Pelatihan dan Sosialisasi Smart Driving Membangun Non Motorized TransportNMT Pedestarian dan Jalur

Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2020 IV- 51 Analisis Emisi GRK Provinsi Sumatera Utara Bab 4 6. Peremajaan Armada Angkutan Umum Peremajaan armada angkutan umum adalah pergantian kendaraan angkutan umum yang lama, yang sudah tidak laik jalan digantikan dengan kendaraan yang baru, bisa dengan jenis kendaraan yang sama untuk dioperasikan pada rute yang sama dengan kendaraan angkutan umum yang digantikannya. Kendaraan yang lama yang tidak laik jalan digantikan dengan kendaraan yang baru dan laik jalan, baik dengan teknologi dan penggunaan bahan bakar yang ramah lingkungan. Rute pengoperasian oleh kendaraan baru dan laik jalan sama dengan rute trayek kendaraan lama yang digantikannya. Target penurunan emisi- GRK dari aksi mitigasi ini telah ditetapkan pada Lampiran 1 Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 61 Tahun 2011 sebesar 360 ribu tCO 2 eq pada 12 kota termasuk Medan yang akan dimulai tahun 2013. Dengan asumsi terbagi rata untuk setiap kota, maka target penurunan emisi adalah 30 ribu tCO 2 eq pada tahun 2020.

7. Pemasangan Converter Kit pada Angkutan Umum

Salah satu alternatif dalam mengatasi ketergantungan pada BBM, dengan memasang alat konversi Converter Kit dari bahan bakar bensin ke bahan bakar gas alam. Pengalihan bahan bakar bensin ke bahan bakar gas akan mengurangi emisi GRK, ekonomis dan ramah lingkungan. Terpasangnya converter kit pada angkutan kota menggunakan bensin dapat menurunkan emisi-GRK hingga 20. Target pengurangan emisi dari mitigasi ini adalah 4,5 ribu tCO 2 eq pada tahun 2020 dan dimulai pada tahun 2019.

8. Pelatihan dan Sosialisasi Smart Driving

Smart Driving adalah metode berkendaraan yang hemat energi, ramah lingkungan, selamat dan nyaman. Metode Smart Driving menggunakan strategi perilaku pengemudi dalam berkendaraan agar dicapai konsumsi bahan bakar yang paling efisien. Studi Dit. BSTP 2008. Hasil uji coba studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa penerapan metode berkendaraan ini berpotensi untuk dapat menghemat bahan bakar antara 10-40 dan menurunkan emisi gas buang kendaraan hingga 20 Studi Dit. BSTP 2009. Beberapa teknik yang umum digunakan untuk menghemat bahan bakar antara lain mematikan mesin saat IV - 52 Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2020 Analisis Emisi GRK Provinsi Sumatera Utara Bab 4 berhenti lebih dari 30 detik, menggunakan AC dengan bijak, hindari penggunaan rak diatap, turunkan muatan yang tidak perlu, periksa tekanan ban secara berkala, gunakan peralatan pemantau pemakaian bahan bakar di dalam kendaraan, saat berhenti ditanjakan gunakan rem tangan untuk menahan agar kendaraan tidak meluncur mundur, saat menaiki tanjakan gunakan gigi setinggi mungkin dengan menekan pedal gas hampir penuh, saat jalan menurun gunakan gigi tinggi dan injak kopling dan biarkan kendaraan meluncur. Provinsi Sumatera Utara akan memulai aksi mitigasi ini pada tahun 2013 dengan melatih instruktur. Kemudian target yang ditetapkan adalah 5000 pengemudi per tahun. Maka pada tahun 2020 akan didapat 40.000 pengemudi angkutan umum dan mobil pribadi yang telah menguasai teknik-teknik smart driving. Berdasarkan hasil perhitungan [1] target ini setara dengan penurunan emisi 12,84 ribu tCO 2 eq.

9. Membangun Non Motorized TransportNMT Pedestarian dan Jalur

Sepeda NMT adalah moda dasar yang dapat mengintegrasikan suatu pelayanan transportasi dengan pelayanan transportasi lainnya dan merupakan bagian dari link untuk terhubung ke asal dan tujuan perjalanan. Misalnya, pengguna transportasi umum biasanya memanfaatkan NMT untuk mengakses perjalanan dari simpul transportasi umum dan tujuan akhir mereka. Fasilitas NMT digunakan untuk menghubungkan dari fasilitas parkir ke tujuan akhir perjalanan. NMT juga merupakan suatu pilihan untuk mewujudkan mobilitas zero emission. Keberhasilan dalam penerapan NMT dapat meningkatkan kualitas udara, meningkatkan kesehatan dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Kondisi saat ini, perkembangan kota-kota di Indonesia cenderung kurang mendukung penyelenggaraan NMT. Ketersediaan fasilitas pejalan kaki di perkotaan masih minim. Kota metropolitan hanya menyediakan fasilitas NMT sebesar 3,2, kota besar sebesar 1,5, kota sedang sebesar 5,3, dan kota kecil sebesar 7,8. Jumlah pengguna sepeda di Indonesia masih sedikit dibandingkan dengan kota-kota lain di dunia seperti Tianjin 77, Shenyang 65, Groningen 50, Beijing 49, Dhaka 40, Erlangen 26, Odense 25, Moscow Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2020 IV- 53 Analisis Emisi GRK Provinsi Sumatera Utara Bab 4 24, New Delhi 22, Copenhagen dan Basel 20 serta Strassbough 15. Walaupun komunitas pesepeda di Indonesia telah ada, tetapi penggunaannya masih sangat minim, seperti penggunaan sepeda di Jakarta hanya sebesar 1,04. Dengan menyediakan dan memanfaatkan fasilitas NMT, jumlah penggunaan kendaraan bermotor terutama untuk jarak pendek akan berkurang sehingga secara otomatis emisi CO2 yang dihasilkan dari kendaraan bermotor tersebut juga akan berkurang. Pada dokumen yang diterbitkan oleh Kementerian perhubungan [1], NMT akan mulai dibangun di Medan pada tahun 2013 dengan target penurunan emisi-GRK tahun 2020 sebesar 45 ribu tCO 2 eq.

10. Menaikkan Uang Muka Kredit Sepeda Motor dan Pajak Progresif