j. Pulsa
k. Telkom dan Speedy l.
Lacak kiriman 7. Pos Ekspor
Untuk membantu Usaha Kecil dan Menengah UKM mengekspor produknya PT Pos Indonesia mengeluarakan sebuah layanan dengan
nama Pos Ekspor. Yang dimaksud dengan Pos Ekspor adalah varian produk dari Paket Cepat Internasional untuk pengiriman barang ke luar negeri dengan
berat lebih dari 10 kilogram hingga 300 kilogram, ditujukan bagi pengirim bisnis terutama UKM, dengan target waktu H+ 4 sampai dengan H+8. Pos
Ekspor adalah layanan termudah yang dikeluarkan oleh PT Pos Indonesia untuk melakukan ekspor the easiest way to do export.
Fitur layanan standar yang diberikan kepada Pos Ekspor adalah: 1. Dilengkapi bukti terima.
2. Tingkat berat yang diterima di atas 10 kilogram sampai dengan 300 kilogram.
3. Waktu tempuh H+4 sampai dengan H+8. 4. Jejak lacak status kiriman.
5. Ganti rugi atas kerusakan dan kehilangan kiriman 6. Menjangkau 227 negara tujuan.
4.3.4 Kategori Inovasi Produk
Produk yang ditawarkan PT. Pos Indonesia memiliki beberapa kategori sehingga produk tersebut dapat dibedakan dengan produk lain. Merujuk pada teori
Universitas Sumatera Utara
yang dipaparkan oleh Lukas dan Ferrel 2000:240
bahwa produk dibagi menjadi beberapa kategori yaitu
: a. Perluasan Lini Produk Line Product Extention adalah produk-produk
relatif baru bagi pasar namun tidak baru bagi perusahaan. Produk PT. Indonesia yang memiliki kategori perluasan lini produk adalah
Pos Express, Expresss Mail Services EMS, Pos Ekspor, wesel instan, wesel prima, prangko prisma. Pos Express salah satu dari 5 produk relatif
baru bagi pasar namun tidak baru bagi perusahaan karena produk tersebut merupakan tidak baru di PT. Pos Indonesia tetapi pos express merupakan
produk raltif baru dipasaran karena pos express perbaikan dari produk sebelumnya seperti perbaikan dari layanan Pos Kilat Khusus yang berada
pada pangsa pasar yang sama yang mengutamakan kecepatan kiriman. Perbaikan tersebut meliputi layanan dan harga yang ditawarkan.
b. “me too” products adalah produk-produk relatif baru bagi perusahaan namun pasar telah mengenalnya terlebih dulu. Produk PT. Indonesia yang
termasuk kategori ini adalah PosPay dan MPosPay. Kedua produk tersebut merupakan tidak baru dipasaran tetapi menjadi produk yang baru di
lingkungan PT. Indonesia. PosPay sudah memasuki pasar yang dapat dikatakan sudah mapan karena sistem payment sudah ada dibank-bank
konfensional. MPosPay juga merupakan produk PT. Pos Indonesia berbasis Android yang memasuki pasar yang dapat dikatakan sudah mapan
karena produk yang sejenis sudah ada dikenal oleh masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
4.3.5 Pengembangan Inovasi Produk
Salah satu cara agar PT. Pos Indonesia dapat eksis ditengah kancah persaingan yang semakin ketat yaitu dengan terus mengembangkan produk –
produknya. Pengembangan produk merupakan tahapan untuk mewujudkan bentuk ide inovasi yang telah disesuaikan sesuai dengan keinginan konsumen. Produk
yang ditawarkan PT. Pos Indonesia sekarang sudah banyak pilihan dan jenisnya. Produk PT. Pos Indonesia bukan hanya berfokus pada binis surat dan paket saja,
tetapi sudah transformasi menjadi network company yang andal dan terdepan. Dalam mengembangkan produknya PT. Pos Indonesia banyak melalui
tahapan – tahapan yang dilakukan untuk membuat produk baru, mulai dari memproduksi gagasan sampai gagasan tersebut dapat diaplikasikan menjadi
produk baru yang siap launching dipasar. Merujuk pada teori yang dipaparkan oleh William J. Stanton Sunyoto, 2012:91 bahwa ada 6 tahapan yang perlu
dilakukan dalam mengembangkan produk, yaitu: 1. Mewujudkan gagasan produk baru generation of new product ideas
Dalam memproduksi gagasan, PT Pos Indonesia membuat Lomba Inovasi dan Kreativitas di Lingkungan Kerja PT Pos Indonesia. Lomba Inovasi dan
Kreativitas di lingkungan kerja PT Pos Indonesia berupa konvensi Gugus Kendali Mutu GKM, yang dilaksanakan secara rutin setiap tahun sejak 1998,
dengan tujuan mendorong inovasi dan kreativitas karyawan, serta
menanamkan nilai-nilai inovasi dan perbaikan terus-menerus pada bidang tugas masing-masing gugus. Konvensi GKM tersebut mengacu pada DELTA
Delapan Alat dan Tujuh Langkah dengan mengembangkan skema Daming “Plan, Do, Check, dan Action PDCA”. Pencapaian kemajuan di PT Pos
Universitas Sumatera Utara
Indonesia tidak terlepas dari adanya kegiatan tersebut, yang diawali dari karya juara peserta lomba Inovasi Kreativitas. Selain gagasan muncul dari
internal perusahaan, gagasan juga muncul dari eksternal perusahaan. Dikutip dari bandungekspres.co.id bahwa sebanyak 230 artikel dari pelajar SMP dan
SMA Se-Indonesia dikumpulkan pada ulang tahun PT Pos Indonesia yang ke 270 Artikel tersebut berisi pengalaman dan harapan untuk PT Pos Indonesia.
2. Menyaring dan menilai gagasan-gagasan screening and evaluation of ideas Dari sekian banyak ide yang diperoleh PT. Pos Indonesia, Ide yang diperoleh
akan dilakukan penyaringan dan pemilihan oleh PT Pos Indonesia. Tidak semua ide yang diperoleh akan diaplikasikan karena harus lolos uji
pembahasan terlebih dahulu. Ada berbagai cara yang ditempuh PT Pos Indonesia dalam menyaring ide-ide yaitu dengan macro screening dan micro
screening. Macro screening adalah pemilihan ide masih dalam kategori yang umum, yaitu dengan potensi bisnis yang dimiliki PT Pos Indonesia. Micro
screening adalah ide yang diperoleh dari Macro screening akan dilakukan pengujian beberapa kategori oleh PT Pos Indonesia yaitu kebutuhan pasar dan
tersedianya teknologi yang mendukung. 3. Analisis bisnis business analysis
Analisis bisnis harus memahami bagaimana organisasi berfungsi untuk mencapai tujuannya dan mendefenisikan kemampuan suatu organisasi untuk
menyediakan produk dan layanannya. Dengan melihat kebutuhan pasar, teknologi yang dimiliki dan kemampuan sumberdaya, PT Pos Indonesia akan
menentukan ide produk mana saja yang akan dijadikan kedalam produk yang konkret. Dengan riset pasar PT. Pos Indonesia akan memahami apa saja yang
Universitas Sumatera Utara
menjadi kebutuhan dari masyarakat. Riset juga bekerjasama dengan Management Research Center MRC Universitas Indonesia dan konsultan
internasional seperti BoozCo dan ErnstYoung. 4. Pengembangan produk product development
Pengembangan produk merupakan perpindahan sifat persiapan dari tahap pengolahan gagasan menjadi suatu kegiatan yang lebih konkrit. Dalam
pengembangan produk PT. Pos Indonesia menyiapkan segala sarana dan prasarana untuk menunjang keberhasilan produk dipasar. PT Pos Indonesia
menyiapkan layanan seperti layanan online terlebih dahulu sebelum mengeluarkan produknya. Seperti Wesel Pos Instan misalnya, pelayanan dari
Wesel Pos Instan adalah kiriman sampai dalam hitungan detik yang harus menggunakan sisem online.
5. Uji pemasaran test marketing Pemasaran adalah satu fungsi dalam sebuah organisasi yang memuat
seperangkat proses untuk mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada konsumen untuk mewujudkan keuntungan organisasi. Uji pemasaran adalah
merperkenalkan produk atau jasa layanan di daerah yang terbatas untuk mengurangi resiko, memprediksi konsekuensi laba atau penjualan dan
mengetahui tingkat penerimaan dipasar. Uji pemasaran dilakukan PT. Pos Indonesia sebagai bentuk meminimalisir kesalahan-kesalahan yang terjadi,
untuk mengetahui segmen pasar, dan target pasar. Biasanya uji pemasaran produk baru PT. Pos Indonesia dilaksanakan dipulau Jawa.
6. Komersialisasi commerzialitation
Universitas Sumatera Utara
Tahap akhir pengembangan produk adalah komersialisai produk kepasar yang lebih luas. Dalam tahap ini PT. Pos Indonesia akan mengkomersialisasikan
produknya secara bertahap diterapkan diseluruh kantor pos di indonesia. PT. Pos Indonesia akan mengirimkan perwakilannya ke setiap kantor regional
untuk melakukan pengenalan dan pelatihan kepada setiap karyawan di Kantor Pos di indonesia.
4.3.6 Faktor Pendorong Inovasi Produk