BAB III PENGATURAN KEWAJIBAN PEMBUATAN LAPORAN KEGIATAN
PENANAMAN MODAL DALAM UU NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL
A. Pengertian dan Dasar Hukum Kewajiban menyampaikan LKPM
Pengertian Laporan Kegiatan Penanaman Modal diatur dalam penjelasan Pasal 15 huruf c Undang-Undang No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.
Yang dimaksud dengan Laporan Kegiatan Penanaman Modal LKPM yaitu laporan kegiatan penanam modal yang memuat perkembangan penanaman modal
dan kendala yang dihadapi penanam modal disampaikan secara berkala kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal dan pemerintah daerah yang bertanggung
jawab di bidang penanaman modal.
111
Definisi LKPM, selain diatur dalam UU Penanaman Modal, juga ditafsirkan pengertian yang serupa dalam Peraturan Perundang-Undangan lainnya
seperti dalam peraturan yang dikeluarkan dalam kepala BKPM. Pengertian LKPM yang diatur dalam peraturan kepala BKPM memiliki makna yang hampir sama
misalnya dalam Pasal 1 angka 18 Peraturan Kepala BKPM No.3 Tahun 2012 disebutkan definisi LKPM sebagai berikut:
“Laporan Kegiatan Penanaman Modal, yang selanjutnya disingkat LKPM, adalah laporan mengenai perkembangan realisasi penanaman modal dan
kendala yang dihadapi penanaman modal yang wajib disampaikan secara berkala.”
112
111
Lihat Penjelasan Pasal 15 huruf c Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.
112
Republik Indonesia, Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pedoman dan Tata Cara Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, Bab I
Pasal 1 angka 18.
Universitas Sumatera Utara
Atas dasar prinsip kewajiban nasionalitas suatu perusahaan penanam modal asing PMN serta ketentuan Pasal 15 dan Pasal 16 UU Penanaman Modal
maka setiap penanam modal yang berasal dari luar negeri wajib menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik, melaksanakan tanggung jawab sosial
perusahaan, membuat laporan kegiatan penanaman modal dan menyampaikannya ke BKPM, menghormati tradisi budaya masyarakat sekitar lokasi usaha
penanaman modal; dan mematuhi semua ketentuan peraturan perundang- undangan.
113
Laporan kegiatan penanaman modal yang telah dibuat oleh suatu perusahaan wajib disampaikan kepada BKPM yang mempunyai tugas
melaksanakan koordinasi kebijakan dan pelayanan bidang penanaman modal berdasarkan ketentuan perundang-undangan.
114
Hal ini selaras dengan apa yang ditentukan dalam Pasal 15 huruf c UUPM bahwasannya salah satu kewajiban
yang harus dipenuhi setiap penanam modal dalam kegiatan PMDN maupun PMA yaitu menyampaikan laporan kegiatan penanaman modal secara berkala kepada
BKPM.
115
Pengaturan tata cara dan pedoman membuat LKPM diatur oleh Peraturan Kepala BKPM Nomor 13 Tahun 2009 dan Peraturan Kepala BKPM No.7 Tahun
2010 tentang Pedoman dan Tata Cara Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala BKPM No.3 Tahun
2012 tentang Pedoman dan Tata Cara Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, sedangkan mengenai perizinan yang bersifat fiskal maupun non-fiskal
113
Lusiana, Op.Cit., hlm 91.
114
Republik Indonesia, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 90 Tahun 2007 tentang Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bab I Pasal 2.
115
Lihat Pasal 15 huruf c Undang-Undang No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.
Universitas Sumatera Utara
yang wajib dipenuhi agar LKPM diwajibkan disampaikan secara berkala diatur oleh Peraturan Kepala BKPM No.12 Tahun 2009 tentang Pedoman dan Tata Cara
Permohonan Penanaman Modal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala BKPM No.5 Tahun 2013 Tentang Pedoman dan Tata Cara Perizinan dan
Nonperizinan Penanaman Modal. Berdasarkan Peraturan Kepala BKPM Nomor 3 Tahun 2012 tentang
Pedoman dan Tata Cara Pelaksanaan Penanaman Modal, setelah mendapatkan izin penanaman modal, perusahaan memiliki kewajiban menyampaikan Laporan
Kegiatan Penanaman Modal LKPM. Untuk perusahaan dalam tahap pembangunan, perusahaan harus menyampaikan LKPM Tahap Pembangunan
yang disampaikan setiap 3 bulan sekali. Sedangkan untuk perusahaan yang sudah beroperasiberproduksi wajib menyampaikan LKPM telah ada izin usaha dan
disampaikan setiap 6 bulan sekali.
116
Izin penanaman modal yang harus dimiliki suatu perusahaan sebelum perusahaan tersebut wajib menyampaikan laporan kegiatan penanaman modal
secara berkala adalah pendaftaran penanaman modal dan izin prinsip penanaman modal. Pendaftaran penanaman modal disebut juga pendaftaran, merupakan
bentuk persetujuan awal pemerintah sebagai dasar memulai rencana penanaman modal. Izin prinsip penanaman modal disebut juga izin prinsip yaitu izin dari
pemerintah, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupatenkota yang wajib dimiliki penanam modal dalam rangka memulai kegiatan penanaman modal
116
BPMPT Sukabumi, “Sosialiasi Pengisian Instrumen Data laporan Kegiatan
Penanaman Modal
LKPM Bagi
Perusahaan di
Kota Sukabumi
”, http:bpmptkotsi.comsosialisasi-pengisian-instrumen-data-laporan-kegiatan-penanaman-modal-
lkpm-bagi-perusahaan-di-kota-sukabumi diakses pada tanggal 12 November 2015.
Universitas Sumatera Utara
di bidang usaha yang dapat memperoleh fasilitas fiskal dan dalam pelaksanaan penanaman modalnya memerlukan fasilitas fiskal.
117
Perusahaan penanaman modal yang memiliki izin prinsip dan telah berbadan hukum atau memiliki izin usaha yang masih berlaku dapat memperoleh
fasilitas fiskal dan nonfiskal sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Fasilitas fiskal dan non-fiskal yang didapatkan antara lain:
118
a. Fasilitas bea masuk atas impor mesin tidak termasuk suku cadang;
b. Fasilitas bea masuk atas impor barang dan bahan;
c. Usulan fasilitas pajak penghasilan PPh ataupun pengurangan pajak
penghasilan PPh Badan Tax Allowance; d.
Insentif daerah yang diberikan sesuai dengan ketentuan peraturan daerah; e.
Angka pengenal importir produsen API-P dan angka pengenal importir umum API-U;
f. Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing RPTKA;
g. Rekomendasi Visa untuk bekerja TA.01;
h. Izin Mempekerjakan Tenaga Asing IMTA.
Investasi minimum yang diperlukan untuk PMDN maupun untuk PMA dalam memenuhi syarat pengurusan izin dan penerimaan fasilitas-fasilitas fiskal
dan nonfiskal diatur dalam Pasal 22 Peraturan Kepala BKPM No.5 Tahun 2013 sebagaimana berbunyi sebagai berikut :
119
Pasal 22 1
Penanaman Modal Dalam Negeri maupun Penanaman Modal Asing, wajib melaksanakan ketentuan dan persyaratan bidang
117
David Kairupan, Op.Cit., hlm 58.
118
Lihat Pasal 75 Peraturan Kepala BKPM No.5 Tahun 2013 tentang Tata Cara Perizinan dan Nonperizinan Penanaman Modal.
119
Republik Indonesia, Peraturan Kepala BKPM No.5 Tahun 2013 tentang Tata Cara Perizinan Dan Nonperizinan Penanaman Modal, Bab VI Pasal 22.
Universitas Sumatera Utara
usahanya yang ditetapkan oleh instansi teknis yang memiliki kewenangan Perizinan dan Nonperizinan.
2 Penanaman Modal Dalam Negeri sebagaimana dimaksud pada ayat
1 dengan total nilai investasi mulai dari Rp. 500.000.000,00 lima ratus juta rupiah izinnya harus diproses menggunakan SPIPISE.
3 Penanaman Modal Asing sebagaimana dimaksud pada ayat 1,
kecuali harus ditentukan lain oleh Peraturan Perundang-undangan, harus memenuhi ketentuan:
a. Total nilai investasi lebih besar dari Rp. 10.000.000.000,00
sepuluh miliar rupiah atau nilai setaranya dalam satuan US Dollar, diluar tanah dan bangunan;
b. Nilai modal ditempatkan sama dengan modal disetor
sekurang-kurangnya sebesar Rp. 2.500.000.000,00 dua miliar lima ratus juta rupiah atau nilai setaranya dalam
satuan US Dollar;
c. Penyertaan dalam modal perseroan, untuk masing-masing
pemegang saham sekurang-kurangnya Rp. 10.000.000,00 sepuluh juta rupiah atau nilai setaranya dalam satuan US
Dollar dan persentase kepemilikan saham dihitung berdasarkan nilai nominal saham.
Tujuan LKPM ditujukan untuk memantau realisasi investasi dan produksi dan apa saja hambatan-hambatan yang dihadapi perusahaan. LKPM mencakup
kegiatan penanaman modal yang dilakukan perusahaan di setiap lokasi dan bidang usaha investasi, kecuali bidang usaha perdagangan. Bagi perusahaan yang
melakukan kegiatan penanaman modal di bidang usaha perdagangan, LKPM cukup berdasarkan lokasi yang telah dinyatakan pada Izin Prinsip.
120
B. Fungsi LKPM dalam Pengendalian Penanaman Modal