43 EEDSM 100 mgkg BB dengan variasi 50 dan 200 mgkg BB untuk uji
hipoglikemi pada mencit yang diinduksi aloksan. Aktivitas EEDSM dalam menurunkan KGD mencit yang diinduksi d-
glukosa menunjukkan tidak meningkat sejalan dengan meningkatnya dosis. Pada EEDSM dosis 1000 mgkg BB menunjukkan KGD paling tinggi di antara
kelompok percobaan bahkan melebihi kelompok kontrol negatif. Hal tersebut kemungkinan disebabkan jumlah senyawa steroid yang tinggi di dalam EEDSM
sehingga menyebabkan hiperglikemia, seperti yang dilaporkan oleh Lansang 2011 bahwa senyawa steroid atau glukokortikoid dapat menyebabkan
hiperglikemia darah, walaupun belum diketahui secara pasti senyawa yang bertanggung jawab di dalam EEDSM.
4.3 Aktivitas Hipoglikemi EEDSM Terhadap Mencit Diabetes yang diinduksi Aloksan
Hasil pengukuran KGD mencit diabetes yang diberi EEDSM dapat dilihat pada Gambar 4.4. Pada awal pengujian sebelum diinduksi dengan aloksan,
KGD mencit berkisar 76-116 mgdl dan secara statistik tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan di antara masing-masing kelompok perlakuan p0,2,
hal ini menunjukkan bahwa distribusi KGD mencit yang akan digunakan sebagai hewan uji adalah homogen pada masing-masing kelompok perlakuan. Setelah
diinduksi 3 hari, KGD menunjukkan peningkatan rerata di atas 400-500 mgdl, namun ada juga beberapa mencit yang memiliki KGD di bawah 200 mgdl;
selanjutnya hewan tersebut diinduksi dengan aloksan kembali. Sedangkan kelompok normal yang diwakili kelompok base line memiliki KGD normal.
Universitas Sumatera Utara
44 Pada hari ke-3, kelompok mencit DM yang diberi EEDSM dan
metformin cenderung mengalami penurunan yang signifikan dibanding kontrol negatif p0,2, walaupun belum mencapai KGD normal. Nilai KGD mencit DM
terus mengalami penurunan sesuai dengan perjalanan waktu, sampai pada hari ke- 11 atau akhir pengamatan.
Gambar 4.4 menunjukkan pemberian EEDSM dosis 100 dan 200 mgkg BB ternyata mampu menurunkan KGD mendekati normal dengan nilai
masing-masing 210,5 dan 175 mgdl; jika dibandingkan dengan metformin 10 mgkg BB tidak berbeda signifikan p0,2. Sedangkan EEDSM dosis 50 mgkg
BB hanya mampu menurunkan KGD rerata sebesar 320 mgdl, namun masih berbeda signifikan dengan kontrol negatif dengan nilai KGD rerata sebesar 541,7
mgdl. Peningkatan dosis EEDSM sampai dosis 200 mgkg BB menunjukkan
peningkatan aktivitas hipoglikemik. Hal ini mengindikasikan komponen senyawa kimia aktif di dalam EEDSM memiliki efek sinergis. Velazquez, et al., 2011
menyatakan bahwa obat-obatan alternatif komplementer yang berasal dari alam memiliki efek sinergisme dalam mengobati suatu penyakit.
Aktivitas senyawa aktif di dalam ekstrak beberapa diantaranya memiliki jalur mekanisme yang berbeda dalam pengobatan DM, seperti ekstrak etanol
Artemisia dracunculus L memiliki kemampuan menurunkan ekspresi mRNA phosphoenolpyruvate carboxykinase PEPCK yang diakibatkan induksi
streptozotosin STZ di samping itu juga dapat meningkatkan ikatan glukagon like-peptide 1 GLP-1 Ribnicky, et al., 2006.
Universitas Sumatera Utara
45 Komponen senyawa aktif yang terdeteksi di dalam EEDSM di
antaranya adalah alkaloid, flavonoid quersetin, tanin dan steroid. Semuanya memiliki aktivitas hipoglikemi pada model hewan DM Baldoen, et al., 2012;
Jahdav, et al., 2012; Kumari, 2012.
Gambar. 4.4 Profil KGD mencit diabetes yang diberi suspensi EEDSM
4.4 Penggunaan EEDSM sebagai Upaya Preventif