Pembangunan ITS Inteligent Transport System Pengembangan Pengendalian Analisis Dampak Lalu Lintas Andalin

IV - 48 Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2020 Analisis Emisi GRK Provinsi Sumatera Utara Bab 4 atau mengurangi perjalanan atau kebutuhan untuk perjalanan terutama di daerah perkotaan melalui penata-gunaan lahan, regulasi, dll. Shift berarti beralih ke moda transportasi yang lebih ramah lingkungan dari penggunaan pribadi ke transportasi umum dan transportasi tidak bermotor. Improve berarti meningkatkan efisiensi energi dari moda transportasi dan teknologi kenderaan. Pada dokumen Rencana Aksi Nasional penuruan emisi-GRK telah dipilih beberapa aksi mitigasi secara nasional. Pada bagian ini semua rencana aksi Nasional yang memasukkan Provinsi Sumatera Utara sebagai wilayah kerjanya akan dimasukkan sebagai acuan. Tujuan utamanya adalah sebagai proses sosialisasi dan jika memungkinkan dapat dijadikan Rencana Aksi Daerah RAD dalam bentuk penambahan porsi. Berikut beberapa aksi mitigasi yang akan dipertimbangkan.

1. Pembangunan ITS Inteligent Transport System

ITS adalah teknologi komunikasi dan informasi yang diterapkan pada sarana dan prasarana transportasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan transportasi. Penggunaan ITS berpengaruh pada: 1 efisiensi kenderaan yang makin meningkat, 2 efisiensi berlalu lintas yang makin meningkat, 3 tingkah laku pengemudi yang makin tertib, dan 4 pengurangan emisi GRK karena panjang perjalanan yang tidak perlu dan waktu terjebak kemacetan yang makin berkurang. Aksi mitigasi ini merupakan salah satu aksi mitigasi yang mendapat prioritas utama dengan dasar hukum PP No. 32 Tahun 2009 tentang Manajemen dan Rekayasa, Analisis Dampak serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas Pasal 61 dan 82. Rencana penerapan aksi mitigasi ini untuk Kota Medan adalah tahun 2014 dengan biaya yang dianggarkan sebesar Rp 50 Miliar. Target penurunan emisi GRK Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2020 akibat penerapan aksi ini adalah 883,88 ribu tCO 2 eq. Angka ini didapat dengan menggunakan proyeksi pertumbuhan jumlah kenderaan dan simulasi perhitungan penurunan emisi GRK di Kota Medan oleh Kementerian Perhubungan. Asumsi yang digunakan dalam membuat data proyeksi penurunan emisi sejak ITS diterapkan tahun 2014 adalah peningkatan secara linier hingga mencapai 883,88 ribu tCO 2 eq. Skenario Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2020 IV- 49 Analisis Emisi GRK Provinsi Sumatera Utara Bab 4 penurunan emisi mulai tahun diterapkan 2014 sampai 2020 ditampilkan pada Tabel 4.27.

2. Pengembangan Pengendalian Analisis Dampak Lalu Lintas Andalin

Andalin adalah serangkaian kegiatan kajian mengenai dampak lalu lintas dari pembangunan pusat kegiatan, pemukiman, dan infrastruktur. Hasil analisis dampak lalu lintas akan dijadikan salah satu syarat pengembang atau pembangun untuk memperoleh izin lokasi, izin mendirikan bangunan, dan izin pembangunan bangunan gedung dengan fungsi khusus sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang bangunan. Penerapan Andalin yang baik dapat memberikan pengurangan emisi dari BAU. Pengurangan emisi didapat dengan mengurangkan emisi pembangunan tanpa adanya TIC Traffic Impact Control dan pembangunan seteah dilaksanakan TIC. Pada Lampiran 1 Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 61 Tahun 2011 disebutkan penerapan TIC pada 12 kota termasuk Medan akan memberikan penurunan emisi sebesar 240 ribu tCO 2 eq. Dengan membagi rata penurunan ini atas 12 kota yang disebutkan, maka didapatkan penurunan pada kota Medan adalah 20 ribu tCO 2 eq. Aksi mitigasi ini akan diterapkan mulai tahun 2014 dan target penurunan emisi akan naik secara linier sampai tahun 2020. Biaya mulai dari pembuatan kerangka hukum, pelatihan tim PenyusunKonsultan, Studi penerapan, Penerapan, sampai dengan EvaluasiMonitoring dianggarkan sebesar Rp. 3,2 Miliar.

3. Penerapan Manajemen Parkir