features. Retaining the big three MSKY differences MSKY also retains three existing differentiators that have made its pay-TV services Indonesia’s favourites. First, MSKY is the only pay-TV operator using the premium S-band frequency, which ensures high-quality broadcast- ing in Indonesia’s tropical climate. Second, over 80 of MSKY subscribers are acquired through internal sales forces, which evaluate new subscribers to maintain low churn rate. And third, MSKY has 100 sales centers across Indonesia to ensure organic, high quality subscriber growth. Menjadi ancaman kekuatan dalam industry Broadband Jaringan broadband kabel optik, Play Media akan menjadi bisnis utama di tahun 2015. Layanan tersebut sudah mulai menjaring satu juta rumah di enam kota. Play Media akan menjadi ancaman kekuatan berkat empat keuntungan yang unik melebihi competitor lainya. Pertama, Play Media menawarkan kecapatan internet paling tinggi, sebesar 7Mbps sampai 200Mbps. Kedua, layanan teknologi ‘Fiber to the Home’ yang menawarkan konektifitas yang stabil, ketiga, Play Media menawarkan pelanggan dengan fitur – fitur interaktif yang inovatif, dan yang keempat, memungkinkan fitur menonton TV, seperti layanan timeshift dan TV on demand. Strategi utama penjulan adalah dengan bundling Play Media dengan pelanggan TV berbayar MSKY, agar memungkinkan terjadinya upsell yang melebihi 600.000 pelanggan MSKY di Jakarta sendiri. Perseroan mengharapkan hal ini menjadi pendorong penjualan yang signifikan. Strategi berbasis online dan new media. Layanan online dan new media adalah fokus yang terbaru untuk Perseroan, akan tetapi kami sudah berhasil meraih kesuksesan yang luar biasa. Perseroan saat ini memiliki tiga jenis media berbasis online. Berkerjasama dengan Tencent Kerja sama Perseroan dengan salah satu perusahaan layanan internet terbesar di dunia, Tencent, telah meraih kesuksesan yang yang besar sejauh ini, dan akan menjadi fokus utama Perseroan di tahun 2015. WeChat telah menajadi salah satu platform sosial media terbesar di Indonesia, yang telah diunduh sebanyak lebih dari 32 juta kali. Perseroan bertujuan untuk mendorong monetisasi dan pertumbuhan dalam WeChat melalui games, aplikasi dan konten – konten berkualitas lainya. Perseroan akan terus berkerja secara intensif dengan Tencent untuk maju. Becoming a disruptive force in Broadband A key business focus in 2015 is the Company’s new fiber optic broadband network, Play Media. The service has already begun to roll out to one million homes in six cities. Play Media will be a disruptive force thanks to four unique advantages over its competitors. First, it offers the highest network speeds of 7 Mbps to 200 Mbps. Second, its “Fib- er to the Home” technology offers greater stability. Third, Play Media will offer customers innovative interactive fea- tures. And fourth, it will enable enhanced TV viewing fea- tures such as timeshift and TV on demand. A key sales strategy is to bundles Play Media with MSKY pay-TV subscriptions, making it possible to upsell to MSKY’s over-600,000 subscribers in Jakarta alone. The Company expects this to be a significant driver of sales. Online and new media-based strategy New media and online services are the newest of MCOM’s three areas of business focus, yet we are already achiev- ing remarkable success. The Company currently has ven- tures in three types of online media. Partnering with Tencent Our joint venture with Tencent, one of the world’s biggest Internet service companies, has been an enormous suc- cess so far and will be a key focus in 2015. The WeChat social media platform has already become one of the largest social media platforms in Indonesia, having been downloaded more than 32 million times. We aim to drive monetization and growth in the WeChat userbase through games, apps and other quality content. We will continue to work very closely with Tencent going forward. Menciptakan traksi dari permainan online MNC Media Investment Ltd sedang terfokus dalam pengembangan online game yang telah meraih kesuksesan besar, dengan penjualan di 1H tahun 2014 mencapai US27 juta. Di tahun 2014, Perseroan menempatkan penekanan strategis dalam mobile games dengan lompatan penjualan empat kali lipat di China. Mobile Games kini mewakili 68 dari pendapatan total perusahaan MNC media Investment, melebihi 1H di tahun 2013 sebesar 16. The China Game Publisher Association Publication Committee GPC meramalkan pasar games di china akan tingkat pertumbuhan tahunan dengan rata – rata 15 dari tahun 2014 hingga 2017. Berikut dengan hasil yang positif, Perseroan percaya, bahwa online games akan terus menciptakan traksi dalam pasar utama. Strategi Perseroan di tahun 2015 adalah untuk menciptakan asset portfolio yang berfokus dalam industri mobile games, social commerce dan industry leisure-tainment, serta Perseroan telah fokus untuk menargetkan pasar Asia Tenggara. Peluang untuk berkembang sangatlah besar di kedua Negara yang padat populasi, dimana Indonesia yang memiliki lebih dari 200 juta penduduk, dan 1,3 miliar di China. Diluar bisnis mobile gaming, portfolio media online sudah termasuk fumubang.com sebagai portal hiburan keluarga yang berhasil meraih penjualan sebesar 1 juta di 1H tahun 2014; dan bisnis permainan PC yang diketahui meraih perkembangan pendapatan sebesar 25 di 1H di tahun 2014. Tumbuhnya Web portal terbesar di Indonesia MNC Media Investment Ltd juga mengoperasikan Okezone, portal berita dan hiburan milik Perseroan yang telah menjadi portal paling populer di Indonesia. Dengan lebih dari 2 juta pengunjung, Okezone akan menjadi strategi baru bagi MCO di tahun 2015. Building on online games traction Our business MNC Media Investment Ltd’s recent focus on online games has garnered enormous success, with sales in 1H 2014 reaching US27.0 million. In 2014, the Company placed a strategic emphasis on mobile gaming and was rewarded with a four-fold leap in sales in China. Mobile games now represent 68 of the MNC Media In- vestment’s total revenue, up from 16 in 1H 2013. The China Game Publishers Association Publications Com- mittee “GPC” has also forecast that the games market in China will have an average annual growth rate of 15 from 2014 to 2017. Following these positive results, we believe that online games will continue to build traction in key markets. The Company strategy in 2015 is to create a rich port- folio of media assets focusing on mobile games, social commerce and leisure-tainment industries, and targeting South East Asian markets. With the population of Indone- sia standing at more than 200 million, and 1.3 billion in China, the world’s most populous country, opportunities for growth are extensive. Outside of mobile gaming, the online media portfolio al- ready includes family entertainment portal fumubang. com, which achieved sales of 1m in 1H 2014; and a PC gaming business, which saw revenue increase by 25 in 1H 2014. Growing Indonesia’s biggest web portal MNC Media Investment Ltd also operated Okezone, our online news and entertainment portal, which has also be- come one of the most-viewed websites in Indonesia. With 2 million daily uers, Okezone will be an important part of MCOM’s new media strategy in 2015. SURAT PERNYATAAN PERTANGGUNGjAWAbAN LAPORAN TAHUNAN 2014 RESPoNSIbILITy STATEmENT LETTER oF 2014 ANNuAL REPoRT Kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Global Mediacom Tbk Tahun Buku 2014 telah dimuat secara lengkap dan bertanggungjawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Jakarta, 28 April 2015 We the undersigned hereby declare that the information contained in the Annual Report of PT Global Mediacom Tbk for Financial Year 2014 has been completed and we are fully responsible for the accuracy of the content of the Company’s Annual Report. This statement has been made truthfully. Jakarta, April 28, 2015 Rosano Barack Komisaris Utama President Commissioner Dewan Komisaris Board of Commissioners Lei Zhang Komisaris Commissioner B. Rudijanto Tanoesoedibjo Wakil Komisaris Utama Vice President Commissioner Chang Long Jong Komisaris Commissioner M. Idwan Ganie Komisaris Independen Independent Commissioner Kardinal A. Karim Komisaris Independen Independent Commissioner Direksi Board of Directors Hary Tanoesoedibjo Direktur Utama President Director Indra Pudjiastuti Direktur Independen Independent Director Oerianto Guyandi Direktur Director David Fernando Audy Direktur Director Handhianto S. Kentjono Direktur Director Vision Quality Speed LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Halaman ini sengaja dikosongkan This page intentionally left blank PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAKAND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES TABLE OF CONTENTS Halaman Page SURAT PERNYATAAN DIREKSI DIRECTORS’ STATEMENT LETTER LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1 INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN – Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS – As of December 31, 2014 and 2013 and for the years then ended Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 4 Consolidated Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 6 Consolidated Statements of Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 7 Consolidated Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian 8 Consolidated Statements of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 9 Notes to Consolidated Financial Statements PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2014 AND 2013 Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah Figures in tables are stated in millions of Rupiah 31 Desember 31 Desember December 31, Catatan December 31, 2014 Notes 2013 ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 1.485.421 5 1.529.588 Cash and cash equivalents Aset keuangan lainnya - lancar 2.664.379 6 2.291.466 Other financial assets - current Piutang usaha - setelah dikurangi Trade accounts receivable - net of cadangan kerugian penurunan nilai allowance for impairment losses of Rp 91.555 juta pada 31 Desember 2014 dan Rp 91,555 million at December 31, 2014 and Rp 98.007 juta pada 31 Desember 2013 7 Rp 98,007 million at December 31, 2013 Pihak berelasi 152.226 40 178.940 Related parties Pihak ketiga 3.197.429 2.959.745 Third parties Piutang lain-lain kepada pihak ketiga - setelah Other accounts receivable from third parties - dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai net of allowance for impairment losses of Rp 18.352 juta pada 31 Desember 2014 dan Rp 18,352 million at December 31, 2014 and Rp 33.849 juta pada 31 Desember 2013 267.649 8 437.518 Rp 33,849 million at December 31, 2013 Persediaan 2.038.756 9 1.803.445 Inventories Uang muka dan biaya dibayar dimuka 777.734 459.658 Advances and prepaid expenses Pajak dibayar dimuka 115.507 10 88.587 Prepaid taxes Jumlah Aset Lancar 10.699.101 9.748.947 Total Current Assets ASET TIDAK LANCAR NONCURRENT ASSETS Piutang lain-lain Other accounts receivable Pihak berelasi 31.305 40 54.338 Related parties Pihak ketiga 7.200 - Third parties Aset pajak tangguhan - bersih 157.238 35 101.199 Deferred tax assets - net Uang muka investasi 278.341 223.174 Investment advances Investasi pada entitas asosiasi 104 11 48.976 Investments in associates Aset keuangan lainnya - tidak lancar 3.766.940 11 2.214.414 Other financial assets - noncurrent Properti investasi - setelah dikurangi Investment properties - net of akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation of Rp 5.752 juta pada 31 Desember 2014 dan Rp 5,752 million at December 31, 2014 and Rp 4.933 juta pada 31 Desember 2013 13.822 12 14.641 Rp 4,933 million at December 31, 2013 Aset tetap - setelah dikurangi Property and equipment - net of akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation of Rp 5.389.061 juta pada 31 Desember 2014 dan Rp 5,389,061 million at December 31, 2014 and Rp 5.182.770 juta pada 31 Desember 2013 6.299.156 13 4.906.183 Rp 5,182,770 million at December 31, 2013 Goodwill 2.851.507 14 2.932.836 Goodwill Aset lain-lain 1.260.497 15 824.763 Other assets Jumlah Aset Tidak Lancar 14.666.110 11.320.524 Total Noncurrent Assets JUMLAH ASET 25.365.211 21.069.471 TOTAL ASSETS Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements. - 4 - PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2014 AND 2013 Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah - Lanjutan Figures in tables are stated in millions of Rupiah - Continued 31 Desember 31 Desember December 31, Catatan December 31, 2014 Notes 2013 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang bank 229.142 16 167.753 Bank loans Utang usaha 17 Trade accounts payable Pihak berelasi 46.678 40 20.724 Related parties Pihak ketiga 1.127.200 1.536.473 Third parties Utang lain-lain 132.132 871.399 Other accounts payable Pendapatan diterima dimuka 141.044 112.533 Unearned revenues Utang pajak 278.882 18 305.060 Taxes payable Biaya masih harus dibayar 301.229 19 289.721 Accrued expenses Uang muka pelanggan 23.372 21.474 Customer deposits Liabilitas jangka panjang jatuh Current maturities of long-term tempo dalam satu tahun liabilities Pinjaman jangka panjang 21.260 20 339.990 Long-term loans Liabilitas sewa pembiayaan 13.313 15.931 Finance lease obligations Utang obligasi - bersih 249.379 21 - Bonds payable - current portion Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 2.563.631 3.681.058 Total Current Liabilities LIABILITAS JANGKA PANJANG NONCURRENT LIABILITIES Liabilitas pajak tangguhan - bersih 24.143 35 13.814 Deferred tax liabilities - net Utang kepada pihak berelasi 7.956 40 3.895 Other accounts payable to related parties Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo Long-term liabilities - net of current dalam satu tahun maturities Pinjaman jangka panjang 6.078.115 20 2.939.242 Long-term loans Liabilitas sewa pembiayaan 11.804 15.811 Finance lease obligations Utang obligasi - bersih 569.094 21 855.671 Bonds payable - net of current portion Liabilitas jangka panjang lainnya 235.943 22,38 206.943 Other noncurrent liabilities Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 6.927.055 4.035.376 Total Noncurrent Liabilities JUMLAH LIABILITAS 9.490.686 7.716.434 TOTAL LIABILITIES EKUITAS EQUITY Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Equity attributable to parent entity Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Capital stock - Rp 100 par value per share Modal dasar - 55.750.000.000 saham Authorized - 55,750,000,000 shares Modal ditempatkan dan disetor - Issued and paid-up 14.198.613.922 saham pada 31 Desember 14,198,613,922 shares at December 31, 2014 dan 14.052.702.050 saham 2014 and 14,052,702,050 shares at pada 31 Desember 2013 1.419.861 23 1.405.270 December 31, 2013 Agio saham 1.924.884 25 1.642.484 Additional paid-up capital Modal sumbangan 410 410 Donated capital Modal lain-lain - opsi saham 8.389 39 18.287 Other capital - stock option Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak 2.560.694 26 2.368.945 Difference due to change in equity of subsidiary Selisih transaksi ekuitas dengan pihak Difference in value of equity transaction with non-pengendali 655.263 27 996.413 non-controlling interest Pendapatan komprehensif lain 2.489 28 93.313 Other comprehensive income Saldo laba Retained earnings Ditentukan penggunaannya 6.000 5.000 Appropriated Tidak ditentukan penggunaannya 6.307.752 5.951.634 Unappropriated Jumlah 11.570.238 10.488.930 Total Dikurangi harga perolehan saham diperoleh kembali - Less cost of treasury stocks - 147,402,100 147.402.100 saham pada 31 Desember 2014 dan shares at December 31, 2014 and 597.551.500 saham pada 31 Desember 2013 298.524 24 1.209.457 597,551,500 shares at December 31, 2013 Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 11.271.714 9.279.473 Equity attributable to parent entity Kepentingan non-pengendali 4.602.811 29 4.073.564 Non-controlling interests JUMLAH EKUITAS 15.874.525 13.353.037 TOTAL EQUITY JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 25.365.211 21.069.471 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements. - 5 - PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2014 AND 2013 Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah Figures in tables are stated in millions of Rupiah Catatan 2014 Notes 2013 PENDAPATAN 10.657.152 30 10.019.977 REVENUES BEBAN LANGSUNG 6.131.982 31 5.486.919 DIRECT COSTS LABA KOTOR 4.525.170 4.533.058 GROSS PROFIT Beban umum dan administrasi 1.848.082 32 1.675.758 General and administrative expenses Kerugian kurs mata uang asing - bersih 246.392 44 760.164 Loss on foreign exchange - net Beban keuangan 376.638 33 571.644 Finance charges Penghasilan bunga 103.872 41.895 Interest income Keuntungan dan kerugian lain-lain - bersih 240.383 34 55.924 Other gains and losses - net LABA SEBELUM PAJAK 1.917.547 1.511.463 INCOME BEFORE TAX BEBAN PAJAK 627.539 35 481.817 TAX EXPENSES LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 1.290.008 1.029.646 NET INCOME FOR THE YEAR PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME Selisih kurs penjabaran mata uang asing 95.802 71.973 Foreign currency translation Jumlah pendapatan komprehensif lain 95.802 71.973 Total other comprehensive income JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 1.194.206 1.101.619 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME LABA BERSIH TAHUN BERJALAN NET INCOME FOR THE YEAR DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO: Pemilik entitas induk 704.981 620.395 Parent entity Kepentingan non-pengendali 585.027 29 409.251 Non-controlling interests Laba bersih tahun berjalan 1.290.008 1.029.646 Net income for the year JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO: Pemilik entitas induk 609.179 692.368 Parent entity Kepentingan non-pengendali 585.027 409.251 Non-controlling interest Jumlah laba komprehensif 1.194.206 1.101.619 Total comprehensive income LABA PER SAHAM EARNINGS PER SHARE dalam Rupiah penuh 36 in full Rupiah amount Dasar 52,0 45,0 Basic Dilusian 51,4 44,7 Diluted Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements. - 6 - LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013 Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah Figures in tables are stated in millions of Rupiah Selisih transaksi ekuitas Ekuitas dengan yang dapat pihak non- diatribusikan pengendali kepada Difference in pemilik Modal Selish transaksi value of Pendapatan Modal entitas ditempatkan Agio perubahan ekuitas equity komprehensif saham induk dan disetor saham Modal Modal lain-lain - entitas anak transaction lain diperoleh Equity Kepentingan Jumlah Issued and Additional sumbangan opsi saham Difference due to with non- Other Ditentukan Tidak ditentukan kembali attributable non-pengendali ekuitas Catatan paid-up paid-up Donated Other capital - change in equity controlling comprehensive penggunaannya penggunaannya Treasury to parent Non-controlling Total Notes capital capital capital stock option of subsidiary interest income Appropriated Unappropriated stocks entity Interests equity Saldo per 1 Januari 2013 1.396.796 1.303.350 410 13.251 2.383.360 81.862 21.340 4.000 5.666.496 196.013 10.511.128 3.784.628 14.295.756 Balance at January 1, 2013 Pembelian dan penjualan saham Purchase and sale of treasury stocks diperoleh kembali oleh Perusahaan 24 - 239.897 - - - - - - - 1.013.444 T 773.547 - 773.547 by the Company Pelaksanaan opsi saham karyawan 39 8.474 99.237 - 5.036 - - - - - - 112.747 - 112.747 Employees stock option Perubahan ekuitas entitas anak - - - - 14.415 - - - - - 14.415 197.653 183.238 Change in equity of subsidiaries Dividen tunai 37 - - - - - - - - 334.257 - 334.257 - 334.257 Cash dividends Pembentukan cadangan umum 37 - - - - - - - 1.000 1.000 - - - - Allocation for general reserve Pembelian dan penjualan saham Purchase and sale of subsidiarys entitas anak melalui pasar 27 - - - - 914.551 - - - - 914.551 153.076 1.067.627 shares through market Setoran modal non-pengendali Non-controlling paid-up capital pada entitas anak - - - - - - - - - - - 213.458 213.458 in subsidiary Pembagian dividen entitas anak ke Dividend distributed by subsidiaries kepentingan non-pengendali - - - - - - - - - - - 378.350 378.350 to non-controlling interest Jumlah laba komprehensif - - - - - - 71.973 - 620.395 - 692.368 409.251 1.101.619 Total comprehensive income Saldo per 31 Desember 2013 1.405.270 1.642.484 410 18.287 2.368.945 996.413 93.313 5.000 5.951.634 1.209.457 9.279.473 4.073.564 13.353.037 Balance at December 31, 2013 Pembelian dan penjualan saham Purchase and sale of treasury stocks diperoleh kembali oleh Perusahaan 24 - 73.436 - - - - - - - 910.933 T 984.369 - 984.369 by the Company Pelaksanaan opsi saham karyawan 39 14.591 208.964 - 9.898 - - - - - - 213.657 - 213.657 Employees stock option Perubahan ekuitas entitas anak - - - - 191.749 - - - - - 191.749 30.879 160.870 Change in equity of subsidiaries Dividen tunai 37 - - - - - - - - 347.863 - 347.863 - 347.863 Cash dividends Pembentukan cadangan umum 37 - - - - - - - 1.000 1.000 - - - - Allocation for general reserve Pembelian dan penjualan saham Purchase and sale of subsidiarys entitas anak melalui pasar 27 - - - - - 341.150 - - - - 341.150 9.053 350.203 shares through market Setoran modal non-pengendali Non-controlling paid-up capital pada entitas anak - - - - - - - - - - - 130.723 130.723 in subsidiary Pembagian dividen entitas anak ke Dividend distributed by subsidiaries kepentingan non-pengendali - - - - - - - - - - - 164.677 164.677 to non-controlling interest Jumlah laba komprehensif - - - - - - 95.802 - 704.981 - 609.179 585.027 1.194.206 Total comprehensive income Saldo per 31 Desember 2014 1.419.861 1.924.884 410 8.389 2.560.694 655.263 2.489 6.000 6.307.752 298.524 11.271.714 4.602.811 15.874.525 Balance at December 31, 2014 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements. Saldo labaRetained earnings - 7 - PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOW UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DECEMBER 31, 2014 AND 2013 Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah Figures in tables are stated in millions of Rupiah 2014 2013 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 10.661.183 9.822.106 Cash receipts from customers Pembayaran kas kepada karyawan 1.046.472 897.061 Cash paid to employees Pembayaran kas kepada pemasok dan lainnya 6.998.823 6.264.487 Cash paid to suppliers and others Kas dihasilkan dari operasi 2.615.888 2.660.558 Cash generated from operations Pembayaran pajak penghasilan 694.125 693.664 Income tax paid Pembayaran beban keuangan 376.547 407.557 Interest and financial charges paid Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 1.545.216 1.559.337 Net Cash Provided by Operating Activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Penerimaan bunga 103.871 41.895 Interest received Hasil penjualan aset tetap 76.737 9.336 Proceeds from sale of property and equipment Penurunan kenaikan aset lainnya dan uang muka 936.592 269.622 Additions to other assets and advances Penempatan penarikan aset keuangan Placement redemption of other current lancar lainnya - bersih 350.697 2.341.490 financial assets - net Perolehan aset tetap 2.489.725 1.975.248 Acquisitions of property and equipment Penempatan aset keuangan tidak Addition to other noncurrent lancar lainnya - bersih 1.552.526 16.000 financial assets - net Pembayaran penambahan piutang dari Payment addition of receivables from pihak berelasi 23.033 19.857 related parties Penambahan investasi pada entitas asosiasi - 31.900 Addition of investment in associates Kas Bersih Diperoleh dari Digunakan untuk Aktivitas Investasi 5.125.899 80.094 Net Cash Provided by Used in Investing Activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Penjualan saham diperoleh kembali 992.260 403.412 Sale of treasury stocks Setoran modal dari pelaksanaan opsi saham Receift from exercise of employee karyawan Perusahaan dan entitas anak 156.041 253.827 stock options Penerimaan utang bank 3.369.947 3.021.486 Proceeds from bank loans Pembayaran utang bank 486.605 499.729 Payment of bank loans Penjualan pembelian saham diperoleh kembali oleh entitas anak 58.787 436.640 Purchase of treasury stock by subsidiaries Setoran modal non-pengendali pada entitas anak 130.723 213.458 Non-controlling paid-up capital in subsidiary Penerimaan utang kepada pihak berelasi 4.061 - Proceeds of payable to related parties Pembelian saham diperoleh kembali 7.891 1.176.959 Purchase of treasury stock Pembayaran dividen Dividends paid Perusahaan 347.863 334.257 The Company Entitas anak pada kepentingan non pengendali 164.677 378.350 Subsidiaries to non-controlling interests Pembayaran liabilitas sewa pembiayaan 11.572 10.108 Payments of finance lease obligation Pelunasan utang obligasi 39.121 2.118.512 Settlement of bonds payable Kas Bersih Diperoleh dari Digunakan untuk Net Cash Provided by Used in Financing Aktivitas Pendanaan 3.536.516 1.062.372 Activities KENAIKAN PENURUNAN BERSIH KAS DAN NET INCREASE DECREASE IN CASH AND SETARA KAS 44.167 577.059 CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 1.529.588 952.529 BEGINNING OF YEAR CASH AND CASH EQUIVALENTS AT KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 1.485.421 1.529.588 END OF YEAR Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements. - 8 - PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED Figures in tables are stated in millions of Rupiah - 9 - 1. UMUM

1. GENERAL a. Pendirian dan Informasi Umum

a. Establishment and General Information

PT. Global Mediacom Tbk Perusahaan didirikan di Jakarta berdasarkan akta No. 60 tanggal 30 Juni 1981 dan diubah dengan akta No. 81 tanggal 29 Januari 1982 keduanya dari Lukman Kirana, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A. 58422 tanggal 22 Mei 1982 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 54 tanggal 5 Juli 1985, Tambahan No. 912. PT. Global Mediacom Tbk the Company was established in Jakarta based on deed No. 60 dated June 30, 1981 as amended by deed No. 81 dated January 29, 1982, both of Lukman Kirana, S.H., Notary in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Minister of Law and Human Right of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. Y.A. 58422 dated May 22, 1982 and was published in Supplement No. 912 to the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 54 dated July 5, 1985. Anggaran Dasar Perusahaan mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 37 tanggal 10 September 2013 dari Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, mengenai peningkatan modal dasar menjadi Rp 5.575.000 juta. Akta perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-54906.AH.01.02 Tahun 2013 tanggal 29 Oktober 2013 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 99 tanggal 10 Desember 2013, Tambahan No. 128527. The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by deed No. 37 dated September 10, 2013 of Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notary in Jakarta concerning the increase of the Company’s authorized stock to Rp 5,575,000 million. The deed was approved by the Minister of Law and Human Right of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU- 54906.AH.01.02 Year 2013 dated October 29, 2013 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 99 dated December 10, 2013, Supplement No. 128527. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah di bidang perindustrian, pertambangan, pengangkutan, pertanian, telekomunikasi, real estate, arsitektur, pembangunan developer, percetakan, jasa dan perdagangan, media dan investasi. Pada saat ini, Perusahaan bergerak dalam bidang investasi dan merupakan induk perusahaan dari beberapa entitas anak. In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities is in the fields of industry, mining, transportation, agriculture, telecommunications, real estate, architecture, construction developer, printing, services and trade, media and investment. Currently, the Company is engaged in investment sector and the parent company of several subsidiaries. Perusahaan beroperasi secara komersil mulai tahun 1982. Perusahaan beralamat di MNC Tower Lt. 27 - 29, Jl. Kebon Sirih No. 17 - 19, Jakarta Pusat. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jumlah karyawan Perusahaan dan entitas anak “Grup” masing-masing sebanyak 10.830 dan 9.614 karyawan. The Company started commercial operations in 1982. The Company is located at MNC Tower, 27th - 29th Floor, Jl. Kebon Sirih No. 17 - 19, Central Jakarta. At December 31, 2014 and 2013, the Company and its subsidiaries “Group” had total employees of 10,830 and 9,614, respectively. PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED – Continued Figures in tables are stated in millions of Rupiah - 10 - b. Perijinan b. License Entitas anak telah memperoleh perijinan dalam bidang industri media sebagai berikut: Subsidiaries obtained their media industry licenses as follows: MNCSV telah memperoleh ijin dari Menteri Penerangan dengan surat keputusannya No. 1848RTFKXI1993, untuk menyalurkan program televisi seperti CNN, HBO, ESPN, Discovery, TNT dan program sejenis lainnya. Sesuai dengan surat keputusan No. 2142RTFKXII1995 tanggal 14 Desember 1995, Menteri Penerangan memberikan ijin kepada MNCSV untuk menambah program internasional baru seperti Star Plus, Prime Sports, BBC World Service, CNBC Asia News Service, Channel V dan program sejenis lainnya. Keputusan ini telah diperbaharui dengan ijin dari Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 40KEPM.KOMINFO012010. MNCSV has obtained approval from the Ministry of Information in his Decision Letter No. 1848RTFKXI1993, to broadcast television programs such as CNN, HBO, ESPN, Discovery, TNT and other similar programs. Based on Decision Letter No. 2142RTFKXII1995 dated December 14, 1995, the Ministry of Information has authorized MNCSV to add to its existing programs new international programs such as Star Plus, Prime Sports, BBC World Service, CNBC Asia News Service, Channel V and other similar programs. This appraisal has been renewed with approval from the Ministry of Comunication and Information of Republic Indonesia with Decision Letter No. 40KEPM.KOMINFO012010. RCTI telah memperoleh ijin dari Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dengan surat keputusan No. 105KEPM.KOMINFO102006 tanggal 16 Oktober 2006 tentang izin penyelenggaraan penyiaran lembaga penyiaran swasta jasa penyiaran televisi. RCTI has obtained a license from the Ministry of Communication and Information of Republic Indonesia with Decision Letter No. 105KEPM.KOMINFO102006 dated October 16, 2006 to engage in private television broadcast activities. CTPI telah memperoleh ijin dari Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia No. 154KEPM.KOMINFO102006 tanggal 16 Oktober 2006 tentang izin penyelenggaraan penyiaran lembaga penyiaran swasta jasa penyiaran televisi. CTPI has obtained a license from the Ministry of Communication and Information of Republic Indonesia with Decision Letter No. 154KEPM.KOMINFO102006 dated October 16, 2006 to engage in private broadcasting television broadcast activities. GIB telah memperoleh ijin dari Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia No. 106KEPM.KOMINFO102006 tanggal 16 Oktober 2006 tentang izin penyelenggaraan penyiaran lembaga penyiaran swasta jasa penyiaran televisi. GIB has obtained a license from the Ministry of Communication and Information of Republic Indonesia with Decision Letter No. 106KEPM.KOMINFO102006 dated October 16, 2006 to engage in private television broadcast services activities. c. Penawaran Umum Saham Perusahaan c. Public Offering of the Company’s Shares  Pada tanggal 20 Juni 1995, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan lembaga keuangan sekarang Otoritas Jasa Keuangan dengan suratnya No. S-795PM1995 untuk melakukan Penawaran Umum kepada masyarakat atas 200 juta saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan harga penawaran Rp 1.250 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 17 Juli 1995.  On June 20, 1995, the Company obtained the effective notice from the Chairman of The Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency presently the Financial Services Authority in his letter No. S-795PM1995 for the Initial Public Offering of 200 million shares with par value of Rp 500 per share, at an offering price of Rp 1,250 per share. These shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on July 17, 1995. PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED – Continued Figures in tables are stated in millions of Rupiah - 11 -  Pada tanggal 8 Juni 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal sekarang Otoritas Jasa Keuangan dengan suratnya No. S-1648PM2004 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan hak memesan efek terlebih dahulu kepada para pemegang saham sebanyak-banyaknya 308.798.987 saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan harga penawaran Rp 2.500 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 23 Juni 2004.  On June 8, 2004, the Company obtained the effective notice from the Chairman of The Capital Market Supervisory Agency presently the Financial Services Authority in his letter No. S- 1648PM2004 for the Limited Offering I of a maximum of 308,798,987 shares through Rights Issue with preemptive rights to the stockholders with par value of Rp 500 per share, at an offering price of Rp 2,500 per share. These shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on June 23, 2004.  Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 500 per saham menjadi Rp 100 per saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 27 April 2007 sehingga jumlah saham Perusahaan menjadi 13.018.201.550 lembar.  Stock split through reduction of par value per share from Rp 500 per share to Rp 100 per share were listed on the Indonesia Stock Exchange on April 27, 2007, therefore the number of shares become 13,018,201,550 shares.  Penambahan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu sebanyak 685.168.503 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 22 Juni 2007.  Addition of new shares without pre- emptive rights amounted to 685,168,503 shares have been listed on the Indonesia Stock Exchange on June 22, 2007. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saham Perusahaan sebanyak 14.198.613.922 dan 14.052.702.050 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. As of December 31, 2014 and 2013, the Company’s shares totalling to 14,198,613,922 and 14,052,702,050 shares, respectively, have been listed on the Indonesian Stock Exchange. d. Penawaran Umum Obligasi d. Public Offering of Bonds Pada tanggal 29 Juni 2012, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sekarang Otoritas Jasa Keuangan dengan suratnya No. S-8144BL2012 untuk melakukan Penawaran Umum Obligasi Global Mediacom I Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap dengan jumlah pokok sebanyak- banyaknya Rp 1.250.000 juta yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Dalam rangka penerbitan obligasi ini, PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk bertindak sebagai wali amanat Catatan 21. On June 29, 2012, the Company obtained an effective notice from the Chairman of The Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency presently the Financial Services Authority in his letter No. S-8144BL2012 for the Public Offering of Global Mediacom Bonds I Year 2012 with Fixed Interest Rate and maximum principal amount of Rp 1,250,000 million, which were listed on the Indonesia Stock Exchange. In relation to the issuance of the bonds, PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk acted as trustee Note 21. PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED – Continued Figures in tables are stated in millions of Rupiah - 12 - e. Entitas Anak e. Consolidated Subsidiaries Perusahaan memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50 saham entitas anak berikut: The Company has ownership interest of more than 50, directly or indirectly, in the following subsidiaries: Tahun operasi komersial Start of Domisili commercial Domicile 2014 2013 operations 2014 2013 Media berbasis konten dan iklan Content and advertising based media PT. Media Nusantara Citra Tbk MNC dan entitas anakand its subsidiaries Jakarta 66,10 66,42 1997 13.609.033 9.615.280 PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia RCTI Jakarta 100,00 100,00 1989 3.520.832 2.827.082 PT. Global Informasi Bermutu GIB Jakarta 100,00 100,00 2002 1.411.851 1.065.697 PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia CTPI Jakarta 75,00 75,00 1990 2.121.912 1.766.033 PT. MNC Networks MNCN dan entitas anak and its subsidiaries Jakarta 98,50 98,50 2005 122.504 115.715 PT. Radio Trijaya Shakti RTS dan entitas entitasand its subsidiaries Jakarta 95,00 95,00 1971 37.208 33.105 PT. Radio Prapanca Buana Suara RPBS Medan 91,60 91,60 1978 5.293 5.537 PT. Radio Mancasuara RM Bandung 100,00 100,00 1971 1.582 2.024 PT. Radio Swara Caraka Ria RSCR Semarang 100,00 100,00 1971 1.363 1.247 PT. Radio Efkindo RE Yogyakarta 70,00 70,00 1999 1.178 1.301 PT. Radio Suara Monalisa RSM Jakarta 80,00 80,00 1971 12.548 9.949 PT. Mediawisata Sariasih MS Bandung 100,00 100,00 2007 339 507 PT. Radio Cakra Awigra RCA Surabaya 100,00 100,00 2007 5.826 6.201 PT. Radio Arief Rahman Hakim RARH Jakarta 100,00 100,00 2007 10.860 6.272 PT. Radio Sabda Sosok Sohor RSSS Jakarta 100,00 90,00 1981 6.516 5.237 Media Nusantara Citra B.V. MNC B.V. Belanda Netherlands - 100,00 2006 - 6.183 MNC International Middle East Limited MIMEL dan entitas anakand its subsidiaries Dubai 100,00 100,00 2007 190.382 399.613 MNC International Limited MIL Cayman Islands 100,00 100,00 2007 177.329 262.855 MNC Pictures FZ LLC MP Dubai 100,00 100,00 2007 2.124 2.081 PT. Media Nusantara Informasi MNI dan entitas anak and its subsidiary Jakarta 99,00 99,00 2005 241.682 245.628 PT. Media Nusantara Distribusi MND Jakarta 99,00 99,00 2011 800 700 PT. Menado Nusantara Informasi MENI Manado 60,00 - 2014 5.890 - PT. MNI Global MNIG Jakarta 100,00 100,00 2005 21.739 19.548 PT. MNI Publishing MNIP dan entitas anak and its subsidiary Jakarta 75,00 75,00 2008 4.520 5.307 PT. MNI Entertainment MNIE Jakarta 80,00 80,00 2008 4.113 4.896 PT. Okezone Indonesia Okezone Jakarta 99,90 99,90 2011 11.400 13.119 PT. Cross Media Internasional CMI dan entitas anakand its subsidiaries Jakarta 99,99 99,99 2001 264.943 298.999 PT. Mediate Indonesia MI Jakarta 99,97 99,97 2001 240.253 278.299 PT. Multi Advertensi Xambani MAX dan entitas anak and its subsidiary Jakarta 51,20 51,20 1996 4.075 4.843 PT. Citra Komunikasi Gagasan Semesta CKGS Jakarta 80,00 80,00 2004 2.620 2.931 PT. MNC Pictures MNCP Jakarta 70,00 70,00 2009 90.219 55.313 PT. Star Media Nusantara SMN Jakarta 70,00 70,00 2008 26.853 17.520 Global Mediacom International Ltd. GMI dan entitas anak and its subsidiaries Dubai 100,00 100,00 2012 2.136.855 2.516.302 MNC Media Investment LTd dh formerly Linktone Ltd. LTON dan entitas anak and its subsidiaries Cayman Islands 79,88 79,88 2002 2.439.822 2.099.309 Letang Game Ltd. Letang China 50,01 50,01 2009 198.367 77.084 PT. Linktone Indonesia Linktone Jakarta 100,00 100,00 2009 121.838 51.659 MNC Innoform Pte. LTd dh formerly Innoform Media Pte., Ltd. Innoform dan entitas Singapura anakand its subsidiary Singapore 87,50 87,50 2001 407.034 280.097 MNC Innoform Singapore Pte. LTd dh formerly Singapura Alliance Entertainment Singapore Pte., Ltd. Alliance Singapore 100,00 100,00 1999 12 32.228 The subsidiaries Persentase Jumlah aset sebelum eliminasi kepemilikan Percentage of Entitas anak ownership 31 Desember Total assets before elimination December 31, PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED – Continued Figures in tables are stated in millions of Rupiah - 13 - Tahun operasi komersial Start of Domisili commercial Domicile 2014 2013 operations 2014 2013 Media berbasis pelanggan Subscribers based media PT. MNC Sky Vision Tbk MNCSV dan entitas anak and its subsidiaries Jakarta 69,76 68,53 1988 5.875.387 5.936.028 Aerospace Satellite Corporation Holding B.V. ASCH Belanda dan entitas anakand its subsidiary Netherlands 100,00 100,00 2010 9.218 22.362 Aerospace Satellite Corporation B.V. ASC Belanda Netherlands 100,00 100,00 2010 - 28.144 PT. Sky Vision Networks SVN Jakarta 100,00 100,00 2007 174.599 174.794 Media pendukung dan infrastruktur Media support and infrastructure PT. Infokom Elektrindo Infokom dan entitas anak and its subsidiaries Bekasi 99,99 99,99 1998 387.121 400.435 PT. Telesindo Media Utama TMU Jakarta 99,99 99,99 1999 2 154 PT. Sena Telenusa Utama STU dan entitas anak and its subsidiaries Jakarta 99,99 99,99 2003 15.074 17.539 PT. Flash Mobile FM Jakarta 84,99 84,99 2004 13.740 16.208 Penjualan melalui mediaMedia shopping PT. MNC GS Homeshopping MNC Shop Jakarta 60,00 60,00 2013 68.710 81.704 InfrastrukturInfrastructure PT. Citra Kalimantan Energi CKE Jakarta 80,00 80,00 - 1.055 1.055 Lain-lainOthers PT. MNC Lisensi Internasional MLI Jakarta 99,99 99,99 2013 3.089 3.256 Pemilikan tidak langsungIndirect ownership The subsidiaries Persentase Jumlah aset sebelum eliminasi kepemilikan Percentage of Entitas anak ownership 31 Desember Total assets before elimination December 31, RCTI dan GIB memiliki secara langsung saham entitas anak yang seluruhnya masih dalam tahap pengembangan sebagai berikut: RCTI and GIB have direct ownership in the following subsidiaries, which are still under development stage: Domisili Domisili Domicile Domicile PT. RCTI Satu Bandung PT GTV Satu Bandung PT. RCTI Dua Semarang PT GTV Dua Semarang PT. RCTI Tiga Surabaya PT GTV Tiga Surabaya PT. RCTI Empat Medan PT GTV Empat Medan PT. RCTI Lima Palembang PT GTV Lima Palembang PT. RCTI Enam Makassar PT GTV Enam Makassar PT. RCTI Tujuh Denpasar, Bali PT GTV Tujuh Banjarmasin PT. RCTI Delapan Banjarmasin PT GTV Delapan Jambi PT. RCTI Sembilan Bandar Lampung PT GTV Sembilan Jayapura PT. RCTI Sepuluh Pekan Baru PT GTV Sepuluh Bali PT. RCTI Sebelas Padang PT. RCTI Duabelas Pontianak PT. RCTI Tigabelas Manado PT. RCTI Empatbelas Ambon PT. RCTI Limabelas Aceh Besar Entitas Anak Subsidiaries Entitas Anak Subsidiaries Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, seluruh entitas anak RCTI dan GIB diatas belum melakukan aktivitas. As of December 31, 2014, all subsidiaries of RCTI and GIB above are not yet operating. Pengembangan Usaha Media Berbasis Konten, Iklan, dan Pelanggan Development of Content, Advertising, and Subscriber Based Media Business Pada tahun 2014, Perusahaan melakukan tambahan pembelian dan penjualan kepemilikan sahamnya di MNC dan MNCSV, entitas anak, melalui pasar. Pada tanggal 31 Desember 2014, kepemilikan saham Perusahaan di MNC sebesar 66,10 dan di MNCSV sebesar 69,76. In 2014, the Company has additional purchase and sell its share ownership in MNC and MNCSV, subsidiaries, through market. As of December 31, 2014, the Company’s share ownership in MNC is 66.10 and in MNCSV is 69.76. PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED – Continued Figures in tables are stated in millions of Rupiah - 14 - Lain-lain Others ASC dan ASCH telah mendapatkan persetujuan dari Kamar Dagang Belanda untuk mencabut daftar perusahaan sehingga telah dilikuidasi masing-masing pada tanggal 2 Oktober 2014 dan 31 Desember 2014. ASC and ASCH have obtained approval from The Netherlands Chamber of Commerce Commercial Register to deregister from the commercial register, therefore they have been liquidated on October 2, 2014 and December 31,2014, respectively. Pada tahun 2014, MNI mendirikan PT. Menado Nusantara Informasi, yang berdomisili di Manado, Sulawesi Utara. In 2014, MNI establish PT. Menado Nusantara Informasi, which is domiciled in Manado, North Sulawesi. Pada tahun 2014, MNCN melakukan tambahan kepemilikan sahamnya di RSSS. Pada tanggal 31 Desember 2014, kepemilikan saham MNCN di RSSS menjadi 100. In 2014, MNCN increased its share ownership in RSSS. As of December 31, 2014 MNCN ownership in RSSS is became 100. Pada tahun 2014, MNC telah menerima seluruh pengembalian dana atas likuidasi MNC BV. In 2014, MNC has received all cash refund from MNC BV liquidation. Pada tahun 2013, Perusahaan dan Infokom mendirikan MLI yang bergerak dalam bidang jasa penunjang kegiatan lisensi dengan kepemilikan Grup sebesar 99. In 2013, the Company and Infokom have established MLI which specializes in licensing event support services, with the Group having an ownership of 99. f. Susunan Pengurus dan Informasi Lain f. Management and Other Information Susunan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Sekretaris Perusahaan dan Audit Internal Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: The Comp any’s Commissioners, Directors, Audit Committee, Corporate Secretary and Internal Audit as of December 31, 2014 and 2013 consisted of the following: 31 DesemberDecember 31 , 2014 31 DesemberDecember 31 , 2013 Komisaris Commissioners Komisaris Utama : Rosano Barack Rosano Barack : President Commissioner Wakil Komisaris Utama : B. Rudijanto Tanoesoedibjo B. Rudijanto Tanoesoedibjo : Vice President Commissioner Komisaris : Chang Long Jong Chang Long Jong : Commissioners Lei Zhang Lei Zhang Komisaris Independen : Mohamed Idwan Ganie Mohamed Idwan Ganie : Independent Commissioners Kardinal Alamsyah Karim Kardinal Alamsyah Karim Direksi Directors Direktur Utama : Hary Tanoesoedibjo Hary Tanoesoedibjo : President Director Direktur : Handhianto Suryo Kentjono Muhamad Budi Rustanto : Directors Oerianto Guyandi Indra Pudjiastuti David Fernando Audy Handhianto Suryo Kentjono Oerianto Guyandi David Fernando Audy Direktur Independen : Indra Pudjiastuti - : Independent Director Komite Audit Audit Committee Ketua : Kardinal Alamsyah Karim Kardinal Alamsyah Karim : Chairman Anggota : Mohamed Idwan Ganie Mohamed Idwan Ganie : Members Hery Kusnanto Hery Kusnanto Sekretaris Perusahaan : Syafril Nasution Ir. Arya Mahendra Sinulingga : Corporate Secretary Audit Internal : Dusanto Ardanesworo Dusanto Ardanesworo : Internal Audit PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED – Continued Figures in tables are stated in millions of Rupiah - 15 - 2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI PSAK DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN ISAK 2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS “PSAK” AND INTERPRETATION OF PSAK “ISAK” a. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan a. Standards effective in the current year Dalam tahun berjalan, Grup telah menerapkan semua interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2014. In the current year, the Group adopted all interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting period beginning on January 1, 2014.  ISAK 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan  ISAK 27, Transfers of Assets from Customers  ISAK 28, Pengakhiran Liabiltas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas  ISAK 28, Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments Penerapan interpretasi tersebut tidak berdampak atas jumlah yang dilaporkan dalam tahun berjalan dan tahun sebelumnya karena Grup tidak melakukan transaksi tersebut. The application of interpretations has no effect on the amounts reported in the current and prior year because the Group has not entered into any transactions of this nature.

b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan

b. Standards and interpretations in issue not yet adopted

Standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015, dengan penerapan dini tidak diperkenankan: The following standards are effective for periods beginning on or after January 1, 2015, with early application not permitted:  PSAK 1 revisi 2013, Penyajian Laporan Keuangan  PSAK 1 revised 2013, Presentation of Financial Statements Amandemen terhadap PSAK 1 memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi komprehensif. Berdasarkan amandemen terhadap PSAK 1, laporan laba rugi komprehensif telah diubah namanya menjadi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Amandemen terhadap PSAK 1, mengharuskan tambahan pengungkapan dalam bagian penghasilan komprehensif lain dimana pos-pos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua kategori: 1 Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan 2 akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi. The amendments to PSAK 1 introduce new terminology for the statement of comprehensive income. Under the amendments to PSAK 1, the statement of comprehensive income is renamed as a “statement of profit or loss and other comprehensive income”. The amendments to PSAK 1, require additional disclosures to be made in the other comprehensive income section such that items of other comprehensive income are grouped into two categories: 1 items that will not be reclassified subsequently to profit or loss; and 2 items that may be reclassified subsequently to profit or loss when specific conditions are met. PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED – Continued Figures in tables are stated in millions of Rupiah - 16 -  PSAK 24 revisi 2013, Imbalan Kerja  PSAK 24 revised 2013, Employee Benefits Amandemen terhadap PSAK 24 atas akuntansi program imbalan pasti dan pesangon. Perubahan paling signifikan terkait akuntansi atas perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan aset program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan nilai wajar aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor yang diijinkan berdasarkan PSAK 24 versi sebelumnya dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain agar supaya aset atau liabilitas pensiun bersih diakui dalam laporan posisi keuangan mencerminkan jumlah keseluruhan dari defisit atau surplus program. The amendments to PSAK 24 change the accounting for defined benefit plans and termination benefits. The most significant change relates to the accounting for changes in defined benefit obligations and plan assets. The amendments require the recognition of changes in defined benefit obligations and in fair value of plan assets when they occur, and hence eliminate the corridor approach permitted under the previous version of PSAK 24 and accelerate the recognition of past service costs. The amendments require all actuarial gains and losses to be recognized immediately through other comprehensive income in order for the net pension asset or liability recognized in the statement of financial position to reflect the full value of the plan deficit or surplus.  PSAK 4 Revisi 2013, Laporan Keuangan Tersendiri  PSAK 4 Revised 2013, Separate Financial Statements  PSAK 15 Revisi 2013, Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama  PSAK 15 Revised 2013, Investments in Associates and Joint Ventures  PSAK 46 Revisi 2014, Pajak Penghasilan  PSAK 46 Revised 2014, Income Taxes  PSAK 48 Revisi 2014, Penurunan nilai Aset  PSAK 48 Revised 2014, Impairment of Assets  PSAK 50 Revisi 2014, Instrumen Keuangan: Penyajian  PSAK 50 Revised 2014, Financial Instruments: Presentation  PSAK 55 Revisi 2014, Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran  PSAK 55 Revised 2014, Financial Instruments: Recognition and Measurement  PSAK 60 Revisi 2014, Instrumen Keuangan: Pengungkapan  PSAK 60 Revised 2014, Financial Instruments: Disclosures  PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian  PSAK 65, Consolidated Financial Statements  PSAK 66, Pengaturan Bersama  PSAK 66, Joint Arrangements  PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain  PSAK 67, Disclosures of Interests in Other Entities  PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar  PSAK 68, Fair Value Measurements  ISAK 26, Penilaian Kembali Derivatif Melekat  ISAK 26, Reassessment of Embedded Derivatives Manajemen mengantisipasi bahwa standar- standar tersebut akan diadopsi dalam laporan keuangan konsolidasian Grup untuk laporan keuangan untuk periode tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2015. The management anticipate that these standards will be adopted in the Groups consolidated financial statements for the annual period beginning January 1, 2015. Penerapan PSAK 1 akan berdampak atas penyajian pos-pos penghasilan komprehensif lain dari laporan keuangan konsolidasian Grup. Penerapan atas amendemen terhadap PSAK 24 akan berdampak terhadap jumlah yang dilaporkan dalam program imbalan pasti Grup. The application of PSAK 1 will impact the presentation of the Other Comprehensive Income items of the Group’s consolidated financial statements. The application of the amendments to PSAK 24 will have impact on the amounts reported in respect of the Group’s defined benefit plans. PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED – Continued Figures in tables are stated in millions of Rupiah - 17 - Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, dampak dari standar dan interpretasi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian belum dapat diketahui atau diestimasi oleh manajamen. As of issuance date of consolidated financial statements, the effects of adoption of these standards and interpretation on the consolidated financial statements are not yet known or reasonably estimated by management.

3. IKHTISAR KEBIJAKAN

AKUNTANSI SIGNIFIKAN

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of Compliance Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. The consolidated financial statements of the Group have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. These financial statements are not intended to present the financial position, result of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions. b. Dasar Penyusunan b. Basis of Preparation Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, adalah dasar akrual. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah Rp dan laporan keuangan konsolidasian tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah, while the measurement basis is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities. c. Dasar Konsolidasian c. Basis of Consolidation Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan entitas anak Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities controlled by the Company its subsidiaries. Control is achieved where the Company has the power to govern the financial and operating policies of an entity so as to obtain benefits from its activities. Hasil entitas anak yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi dan sampai dengan tanggal efektif penjualan. Income and expenses of subsidiaries acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statement of comprehensive income from the effective date of acquisition and up to the effective date of disposal, as appropriate. Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Grup. When necessary, adjustments were made to the financial statements of subsidiaries to bring their accounting policies in line with those used by other members of the Group. PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED – Continued Figures in tables are stated in millions of Rupiah - 18 - Seluruh transaksi intra kelompok usaha, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasian. All intra-group transactions, balances, income and expenses are eliminated in full on consolidation. Kepentingan nonpengendali pada entitas anak diidentifikasi secara terpisah dan disajikan dalam ekuitas. Kepentingan nonpengendali pemegang saham awalnya diukur baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi pemilikan kepentingan nonpengendali dari nilai wajar aset neto yang dapat diidentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dilakukan pada akuisisi dengan dasar akuisisi. Setelah akuisisi, jumlah tercatat kepentingan nonpengendali adalah jumlah kepemilikan pada pengakuan awal ditambah bagian kepentingan nonpengendali dari perubahan selanjutnya dalam ekuitas. Seluruh laba rugi komprehensif diatribusikan pada kepentingan nonpengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit. Non-controlling interests in subsidiaries are identified separately and presented within equity. The interest of non-controlling shareholders maybe initially measured either at fair value or at the non- controlling interests’ proportionate share of the recognized amounts of the fair value of the acquiree’s identifiable net asset. The choice of measurement is made on acquisition by acquisition basis. Subsequent to acquisition, the carrying amount of non-controlling interests is the amount of those interests at initial recognition plus non-controlling interests’ share of subsequent changes in equity. Total comprehensive income of subsidiaries is attributed to the owners of the Company and to the non-controlling interests even if this results in the non-controlling interests having deficit balance. Perubahan dalam bagian kepemilikan Grup pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan Grup dan kepentingan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk. Changes in the Gro up’s interests in existing subsidiaries that do not result in the Group losing control over the subsidiaries are accounted for as equity transactions. The carrying amounts of the Group’s interests and the non-controlling interests are adjusted to reflect the changes in their relative interests in the subsidiaries. Any difference between the amount by which the non-controlling interests are adjusted and the fair value of the consideration paid or received is recognised directly in equity and attributed to owners of the Company. Ketika Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak, keuntungan dan kerugian diakui didalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara i keseluruhan nilai wajar yang diterima dan nilai wajar dari setiap sisa investasi dan ii nilai tercatat sebelumnya dari aset termasuk goodwill dan liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan nonpengendali. Ketika aset dari entitas anak dinyatakan sebesar nilai revaluasi atau nilai wajar dan akumulasi keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi dalam ekuitas, jumlah yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi ekuitas dicatat seolah-olah Grup telah melepas secara langsung aset yang relevan yaitu direklasifikasi ke laba rugi atau ditransfer langsung ke saldo laba sebagaimana ditentukan oleh PSAK yang berlaku.Nilai wajar setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai dengan PSAK 55 revisi 2011, Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau, jika sesuai, biaya perolehan saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas. When the Group loses control of a subsidiary, a gain or loss is recognized in profit or loss and is calculated as the difference between i the aggregate of the fair value of the consideration received and the fair value of any retained interest and ii the previous carrying amount of the assets including goodwill, and liabilities of the subsidiary and any non-controlling interest. When assets of the subsidiary are carried at revalued amount or fair values and the related cumulative gain or loss has been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity, the amounts previously recognized in other comprehensive income and accumulated in equity are accounted for as if the Group had directly disposed of the relevant assets i.e. reclassified to profit or loss or transferred directly to retained earnings as specified by applicable accounting standards. The fair value of any investment retained in the former subsidiary at the date when control is lost is regarded as the fair value on initial recognition for subsequent accounting under PSAK 55 revised 2011, Financial Instruments: Recognition and Measurement or, when applicable, the cost on initial recognition of an investment in an associate or a jointly controlled entity. PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED – Continued Figures in tables are stated in millions of Rupiah - 19 - d. Kombinasi Bisnis d. Business Combinations Akuisisi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan oleh Grup, liabilitas yang diakui oleh Grup kepada pemilik sebelumnya dari pihak yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dalam pertukaran pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya. Acquisitions of businesses are accounted for using the acquisition method. The consideration transferred in a business combination is measured at fair value, which is calculated as the sum of the acquisition- date fair values of the assets transferred by the Group, liabilities incurred by the Group to the former owners of the acquiree, and the equity interests issued by the Group in exchange for control of the acquiree. Acquisition-related costs are recognized in profit or loss as incurred. Pada tanggal akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih diakui pada nilai wajar kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu yang diukur sesuai dengan standar yang relevan. At the acquisition date, the identifiable assets acquired and the liabilities assumed are recognized at their fair value except for certain assets and liabilities that are measured in accordance with the relevant standards. Kepentingan non pengendali diukur baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan kepentingan non pengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Non-controlling interests are measured either at fair value or at the non- controlling interests’ proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Bila imbalan yang dialihkan oleh Grup dalam suatu kombinasi bisnis termasuk aset atau liabilitas yang berasal dari pengaturan imbalan kontinjen contingent consideration arrangement, imbalan kontinjen tersebut diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan termasuk sebagai bagian dari imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis. Perubahan dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran disesuaikan secara retrospektif, dengan penyesuaian terkait terhadap goodwill. Penyesuaian periode pengukuran adalah penyesuaian yang berasal dari informasi tambahan yang diperoleh selama periode pengukuran yang tidak melebihi satu tahun sejak tanggal akuisisi tentang fakta-fakta dan kondisi yang ada pada tanggal akuisisi. When the consideration transferred by the Group in a business combination includes assets or liabilities resulting from a contingent consideration arrangement, the contingent consideration is measured at its acquisition- date fair value and included as part of the consideration transferred in a business combination. Changes in the fair value of the contingent consideration that qualify as measurement period adjustments are adjusted retrospectively, with corresponding adjustments against goodwill. Measurement period adjustments are adjustments that arise from additional information obtained during the measurement period which cannot exceed one year from the acquisition date about facts and circumstances that existed at the acquisition date. Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang tidak memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran tergantung pada bagaimana imbalan kontinjen tersebut diklasifikasikan. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali pada tanggal sesudah tanggal pelaporan dan penyelesaian selanjutnya dicatat dalam ekuitas. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai asset atau liabilitas diukur setelah tanggal pelaporan sesuai dengan standar akuntansi yang relevan dengan mengakui keuntungan atau kerugian terkait dalam laba rugi atau dalam pendapatan komprehensif lain OCI. The subsequent accounting for changes in the fair value of the contingent consideration that do not qualify as measurement period adjustments depends on how the contingent consideration is classified. Contingent consideration that is classified as equity is not remeasured at subsequent reporting dates and its subsequent settlement is accounted for within equity. Contingent consideration that is classified as an asset or liability is remeasured subsequent to reporting dates in accordance with the relevant accounting standards, as appropriate, with the corresponding gain or loss being recognized in profit or loss or in other comprehensive income. PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED – Continued Figures in tables are stated in millions of Rupiah - 20 - Bila suatu kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, kepemilikan terdahulu Grup atas pihak terakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi dan keuntungan atau kerugian nya, jika ada, diakui dalam laba rugi. Jumlah yang berasal dari kepemilikan sebelum tanggal akuisisi yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi dimana perlakuan tersebut akan sesuai jika kepemilikannya dilepasdijual. When a business combination is achieved in stages, the Group’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date and the resulting gain or loss, if any, is recognized in profit or loss. Amounts arising from interests in the acquired prior to the acquisition date that have previously been recognized in other comprehensive income are reclassified to profit or loss where such treatment would be appropriate if that interests were disposed of. Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui , untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut. If the initial accounting for a business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the Group reports provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete. Those provisional amounts are adjusted during the measurement period, or additional assets or liabilities are recognized, to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date that, if known, would have affected the amount recognized as of that date.

e. Transaksi dan

Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing e. Foreign Currency Transactions and Translation Pembukuan tersendiri dari masing-masing entitas dalam Grup, kecuali GMI, MIMEL, ASCH dan Innoform “entitas anak di luar negeri”, diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi mata uang fungsionalnya. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi. Pos nonmoneter diukur dalam biaya historis dalam valuta asing yang tidak dijabarkan kembali. The individual books of accounts of each entity in the Group, except for GMI, MIMEL, ASCH and Innoform “foreign subsidiaries”, are maintained in Indonesian Rupiah, the currency of the primary economic environment in which the entity operates its functional currency. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to profit or loss. Non-monetary items that are measured in terms of historical cost in a foreign currency are not retranslated. Pembukuan GMI, MIMEL, dan ASCH diselenggarakan dalam Dolar Amerika Serikat dan Innoform diselenggarakan dalam Dolar Singapura. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas GMI, MIMEL, ASCH dan Innoform pada tanggal pelaporan dijabarkan masing-masing dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Selisih kurs penjabaran yang terjadi disajikan sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lain. The books of accounts of GMI, MIMEL, and ASCH are maintained in U.S. Dollar and those of Innoform are maintained in Singapore Dollar. For consolidation purposes, assets and liabilities of GMI, MIMEL, ASCH and Innoform at reporting date are translated into Rupiah using the exchange rates at reporting date, while revenues and expenses are translated at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. Resulting translation adjustments are shown as part of other comprehensive income. PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED – Continued Figures in tables are stated in millions of Rupiah - 21 - f. Transaksi Pihak-pihak Berelasi f. Transactions With Related Parties Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup entitas pelapor: A related party is a person or entity that is related to the Group the reporting entity: a Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: a A person or a close member of that persons family is related to the reporting entity if that person: i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama entitas pelapor; i. has control or joint control over the reporting entity; ii. memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau ii. has significant influence over the reporting entity; or iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor. iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity. b Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: b An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies: i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya. i. The entity and the reporting entity are members of the same group which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others. ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya. ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member. iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iii. Both entities are joint ventures of the same third party. iv. Suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga atau sebaliknya. iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity. v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity. vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a. vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in a. vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf a i memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas atau entitas induk dari entitas. vii. A person identified in a i has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity or a parent of the entity. PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED – Continued Figures in tables are stated in millions of Rupiah - 22 - Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian. All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements. g. Aset Keuangan g. Financial Assets Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. All financial assets are recognised and derecognised on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the timeframe established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value. Aset keuangan Grup diklasifikasikan sebagai berikut: The Group’s financial assets are classified as follows:  Nilai wajar melalui laba rugi FVTPL  Fair Value Through Profit Or Loss FVTPL  Tersedia untuk dijual AFS  Available for Sale AFS  Pinjaman yang diberikan dan piutang  Loans and Receivable Nilai wajar melalui laba rugi FVTPL Fair Value Through Profit Or Loss FVTPL Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL. Financial assets are classified as at FVTPL when the financial asset is either held for trading or it is designated as at FVTPL. Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika: A financial asset is classified as held for trading if:  diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau  it has been acquired principally for the purpose of selling in the near future; or  pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau  on initial recognition it is part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit- taking; or  merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.  it is a derivative that is not designated and effective as a hedging instrument. Investasi dana kelolaan, reksadana, efek diperdagangkan dan obligasi merupakan aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai FVTPL. Investment in managed funds, mutual funds, equity securities held for trading and bonds are classified as at FVTPL. Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 6. Financial assets at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognised in profit or loss. The net gain or loss recognised in profit or loss incorporates any dividend or interest earned on the financial asset. Fair value is determined in the manner described in Note 6. PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED – Continued Figures in tables are stated in millions of Rupiah - 23 - Tersedia untuk dijual AFS Available-for-sale AFS Investasi di saham yang tercatat di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif milik Perusahaan diklasifikasikan sebagai AFS dan dinyatakan pada nilai wajar. Investment in listed shares that are traded in an active market held by the Group are classified as AFS and are stated at fair value. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi revaluasi investasi AFS di ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laba rugi. Jika investasi dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakumulasi pada revaluasi investasi AFS, direklas ke laba rugi. Gains and losses arising from changes in fair value are recognised in other comprehensive income and accumulated in equity as AFS Investment Revaluation, with the exception of impairment losses, interest calculated using the effective interest method, and foreign exchange gains and losses on monetary assets, which are recognised in profit or loss. Where the investment is disposed of or is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously accumulated in AFS Investment Revaluation is reclassified to profit or loss. Investasi dalam instrumen ekuitas, yaitu obligasi wajib tukar dan obligasi konversi, yang tidak tercatat di bursa yang tidak mempunyai kuotasi harga pasar di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diklasifikasikan sebagai AFS, diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai. Investments in unlisted equity instruments, i.e. mandatory exchangeable bonds and convertible bonds, that are not quoted in an active market and whose fair value cannot be reliably measured are also classified as AFS, measured at cost less impairment. Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat hak Grup untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan. Dividends on AFS equity instruments, if any, are recognised in profit or loss when the Group’s right to receive the dividends are established. Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Kas dan setara kas kecuali kas deposito berjangka, piutang usaha dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Cash and cash equivalent, except cash on hand, time deposits, trade accounts receivable and other accounts receivable that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortised cost using the effective interest method less impairment. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. Interest is recognised by applying the effective interest method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial. Metode suku bunga efektif Effective interest method Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau biaya selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas masa depan mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income or expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts or payments including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts through the expected life of the financial instrument, or where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition. PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED – Continued Figures in tables are stated in millions of Rupiah - 24 - Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL. Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL. Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected. Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang dalam nilai wajar dari instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif terjadinya penurunan nilai. For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment. Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: For all other financial assets, objective evidence of impairment could include:  kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau  significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or  pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau  default or delinquency in interest or principal payments; or  terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.  it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial re- organisation. Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang. For certain categories of financial asset, such as receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Group’s past experiences of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan. For financial assets carried at amortised cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat imbal hasil yang berlaku di pasar untuk aset keuangan yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dibalik pada periode berikutnya. For financial asset carried at cost, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of the estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment loss will not be reversed in subsequent periods. PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED – Continued Figures in tables are stated in millions of Rupiah - 25 - Jumlah tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas seluruh aset keuangan, kecuali piutang yang jumlah tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahan jumlah tercatat akun cadangan piutang diakui dalam laba rugi. The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognised in profit or loss. Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi. When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognised in equity are reclassified to profit or loss. Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalik melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised. Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak boleh dibalik melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke pendapatan komprehensif lain. In respect of AFS equity investments, impairment losses previously recognised in profit or loss are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognised directly in other comprehensive income. Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial assets Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. The Group derecognises a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Group neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Group recognises its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Group retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Group continues to recognise the financial asset and also recognises a collateralised borrowing for the proceeds received. h. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas h. Financial Liabilities and Equity Instruments Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Classification as debt or equity Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Financial liabilities and equity instruments issued by the Group are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument. PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS THEN ENDED – Continued Figures in tables are stated in millions of Rupiah - 26 - Instrumen ekuitas Equity instruments Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Grup setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of an entity after deducting all of its liabilities. Equity instruments issued by the Group are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs. Pembelian kembali instrumen ekuitas Perusahaan saham treasuri diakui dan dikurangkan secara langsung dari ekuitas. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari pembelian, penjualan, penerbitan atau pembatalan instrumen ekuitas Perusahaan tersebut tidak diakui dalam laba rugi. Repurchase of the Company’s own equity instruments treasury shares is recognized and deducted directly in equity. No gain or loss is recognized in profit or loss on the purchase, sale, issue or cancellation of the Company’s own equity instruments. Liabilitas keuangan Financial liabilities Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL atau pada biaya perolehan diamortisasi. Grup tidak mempunyai liabilitas keuangan yang ditetapkan pada FVTPL. Financial liabilities are classified as either “at FVTPL” or “at amortized cost”. The Group has no financial liabilities designated as at FVTPL. Liabilitas Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi Financial Liabilities at Amortized Cost Liabilitas keuangan meliputi utang bank, utang usaha dan lain-lain, utang obligasi, dan pinjaman lainnya, pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Financial liabilities, which include bank loans, trade and other accounts payable, bonds payable, and other borrowings, are initially measured at fair value, net of transaction costs, and subsequently measured at amortized cost using the effective interest method. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Derecognition of financial liabilities Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi. The Group derecognizes financial liabilities when, and only when, the Group’s obligations are discharged, cancelled or expires. The difference between the carrying amount of the financial liability derecognized and the consideration paid and payable is recognized in profit or loss.

i. Saling Hapus antar Aset Keuangan dan

Liabilitas Keuangan i. Netting of Financial Assets and Financial Liabilities Aset dan liabilitas keuangan Grup saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika dan hanya jika: The Group only offsets financial assets and liabilities and presents the net amount in the consolidated statements of financial position where it:  saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan  currently has a legal enforceable right to set off the recognized amount; and  berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.  intends either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.