10 dalam pemeliharaannya. Umumnya sirih merah tumbuh tanpa pemupukan, yang
penting selama pertumbuhannya di lapangan adalah pengairan perlu yang baik dan cahaya matahari sebesar 60-75. Tanaman sirih merah siap untuk dipanen
minimal berumur 4 bulan, daun yang akan dipanen harus cukup tua, bersih dan warnanya mengkilap karena pada saat itu kadar bahan aktifnya tinggi Anonim,
2009. 2.1.2 Sistematika Tumbuhan
Sistematika tumbuhan sirih merah adalah sebagai berikut Anonim, 2012. Divisi
: Magnoliophyta Kelas
: Magnoliopsida Sub Kelas : Magnoliidae
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae suku sirih-sirihan
Genus : Piper
Spesies : Piper crocatum Ruiz Pav.
2.1.3 Khasiat dan Kandungan Kimia
Sirih merah dapat digunakan dalam bentuk segar, simplisia maupun ekstrak dalam kapsul. Secara empiris sirih merah dapat menyembuhkan berbagai
penyakit seperti diabetes millitus, hepatitis, batu ginjal, menurunkan kolesterol, mencegah stroke, asam urat, hipertensi, radang liver, radang prostat, radang mata,
keputihan, maag, kelelahan, nyeri sendi, dan memperhalus kulit. Sirih merah banyak digunakan pada klinik herbal center sebagai ramuan atau terapi bagi
Universitas Sumatera Utara
11 penderita yang tidak dapat disembuhkan dengan obat kimia Hariana dan Arief,
2007. Bagian tanaman sirih yang dimanfaatkan adalah daun, dalam pengobatan
modern tanaman ini sering digunakan sebagai adstrigensia, diuretika dan antiinflamasi. Sirih juga digunakan untuk memperbaiki sirkulasi darah,
pengobatan keputihan, bisul, wasir, sakit gigi, mimisan, bau mulut, sariawan, penghilang bau badan, obat batuk, obat kumur, obat jerawat, antiseptik luka bakar,
tetes mata, dan mengurangi produksi air susu Kartasapoerta, G., 1992; Moeljanto dan mulyono, 2003; Syukur dan Hernani, 2002.
Daun sirih merah mengandung senyawa fitokimia diantaranya alkoloid, tanin, dan flavonoid Salim, 2006. Studi senyawa bahan alam menunjukkan
aktivitas hipoglikemi, seperti yang dilaporkan Baldeon et al 2012; senyawa alkaloid yang berasal dari Lupinus mutabilis, menurunkan kadar glukosa darah
penderita DM Tipe 2. Sedangkan senyawa flavonoid quersetin dan rutin dapat menurunkan kadar gula darah tikus diabetes yang diinduksi streptozotosin Jahdav
et al, 2012. Senyawa fenol yang tersebar di alam telah diketahui memiliki aktivitas
hipoklikemi, diantaranya adalah flavan, flavanon, flavon, flavonol, flavanol, flavanonol, cetechin, anthocyanidin dan isoflavon. Aktivitasnya menurunkan
kadar gula darah dapat melalui berbagai jalur, diantaranya menghambat absorpsi glukosa, meningkatkan toleransi glukosa, meningkatkan sekresi insulin, insulin
mimetik, meningkatkan glukosa uptake di jaringan tepi dan meregulasi aktivitasekspresi enzim yang berperan dalam jalur metabolisme karbohidrat
Brahmachari, 2011.
Universitas Sumatera Utara
12
2.2 Penyarian