Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2020
III - 21
Pembagian Urusan dan Ruang Lingkup Bab 3
3.3.5. Sektor Industri
A. Pembagian Urusan Emisi Sektor Industri
Pada bagian ini akan dijelaskan pembagian urusan emisi pada sektor transportasi. Perhitungan sumber emisi pada sektor industri untuk Provinsi
Sumatera Utara lebih banyak mengacu pada RAN-GRK. Dengan kata lain terdapat perbedaan dengan pembagian yang dituliskan pada IPCC. Perbedaan
utamanya adalah pada sumber energi atau bahan bakar bukan listrik sebagai penggerak industri. Pada IPCC emisi dari bahan bakar ini dikategorikan sebagai
sumber emisi pada sektor energi. Tetapi pada RAD-GRK ini semua bahan bakar, tidak termasuk listrik, digolongkan sebagai emisi sektor industri. Kemudian, emisi
dari penggunaan minyak pelumas baik oleh kenderaan bermotor dan untuk mesin- mesin industri digolongkan kepada emisi sektor industri. Demikian juga halnya
dengan penggunaan refrigeran akan diperhitungakan pada sektor industri. Berdasarkan fakta ini jenis gas rumah kaca akan sangat beragam di sektor ini.
Sumber-sumber emisi pada sektor industri ini ditampilkan pada Gambar 3.6 berikut ini.
Secara umum sumber emisi dari sektor industri disesuaikan dengan karakteristik industri di provinsi Sumatera Utara. Sumber emisi terbagi atas 3
tiga bagian besar, yaitu: pembakaran bahan bakar sebagai penggerak industri manufaktur, pembakaran bahan bakar pada sektor industri lainnya, dan emisi
akibar proses industri dan penggunaan suatu produk penghasil emisi. Pembakaran bahan bakar sebagai energi penggerak industri dibagi atas sembilan sub sektor
industri manufaktur dimana pembagian ini berdasarkan data SUDA. Kemudian pembakaran energi pada subsektor lainnya dibagi lagi atas pembakaran bahan
bakar pada gedung atau institusi komersial dan pembakaran bahan bakar pada sektor industri perkebunanpertanianperikanan. Proses industri dan penggunaan
produk yang mengeluarkan emisi GRK dimasukkan sebagai emisi pada sektor industri. Karena emisi berdasarkan IPCC di sektor industri tidak semua terdapat di
provinsi Sumatera Utara, maka pembagiannya hanya yang terdapat di provinsi ini seperti yang ditampilkan pada Gambar 3.6. Diagram yang ditampilkan pada
Gambar 3.6 ini akan dijadikan acuan dalam pembagian urusan emisi pada sektor industri untuk Provinsi Sumatera Utara.
III - 22
Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2020
Pembagian Urusan dan Ruang Lingkup Bab 3
Gambar 3.6. Sumber Emisi dari Sektor Industri di Provinsi Sumatera Utara
Karena begitu luasnya sumber emisi pada sektor industri ini, maka akan banyak SKPD di Provinsi Sumatera Utara yang akan dilibatkan untuk
menanggungjawabi dalam hal pengurusan, identifikasi, dan pelaksanaan aksi mitigasi. Pembagian urusan, identifikasi BAU, dan rencana aksi ditampilkan
dalam bentuk matriks pada Tabel 3.9.
Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2020
III - 23
Pembagian Urusan dan Ruang Lingkup Bab 3
Tabel. 3.9. Penanggung Jawab Identifikasi BAU dan Aksi Mitigasi Sektor Industri
Penanggung jawab identifikasi emisi GRK pada sektor industri di provinsi Sumatera Utara adalah BLH, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Perkebunan,
Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dan Dinas Pertambangan dan Energi. Sementara Penanggung jawab urusan, termasuk melakukukan perhitungan dan
penyediaan data, adalah Dinas Penataan Ruang dan Pemukiman, BAPPEDA, BLH, Badan Ketahanan Pangan, BPS, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas
Perkebunan, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Dan setelah ditetapkan rencana aksi, maka yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan aksi-aksi ini di
sektor transportasi ini adalah Dinas Penataan Ruang dan Pemukiman, BAPPEDA, BLH, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Perkebunan, Dinas perindustrian dan
Perdagangan, dan Dinas Pertambangan dan Energi.
B. Ruang Lingkup Sektor Industri