Hubungan Penilaian Klinis terhadap Tingkat Kepuasan Pasien Pemakai Gigi Tiruan Penuh

2.3.2.4 Kenyamanan 2.3.2.4.1 Pengertian Menurut Oborna 2006, konsep tentang kenyamanan comfort sangat sulit untuk didefinisikan karena lebih merupakan penilaian responsif individu. 38 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, nyaman adalah segar, sehat sedangkan kenyamanan adalah keadaan nyaman, kesegaran, kesejukan. Kolcaba 2006 menjelaskan bahwa kenyamaan sebagai suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang bersifat individual dan holistik. Dengan terpenuhinya kenyamanan dapat menyebakan perasaan sejahtera pada diri individu tersebut. 38

2.3.2.4.2 Faktor yang Memengaruhi

Kualitas denture-bearing area memainkan peranan penting dalam kenyamanan pasien pemakai GTP. Penelitian Ogimoto dkk 2002 menyatakan ketidaknyamanan pasien pemakai GTP adalah disebabkan oleh nyeri akibat tekanan yang tidak terdistribusi secara sama rata akibat kualitas denture-bearing area yang tidak baik. 39 Nyeri merupakan penyebab utama terjadinya ketidaknyamanan pasien saat memakai GTP. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa nyeri merupakan keluhan utama pemakai gigi tiruan penuh. Gigi tiruan penuh yang longgar merupakan penyebab utama pemakai GTP merasa nyeri. GTP yang tidak pas akan menimbulkan rasa nyeri saat mastikasi dan berbicara akibat tekanan yang tidak terdistribusi secara rata. Tekanan yang konstan dapat mengiritasi mukosa sehingga menyebabkan terjadi ulserasi. Nyeri dapat menganggu kenyamanan pasien sehingga pasien ingin gigi tiruan diganti dengan yang baru.

2.4 Hubungan Penilaian Klinis terhadap Tingkat Kepuasan Pasien Pemakai Gigi Tiruan Penuh

Penelitian Carlsson dan Persson 2001 menunjukkan bahwa 26.3 pasien pemakai GTP mempunyai dimensi vertikal yang tinggi dan 71.7 mempunyai dimensi vertikal yang rendah. 11 Dimensi vertikal yang terlalu rendah akan menghasilkan bunyi berdesis saat pengucapan huruf ā€˜sā€™. Dimensi vertikal yang terlalu Universitas Sumatera Utara tinggi akan menghasilkan bunyi kliking saat gigi tiruan rahang atas dan rahang bawah berkontak. 12 Selain itu, estetis merupakan faktor penting yang merupakan penentu keberhasilan perawatan GTP. Penampilan pasien saat memakai gigi tiruan dapat menjadi alasan pasien tidak memakai gigi tiruan. Persepsi pasien mengenai estetis sering berbeda dengan persepsi dokter gigi. 10 Stabilitas gigi tiruan penuh juga memainkan peranan penting dalam keberhasilan perawatan GTP. Stabilitas gigi tiruan yang tidak baik dapat menganggu efektifitas gigi tiruan karena dapat menyebabkan terlepasnya gigi tiruan apabila diberikan tekanan sehingga dapat mengganggu proses mastikasi. Penelitian Dong IK 2000 menunjukkan bahwa pasien mempunyai harapan yang tinggi dalam hal estetis dan sering berharap gigi tiruan dapat menyerupai gigi aslinya. 14 Penelitian Brunello dan Mandikos 1998 menyatakan bahwa stabilitas gigi tiruan yang baik mempunyai pengaruh yang positif pada tingkat kepuasan pasien. Hasil penelitian ini menunjukkan korelasi yang signifikan antara stabilitas gigi tiruan dengan kepuasan terhadap mastikasi serta pilihan makanan. Selain itu, denture-bearing area juga memengaruhi keberhasilan perawatan GTP. Denture-bearing area yang optimal penting untuk mendistribusi tekanan secara merata agar tidak memicu terjadinya resorpsi yang parah sehingga dapat mengganggu kenyamanan pasien. Penelitian Makilla 2000 menunjukkan korelasi yang signifikan antara kualitas denture-bearing area dan kepuasan pasien tetapi penelitian Carlsson dkk. 1996 tidak menunjukkan adanya korelasi antara kualitas denture-bearing area dengan kepuasan pasien. 14 15 Penelitian Celebic dkk. 2003 menunjukkan korelasi yang positif antara kualitas denture-bearing area dengan kenyamanan pasien saat memakai gigi tiruan penuh. 7 Universitas Sumatera Utara

2.5 Landasan Teori Hubungan Penilaian Klinis terhadap Tingkat Kepuasan Pasien Pemakai Gigi