Prosedur Penelitian Prosedur Penelitian .1 Alat dan Bahan Penelitian

3.7 Prosedur Penelitian 3.7.1 Alat dan Bahan Penelitian

3.7.1.1 Alat Penelitian

1. Alat tulis 2. Alat pemeriksaan Template dataran oklusal 3. Alat pengolahan data yaitu komputer 4. Kaca mulut, sonde, dan pinset

3.7.1.2 Bahan Penelitian

1. Lembar kuesioner 2. Lembar pemeriksaan 3. Surat pernyataan kesediaan untuk menjadi subjek penelitian 4. Sarung tangan dan masker

3.7.2 Prosedur Penelitian

1. Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengurus surat izin penelitian dari FKG USU dan surat penelitian dari Komisi Etik Penelitian Bidang Kesehatan. 2. Setelah surat izin penelitian diperoleh, peneliti mengambil data subjek penelitian dari Klinik Prostodonsia RSGMP FKG USU. Data subjek penelitian diambil sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Gambar 8 Gambar 8. Data subjek dari rekam medik Universitas Sumatera Utara 3. Peneliti memulai penelitian dengan mengunjungi rumah subjek penelitian berdasarkan alamat pada rekam medik pasien Klinik Prostodonsia RSGMP FKG USU untuk mewawancara subjek penelitian menggunakan kuesioner. Sebelum wawancara, peneliti memberikan penjelasan kepada subjek dan memberikan lembar Informed Consent yaitu surat persetujuan untuk ditandatangani. 4. Peneliti mewawancarai langsung subjek dengan menggunakan kuesioner yang telah disediakan untuk memperoleh data kepuasan pasien terhadap GTP dan melengkapi data sosiodemografi subjek. Gambar 9 Gambar 9. Wawancara subjek penelitian 5. Informasi yang diperoleh dari pasien dicatat dengan menggunakan skala Likert dan dikategorikan menjadi sangat tidak puas, tidak puas, sedang, puas, dan sangat puas. 6. Setelah selesai mengisi kuesioner, peneliti melakukan penilaian klinis secara langsung pada gigi tiruan penuh rahang atas maupun bawah. 7. Peneliti memeriksa dimensi vertikal pasien pemakai GTP dengan menginstruksikan pasien untuk mengoklusikan rahang atas dan bawah. Garis oklusi dicatat pada gigi insisivus rahang bawah dengan ujung insisal gigi insisivus rahang atas sebagai pedoman menggunakan spidol mata halus merek Snowman. Kemudian, pasien diinstruksikan mengucap “yess” dan posisi gigi saat pengucapan “yess” dipertahankan sehingga peneliti mencatat garis bicara terkecil. Jarak antara garis oklusi dan garis bicara terkecil diukur dan dicatat. Gambar 10 Universitas Sumatera Utara A B Gambar 10. Penilaian dimensi vertikal. A. Garis oklusi. B. Garis bicara terkecil 8. Setelah itu, peneliti menilai estetis secara visual dengan mengevaluasi dukungan bibir atas philtrum kelihatan jelas dan bibir tidak kelihatan kakuGambar 12, garis senyum insisal gigi anterior rahang atas mengikut lengkung bibir bawah saat tersenyumGambar 13, dataran oklusal susunan gigi rahang atasGambar 14, dan kontur gingival ada stippling dan festooningGambar 15. Dataran oklusal dievaluasi menggunakan template. Gambar 11 Gambar 11. Template dataran oklusal Universitas Sumatera Utara Gambar 12. Penilaian dukungan bibir Gambar 13. Penilaian garis senyum A B Gambar 14. Penilaian dataran oklusal. A. Pandangan frontal B. Pandangan lateral Universitas Sumatera Utara A Gambar 15. Penilaian kontur gingiva. A. Kontur gingiva RA. B. Kontur gingiva RB 9. Kemudian, peneliti menilai stabilitas gigi tiruan dengan memberikan tekanan horizontal secara bergantian pada permukaan oklusal gigi premolar kiri dan kanan. Terjadinya pergerakan tipping atau rotasi diobservasi Gambar 16. A B Gambar 16. Penilaian stabilitas GTP. A. Stabilitas GTP rahang atas. B. Stabilitas GTP rahang bawah 10. Peneliti menilai denture-bearing area yaitu bentuk linggir alveolar. Linggir alveolar yang berbentuk “U” dianggap sangat baik dan linggir alveolar yang mengalami depresi dianggap tidak baik. Gambar 17 B Universitas Sumatera Utara A B Gambar 17. Penilaian denture-bearing A. Denture-bearing area rahang atas B. Denture-bearing area rahang bawah 11. Informasi yang diperoleh dari pemeriksaan klinis dicatat dan dikategorikan menjadi sangat tidak baik, tidak baik, sedang, baik, dan sangat baik. 12. Setelah data hasil wawancara dari semua subjek penelitian dan pemeriksaan klinis telah diperoleh, peneliti melakukan tabulasi data. Data diolah dengan bantuan komputer. Setelah mendapatkan hasil pengolahan data, peneliti membuat laporan dan menarik kesimpulan dari penelitian yang dilakukan.

3.8 Analisis Data