7. pemetaan potensi penanaman modal infrastruktur di bidang transportasi
darat, jalan dan jembatan, energi sumber daya air, serta infrastruktur transportasi laut,udara dan infrastruktur lainnya.
196
BKPM selain berperan besar dalam akselerasi dan perluasan pembangunan infrastruktur nasional, BKPM juga sering berinteraksi dengan investor yang
berasal dari dalam negeri maupun pihak asing. Pada level nasional, BKPM secara reguler mengadakan pertemuan dengan KADIN Kamar Dagang dan Industri
Indonesia serta dalam ranah internasional BKPM bertemu juga dengan asosiasi bisnis luar negeri seperti American Chambers of Commerce, the Australia
Indonesia Business Council dan Japan Club. Pertemuan tersebut berperan sebagai suatu forum yang melaporkan hasil dari kebijakan-kebijakan pemerintah untuk
mendapatkan respon positif dari sektor bisnis. Selain itu forum diskusi kebijakan- kebijakan ini juga mempengaruhi investasi pada sektor pertambangan.
197
D. Peran BKPM terkait fungsi LKPM
Dalam kaitannya dengan investasi, maka semua pihak harus menyadari bahwa investor akan menanamkan modalnya jika ia yakin daerah yang akan
dijadikan tempat menjalankan usahanya cukup kondusif dan kompetitif. Dengan kata lain, investor akan melihat apakah kondisi geografis, sosial, keamanan,
potensi ekonomi, hukum dan infrastruktur di daerah tersebut telah memadai. Bagian terdepan dalam hal ini tiada lain adalah pemerintah atau lebih tepatnya
aparatur pemerintah, baik di pusat maupun daerah yang bertugas sebagai pelayanan publik. Untuk memacu investasi khususnya di daerah dirasakan perlu
196
Ibid.
197
OECD 2010, “Investment Promotion and Facilitation in OECD Investment Policy
Reviews: Indonesia 2010”, OECD Publishing, http:dx.doi.org10.17879789264087019-7-en diakses pada tanggal 30 November 2015.
Universitas Sumatera Utara
memetakan potensi investasi dan menginformasikan dengan baik kepada calon investor. Sebagaimana diketahui, dalam dekade terakhir ini siapa yang menguasai
informasi dia akan lebih unggul.
198
Sesuai yang diketahui, LKPM diserahkan kepada BKPMD terkait sesuai lokasi penanaman modal provinsi diselenggarakan lalu dilaporkan melalui
tembusan Gubernur suatu provinsi tertentu kepada BKPM. Dengan adanya pendelegasian wewenang dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dalam
penyelenggaraan urusan penanaman modal, diharapkan daerah mampu menangkap peluang dan tantangan persaingan global melalui peningkatan daya
saing daerah atas potensi dan keanekaragaman daerah masing-masing. Oleh karena itu, dengan kesempatan dalam penyelenggaraan kewajiban melaporkan
LKPM kepada BKPMD, pemerintah daerah harus mampu mempercepat pelayanan kepada masyarakat terutama pelaku usaha yang akan menanamkan
modalnya di daerah secara lebih cepat, efektif, dan efisien.
199
Dalam kaitan ini patut disimak pandangan yang dikemukakan oleh Doli D Siregar yang menawarkan sebuah solusi yang cukup menarik apa yang
seharusnya dilakukan dalam menarik calon investor:
200
“Dalam melayani investor maka daerah harus all out yakni masa pre- investment, investment, hingga post-investment. Hal paling penting dalam
masa pre-investment adalah penyiapan kontrak, di mana harus benar-benar menggunakan prinsip win-win solution. Masa investment adalah yang
paling penting. Masa ini harus diawasi agar pelaksanaan benar-benar sesuai dengan kontrak yang disepakati. Selanjutnya, dalam masa post-
investment adalah evaluasi hal-hal yang perlu diklaim dari pelaksanaan investasi yang menyimpang dan bagaimana caranya agar kontrak dapat
diperpanjang lagi bila kondisinya tetap saling menguntungkan. Dalam
198
Sentosa Sembiring, Op.Cit., hlm 109.
199
An a Rokhmatussa‟dyah dan Suratman, Op.Cit., hlm 98.
200
Sentosa Sembiring, Op.Cit., hlm 110.
Universitas Sumatera Utara
rencana investasinya setiap investor selalu mempertimbangkan sejumlah faktor seperti geografi, ekonomi, sosial, politik dan pemerintahan,
pemasok dan teknologi, pasar, dan persaingan. Pemda mesti menuangkan faktor-faktor tersebut dalam bentuk proposal yang lengkap dan
komprehensif untuk disampaikan kepada investor. Kebijakan menjemput bola dalam menarik investor tersebut sangat diperlukan dalam era
globalisasi, sebab persaingan untuk menarik investor makin bertambah ketat. Investor tentunya akan memilih daerah yang mempunyai return
tertinggi dan mempunyai kemudahan-kemudahan dalam pelaksanaannya. Kemudahan-kemudahan itulah yang harus diberikan bupati walikota
kepada investor dan dimulai dengan kemudahan agar investor mengetahui dengan pasti bahwa daerahnya mampu menghasilkan return seperti yang
diharapkan investor lewat proposal spesifik daerah yang lengkap dan komprehensif.
Oleh sebab itu BKPM dalam melaksanakan wewenang dan fungsinya, setiap bagian deputi yang menangani tugas pemantauan, pengawasan dan
pembinaan demi memperlancar kegiatan pengendalian pelaksanaan penanaman modal dan menjaga citra BKPM selaku lembaga pemerintah non departemen yang
bersifat independen dan bertanggung jawab secara langsung kepada Presiden tetap memberikan sanksi yang tegas seperti mencabut izin perusahaan sebagai harapan
dapat memberikan iklim investasi yang kondusif, aman, nyaman serta menjanjikan kepastian kepada pihak asing yang berencana menanamkan
modalnya di Indonesia. Hal ini dilakukan agar image BKPM secara international tetap terjaga dan mencerminkan transparansi dalam hal pengawasan yang
berkelanjutan. Jika kegiatan pelimpahan wewenang dalam penyerahan LKPM kepada
BKPMD terkait PDPPM, PDKPM, Badan Pengusahaan KPBPB atau Administrator KEK berjalan lancar sebagaimanamestinya sesuai yang diatur
dalam ketentuan perundang-undangan, yaitu setelah dilakukan verifikasi dan evaluasi LKPM, BKPM kemudian akan melakukan kompilasi data realisasi
Universitas Sumatera Utara
penanaman modal secara nasional yang terdiri dari data realiasi penanaman modal sesuai yang tercantum pada setiap LKPM yang telah diserahkan kepada para
investor. Setiap laporan kumulatif LKPM atas pelaksanaan penanaman modal di wilayah provinsi yang diserahkan pada PDPPM harus disampaikan kepada
Gubernur dengan tembusannya kemudian sampai kepada tangan BKPM, sedangkan laporan kumulatif LKPM atas pelaksanaan penanaman modal di
wilayah kabupatenkota yang diserahkan pada PDKPM disampaikan kepada BupatiWalikota dengan tembusan kepada Gubernur terlebih dahulu.
201
Sedangkan untuk wilayah khusus seperti KEK dan KPBPB, kompilasi data realisasi penanaman modal yang dilakukan oleh Administrator KEK atau
Pengusahaan KPBPB yang bersangkutan dilaporkan kepada PDPPM karena KEK dan KPBPB merupakan daerah kewenangan pemerintah Provinsi. Setiap
kompilasi data realisasi LKPM yang diserahkan kepada badan pemerintahan yang berwenang diberikan batas waktu penyampaiannya yaitu 2 hari kerja setelah batas
waktu penyampaian LKPM oleh perusahaan.
202
Adanya penegasan posisi BKPM yang dicantumkan dalam UUPM semakin memperkuat kedudukan lembaga BKPM yang menangani langsung
tentang penanaman modal. Seperti yang dijelaskan dalam Pasal 27 UUPM, Kepala BKPM bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Dalam penjelasan
Pasal 27 ayat 3 disebutkan, yang dimaksud dengan bertanggung jawab langsung kepada Presiden adalah bahwa Badan Koordinasi Penanaman Modal dalam
melaksanakan tugas, menjalankan fungsi, dan menyampaikan tanggung jawabnya
201
Lihat Pasal 12 ayat 7, Pasal 15 ayat 1 angka a, ayat 2 dan 3 Peraturan BKPM No.3 Tahun 2012 tentang Pedoman dan Tata Cara Pelaksanaan Penanaman Modal.
202
Lihat Pasal 12 ayat 4 dan 5 Peraturan BKPM No.3 Tahun 2012 tentang Pedoman dan Tata Cara Pelaksanaan Penanaman Modal.
Universitas Sumatera Utara
langsung kepada Presiden. Dengan diterbitkannya UUPM secara yuridis formal, BKPM diberi otoritas untuk mengkoordinasikan berbagai hal tentang pengelolaan
investasi. Hal ini tentunya menarik, sebab jika hal ini dapat dijalankan secara optimal maka prosedur pelayanan investasi benar-benar dapat dilakukan dalam
satu atap. Ini dapat mempercepat waktu layanan. Hanya saja dalam hal ini, pejabat yang ditunjuk dalam melaksanakan tugas investasi yang berada di bawah
koordinasi BKPM benar-benar pejabat yang diberi wewenang untuk memutuskan, sebab jika tidak, maka tujuan yang hendak dicapai dalam pelayanan yang terpadu
tidak akan memenuhi sasaran. Artinya dicanangkannya pelayanan satu atap dengan harapan dapat mempermudah layanan investasi.
203
Berdasarkan Perka BKPM No.3 Tahun 2012, kompilasi data realisasi penanaman modal LKPM yang telah dirangkai sedemikian rupa tersebut, sesuai
tugas, fungsi dan kewenangannya BKPM akan menyerahkannya kepada Presiden dan Kementerian Lembaga terkait yang memerlukannya atas dasar
mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan penanaman modal di Indonesia berhasil sesuai tujuansasaran yang ditetapkan
BKPM dalam rencana strategis.
203
Sentosa Sembiring, Op.Cit., hlm 144.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan