LATAR BELAKANG PENUTUP VII-1

Pendahuluan

1.1 LATAR BELAKANG

Perubahan iklim merupakan tantangan paling serius yang dihadapi dunia pada saat ini. Sejumlah bukti baru dan kuat yang muncul dalam studi mutakhir memperlihatkan bahwa masalah pemanasan yang terjadi 50 tahun terakhir disebabkan oleh tindakan manusia yang mana temperatur bumi telah naik secara cepat, perubahan iklim juga dipengaruhi oleh aktivitas matahari dan ozon serta kegiatan vulkanik dan sulfat. Namun, sejak tahun 1960-an, penyebab utama naiknya temperatur bumi adalah akibat efek rumah kaca yang menurut sebagian ahli disebabkan oleh meningkatnya kandungan gas karbon dioksida dan partikel polutan lainnya di atmosfer bumi. Efek rumah kaca disebabkan karena meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca. Gas rumah kaca GRK adalah gas-gas di atmosfer yang memiliki kemampuan untuk dapat menyerap radiasi matahari yang dipantulkan oleh bumi, sehingga menyebabkan pemanasan atmosfer atau kenaikan suhu dan perubahan iklim UU No.17 Tahun 2004. Menurut konvensi PBB mengenai Perubahan Iklim United Nations Framework Convention on Climate Change - UNFCCC, ada 6 enam jenis gas yang digolongkan sebagai GRK, yaitu: karbondioksida CO 2 , dinitro oksida N 2 O, metana CH 4 , sulfurheksaflorida SF 6 , perflorokarbon PFCs, dan hidroflorokarbon HFCs. Pemerintah Indonesia telah mengusulkan untuk mengurangi emisi GRK sampai menjadi 26 dengan usaha sendiri dan sampai dengan 41 dengan dukungan internasional hingga tahun 2020 Kesepakatan Internasional Copenhagen, 2009. Sebagaimana perubahan iklim telah menjadi sebuah agenda I I - 2 Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2020 Pendahuluan Bab 1 nasional, akan diperlukan dukungan yang besar dari pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat untuk mencapai target pengurangan emisi. Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca RAN-GRK, baik berupa kegiatan inti maupun kegiatan pendukung bersumber dari 6 enam bidang yang menjadi target penurunan emisi di Indonesia, yaitu: bidang pertanian; bidang kehutanan dan lahan gambut; bidang energi; bidang transportasi; bidang industri; dan bidang pengelolaan limbah Dalam rangka implementasi Peraturan Presiden No. 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca sampai tahun 2020 dan Surat Edaran Bersama Menteri Dalam Negeri RI Nomor 660 95SJ2012, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional RI Nomor 0005 M.PPN012012 dan Menteri Lingkungan Hidup RI Nomor 01MenLH012012 perihal Penyusunan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca RAD-GRK tanggal 11 Januari 2012, maka diharapkan para Gubernur menyusun RAD-GRK yang berpedoman pada RAN-GRK dan kebijakan perencanaan pembangunan daerah yang ditetapkan melalui Peraturan Gubernur yang dilakukan secara partisipatif sesuai dengan karakteristik, potensi dan kewenangan daerah serta terintegrasi dengan rencana pembangunan daerah seperti RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan APBD. RAD-GRK merupakan dokumen dalam rangka upaya penurunan emisi GRK sesuai komitmen nasional sampai dengan tahun 2020 dalam bentuk arah kebijakan, strategi dan program serta kegiatan. Dalam Rencana Aksi Daerah berisikan aksi mitigasi yang akan dicapai, perkiraan biaya serta penanggung jawab aksi sehingga memudahkan dalam proses perencanaan, pemantauan dan evaluasinya.

1.2 TUJUAN