Evaluasi LKPM dan Sanksi

kegiatan penanaman modal tetap lancar dan sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional yang dimana merupakan tujuan diselenggarakan kegiatan penanaman modal baik dalam rangka penanaman modal asing maupun penanaman modal dalam negeri. 145

D. Evaluasi LKPM dan Sanksi

Pengendalian pelaksanaan penanaman modal merupakan upaya mengevaluasi kegiatan penanaman modal. Kegiatan ini meliputi pemantauan, pembinaan dan pengawasan terhadap aktivitas proyek investasi sesuai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang dimiliki investor. Evaluasi penanaman modal merupakan sarana untuk mencapai kelancaran dan ketepatan pelaksanaan penanaman modal. Sasaran lain yang ingin dicapai adalah pengumpulan data realisasi penanaman modal yang lebih akurat. Oleh karena itu, kegiatan pengendalian pelaksanaan penanaman modal ini lebih menekankan diri untuk: 146 1. Memperoleh data perkembangan realisasi penanaman modal serta informasi masalah dan hambatan yang dihadapi perusahaan; 2. Membimbing dan memfasilitasi penyelesaian masalah dan hambatan yang dihadapi perusahaan; 3. Mengawasi pelaksanaan kegiatan proyek penanaman modal sesuai ketentuan yang berlaku. Termasuk pula mengawasi penggunaan fasilitas fiskal serta melakukan koreksi terhadap penyimpangan yang dilakukan perusahaan. 145 Lusiana, Op.Cit., hlm 110. 146 Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Sukoharjo, “Kewajiban Menyampaikan LKPM Bagi Perusahaan ”, http:www.bpmpp.sukoharjokab.go.idstatis-9- kewajiban-menyampaikan-lkpm-bagi-perusahaan.html diakses pada tanggal 20 November 2015. Universitas Sumatera Utara Evaluasi penanaman modal dilakukan secara preventif dan korektif termasuk represif. Secara preventif, pengendalian pelaksanaan penanaman modal dilakukan sesuai dengan yang diatur dalam Perka BKPM yaitu: 147 1. Pemantauan kompilasi, yakni verifikasi serta evaluasi dari LKPM dan berbagai sumber lainnya; 2. Melakukan pembinaan dengan cara penyuluhan tentang aturan penanaman modal. Pembinaan juga dilakukan dengan cara memberikan konsultasi dan bimbingan pelaksanaan penanaman modal sesuai ketentuan perizinan yang dimiliki penanam modal. Pembinaan lainnya dengan cara memberikan bantuan dan memfasilitasi investor yang mengalami masalah, kendala dan hambatan ketika merealisasikan proyek penanaman modalnya; 3. Melakukan pengawasan dengan cara meneliti dan mengevaluasi terhadap informasi pelaksanaan ketentuan penanaman modal beserta fasillitas yang telah diberikan kepada proyek investasi. Kegiatan ini dilakukan dengan cara meninjau ke lokasi proyek penanaman modal secara langsung. Pengawasan selanjutnya dilakukan dengan menindaklanjuti penyimpangan terhadap ketentuan penanaman modal yang berlaku. Berdasarkan data BKPM, 70 persen proyek PMA yang sudah memiliki izin prinsip dari BKPM tidak pernah menyampaikan LKPM, hanya 30 persen proyek PMA yang memenuhi kewajiban LKPM. Sementara itu untuk PMDN, di mana 71,17 persen proyek yang sudah mendapat izin prinsip tidak menyampaikan LKPM, dan hanya 28,83 persen proyek yang sudah menyampaikan LKPM. BKPM juga mencatat antara tahun 2007-2012 rencana investasi PMA yang belum 147 Ibid. Universitas Sumatera Utara dilaporkan realisasinya mencapai US 85,98 miliar. Rencana investasi PMA yang sudah dilaporkan ada realisasinya sebesar US 68,15 miliar. Sedangkan untuk PMDN, rencana investasi yang belum dilaporkan realisasinya mencapai Rp 316,29 triliun dan yang sudah dilaporkan Rp 429,30 triliun. 148 Pelaksanaan kegiatan pembinaan dilakukan secara berjenjang oleh instansi penanaman modal di tingkat pusat maupun daerah sesuai kewenangan maupun pelimpahan kewenangan yang dimilikinya. Terhadap permasalahan teknis yang dialami oleh investor, instansi teknis terkait juga dapat melakukan kegiatan pembinaan. Instansi penanaman modal tingkat kabupatenkota dapat melakukan kegiatan pengawasan kepada perusahaan di dalam wilayahnya sendiri. Sedangkan terhadap perusahaan yang berlokasi di lintas kabupatenkota, maka kewenangan pengawasannya berada di pundak instansi penanaman modal provinsi. BKPM bertugas mengawasi penggunaan fasilitas fiskal oleh investasi yang masih menjadi kewenangan pemerintah. 149 Setiap pelaksanaan kegiatan evaluasi harus dimulai dengan langkah koordinasi dengan intansi berwenang terkait di masing-masing tingkatannya. Termasuk pula jika akan mengadakan kegiatan pengawasan di lokasi proyek, maka perusahaan yang bersangkutan harus diberitahukan dahulu lewat surat resmi. Sebagaimana yang diatur dalam Pasal 20 Perka BKPM No.3 Tahun 2012, pengawasan dilakukan secara terkoordinasi dengan memberitahukan terlebih 148 Harian Kompas, Tak Laporkan LKPM, Izin Prinsip 15.528 Investor Terancam Dicabut BKPM,http:bisniskeuangan.kompas.comread20150112150100626Tak.Laporkan.LKPM.Izin. Prinsip.15.528.Investor.Teracam.Dicabut.BKPM Diakses pada tanggal 21 November 2015. 149 Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Sukoharjo, Loc.Cit. Universitas Sumatera Utara dahulu melalui surat pemberitahuan pengawasan kepada perusahaan paling lambat 5 hari kerja sebelum pelaksanaan pengawasan akan dilakukan. 150 Namun kegiatan evaluasi dapat berlangsung mendadak bila ditemui situasi yang memaksa, seperti pencemaran lingkungan, permintaan perusahaan sendiri atau instansi berwenang terkait maupun karena pengaduan masyarakat. Terhadap situasi seperti itu, baik BKPM maupun instansi penanaman modal tingkat provinsi dapat melakukan kegiatan pemantauan, pembinaan dan pengawasan tanpa melalui koordinasi terlebih dahulu dengan instansi berwenang setempat. Jika di dalam kegiatan evaluasi preventif banyak ditemui persoalan krusial yang merugikan masyarakat dan negara, kegiatan evaluasi dapat dilanjutkan secara korektif represif. Instansi penanaman modal nasional sesuai tingkat kewenangannya dapat membatalkan surat perizinan penanaman modal yang telah dikeluarkan. Pembatalan surat perizinan tersebut meliputi Pendaftaran Penanaman Modal, Izin Prinsip Penanaman Modal, Persetujuan Penanaman Modal atau Izin Pendirian Kantor Perwakilan Perusahaan Asing. 151 Pada tahap yang lebih tinggi, evaluasi represif dilakukan dalam bentuk pencabutan izin usaha penanaman modal. Instansi penanaman modal nasional sesuai tingkat kewenangannya dapat melakukan pencabutan terhadap Pendaftaran Penanaman Modal, Izin Prinsip Penanaman Modal, Persetujuan Penanaman Modal atau Izin Pendirian Kantor Perwakilan Perusahaan Asing yang tengah merealisasikan proyek investasinya. Namun demikian evaluasi represif dalam kategori rendah dapat berupa sanksi administratif. Ini diberikan kepada perusahaan yang melalaikan kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai investor 150 Lihat Pasal 20 Perka BKPM No.3 Tahun 2012 tentang Pedoman dan Tata Cara Pelaksanaan Penanaman Modal. 151 Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Sukoharjo, Loc.Cit. Universitas Sumatera Utara serta menyalahgunakan fasilitas penanaman modal. Sanksi yang dikeluarkan oleh instansi penanaman modal nasional sesuai tingkat kewenangannya ini dapat berupa peringatan tertulis. 152 Mengenai sanksi administratif yang dapat dikenai kepada penanam modal yang berbentuk badan usaha atau perseorangan apabila investor tersebut tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 15 UU Penanaman Modal, yang dapat berupa: 153 a. peringatan tertulis; b. pembatasan kegiatan usaha; c. pembekuan kegiatan usaha danatau fasilitas penanaman modal; atau d. pencabutan kegiatan usaha dan atau fasilitas penanaman modal. Di samping itu, ketentuan sanksi bagi investor asing ini diatur dalam Pasal 34. Pasal 15 berkaitan dengan tidak dilaksanakan kewajiban dengan baik oleh investor asing. Kewajiban yang tidak dilaksanakan itu, meliputi: 154 1. Tidak menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik; 2. Tidak melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan; 3. Tidak membuat laporan tentang kegiatan penanaman modal dan menyampaikan kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal; 4. Tidak menghormati tradisi budaya masyarakat sekitar lokasi kegiatan usaha penanaman modal; dan 5. Tidak mematuhi semua ketentuan peraturan perundang-undangan 152 Ibid. 153 Republik Indonesia, Undang-Undang No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, Bab XVI Pasal 34 ayat 1. 154 Salim HS dan Budi Sutrisno, Op.Cit., hlm 156. Universitas Sumatera Utara Lebih lengkapnya mengenai sanksi administratif yang dapat dikenai kepada penanam modal juga diatur dalam Pasal 26 sampai Pasal 31 Perka BKPM No.3 Tahun 2012. Sanksi administratif yang dapat dikenakan oleh BKPM terhadap perusahaan yang tidak memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya yang salah satunya adalah kewajiban menyampaikan LKPM secara periodikberkala serta melakukan penyimpangan terhadap perizinan dan nonperizinan modal ataupun ketentuan pelaksanaan penanaman modal termasuk penggunaan mesin, barang dan bahan yang mendapat fasilitas pembebasan bea masuk dilakukan secara bertahap, dimana tahap-tahap sanksi itu yaitu sebagai berikut: 155 a. peringatan tertulis b. tidak dilayaninya permohonan perpanjangan jadwal pengimporan mesin danatau barang dan bahan; c. tidak dilayaninya permohonan perubahan daftar induk impor mesin, barang dan bahan; d. pembekuan API; e. rekomendasi pengurangan kuota impor mesin danatau barang dan bahan; f. pembatasan kegiatan usaha; g. pembekuan kegiatan usaha danatau fasilitas penanaman modal; atau h. pencabutan kegiatan usaha danatau fasilitas penanaman modal. Di sisi lain, sanksi dalam pelayanan perizinan dan nonperizinan juga memiliki ketentuan sanksi yang berbeda yaitu sebagaimana yang diatur dalam Pasal 102 Perka BKPM No.5 Tahun 2013 apabila penanam modal memberikan 155 Lihat isi Pasal 26 dan Pasal 27 ayat 1 Perka BKPM No.3 tahun 2012 tentang Pedoman dan Tata Cara Pelaksanaan Penanaman Modal. Universitas Sumatera Utara keterangan danatau data palsu, perusahaan tersebut tidak dapat melakukan pengurusan perizinan danatau nonperizinan penanaman modal kepada setiap instansi terkait pelayanan terpadu yaitu PTSP BKPM, PDPPM instansi penyelenggara PTSP di provinsi, PDKPM instansi penyelenggara PTSP di kabupatenkota, PTSP KPBPB atau PTSP KEK sesuai kewenangannya, untuk minimal 1 tahun dan akan diumumkan secara terbuka dalam media massa serta perusahaan tersebut dapat dikenai sanksi pidana yang berlaku apabila fraud yang dilakukan suatu perusahaan terbukti dalam permohonan penanaman modal. 156 Sejauh ini Badan Koordinasi Penanaman Modal BKPM telah mencabut 6.541 izin prinsip penanaman modal asing yang telah menyatakan minat investasi dari 2007 hingga 2012. Hal ini merupakan tindak lanjut dari peringatan kepada 15.528 pemegang izin prinsip yang belum melakukan realisasi, yang sebelumnya telah disurati oleh BKPM pada Januari lalu. Sementara itu, Kepala BKPM Franky Sibarani menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan implementasi yang tercantum di dalam UU no. 25 tahun 2007 tentang LKPM, sehingga sudah merupakan kewajiban bagi BKPM untuk memaksa investor melaporkan kegiatan investasinya secara triwulan-an. Menurutnya investor harus lebih mematuhi ketentuan-ketentuan yang ada dengan melaporkan perkembangan investasi dan tidak hanya menuntut insentif, pelayanan investasi, dan tuntutan pengusaha lainnya yang dimana permintaan lebih menuntut daripada pemenuhan kewajiban sehingga hal ini tidak terselenggarakan dengan proporsionalseimbang. 157 156 Lihat isi Pasal 102 ayat 1 dan ayat 2 Perka BKPM No.5 Tahun 2013 tentang Pedoman dan Tata Cara Perizinan dan Nonperizinan Penanaman Modal. 157 CNN Indonesia, Tak Lapor, pemerintah Cabut 6.541 Izin Penanaman Modal Asing, http:www.cnnindonesia.comekonomi20150319125639-92-40299tak-lapor-pemerintah-cabut- 6541-izin-penanaman-modal-asing diakses pada tanggal 22 November 2015. Universitas Sumatera Utara Pembatalan izin prinsip ini merupakan kelanjutan dari pemberitahuan kepada 15.528 pemegang izin prinsip yang disurati BKPM karena belum melakukan pelaporan realisasi. Di dalam surat itu, BKPM memberikan waktu satu bulan bagi para investor untuk melakukan pelaporan LKPM. Dari 15.528 surat yang dikirim, BKPM akhirnya hanya mengirimkan 10.294 surat karena sisanya langsung melaporkan LKPM. Dari angka tersebut, sebanyak 6.204 pemegang izin prinsip tidak merespon surat yang dikirimkan BKPM. Kepala BKPM Franky Sibarani juga mengatakan bahwa dengan dibatalkannya surat persetujuan izin prinsip penanaman modal, maka suatu perusahaan yang masih menjalankan kegiatan usaha tanpa izin yang sah merupakan tindakan pelanggaran hukum. 158 Jadi dalam memenuhi kewajibannya, para investor dalam menyelenggarakan kegiatan penanaman modal, harus adanya penyerahan LKPM yang memuat tentang realisasi investasi perusahaan dan kendala yang sedang dihadapi secara berkala kepada pihak BKPM atau BKPMD yang berwenang agar kegiatan pemantauan dapat dilaksanakan secara lancar dan kondusif. LKPM wajib diserahkan secara terbuka sesuai prinsip transparansi yang menuntut adanya keterbukaan dan kejelasan mengenai aturan main penanam modal dari aspek pre- investment hingga post-investment. Prinsip transparansi mewajibkan semua anggota mempublikasikan seluruh peraturan perundang-undangan, pedoman pelaksanaan serta seluruh keputusan dan ketentuan yang berlaku secara umum yang dikeluarkan pemerintah pusat maupun daerah yang berdampak kepada perdagangan jasa. 159 158 Harian Kompas, Loc.Cit. 159 Lusiana, Op.Cit., hlm 81. Universitas Sumatera Utara BAB IV PERANAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL BKPM BERKAITAN DENGAN KEWAJIBAN PEMBUATAN LKPM

A. Latar Belakang Pendirian Badan Koordinasi Penanaman Modal di Indonesia