Kelompok Perlakuan Pembuatan Preparat Histologis Hepar Mencit dengan Metode Parafin

Vitamin E diberikan dengan dosis 0,026 mgg BB untuk setiap mencit Anggraini, 2006. Maka untuk setiap mencit dengan berat rata-rata 25 g dosis vitamin E yang diberikan yaitu 0,026 mgg x 25 g = 0,52 mg. Larutan vitamin E murni ditimbang sebanyak 0,52 mg setelah itu dilarutkan ke dalam minyak jarak sebanyak 0,3 ml dan diperoleh larutan vitamin E.

3.3.4 Pemberian Perlakuan

Pemberian bahan uji dilakukan pada mencit jantan Mus musculus L. dengan menggunakan jarum gavage. Perlakuan diberikan selama 30 hari. Larutan MSG dan vitamin C diberikan dengan volume pemberian sebanyak 0,2 ml sedangkan untuk vitamin E dan minyak jarak masing-masing diberikan sebanyak 0,3 ml. Setelah pemberian perlakuan selesai kemudian mencit dibunuh dengan cara dislokasi leher. Selanjutnya mencit dibedah, diambil organ hepar dan dicuci dalam larutan fisiologis NaCl 0,9 kemudian ditimbang dengan menggunakan timbangan digital, setelah itu dimasukkan ke dalam larutan Bouin.

3.3.5 Kelompok Perlakuan

Adapun kelompok perlakuan dibagi atas 6 kelompok. Setiap kelompok terdiri atas 5 ekor mencit jantan dan diberi perlakuan selama 30 hari. Pemberian perlakuan untuk setiap kelompok dapat dilihat pada Tabel 3.3.5. Tabel 3.3.5 Pemberian Perlakuan Terhadap Hewan Uji Perlakuan Minyak Jarak 0,3 ml MSG 4 mgg BB Vit C 0,26 mgg BB Vit E 0,026 mgg BB K - - - - - K+ √ - - - P1 - √ - - P2 - √ √ - P3 √ √ - √ P4 √ √ √ √ Keterangan : √ = diberi perlakuan - = tidak diberi perlakuan Universitas Sumatera Utara

3.3.6 Pembuatan Preparat Histologis Hepar Mencit dengan Metode Parafin

Suntoro, 1983. Setelah dilakukan pembedahan pada mencit, organ hepar diambil, dicuci dalam larutan NaCl 0,9 lalu difiltrasi di dalam larutan bouin selama 1 malam. Setelah filtrasi selesai, organ hepar dicuci washing di dalam alkohol 70 dan digoyangkan terus-menerus shaker sampai alkohol berwarna cukup jernih. Kemudian dilanjutkan ke tahap dehidrasi dengan menggunakan alkohol bertingkat masing-masing selama 1 jam dan digoyangkan terus-menerus shaker. Setelah dehidrasi selesai dilanjutkan dengan penjernihan clearing menggunakan perbandingan alkohol : xylol 3:1, 1:1, 1:3 masing-masing selama 1 jam dan setelah itu organ hepar direndam dalam xylol murni selama 1 malam. Selanjutnya masuk ke tahap infiltrasi yang dilakukan di dalam oven dengan suhu 56°C, organ hepar direndam dalam larutan perbandingan xylol : parafin 3:1, 1:1, 1:3 dan berakhir di parafin murni masing-masing selama 1 jam. Setelah tahap infiltrasi selesai dilakukan maka dilanjutkan dengan menanam embedding organ hepar dalam parafin yang telah dituang ke dalam kotak-kotak kecil dan dibiarkan selama 2 hari hingga terbentuk blok-blok parafin. Selanjutnya blok parafin dikeluarkan dari kotak-kotak dan ditempelkan pada holder yang terbuat dari kayu berukuran 2x2 cm dan dibiarkan selama 1 malam agar menempel pada holder. Selanjutnya dilakukan pemotongan sectioning blok parafin menggunakan mikrotom dengan ketebalan 6µm dan diperoleh pita-pita parafin. Setelah itu pita-pita parafin ditempelkan affiksing pada object glass yang sebelumnya telah dicelupkan ke dalam air dingin biasa kemudian air panas. Pewarnaan staining dilakukan dengan menggunakan pewarna Hematoxilin- Eosin yang sebelumnya pita parafin telah dideparafinasi ke dalam xylol selama kira- kira 15 menit dan didealkoholisasi menggunakan alkohol konsentrasi menurun. Pita parafin dimasukkan ke dalam pewarna Hematoxilin erlich selama 3-7 menit lalu ke dalam alkohol 30, 50, dimasukkan ke dalam pewarna Eosin 0,5 dalam alkohol 70 selama 1-3 menit, selanjutnya preparat dimasukkan berturut-turut ke dalam alkohol dengan konsentrasi meningkat dan selanjutnya ke dalam xylol. Preparat histologis hepar dikeringkan dengan kertas penghisap. Preparat ditetesi dengan Universitas Sumatera Utara canada balsam setelah itu ditutup dengan cover glass lalu diberi label sesuai dengan perlakuan masing-masing mencit. 3.3.7 Parameter Pengamatan 3.3.7.1 Pengamatan Kuantitatif

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Vitamin C Dan E Terhadap Gambaran Histologis Testis Mencit (Mus musculus L.) Yang Dipajankan Monosodium Glutamat (MSG)

0 46 78

Pengaruh Pemberian Vitamin C Dan E Terhadap Gambaran Histologis Ginjal Mencit(Mus musculus L.) Yang Dipajankan Monosodium Glutamat (MSG)

6 49 63

PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C DAN E TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGIS HEPAR MENCIT (Mus musculus L.) YANG DIPAJANKAN MONOSODIUM GLUTAMAT (MSG)

0 0 6

b. Pembuatan Vitamin C - Pengaruh Pemberian Vitamin C Dan E Terhadap Gambaran Histologis Ginjal Mencit(Mus musculus L.) Yang Dipajankan Monosodium Glutamat (MSG)

0 0 15

PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C DAN E TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGIS GINJAL MENCIT (Mus musculus L.) YANG DIPAJANKAN MONOSODIUM GLUTAMAT (MSG) SKRIPSI ZULFIANI 080805010

0 0 13

Pengaruh Pemberian Vitamin C Dan E Terhadap Gambaran Histologis Hepar Mencit (Mus musculus L.) Yang Dipajankan Monosodium Glutamat (MSG)

0 0 15

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Monosodium Glutamat (MSG) - Pengaruh Pemberian Vitamin C Dan E Terhadap Gambaran Histologis Hepar Mencit (Mus musculus L.) Yang Dipajankan Monosodium Glutamat (MSG)

0 0 11

PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C DAN E TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGIS HEPAR MENCIT (Mus musculus L.) YANG DIPAJANKAN MONOSODIUM GLUTAMAT (MSG) SKRIPSI

0 0 13

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Monosodium Glutamat (MSG) - Pengaruh Pemberian Vitamin C Dan E Terhadap Gambaran Histologis Testis Mencit (Mus musculus L.) Yang Dipajankan Monosodium Glutamat (MSG)

0 0 10

PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C DAN E TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGIS TESTIS MENCIT (Mus musculus L.) YANG DIPAJANKAN MONOSODIUM GLUTAMAT (MSG) SKRIPSI UMMI KALSUM 080805052

0 0 11