28 dependennya adalah kinerja manajerial dengan motivasi sebagai variabel
intervening. Hubungan variabel-variabel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Keterangan :
: Arah hubungan parsial : Arah hubungan simultan
: Arah hubungan intervening
2.4 Hipotesis Penelitian
2.4.1 Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial
Komitmen organisasi akan berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Ketika karyawan telah berkomitmen terhadap organisasi maka mencapai tujuan yang
Komitmen Organisasi
Partisipasi Anggaran
Kepuasan Kerja Motivasi
Kinerja Manajerial
Universitas Sumatera Utara
29 selaras dengan organisasi akan menjadi hal yang mungkin. Penelitian Sunjoyo
2008 menyatakan bahwa semakin individual memiliki komitmen terhadap organisasi, semakin besar juga usaha mereka dalam menyelesaikan tugas dan atau
pekerjaannya. Besarnya usaha dalam menyelesaikan tugas akan meningkatkan kinerja manajerial suatu organisasi.
Dari uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis untuk komitmen organisasi adalah:
H
1
: Komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial. 2.4.2 Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial
Partisipasi dalam menyusun anggaran lebih memungkinkan bagi para manajer untuk melakukan negoisasi dengan atasan mereka mengenai kemungkinan target
anggaran yang akan dicapai Nor, 2007. Partisipasi dalam penyusunan anggaran diharapkan dapat menghindari kemungkinan perilaku disfungsional yang timbul
dari beban anggaran yang harus dipertanggungjawabkan oleh manajer. Perusahaan yang dapat menghindari perilaku disfungsional diyakini kinerja
manajerialnya akan meningkat. Dari uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis untuk partisipasi anggaran
adalah:
H
2
: Partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
Universitas Sumatera Utara
30
2.4.3 Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Manajerial
Kepuasan kerja adalah hal yang bersifat individual. Masing-masing individu dalam organisasi memiliki tingkat kepuasan yang berbeda tergantung pada sistem
dan nilai yang dianutnya pada suatu organisasi. kepuasan kerja selalu mendapatkan tempat yang sangat penting bagi perilaku organisasi Supriono,
2006. Stonner et. all 1998 mengemukakan bahwa faktor- faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja adalah pekerjaan yang sifatnya menantang,
penghargaan yang sepadan, kondisi lingkungan kerja yang mendukung serta kesesuaian antara pekerjaan dengan pribadi individu. Tingkat kepuasan kerja
individu akan menimbulkan rasa dipercaya dan dihargai terhadap hasil kerjanya sehingga berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
Dari uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis untuk kepuasan kerja adalah:
H
3
: Kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja manajerial. 2.4.4 Pengaruh Komitmen Organisasi, Partisipasi Anggaran, Kepuasan
Kerja Terhadap Kinerja Manajerial
Penelitian Sunjoyo 2008 menyatakan bahwa semakin individual memiliki komitmen terhadap organisasi, semakin besar juga usaha mereka dalam
menyelesaikan tugas dan atau pekerjaannya. Partisipasi dalam penyusunan anggaran diharapkan dapat menghindari kemungkinan perilaku disfungsional
yang timbul dari beban anggaran yang harus dipertanggungjawabkan oleh manajer. Manajer yang dilibatkan dalam penyusunan anggaran perusahaan,
mengandung arti bahwa manajer tersebut diberikan kesempatan untuk dapat menuangkan ide, gagasan, serta pemikirannya demi tercapainya tujuan
Universitas Sumatera Utara
31 perusahaan. Tingkat kepuasan kerja individu akan menimbulkan rasa dipercaya
dan dihargai terhadap hasil kerjanya sehingga berpengaruh terhadap hasil kerjanya. Karyawan yang berkomitmen terhadap organisasi, ikut berpartisipasi
dalam penyusunan anggaran, merasakan kepuasan kerja dan turut serta dalam usaha untuk memperbaiki kinerja manajerial.
Dari uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H
4
: Komitmen organisasi, partisipasi anggaran, kepuasan kerjaberpengaruh
secara simultan terhadap kinerja manajerial.
2.4.5 Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Manajerial