- Besi strip
- Wire rod
2.3. Lokasi Perusahaan
PT. Growth Sumatra Industry, Ltd berlokasi di Jalan KL. Yos Sudarso
Km.10 Medan-Belawan yang dibangun pada area tanah seluas 123.705 m
2
.
PT.Growth Sumatra Industry, Ltd mempunyai batas-batas lokasi sebagai berikut :
- Sebelah timur berbatasan dengan PT. Abdi Rakyat Bakti dan pemukiman
penduduk -
Sebelah barat berbatasan dengan pemukiman penduduk -
Sebelah utara berbatasan dengan Sungai Deli -
Sebelah selatan berbatasan dengan jalan Raya K.L Yos Sudarso
2.4. Organisasi dan Manajemen
2.4.1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi menggambarkan keseluruhan aktivitas manajemen dalam pengelompokan orang-orang, penetapan tugas, fungsi-fungsi, wewenang
serta tanggung jawab masing-masing dengan tujuan terciptanya aktivitas-aktivitas yang berdayaguna dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Struktur organisasi
PT. Growth Sumatra Industry, Ltd adalah berbentuk fungsional dimana bagian- bagian dalam organisasi dibagi menurut fungsi dan tugas masing-masing. Struktur
organisasi PT. Growth Sumatra Industry, Ltd dapat dilihat pada Lampiran.
Universitas Sumatera Utara
2.4.2. Uraian Tugas dan Tanggungjawab
Pembagian tugas dan tanggung jawab setiap jabatan yang ada pada PT. Growth Sumatra Industry secara umum sebagai berikut:
1. Direktur Utama
Direktur utama merupakan seorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dengan mendapatkan kuasa langsung bertanggungjawab penuh
atas perkembangan perusahaan. Tugas dan tanggung jawab dari direktur utama sebagai berikut:
a. Memimpin dan mengurus aspek kegiatan perusahaan sesuai dengan
tujuan dan senantiasa berusaha untuk meningkatkan efisiensi perusahaan.
b. Menentukan kebijakan perusahaan secara garis besar demi tercapainya
tujuan utama perusahaan. c.
Mengadakan hubungan kerja dengan pihak luar, baik hubungan dengan perusahaan lain maupun kegiatan-kegiatan perusahaan.
d. Mengkoordinasikan tugas-tugas yang didelegasikan kepada tiap-tiap
direktur dan menjalin hubungan kerja yang baik dengan para direktur agar terbentuk suatu grup kerja yang harmonis.
e. Mengambil keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan yang tepat
demi kepentingan, kelangsungan dan kelancaran jalannya perusahaan sehingga segala kegiatan organisasi menuju ke tujuan perusahaan.
f. Bertanggungjawab atas segala keterangan tentang keadaan dan operasi
perusahaan termasuk laporan keuangan, baik laporan tahunan ataupun
Universitas Sumatera Utara
laporan berkala lainnya kepada pemegang saham. 2.
Direktur Gilingan Tugas dan tanggung jawab dari direktur gilingan sebagai berikut:
a. Mendistribusikan sasaran dan kebijakan perusahaan serta instruksi dari
Direktur Utama yang berhubungan dengan operasional gilingan dan workshop.
b. Mengambil keputusan-keputusan yang tepat demi kepentingan,
kelangsungan dan kelancaran jalannya perusahaan sehingga segala kegiatan organisasi menuju ke tujuan perusahaan.
c. Menjalin hubungan kerja yang baik dengan para direktur agar terbentuk
suatu kerja yang harmonis. d.
Bertanggung jawab terhadap Direktur Utama. 3.
Direktur Peleburan Tugas dan tanggung jawab dari direktur peleburan sebagai berikut:
a. Mendistribusikan sasaran dan kebijakan perusahaan serta instruksi dari
Direktur Utama yang berhubungan dengan operasional peleburan, gudang, dan workshop.
b. Mengambil keputusan-keputusan yang tepat demi kepentingan,
kelangsungan dan kelancaran jalannya perusahaan sehingga segala kegiatan organisasi menuju ke tujuan perusahaan.
c. Menjalin hubungan kerja yang baik dengan para direktur agar terbentuk
suatu kerja yang harmonis. d.
Bertanggung jawab terhadap Direktur Utama.
Universitas Sumatera Utara
4. Direktur Keuangan
Tugas dan tanggung jawab dari direktur keuangan sebagai berikut: a.
Mendistribusikan sasaran dan kebijakan perusahaan serta instruksi dari Direktur Utama yang berhubungan dengan administrasi, penjualan,
dan pembelian. b.
Menyusun prosedur komunikasi keluar dan ke dalam perusahaan. c.
Menjalin hubungan kerja yang baik dengan para direktur agar terbentuk suatu kerja yang harmonis.
d. Bertanggung jawab terhadap Direktur Utama.
5. Manager Gilingan
Tugas dan tanggung jawab dari manajer gilingan sebagai berikut: a.
Melaksanakan sasaran dan kebijakan perusahaan sesuai dengan pedoman dan instruksi kerja dari Direktur Gilingan.
b. Mengatur dan menyusun seluruh kegiatan yang ada di lantai produksi
gilingan. c.
Mengkoordinir operasional gilingan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku yang didelegasikan kepada setiap Kabag.
Gilingan. d.
Mengambil keputusan-keputusan yang tepat demi kepentingan, kelangsungan dan kelancaran jalannya perusahaan sehingga segala
kegiatan organisasi menuju ke tujuan perusahaan. e.
Menjalin hubungan kerja yang baik dengan para manager agar terbentuk suatu kerja yang harmonis.
Universitas Sumatera Utara
f. Bertanggung jawab terhadap Direktur Gilingan.
6. Manager Peleburan
Tugas dan tanggung jawab dari manajer peleburan sebagai berikut: a.
Melaksanakan sasaran dan kebijakan perusahaan sesuai dengan pedoman dan instruksi kerja dari Direktur Peleburan.
b. Mengatur dan menyusun seluruh kegiatan yang ada di lantai produksi
peleburan. c.
Mengkoordinir operasional peleburan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku yang didelegasikan kepada setiap Kabag.
d. Mengambil keputusan-keputusan yang tepat demi kepentingan,
kelangsungan dan kelancaran jalannya perusahaan sehingga segala kegiatan organisasi menuju ke tujuan perusahaan.
e. Menjalin hubungan kerja yang baik dengan para manager agar
terbentuk suatu kerja yang harmonis. f.
Bertanggung jawab terhadap Direktur Peleburan. 7.
Manager Pembelian Tugas dan tanggung jawab dari manajer pembelian sebagai berikut:
a. Melaksanakan sasaran dan kebijakan perusahaan sesuai dengan
pedoman dan instruksi kerja dari Direktur Keuangan. b.
Mengatur penerimaan barang sesuai dengan prosedur yang berlaku. c.
Mengawasi kegiatan pemasukan bahan baik bahan baku dan bahan penolong, maupun material.
d. Mengambil keputusan-keputusan yang tepat demi kepentingan,
Universitas Sumatera Utara
kelangsungan dan kelancaran jalannya perusahaan sehingga segala kegiatan organisasi menuju ke tujuan perusahaan.
e. Menjalin hubungan kerja yang baik dengan para manager agar
terbentuk suatu kerja yang harmonis. f.
Bertanggung jawab terhadap Direktur Keuangan dan semua aktivitas perhitungan material yang masuk.
8. Manajer Penjualan
a. Melaksanakan sasaran dan kebijakan perusahaan sesuai dengan
pedoman dan instruksi kerja dari Direktur Keuangan. b.
Mengatur pengeluaran barang sesuai dengan prosedur yang berlaku. c.
Mengarahkan kegiatan penjualan dan pengiriman produk d.
Mengawasi kegiatan pengeluaran produk. e.
Mengambil keputusan-keputusan yang tepat demi kepentingan, kelangsungan dan kelancaran jalannya perusahaan sehingga segala
kegiatan organisasi menuju ke tujuan perusahaan. f.
Menjalin hubungan kerja yang baik dengan para manager agar terbentuk suatu kerja yang harmonis.
g. Bertanggung jawab terhadap Direktur Keuangan dan semua aktivitas
perhitungan produk yang keluar. 9.
Manager PersonaliaUmumAdm. Tugas dan tanggung jawab dari manajer personaliaumumadm.sebagai
berikut: a.
Melaksanakan sasaran dan kebijakan perusahaan sesuai dengan
Universitas Sumatera Utara
pedoman dan instruksi kerja dari Direktur Keuangan. b.
Mengatur penyedia jasa-jasa administrasi yang berhubungan dengan personalia, purchasing dan arsip personil.
c. Mengkoordinir operasional umum sesuai dengan kebijakan dan
prosedur yang berlaku yang didelegasikan kepada setiap Kabag. d.
Mengambil keputusan-keputusan yang tepat demi kepentingan, kelangsungan dan kelancaran jalannya perusahaan sehingga segala
kegiatan organisasi menuju ke tujuan perusahaan. e.
Menjalin hubungan kerja yang baik dengan para manager agar terbentuk suatu kerja yang harmonis.
f. Bertanggung jawab terhadap Direktur Keuangan.
10. Kabag. Gilingan I, II, III, IV, V, dan VI
Tugas dan tanggungjawab kabag. Gilingan I, II, III, IV, V, dan VI sebagai berikut:
a. Mengawasi dan merencanakan gilingan I, II, III, IV, V, dan VI agar
sesuai dengan spesifikasi dan standar mutu yang ditetapkan. b.
Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan gilingan I, II, III, IV, V, dan VI untuk mendeteksi kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat
dilakukan perbaikan. c.
Menyusun produk yang sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. d.
Bertanggung jawab terhadap Manager Gilingan dan pelaksanaan kegiatan gilingan I, II, III, IV, V, dan VI.
Universitas Sumatera Utara
11. Kabag. Tarik As
Tugas dan tanggungjawab kabag. tarik as sebagai berikut: a.
Mengawasi dan merencanakan produksi tarik as agar sesuai dengan spesifikasi dan standar mutu yang ditetapkan.
b. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi tarik as untuk
mendeteksi kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.
c. Menyusun produk besi as yang sesuai dengan spesifikasi yang
ditetapkan. d.
Bertanggung jawab terhadap Manager Gilingan dan pelaksanaan kegiatan produksi tarik as.
12. Kabag. Distribusi Billet
Tugas dan tanggungjawab kabag. distribusi billet sebagai berikut: a.
Mengawasi dan merencanakan distribusi billet agar sesuai dengan kebutuhan penggilingan.
b. Mengawasi dan mengevaluasi distribusi billet untuk mendeteksi
kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan pemebuhan. c.
Bertanggung jawab terhadap Manager Gilingan dan pelaksanaan kegiatan distribusi billet.
13. Kabag. Workshop
Tugas dan tanggungjawab kabag. workshop sebagai berikut: a.
Memimpin kegiatan pemeliharaan dan perbaikan semua peralatan gilingan dan peleburan.
Universitas Sumatera Utara
b. Menangani masalah yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas
maintenance di lapangan kerja gilingan dan peleburan yang tidak dapat ditangani bawahan.
c. Mengarahkan dan mengontrol aktivitas maintenance dan utilitas.
d. Bertanggung jawab terhadap Manager Gilingan.
14. Kabag. Continous Casting Machine CCM
Tugas dan tanggungjawab kabag. continous casting machine sebagai berikut:
a. Mengawasi dan merencanakan kegiatan peleburan scrap menjadi billet
agar sesuai dengan spesifikasi dan standar mutu yang ditetapkan. b.
Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan peleburan scrap menjadi billet untuk mendeteksi kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat
dilakukan perbaikan. c.
Menyusun billet yang sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. d.
Bertanggung jawab terhadap Manager Peleburan dan pelaksanaan kegiatan peleburan menjadi billet.
15. Kabag. Ladle
Tugas dan tanggungjawab kabag. ladle sebagai berikut: a.
Mengawasi dan merencanakan kegiatan penentuan kebutuhan scrap agar sesuai dengan spesifikasi dan standar mutu yang ditetapkan.
b. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan penentuan kebutuhan scrap
untuk mendeteksi kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.
Universitas Sumatera Utara
c. Mengawasi penentuan kebutuhan scrap yang ditetapkan.
d. Bertanggung jawab terhadap Manager Peleburan dan pelaksanaan
kegiatan peleburan scrap. 16.
Kabag. Electric Arc Furnance EAF Tugas dan tanggungjawab kabag. electric arc furnance sebagai berikut:
a. Mengawasi dan merencanakan kegiatan mensortir scrap dan menuang
scrap agar sesuai dengan spesifikasi dan standar mutu yang ditetapkan.
b. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan mensortir scrap dan menuang
scrap untuk mendeteksi kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.
c. Mengawasi mensortir scrap dan menuang scrap yang ditetapkan.
d. Bertanggung jawab terhadap Manager Peleburan dan pelaksanaan
kegiatan peleburan scrap. 17.
Kabag. Gudang Tugas dan tanggungjawab kabag. gudang sebagai berikut:
a. Mengawasi dan merencanakan kebutuhan spare part dan bahan
penolong agar sesuai dengan kebutuhan peleburan dan hasil produksi. b.
Mengawasi dan mengevaluasi pengeluaran sparepart dan bahan penolong sesuai dengan kebutuhan dengan menyetujui permintaan
kebutuhan barang dan sebagainya. c.
Bertanggung jawab terhadap Manager Peleburan dan pelaksanaan kegiatan distribusi billet.
Universitas Sumatera Utara
18. Kabag. Keuangan
Tugas dan tanggungjawab kabag. keuangan sebagai berikut: a.
Mengatur penyimpanan dan penerimaan serta pengeluaran uang perusahaan sesuai dengan sasaran dan kebijaksanaan perusahaan.
b. Merencanakan anggaran pendapatan dan belanja tahunan.
c. Menyusun neraca dan perhitungan rugi pada setiap bulan.
d. Mengkoordinir penagihan atas piutang yang timbul akibat penjualan
hasil produksi serta piutang lainnya. e.
Mengawasi pemberian kompensasi berupa gajiupah, uang makan, tunjangan lembur, bonus dan kompensasi lainnya.
f. Bertanggung jawab atas pengeluaran untuk pembiayaan usaha dan
pembayaran kepada pihak lain. g.
Mengambil keputusan mengenai isu-isu modal kerja, memegang uang, mengelola dan mengendalikan arus kas perusahaan.
h. Bertanggung jawab kepada keuangan perusahaan.
19. Kabag. Personalia
Tugas dan tanggungjawab kabag. personalia sebagai berikut: a.
Mengawasi dan merencanakan pengembangan tenaga kerja sesuai dengan sasaran dan kebijaksanaan perusahaan.
b. Mengawasi dan mengevaluasi pengembangan dan pelatihan tenaga
kerja. c.
Mempersiapkan hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan serta mengatur pelaksanaannya dalam
Universitas Sumatera Utara
perusahaan dan lembaga yang sesuai. d.
Bertanggung jawab terhadap Manager Personalia dan pelaksanaan kegiatan tenaga kerja.
20. Kabag. Quality Control
Tugas dan tanggungjawab kabag. quality control sebagai berikut: a.
Mengadakan peninjauan langsung dan menganalisis bahan b.
Meneliti, memeriksa dan menganalisis mutu produk sejak dari bahan baku sampai produk jadi agar sesuai dengan spesfikasi dan standar
mutu yang ditetapkan. c.
Bertanggung jawab terhadap pelaksaanaan karakteristik ISO. d.
Bertanggung jawab terhadap Manager Umum dan pelaksanaan kegiatan pengendalian mutu produk.
21. Kabag. Adm
Tugas dan tanggungjawab kabag. adm. sebagai berikut: a.
Mengumpulkan informasi dari setiap bagian serta menyimpan arsip- arsip perusahaan dan melaksanakan surat-menyurat untuk kelancaran
kegiatan perusahaan. b.
Menentukan bentuk-bentuk surat, bon, rekening serta cara pengaturannya.
c. Membantu direktur utama menyusun program pertemuan dengan tamu-
tamu perusahaan. d.
Bertanggung jawab terhadap Manager Adm.
Universitas Sumatera Utara
22. Supervisor Gilingan I, II, III, IV, V, dan VI
Tugas dan tanggungjawab supervisor gilingan I, II, III, IV, V, dan VI sebagai berikut:
a. Mengawasi kegiatan gilingan I, II, III, IV, V, dan VI untuk mendeteksi
kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan. b.
Mengelola dan menyimpan data gilingan I, II, III, IV, V, dan VI. c.
Bertanggung jawab terhadap Kabag. Gilingan I, II, III, IV, V, dan VI. 23.
Supervisor Tarik As Tugas dan tanggungjawab supervisor tarik as sebagai berikut:
a. Mengawasi kegiatan produksi tarik as untuk mendeteksi kekurangan
dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan. b.
Mengelola dan menyimpan data produksi tarik as. c.
Bertanggung jawab terhadap Kabag. Tarik As. 24.
Supervisor Distribusi Billet Tugas dan tanggungjawab supervisor distribusi billet sebagai berikut:
a. Mengawasi distribusi billet untuk mendeteksi kekurangan dan
penyimpangan sehingga dapat dilakukan pemebuhan. b.
Mengelola dan menyimpan data distribusi billet. c.
Bertanggung jawab terhadap Kabag. Distribusi Billet. 25.
Supervisor Workshop Tugas dan tanggungjawab supervisor workshop sebagai berikut:
a. Mengawasi kegiatan perbaikan dan perawatan mesinperalatan gilingan
dan peleburan.
Universitas Sumatera Utara
b. Menangani masalah yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas
maintenance di lapangan kerja gilingan dan peleburan yang tidak dapat ditangani bawahan.
c. Bertanggung jawab terhadap Kabag. Workshop.
26. Supervisor Continous Casting Machine CCM
Tugas dan tanggungjawab supervisor continous casting machine sebagai berikut:
a. Mengawasi kegiatan peleburan scrap menjadi billet untuk mendeteksi
kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan. b.
Mengelola dan menyimpan data peleburan scrap menjadi billet. c.
Bertanggung jawab terhadap Kabag. Continous Casting Machine CCM.
27. Supervisor Ladle
Tugas dan tanggungjawab supervisor ladle sebagai berikut: a.
Mengawasi kegiatan penentuan kebutuhan scrap untuk mendeteksi kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.
b. Mengelola dan menyimpan data kebutuhan scrap.
c. Bertanggung jawab terhadap Kabag. Ladle.
28. Supervisor Electric Arc Furnance EAF
Tugas dan tanggungjawab supervisor electric arc furnance sebagai berikut: a.
Mengawasi kegiatan mensortir scrap dan menuang scrap untuk mendeteksi kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan
perbaikan.
Universitas Sumatera Utara
b. Mengelola dan menyimpan data sortir scrap dan penuangan scrap yang
ditetapkan. c.
Bertanggung jawab terhadap Kabag. Electric Arc Furnance EAF. 29.
Supervisor Gudang Tugas dan tanggungjawab supervisor gudang sebagai berikut:
a. Mengawasi pengeluaran sparepart dan bahan penolong sesuai dengan
kebutuhan dengan memproses surat permintaan kebutuhan barang dan sebagainya.
b. Mengawasi kondisi stok sparepart dan bahan penolong pada gudang.
c. Menyusun laporan kondisi stok sparepart dan bahan penolong.
d. Bertanggung jawab terhadap Kabag Gudang.
30. Karyawan Gilingan I, II, III, IV, V, dan VI
Tugas dan tanggungjawab adalah melaksanakan aktivitas gilingan billet menjadi produk seperti besi beton atau besi siku dan membersihkan daerah
di sekitar gilingan. 31.
Karyawan Tarik As Tugas dan tanggungjawab adalah melaksanakan aktivitas produksi tarik as
dan membersihkan daerah di sekitar produksi tarik as. 32.
Karyawan Distribusi Billet Tugas dan tanggungjawab adalah melaksanakan aktivitas distribusi billet
dan membersihkan daerah di sekitar distribusi billet. 33.
Karyawan Workshop Tugas dan tanggungjawab adalah melaksanakan aktivitas perbaikan dan
Universitas Sumatera Utara
perawatan mesinperalatan gilingan dan peleburan, memperbaiki atau mengganti derek yang ada dalam pabrik, dan membersihkan daerah di
sekitar workshop. 34.
Karyawan Continous Casting Machine CCM Tugas dan tanggungjawab adalah melaksanakan aktivitas peleburan scrap
menjadi billet dan membersihkan daerah di sekitar peleburan scrap menjadi billet.
35. Karyawan Ladle
Tugas dan tanggungjawab adalah melaksanakan aktivitas penentuan kebutuhan scrap dan membersihkan daerah di sekitar penentuan kebutuhan
scrap. 36.
Karyawan Electric Arc Furnance EAF Tugas dan tanggungjawab adalah melaksanakan aktivitas sortir scrap dan
penuangan scrap dan membersihkan daerah di sekitar penentuan kebutuhan scrap.
37. Karyawan Gudang
Tugas dan tanggungjawab adalah melaksanakan aktivitas pengeluaran sparepart dan bahan penolong sesuai dengan surat permintaan kebutuhan
barang, memeriksa spare part dan bahan penolong, dan membersihkan daerah di sekitar gudang.
38. Karyawan Pembelian
Tugas dan tanggungjawab adalah melaksanakan aktivitas pembelian dan pemasukan bahan baik bahan baku dan bahan penolong, maupun
Universitas Sumatera Utara
sparepart, menjalankan tugas yang diberikan oleh Manager Pembelian, dan menyusun laporan pembelian yang berkaitan dengan aktivitas
pembeliannya. 39.
Karyawan Penjualan Tugas dan tanggungjawab adalah melaksanakan pedoman aktivitas
pemasaran dan menjual produk yang dihasilkan oleh perusahaan baik dalam maupun luar negeri.
40. Karyawan Keuangan
Tugas dan tanggungjawab adalah melakukan pembayaran hutang dagang dan lain, menyediakan kas untuk kebutuhan bagian penggajian, dan
mengatur keluar masuknya arus kas, serta menyusun laporan keuangan. 41.
Karyawan Personalia Tugas dan wewenang adalah mengadakan, melatih dan mengembangkan
sumber daya manusia, memberikan kompensasi berupa gajiupah, uang makan, tunjangan lembur, bonus dan kompensasi lainnya, dan memberi
ulasan kinerja tahunan dan penilaian terhadap karyawan. 42.
Karyawan Quality Control Tugas dan tanggungjawab adalah mengawasi kualitas produk agar sesuai
dengan Standar Nasional Industri SNI dan melakukan pengujian kualitas produk.
43. Karyawan Administrasi
Tugas dan tanggungjawabnya adalah mengawasi masuk dan keluar kendaraan-kendaraan para pemasok dan langganan untuk ditimbang,
Universitas Sumatera Utara
administrasi piutang dagang dan melakukan penagihan, administrasi hutang dagang, dan menginstruksikan pembayaran serta menyusun laporan
yang diterima dari masing-masing divisi setiap periode.
2.4.3. Jam Kerja
Ketentuan jam kerja di PT. Growth Sumatra Industry dapat dibagi menjadi
2 bagian yaitu: a.
Karyawan bagian kantor Terdiri dari 1 shift kerja, dengan jam kerja sebagai berikut:
Untuk hari Senin-Kamis: Pukul 08.30-12.00 Wib : Kerja Aktif
Pukul 12.00-13.00 Wib : Istirahat Pukul 13.00-16.30 Wib : Kerja Aktif
Untuk hari Jumat: Pukul 08.30-12.00 Wib : Kerja Aktif
Pukul 12.00-14.00 Wib : Istirahat Pukul 14.00-16.30 Wib : Kerja Aktif
Untuk hari Sabtu: Pukul 08.30-12.00 Wib : Kerja Aktif tanpa istirahat
b. Karyawan Bagian Produksi
Terdiri dari 3 shift kerja, dengan jam kerja sebagai berikut: Shift A pagi
: pukul 06.00-12.00 Wib
Universitas Sumatera Utara
Shift B Sore : pukul 14.00-22.00 Wib Shift C Malam : pukul 22.00-06.00 Wib
Setiap karyawan bagian produksi akan mengalami pergantian shift pada setiap pertengahan bulan dan akhir bulan, yaitu karyawan dari shift A pindah
ke shift B, dari shift B pindah ke shift C dan dari shift C pindah ke shift A, demikian seterusnya.
2.5. Proses Produksi
Proses produksi merupakan suatu proses perubahan elemen-elemen input
dalam sistem produksi yang terbuat dari bahan baku, manusia, mesin, peralatan, metode kerja, modal dan energi sehingga menghasilkan nilai tambah yang
mengubah input menjadi output.
2.5.1. Bahan yang Digunakan
1. Bahan Baku
Bahan baku utama yang digunakan dalam proses pengolahan besi dan baja adalah scrap besi tua atau besi bekas karbon rendah medium yang terdiri atas 3
macam: −
Import scrap adalah scrap yang didatangkan dari luar negeri Singapura dan Hongkong, misalnya scrap dari kapal-kapal tua.
Universitas Sumatera Utara
− Home scrap adalah scrap yang berasal dari pabrik-pabrik di lingkungan PT.
Growth Sumatra Industry, Ltd. −
Local scrap adalah scrap yang berasal dari luar lingkungan PT. Growth Sumatra Industry, Ltd misalnya scrap mobil bekas dan kapal-kapal tua.
2. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah suatu bahan yang dimasukkan kedalam tanur sewaktu proses peleburan berlangsung didalam tanur. Bahan tambahan yang
dipakai dalam proses pengolahan besi dan baja adalah: a.
Batu Kapur CaO Fungsinya adalah mengurangi kadar fosfor dan memisahkan segala
kotoran yang ada pada cairan besi sehingga cairan besi tetap bersih. b.
Batubara, Carbon raiser fungsinya adalah mengatur kadar karbon dalam cairan besi, meningkatkan kadar karbon pada proses peleburan dan
menaikkan temperatur cairan di dalam tanur. c.
Fluorspar CaF2 fungsinya adalah mencairkan slag terak untuk memudahkan pemisahannya dengan cairan besi. Slag adalah setiap
elemen-elemen logam cair yang beroksidasi dengan udara. d.
Ferro Silikon FeSi fungsinya adalah membuang gas dan cairan sehingga tidak terjadi oksidasi, menyempurnakan aliran besi pada waktu penuangan
dan membuat besi menjadi liat dan permukaannya mengkilat. e.
Ferro Manganese FeMn fungsinya menambah kekuatan dan kekerasan besi baja dan menaikkan kadar mangan.
Universitas Sumatera Utara
f. Oksigen fungsinya adalah sebagai pengontrol kadar karbon dan
mempercepat proses peleburan. g.
Tepung MgO Mangnesium Oksida fungsinya adalah melapisi dinding tanur setelah penuangan.
h. Silikon Karbida fungsinya adalah menaikkan kadar karbon dan silikon.
3. Bahan Penolong
Bahan penolong yaitu bahan yang tidak ikut dalam proses produksi, tetapi merupakan bagian dalam produk akhir yang akan dihasilkan. Bahan
tambahan yang digunakan dalam proses produksi di PT. Growth Sumatra Industry, Ltd adalah:
a. Air
Air digunakan untuk pendinginan pada CCM Continuous Casting Machine dan Rolling Mill. Air diambil dari sumur bor yang berada di
lokasi pabrik. Air ini diolah dengan Water Treatment dan kemudian dialirkan ke pabrik dengan menggunakan pompa air.
b. Sekam padi
Sekam padi dimasukkan ke dalam ladel setelah cairan besi baja dituang ke dalam ladel. Sekam ini berguna untuk menjaga kestabilan suhu dalam
ladel dan mencegah agar tidak terjdinya pencampuran udara luar dengan cairan baja.
c. Minyak nabati
Minyak nabati digunakan untuk mengurangi gesekan antara mould dengan cairan logam.
Universitas Sumatera Utara
d. Minyak pelumas Oli
Minyak pelumas Oli digunakan untuk meminyaki roda gigi yang terdapat pada mesin-mesin. Pemberian minyak pelumas akan
memperlancar putaran roda. Minyak pelumas yang dipakai untuk roda gigi adalah RORED HD-A Sae 140, sedangkan untuk hidrolik sirkulasi
digunakan minyak pelumas TURALIK 69 VG 100. e.
Bahan bakar Bahan bakar yang digunakan untuk generator adalah bahan bakar solar,
generator adalah sumber listrik bagi penerangan diseluruh lingkungan pabrik pada saat arus listrik PLN terputus.
f. Bahan bakar gas
Bahan bakar gas digunakan untuk pemanasan ladel dan untuk dapur pemanas ulang. Bahan bakar yang digunakan adalah Liquefied Natural
Gas LNG.
2.5.2. Uraian Proses Produksi
PT. Growth Sumatra Industry, Ltd mempunyai tiga bagian utama proses produksi, yaitu proses Peleburan Melting, proses penuangan Continuous
Casting Machine dan proses Penggilingan Rolling Mill.
2.5.2.1. Proses Peleburan
Melting
Proses pengolahan logam pada pabrik peleburan dibagi atas dua unit, yaitu unit scrap dan unit Electric Arc Furnance EAF.
Universitas Sumatera Utara
1. Unit Scrap
Scrap yang digunakan oleh PT. Growth Sumatra Industry adalah scrap impor, home scrap dan lokal scrap, impor scrap biasanya sudah dalam
keadaan ditekan dipress. Scrap ini didatangkan dengan truk dan ditimbun di dua tempat yaitu:
a. Scrap yard, yaitu tempat penimbunan scrap dilapangan terbuka
dibelakang pabrik. Ini merupakan tempat penimbunan scrap impor dan home scrap. Proses pengangkutan scrap dari scrap yard ke scrap bay
dengan menggunakan truk dengan bantuan bucket. b.
Scrap Bay, yaitu tempat penimbunan scrap di lapangan tertutup di samping tanur. Scrap lokal biasanya langsung dibawa ke tempat ini
ditambah dengan scrap dari scrap yard. Tugas utama unit scrap adalah pemotongan scrap, pemilihan scrap dan pengangkatan scrap yang
diuraikan sebagai berikut: -
Pemotongan Scrap, dilakukan dengan menggunakan gas alam LNG dan oksigen scrap yang harus dipotong adalah yang bentuknya
panjang dan besar agar mudah dimasukkan dan meningkatkan efisiensi penggunaan ruang. Pemilihan tabung-tabung yang tertutup
agar dibelah karena dapat menimbulkan ledakan sewaktu dilebur. Ledakan ini dapat menumpahkan cairan logam dan merusak dinding
EAF.
Universitas Sumatera Utara
- Pemilihan Scrap
Sebelum scrap dimasukkan kedalam EAF, scrap harus dipilih sesuai dengan syarat-starat sebagai berikut:
1 Kering dari oli dan air
2 Scrap tidak boleh berupa granat bom dan peluru
3 Karat Fe2O3 dan Fe3O4 pada scrap mengandung banyak oksigen
4 Tembaga harus dipisahkan dari scrap
5 Scrap berupa baja karbon rendah
- Pengangkatan Scrap
Scrap mempunyai bentuk ukuran yang tidak menentu sehingga alat pengangkatan yang sesuai ialah magnetic crane dan bucket. Kapasitas
angkat maksimum crane adalah 20 ton sedangkan bucket adalah 40 ton.
2. Unit Electric Arc Furnance EAF
Electric Arc Furnance atau tanur busur listrik merupakan tanur yang memanfaatkan energi listrik yang diubah menjadi energi panas untuk
melebur scrap baja. Pada PT. Growth Sumatra Industry, Ltd jenis EAF yang digunakan adalah EAF langsung pada tanur ini ruang tanur dilapisi dengan
bata tahan api. Tanur berlapis bata tahan api beralas serbuk ganister dan berdinding bata silika yang digunakan untuk peleburan baja karbon rendah
dan baja paduan rendah. Bahan bakunya adalah scrap yang mempunyai kadar fosfor dan belerang yang rendah. Secara berkala komposisi logam cair
ditentukan dan bila perlu dapat ditambah unsur paduan tertentu sehingga
Universitas Sumatera Utara
sewaktu logam cair dituang komposisinya telah memenuhi persyaratan. Jenis tanur yang digunakan pada PT. Growth Sumatra Industry adalah EAF
langsung dengan dinding magnesia. EAF langsung memiliki tanur yang dapat dibuka dengan memutar kesamping untuk memasukkan elektroda.
Elektroda yang digunakan adalah grafit bahan dasar karbon berdiameter 14 inci dengan berat 375 kgbuah dan diperkirakan akan habis 5 kgton pada
saat scrap dilebur.
2.5.2.2. Proses Penuangan
Proses penuangan logam pada pabrik terdiri atas unit ladle dan unit continuous casting machine CCM.
1. Unit Ladle
Scrap yang dicairkan di unit EAF kemudian dituangkan kedalam ladel dan diangkut oleh Bridge Crane ke CCM. Ladel tersebut dari pelat baja dengan
ketebalan 22 mm dan dilapisi dengan batu tahan api. Saluran keluar cairan logam cairan baja logam cair dibuat di dasar ladel. Mekanisme pembukaan
dan penutupan saluran diatur melalui sliding gate yang digerakkan secara manual. Batu tahan api disusun berselang-seling sehingga diperoleh lingkaran
bulat sesuai dengan bentuk ladle. Untuk merekatkan batu tahan api digunakan morter jenis M-80 SLP yang mempunyai komposisi Al2O385 dan SiO2
10 sebagai pengisi antara batu tahan api LW dengan batu tahan api SK 22 digunakan lapisan MgO Magnesium Oksida. Lapisan MgO ini berfungsi
sebagai penyerap panas. Cairan logam akan keluar melalui Weel Block yang
Universitas Sumatera Utara
terpasang didasar ladle. Weel block ini juga terbuat dari batu tahan api, dimana pada bagian bawahnya dipasang sliding gate. Batu tahan api dalam
ladle dapat dipakai dalam ± 70 kali tuang sedangkan sliding gate dapat dipakai empat kali tuang. Sebelum digunakan untuk menampung cairan
logam, terlebih dahulu dipanaskan dengan gas alam LNG sekitar 30 menit tujuannya agar temperatur cairan logam pada saat dituang kedalam ladle tidak
menurun. 2.
Unit Continuous Casting Machine CCM Unit CCM adalah suatu mesin yang dapat melaksanakan pengecoran secara
terus-menerus, dimana cairan logam yang dimasukkan kedalam mesin ini akan keluar langsung sebagai billet. CCM merupakan satu kesatuan unit-unit
yang terdiri atas beberapa komponen, yaitu: -
Tundish -
Kereta tundish -
Saluran pembuangan cairan dan tong penampung baja cair -
Box bending mould -
Bending Mould -
Oscillating machine -
Cooling chamber -
Dummy bar -
Roll conveyor dan collecting table -
Extraction machine -
Shearing machine
Universitas Sumatera Utara
2.5.2.3. Proses Penggilingan
Rolling Mill
Proses penggilingan merupakan proses pengolahan billet dengan menggilingnya menjadi baja tulangan polos, baja tulangan as, besi siku ataupun
WF. Dimana penggilingan dilakukan untuk memperkecil ukuran sesuai yang diinginkan dan melakukan pembentukan. Billet yang telah dicetak dikirim ke
setiap rolling mill untuk digiling sesuai dengan ukuran dan bentuk yang telah ditentukan. Sebelum masuk ke rolling mill, ujung dan pangkal billet akan
dipotong oleh rotary shear untuk mendapatkan ujung yang sempurna. Hal yang perlu diperhatikan adalah semakin kecil ukuran billet yang diinginkan maka akan
semakin banyak rolling strand yang digunakan, sebaliknya bila semakin besar billet yang digunakan maka akan semakin sedikit rolling strand yang digunakan.
2.6. Mesin dan Peralatan
2.6.1. Mesin Produksi
Mesin produksi yang digunakan yaitu: 1.
Nama Mesin : Electric Arc Furnance EAF
Fungsi : Tempat bahan baku utama untuk dilebur
Jumlah : 3 Unit
Merek : SS 3600-L
Tipe : Steel Marketing
Kapasitas : 20 Ton proses
Sistem Kontrol Suhu : Otomatis
Power : 697 kwh ton; 220380 V
Universitas Sumatera Utara
Ukuran Dapur : 4 m x 9 m
Diameter dalam : 3,6 m
Tinggi : 2,8 m
Operating Temperatur : 1680
C Penggerak
: Hidrolik 2. Nama Mesin
: Ladle Fungsi
: Tempat penuangan cairan dari tanur ke CCM Jumlah
: 12 Unit Kapasitas
: 20 ton Sistem Kontrol Operasi : Manual
Diameter : 1,5 m
Tinggi : 2,5 m
Tebal : 10 cm
Maksimum Temperatur : 1700 C
3. Nama Mesin : Continuous Casting Machine
Fungsi : Tempat pencetakan baja secara continuous
Merek : Daniel 2 BLC – 501 2
Power : 697 kwh ton, 220380 V
Jumlah : 1 unit
Sistem operasi : Manual
Ukuran CCM : 130m x 130 m
4. Nama mesin : Tundish
Universitas Sumatera Utara
Fungsi : Sebagai penampung cairan baja ladle
Flowing speed : 10 ton 15 menit
Sistem Kontrol : Manual
Jumlah : 8 unit
5. Nama mesin : Hydrolic Shear Machine
Fungsi : Memotong billet sesuai ukuran
Model : Hidrolik
Power : 6 Hp
Tegangan : 380 V
Kapasitas : 2,6 mmenit
Jumlah : 2 Unit
6. Nama mesin : Reheating Furnance
Fungsi : Tempat pemanasan ulang billet
Kapasitas : 200 batang billet
Power : 500 kwh ton ; 220380 V
Sistem Kontrol : Otomatis
Jumlah : 4 Unit
7. Nama Mesin : Rolling Mill Machine
Fungsi : Membentuk baja billet sesuai cetakan
Jumlah : 5 unit
Merek : NKC Taiwan, RDC
Power : 500 – 1.200 HP
Kuat Arus : 100-200 Ampere
Universitas Sumatera Utara
Sistem control suhu : Otomatis
8. Nama Mesin : Flying Shear Machine
Fungsi : Memotong bagian ujung billet setelah dicetak
Jumlah : 5 unit
Merek : SI 132 M-6-A
Tegangan : 380 V
Sistem kontrol : Otomatis
9. Nama Mesin : Cooling Bed
Fungsi : Tempat penampungan baja beton keluar dari
rolling mill dan sekaligus tempat pendinginan Jumlah
: 6 unit Power
: 250 kwh ton ; 220V Kapasitas
: 200 batang billet Sistem kontrol
: Otomatis Penggerak
: Elektromotor 10. Nama Mesin
: Shapping Machine Merek
: HU DONG Model
: B 6050 Jumlah
: 3 Unit Penggerak
: Otomatis
2.6.2. Peralatan
Universitas Sumatera Utara
Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut. 1.
Nama : Electric crane
Fungsi : mengangkat charging bucket dan tundish ke
tempat peleburan Kapasitas
: 30 ton Jumlah
: 10 unit 2.
Nama : charging bucket
Fungsi : Pembuatan scrap baja yang akan dimasukan ke tanur
Kapasitas : 7 ton
Jumlah : 10 unit
3. Nama
: Compressor Jumlah
: 6 unit Power
: 100 Hp Tekanan
: 5 kgcm
2
4. Nama
: trafo Fungsi
: Supply daya keseluruhan pabrik Sistem pendingin : ONAN
Tipe : indoor
Daya : 600 KVA
Rating arus : 173,2 A
Massa total : 9.000 kg
Jumlah : 4 unit
5. Nama
: blower
Universitas Sumatera Utara
Fungsi : Untuk menyediakan udara pada Reheating Furnance
Penggerak : electromotor
Tipe : sentrifugal
Jumlah : 2 unit
6. Nama
: Gap-Bed Lathe Machine Mesin Bubut Fungsi
: Mebuat gigi pada rolling Merek
: CROWB-4 Tipe
: C40271 Jumlah
: 7 unit 7.
Nama : roll conveyor Tipe
: horizontal Merek
: AEE50 Hz Tipe
: B6050 Jumlah
: 5 unit
2.7. Utilitas
Utilitas adalah alat perlengkapan yang mendukung pelaksanaan produksi
dalam kegiatan perusahaan. Beberapa utilitas yang digunakan antara lain : 1.
Fasilitas Penyediaan Sumber Tenaga Listrik Sumber arus listrik pada PT. Growth Sumatera Industry berasal dari PLN
Perusahaan Listrik Negara dan generator. Sumber listrik dari PLN digunakan dalam kegiatan proses produksi dalam perusahaan, selain itu juga
digunakan penerangan pada area kerja 30 MW, 20 KV, sedangkan arus listrik
Universitas Sumatera Utara
yang dibangkitkan dari generator hanya berfungsi sebagai supply cadangan apabila ada gangguan pada PLN.
2. Fasilitas Penyediaan Air
Air merupakan unit pendukung yang sangat penting pada proses produksi yaitu sebagai media pendingin tanur maupun rolling machine. Sumber air
berasal dari air sungai dan PAM Perusahaan Air Minum . 3.
Dust Collector Dust collector merupakan tempat penyaringan partikel-partikel debu yang
berasal dari asap dan debu pabrik peleburan. Asap dan debu ini tidak langsung dibuang begitu saja, tetapi dialirkan terlebih dahulu ke dust
collector melalui pipa asap, selanjutnya asap dan debu diproses atau disaring dalam dust collector sehingga kadar debunya memenuhi nilai ambang batas
NAB yang ditetapkan oleh Departemen Perindustrian dan Kesehatan. 4.
Bengkel Untuk perawatan korektif dan fasilitas produksi, perusahaan membentuk unit
perbaikan dan perawatan repairing and maintenance yaitu fasilitas perbengkelan. Dengan adanya bengkel ini maka perusahaan dapat menekan
biaya perbaikan dan reparasi seminimum mungkin dan waktu perbaikan alat yang lebih singkat bila dikerjakan oleh pihak orang lain.
5. Laboratorium
Laboratorium digunakan sebagai tempat pengujian komposisi kimia dan pengujian sifat mekanik baja dari proses produksi. Laboratorium pengujian
komposisi kimia telah dilengkapi dengan sistem pemeriksaan sampel dan
Universitas Sumatera Utara
sistem komputasi, sehingga dengan adanya ini proses analisis kimia dapat diketahui secara cepat dan akurat.
2.8. Safety and Fire Protection