Shift B Sore : pukul 14.00-22.00 Wib Shift C Malam : pukul 22.00-06.00 Wib
Setiap karyawan bagian produksi akan mengalami pergantian shift pada setiap pertengahan bulan dan akhir bulan, yaitu karyawan dari shift A pindah
ke shift B, dari shift B pindah ke shift C dan dari shift C pindah ke shift A, demikian seterusnya.
2.5. Proses Produksi
Proses produksi merupakan suatu proses perubahan elemen-elemen input
dalam sistem produksi yang terbuat dari bahan baku, manusia, mesin, peralatan, metode kerja, modal dan energi sehingga menghasilkan nilai tambah yang
mengubah input menjadi output.
2.5.1. Bahan yang Digunakan
1. Bahan Baku
Bahan baku utama yang digunakan dalam proses pengolahan besi dan baja adalah scrap besi tua atau besi bekas karbon rendah medium yang terdiri atas 3
macam: −
Import scrap adalah scrap yang didatangkan dari luar negeri Singapura dan Hongkong, misalnya scrap dari kapal-kapal tua.
Universitas Sumatera Utara
− Home scrap adalah scrap yang berasal dari pabrik-pabrik di lingkungan PT.
Growth Sumatra Industry, Ltd. −
Local scrap adalah scrap yang berasal dari luar lingkungan PT. Growth Sumatra Industry, Ltd misalnya scrap mobil bekas dan kapal-kapal tua.
2. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah suatu bahan yang dimasukkan kedalam tanur sewaktu proses peleburan berlangsung didalam tanur. Bahan tambahan yang
dipakai dalam proses pengolahan besi dan baja adalah: a.
Batu Kapur CaO Fungsinya adalah mengurangi kadar fosfor dan memisahkan segala
kotoran yang ada pada cairan besi sehingga cairan besi tetap bersih. b.
Batubara, Carbon raiser fungsinya adalah mengatur kadar karbon dalam cairan besi, meningkatkan kadar karbon pada proses peleburan dan
menaikkan temperatur cairan di dalam tanur. c.
Fluorspar CaF2 fungsinya adalah mencairkan slag terak untuk memudahkan pemisahannya dengan cairan besi. Slag adalah setiap
elemen-elemen logam cair yang beroksidasi dengan udara. d.
Ferro Silikon FeSi fungsinya adalah membuang gas dan cairan sehingga tidak terjadi oksidasi, menyempurnakan aliran besi pada waktu penuangan
dan membuat besi menjadi liat dan permukaannya mengkilat. e.
Ferro Manganese FeMn fungsinya menambah kekuatan dan kekerasan besi baja dan menaikkan kadar mangan.
Universitas Sumatera Utara
f. Oksigen fungsinya adalah sebagai pengontrol kadar karbon dan
mempercepat proses peleburan. g.
Tepung MgO Mangnesium Oksida fungsinya adalah melapisi dinding tanur setelah penuangan.
h. Silikon Karbida fungsinya adalah menaikkan kadar karbon dan silikon.
3. Bahan Penolong
Bahan penolong yaitu bahan yang tidak ikut dalam proses produksi, tetapi merupakan bagian dalam produk akhir yang akan dihasilkan. Bahan
tambahan yang digunakan dalam proses produksi di PT. Growth Sumatra Industry, Ltd adalah:
a. Air
Air digunakan untuk pendinginan pada CCM Continuous Casting Machine dan Rolling Mill. Air diambil dari sumur bor yang berada di
lokasi pabrik. Air ini diolah dengan Water Treatment dan kemudian dialirkan ke pabrik dengan menggunakan pompa air.
b. Sekam padi
Sekam padi dimasukkan ke dalam ladel setelah cairan besi baja dituang ke dalam ladel. Sekam ini berguna untuk menjaga kestabilan suhu dalam
ladel dan mencegah agar tidak terjdinya pencampuran udara luar dengan cairan baja.
c. Minyak nabati
Minyak nabati digunakan untuk mengurangi gesekan antara mould dengan cairan logam.
Universitas Sumatera Utara
d. Minyak pelumas Oli
Minyak pelumas Oli digunakan untuk meminyaki roda gigi yang terdapat pada mesin-mesin. Pemberian minyak pelumas akan
memperlancar putaran roda. Minyak pelumas yang dipakai untuk roda gigi adalah RORED HD-A Sae 140, sedangkan untuk hidrolik sirkulasi
digunakan minyak pelumas TURALIK 69 VG 100. e.
Bahan bakar Bahan bakar yang digunakan untuk generator adalah bahan bakar solar,
generator adalah sumber listrik bagi penerangan diseluruh lingkungan pabrik pada saat arus listrik PLN terputus.
f. Bahan bakar gas
Bahan bakar gas digunakan untuk pemanasan ladel dan untuk dapur pemanas ulang. Bahan bakar yang digunakan adalah Liquefied Natural
Gas LNG.
2.5.2. Uraian Proses Produksi