Perbandingan Nilai Pengaruh Perubahan Parameter Terhadap Nilai Error Pada Metode Runge-Kutta Ordo-2

3.3 Perbandingan Nilai

Error Menggunakan Nilai Parameter Yang Berbeda Pada pembahasan ini, penulis akan membandingkan nilai error pada setiap perubahan parameter. Tetapi sebelum itu, penulis akan membandingkan terlebih dahulu solusi analitik dan solusi numerik dalam setiap iterasi dengan nilai parameter a 1 yang berbeda dalam bentuk grafik kurva. Hal ini dikarenakan nilai error yang diperoleh pada pembahasan ini merupakan hasil perbandingan antara solusi numerik dengan solusi analitik. Parameter yang akan diubah nilainya dalam hal ini adalah parameter a 1 . Parameter a 1 akan diuji untuk setiap nilai a 1 pada interval 1 1 a dimana a 1 adalah bilangan rill. Karena a 1 adalah bilangan rill, maka akan tak terhingga bilangan yang diperoleh pada interval a 1 tersebut. Oleh karena itu, penulis membatasi nilai a 1 pada interval 1 1 a dengan membuat ukuran langkah selang a 1 =0.0001. Nilai a 1 akan diuji pada interval tersebut dengan pertambahan nilai a 1 sebesar 0.1 untuk iterasi pertama, 0.01 untuk iterasi kedua dan seterusnya. Perbandingan nilai Error dilakukan pada kasus yang sama. Dengan melihat hasil yang diperoleh , maka akan dicari pada saat berapakah nilai a 1 akan diperoleh nilai error paling minimum pada suatu kasus yang sama. Kasus-kasus yang dibahas adalah kasus-kasus soal pada sub bab diatas. Oleh karena itu berikut merupakan hasil dari proses perhitungan persamaan diferensial linier tingkat dua dengan menggunakan metode Runge-Kutta ordo-2. Untuk mempermudah penulis, untuk semua kasus pada subbab 3.1 akan diselesaikan menggunakan alat bantu program matlab. Hasil perhitungan akan diperlihatkan dengan tabel dan grafik sesuai kasus yang akan diselesaikan. Kasus 1 4 4 10 y y y x Universitas Sumatera Utara Dengan nilai x , 1 y dan 2 y Hasil perhitungan dengan menggunakan program matlab untuk mencari solusi numerik dan solusi analitik dengan ukuran langkah h = 0.1 diperlihatkan dengan grafik sebagai berikut. Gambar 3.1 Grafik Solusi Analitik dan Solusi Numerik Kasus 1 dengan nilai parameter a 1 yang Berbeda sedangkan nilai error pada kasus 1 untuk setiap parameter a 1 dengan ukuran langkah h = 0.1 dapat diperlihatkan dengan tabel berikut. Tabel 3.1a Nilai Error Persamaan Kasus 1 Pada Parameter 1 0.0 0.4 a Iterasi x a1

0.0 0.1

0.2 0.3

0.4 1 0.00 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 2 0.10 0.6867 0.6867 0.6867 0.6867 0.6867 3 0.20 1.3227 1.3227 1.3227 1.3227 1.3227 4 0.30 1.8270 1.8270 1.8270 1.8270 1.8270 Universitas Sumatera Utara 5 0.40 2.2000 2.2000 2.2000 2.2000 2.2000 6 0.50 2.4732 2.4732 2.4732 2.4732 2.4732 7 0.60 2.6789 2.6789 2.6789 2.6789 2.6789 8 0.70 2.8412 2.8412 2.8412 2.8412 2.8412 9 0.80 2.9762 2.9762 2.9762 2.9762 2.9762 10 0.90 3.0943 3.0943 3.0943 3.0943 3.0943 11 1.00 3.2020 3.2020 3.2020 3.2020 3.2020 12 1.10 3.3036 3.3036 3.3036 3.3036 3.3036 13 1.20 3.4014 3.4014 3.4014 3.4014 3.4014 14 1.30 3.4973 3.4973 3.4973 3.4973 3.4973 15 1.40 3.5923 3.5923 3.5923 3.5923 3.5923 16 1.50 3.6870 3.6870 3.6870 3.6870 3.6870 17 1.60 3.7818 3.7818 3.7818 3.7818 3.7818 18 1.70 3.8771 3.8771 3.8771 3.8771 3.8771 19 1.80 3.9728 3.9728 3.9728 3.9728 3.9728 20 1.90 4.0692 4.0692 4.0692 4.0692 4.0692 21 2.00 4.1662 4.1662 4.1662 4.1662 4.1662 Tabel 3.1b Nilai Error Persamaan Kasus 1 Pada Parameter 1 0.5 0.9 a Iterasi x a1

0.5 0.6

0.7 0.8

0.9 1 0.00 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 2 0.10 0.6867 0.6867 0.6867 0.6867 0.6867 3 0.20 1.3227 1.3227 1.3227 1.3227 1.3227 4 0.30 1.8270 1.8270 1.8270 1.8270 1.8270 5 0.40 2.2000 2.2000 2.2000 2.2000 2.2000 6 0.50 2.4732 2.4732 2.4732 2.4732 2.4732 7 0.60 2.6789 2.6789 2.6789 2.6789 2.6789 8 0.70 2.8412 2.8412 2.8412 2.8412 2.8412 9 0.80 2.9762 2.9762 2.9762 2.9762 2.9762 10 0.90 3.0943 3.0943 3.0943 3.0943 3.0943 11 1.00 3.2020 3.2020 3.2020 3.2020 3.2020 12 1.10 3.3036 3.3036 3.3036 3.3036 3.3036 13 1.20 3.4014 3.4014 3.4014 3.4014 3.4014 14 1.30 3.4973 3.4973 3.4973 3.4973 3.4973 15 1.40 3.5923 3.5923 3.5923 3.5923 3.5923 16 1.50 3.6870 3.6870 3.6870 3.6870 3.6870 17 1.60 3.7818 3.7818 3.7818 3.7818 3.7818 18 1.70 3.8771 3.8771 3.8771 3.8771 3.8771 Universitas Sumatera Utara 19 1.80 3.9728 3.9728 3.9728 3.9728 3.9728 20 1.90 4.0692 4.0692 4.0692 4.0692 4.0692 21 2.00 4.1662 4.1662 4.1662 4.1662 4.1662 Pada tabel 3.1a dan 3.1b, perhitungan menggunakan ukuran langkah h =0.1 dan menghasilkan nilai error yang cukup besar untuk metode Runge-Kutta. Oleh karena itu pada grafik dibawah dilakukan perhitungan dengan menggunakan ukuran langkah yang lebih kecil lagi yaitu h = 0.01. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat grafik berikut. Gambar 3.2 Grafik nilai error kasus 1 untuk setiap nilai parameter a 1 Dari gambar 3.2 nilai error yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan dengan nilai error yang diperlihatkan pada tabel 3.1a dan 3.1b. Hal ini disebabkan karena pada gambar 3.2 diberikan ukuran langkah yang lebih kecil dalam penyelesaiannya dibandingkan dengan penyelesaian pada tabel 3.1a dan 3.1b. Semakin kecil ukuran langkah yang diberikan maka akan semakin kecil error yang diperoleh dalam arti solusi yang diperoleh akan semakin mendekati nilai sebenarnya. Pada gambar 3.2 dapat dilihat bahwa nilai error untuk setiap nilai parameter a 1 tidak terlihat perbedaan. Universitas Sumatera Utara Kurva nilai error pada parameter a 1 = 0 sampai a 1 = 0.8 ditutupi oleh kurva nilai error parameter a 1 = 0.9. Kasus 2 3 5 6 x y y y xe Dengan nilai x , 1 y dan 1 y Hasil perhitungan dengan menggunakan program matlab untuk mencari solusi numerik dan solusi analitik dengan ukuran langkah h = 0.1 diperlihatkan dengan grafik sebagai berikut. Gambar 3.3 Grafik Solusi Analitik dan Solusi Numerik Kasus 2 dengan nilai parameter a 1 yang Berbeda Universitas Sumatera Utara sedangkan nilai error pada kasus 2 untuk setiap parameter a 1 dengan ukuran langkah h = 0.1 dapat diperlihatkan dengan tabel berikut. Tabel 3.2a Nilai Error Persamaan Kasus 2 Pada Parameter 1 0.0 0.4 a Iterasi x a1

0.0 0.1

0.2 0.3

0.4 1 0.00 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 2 0.10 0.1678 0.1678 0.1678 0.1678 0.1678 3 0.20 0.4582 0.4593 0.4606 0.4623 0.4648 4 0.30 0.9489 0.9531 0.9585 0.9655 0.9752 5 0.40 1.8045 1.8163 1.8313 1.8510 1.8781 6 0.50 3.4461 3.4762 3.5145 3.5649 3.6341 7 0.60 7.3801 7.4622 7.5666 7.7039 7.8925 8 0.70 26.0492 26.4090 26.8666 27.4683 28.2944 9 0.80 38.7677 39.4247 40.2603 41.3586 42.8660 10 0.90 14.2673 14.5631 14.9392 15.4334 16.1115 11 1.00 9.8026 10.0523 10.3697 10.7867 11.3587 12 1.10 7.9182 8.1689 8.4876 8.9063 9.4804 13 1.20 6.8351 7.1101 7.4596 7.9186 8.5478 14 1.30 6.0567 6.3775 6.7852 7.3205 8.0542 15 1.40 5.3506 5.7472 6.2511 6.9126 7.8191 16 1.50 4.5129 5.0388 5.7069 6.5839 7.7854 17 1.60 3.1604 3.9380 4.9259 6.2223 7.9982 18 1.70 0.1790 1.2687 3.1075 5.5204 8.8251 19 1.80 32.4810 24.4258 14.1950 0.7720 17.6084 20 1.90 18.7762 16.3382 13.2421 9.1805 3.6197 21 2.00 12.2528 11.1552 9.7615 7.9334 5.4309 Tabel 3.2b Nilai Error Persamaan Kasus 2 Pada Parameter 1 0.5 0.9 a Iterasi x a1

0.5 0.6

0.7 0.8

0.9 1 0.00 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 2 0.10 0.1678 0.1678 0.1678 0.1678 0.1678 3 0.20 0.4683 0.4739 0.4843 0.5095 0.6365 4 0.30 0.9893 1.0118 1.0533 1.1532 1.6551 5 0.40 1.9178 1.9809 2.0970 2.3762 3.7705 Universitas Sumatera Utara 6 0.50 3.7351 3.8960 4.1912 4.9001 8.4218 7 0.60 8.1676 8.6053 9.4081 11.3314 20.8405 8 0.70 29.4984 31.4137 34.9220 43.3121 84.6035 9 0.80 45.0620 48.5532 54.9418 70.1935 144.9311 10 0.90 17.0989 18.6679 21.5363 28.3730 61.7379 11 1.00 12.1913 13.5136 15.9289 21.6767 49.6190 12 1.10 10.3159 11.6418 14.0621 19.8130 47.6686 13 1.20 9.4631 10.9152 13.5635 19.8479 50.1812 14 1.30 9.1211 10.8130 13.8964 21.2035 56.3575 15 1.40 9.1370 11.2258 15.0302 24.0348 67.2189 16 1.50 9.5317 12.2983 17.3340 29.2391 86.1630 17 1.60 10.5784 14.6649 22.0982 39.6521 123.3473 18 1.70 13.6253 21.2248 35.0405 67.6324 222.6061 19 1.80 44.3009 86.5450 163.3017 344.1924 1202.1045 20 1.90 4.4539 17.2273 40.4242 95.0399 353.4279 21 2.00 1.7983 3.9471 14.3757 38.9070 154.6924 Pada grafik dibawah ini dilakukan perhitungan dengan menggunakan ukuran langkah yang lebih kecil lagi, yaitu h = 0.01. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat grafik berikut. Gambar 3.4 Grafik nilai error kasus 2 untuk setiap nilai parameter a 1 Universitas Sumatera Utara Nilai error terbesar berada pada parameter a 1 = 0.9 tepatnya di titik x = 1.82 yaitu 72.78536 . Nilai error pada interval tersebut terus meningkat dengan nilai yang tinggi sampai titik x = 1.82 dan kembali menurun secara normal. Terjadinya nilai error yang cukup tinggi pada x = 1.82 dipengaruhi oleh nilai koefisien dari fungsi polinomial berderajat satu pada H x . Semakin kecil nilai koefisien maka lonjakan nilai error pada kurva akan semakin runcing dan posisi lonjakan akan berpindah ke kiri sumbu x . Sedangkan apabila koefisien nilainya diperbesar maka bentuk kurva error akan semakin tumpul dan nilai error juga akan semakin kecil untuk semua parameter. Pemberian nilai awal x , y , dan y’ yang tepat juga mempengaruhi bentuk kurva error pada kasus 2. Kasus 3 3 4 8 cos 2 x y y y e x Dengan nilai x , y dan 1 y Hasil perhitungan solusi numerik dan solusi analitik dengan ukuran langkah h = 0.1 diperlihatkan dengan grafik sebagai berikut. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.5 Grafik Solusi Analitik dan Solusi Numerik Kasus 3 dengan nilai parameter a 1 yang Berbeda sedangkan nilai error pada kasus 3 untuk setiap parameter a 1 dengan ukuran langkah h = 0.1 dapat diperlihatkan dengan tabel berikut. Tabel 3.3a Nilai Error Persamaan Kasus 3 Pada Parameter 1 0.0 0.4 a Iterasi x a1

0.0 0.1

0.2 0.3

0.4 1 0.00 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 2 0.10 4.7495 4.7495 4.7495 4.7495 4.7495 3 0.20 13.3488 13.4101 13.4878 13.5894 13.7280 4 0.30 61.6872 62.1895 62.8253 63.6557 64.7858 5 0.40 13.4904 13.6348 13.8175 14.0559 14.3798 6 0.50 9.2550 9.3699 9.5150 9.7042 9.9610 7 0.60 7.9820 8.0890 8.2241 8.4000 8.6384 8 0.70 7.6096 7.7148 7.8476 8.0204 8.2544 9 0.80 7.6586 7.7646 7.8983 8.0722 8.3074 10 0.90 7.9567 8.0645 8.2006 8.3774 8.6164 11 1.00 8.4226 8.5328 8.6718 8.8522 9.0961 12 1.10 9.0091 9.1217 9.2637 9.4480 9.6970 13 1.20 9.6828 9.7977 9.9425 10.1304 10.3842 14 1.30 10.4173 10.5341 10.6813 10.8723 11.1302 Universitas Sumatera Utara 15 1.40 11.1900 11.3084 11.4575 11.6510 11.9121 16 1.50 11.9825 12.1019 12.2524 12.4477 12.7111 17 1.60 12.7795 12.8997 13.0510 13.2474 13.5123 18 1.70 13.5700 13.6905 13.8422 14.0390 14.3046 19 1.80 14.3465 14.4670 14.6187 14.8154 15.0808 20 1.90 15.1047 15.2249 15.3762 15.5724 15.8371 21 2.00 15.8429 15.9626 16.1132 16.3086 16.5722 Tabel 3.3b Nilai Error Persamaan Kasus 3 Pada Parameter 1 0.5 0.9 a Iterasi x a1

0.5 0.6

0.7 0.8

0.9 1 0.00 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 2 0.10 4.7495 4.7495 4.7495 4.7495 4.7495 3 0.20 13.9278 14.2405 14.7960 16.0368 20.7601 4 0.30 66.4118 68.9469 73.4290 83.3525 120.3950 5 0.40 14.8448 15.5677 16.8402 19.6364 29.8930 6 0.50 10.3289 10.8996 11.9003 14.0847 21.9734 7 0.60 8.9796 9.5076 10.4306 12.4338 19.5686 8 0.70 8.5889 9.1056 10.0062 11.9511 18.7947 9 0.80 8.6433 9.1614 10.0622 11.9994 18.7435 10 0.90 8.9574 9.4826 10.3941 12.3473 19.0846 11 1.00 9.4438 9.9788 10.9056 12.8854 19.6618 12 1.10 10.0517 10.5970 11.5403 13.5505 20.3860 13 1.20 10.7455 11.3005 12.2597 14.2993 21.1978 14 1.30 11.4972 12.0606 13.0335 15.0989 22.0544 15 1.40 12.2837 12.8538 13.8376 15.9234 22.9239 16 1.50 13.0859 13.6609 14.6524 16.7525 23.7829 17 1.60 13.8890 14.4669 15.4630 17.5713 24.6156 18 1.70 14.6821 15.2611 16.2589 18.3698 25.4126 19 1.80 15.4582 16.0369 17.0338 19.1422 26.1701 20 1.90 16.2135 16.7906 17.7847 19.8866 26.8881 21 2.00 16.9469 17.5215 18.5111 20.6032 27.5695 Pada grafik dibawah dilakukan perhitungan dengan menggunakan ukuran langkah yang lebih kecil, yaitu h = 0.01. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat grafik berikut. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.6 Grafik nilai error kasus 3 untuk setiap nilai parameter a 1 Pada kasus 3 nilai error terbesar pada interval 0 2 x berada pada parameter a 1 = 0.9 yaitu pada titik x = 0.27. Pada titik tersebut nilai error mencapai 24.63 . Untuk parameter lain, nilai error pada titik x =0.27 juga mengalami kenaikan yang cukup tinggi dibandingkan denga nilai error pada nilai x yang lain. Terjadinya nilai error yang sangat tinggi pada x = 0.27 dipengaruhi oleh bentuk fungsi H x dari suatu persamaan diferensial. Pada kasus 3 fungsi H x merupakan kombinasi dari fungsi trigonometri dan fungsi eksponensial natural. Apabila koefisien dari fungsi eksponensial natural pada kasus 3 diperbesar maka kurva error akan semakin cembung dan apabila koefisiennya diperkecil maka kurva error akan semakin lancip atau runcing dan mengalami pergeseran arah kiri sumbu x . Kasus 4 9 2sin 3 y y x Dengan nilai x , 1 y dan 1 y Universitas Sumatera Utara Hasil perhitungan solusi numerik dan solusi analitik dengan ukuran langkah h = 0.1 diperlihatkan dengan grafik sebagai berikut. Gambar 3.7 Grafik Solusi Analitik dan Solusi Numerik Kasus 4 dengan nilai parameter a 1 yang Berbeda sedangkan nilai error pada kasus 4 untuk setiap parameter a 1 dengan ukuran langkah h = 0.1 dapat diperlihatkan dengan tabel berikut. Tabel 3.4a Nilai Error Persamaan Kasus 4 Pada Parameter 1 0.0 0.4 a Iterasi x a1

0.0 0.1

0.2 0.3

0.4 1 0.00 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 2 0.10 0.0157 0.0157 0.0157 0.0157 0.0157 3 0.20 0.2249 0.2251 0.2255 0.2260 0.2268 4 0.30 0.7687 0.7703 0.7725 0.7755 0.7798 5 0.40 1.7935 1.7992 1.8067 1.8168 1.8310 6 0.50 3.8742 3.8914 3.9135 3.9428 3.9835 7 0.60 9.9401 9.9987 10.0734 10.1717 10.3069 8 0.70 834.9561 841.4039 849.5831 860.2913 874.8985 9 0.80 11.9802 12.1029 12.2578 12.4596 12.7332 10 0.90 5.7942 5.8764 5.9798 6.1140 6.2948 Universitas Sumatera Utara 11 1.00 3.1472 3.2166 3.3036 3.4159 3.5666 12 1.10 1.2351 1.2976 1.3758 1.4762 1.6101 13 1.20 0.5608 0.5041 0.4336 0.3434 0.2242 14 1.30 2.5255 2.4763 2.4154 2.3382 2.2372 15 1.40 4.9159 4.8784 4.8325 4.7753 4.7023 16 1.50 8.1353 8.1181 8.0983 8.0756 8.0500 17 1.60 13.1142 13.1366 13.1671 13.2106 13.2758 18 1.70 23.0394 23.1563 23.3068 23.5073 23.7866 19 1.80 62.7608 63.3052 63.9968 64.9038 66.1440 20 1.90 81.4132 82.4947 83.8599 85.6363 88.0409 21 2.00 19.6489 20.0550 20.5653 21.2257 22.1132 Tabel 3.4b Nilai Error Persamaan Kasus 4 Pada Parameter 1 0.5 0.9 a Iterasi x a1

0.5 0.6

0.7 0.8

0.9 1 0.00 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 2 0.10 0.0157 0.0157 0.0157 0.0157 0.0157 3 0.20 0.2282 0.2306 0.2359 0.2505 0.3222 4 0.30 0.7865 0.7980 0.8207 0.8791 1.1356 5 0.40 1.8523 1.8874 1.9541 2.1157 2.7695 6 0.50 4.0436 4.1404 4.3183 4.7315 6.2906 7 0.60 10.5039 10.8155 11.3758 12.6324 17.0866 8 0.70 895.9647 928.8562 986.8799 1113.1926 1535.1720 9 0.80 13.1245 13.7284 14.7762 16.9950 23.9778 10 0.90 6.5514 6.9433 7.6126 8.9916 13.0589 11 1.00 3.7787 4.0994 4.6381 5.7156 8.6568 12 1.10 1.7972 2.0765 2.5369 3.4257 5.6078 13 1.20 0.0592 0.1834 0.5733 1.2888 2.7548 14 1.30 2.0997 1.9023 1.5980 1.0896 0.4592 15 1.40 4.6061 4.4756 4.2952 4.0779 4.5655 16 1.50 8.0235 8.0039 8.0249 8.2658 10.4226 17 1.60 13.3809 13.5684 13.9594 15.0208 20.0249 18 1.70 24.2004 24.8700 26.1107 29.0208 40.1916 19 1.80 67.9377 70.7494 75.7379 86.6971 123.9981 20 1.90 91.4736 96.7589 105.8931 125.1128 184.7145 21 2.00 23.3682 25.2747 28.5029 35.0571 53.6714 Universitas Sumatera Utara Untuk lebih jelasnya, tabel 3.4a dan 3.4b akan diperlihatkan grafik dibawah dengan menggunakan ukuran langkah yang lebih kecil, yaitu h = 0.01. Gambar 3. 8 Grafik nilai error kasus 4 untuk setiap nilai parameter a 1 Pada kasus 4 nilai error terbesar pada interval 0 2 x berada pada parameter a 1 = 0.9 yaitu pada titik x = 1.86. Pada titik tersebut nilai error mencapai 42.07. Untuk parameter lain, nilai error pada titik x =0.27 juga mengalami kenaikan yang cukup tinggi dibandingkan dengan nilai error pada nilai x yang lain. Kasus 5 tan sin 2 y y x x Dengan nilai x , y dan 1 y Hasil perhitungan solusi numerik dan solusi analitik dengan ukuran langkah h = 0.1 diperlihatkan dengan grafik sebagai berikut. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.9 Grafik Solusi Analitik dan Solusi Numerik Kasus 5 dengan nilai parameter a 1 yang Berbeda sedangkan perbandingan nilai error pada kasus 5 untuk setiap parameter a 1 dapat diperlihatkan dengan tabel dan grafik berikut dimana perhitungan dilakukan dengan ukuran langkah h = 0.1. Tabel 3.5a Nilai Error Persamaan Kasus 5 Pada Parameter 1 0.0 0.4 a Iterasi x a1

0.0 0.1

0.2 0.3

0.4 1 0.00 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 2 0.10 0.1653 0.1653 0.1653 0.1653 0.1653 3 0.20 0.1549 0.1551 0.1554 0.1559 0.1567 4 0.30 0.1352 0.1362 0.1376 0.1394 0.1421 5 0.40 0.1076 0.1099 0.1128 0.1168 0.1224 6 0.50 0.0735 0.0774 0.0825 0.0893 0.0987 7 0.60 0.0346 0.0406 0.0483 0.0584 0.0724 8 0.70 0.0074 0.0010 0.0117 0.0257 0.0449 9 0.80 0.0506 0.0397 0.0258 0.0076 0.0173 10 0.90 0.0938 0.0801 0.0628 0.0401 0.0091 11 1.00 0.1355 0.1189 0.0979 0.0705 0.0332 12 1.10 0.1746 0.1551 0.1303 0.0980 0.0540 Universitas Sumatera Utara 13 1.20 0.2104 0.1878 0.1591 0.1217 0.0707 14 1.30 0.2422 0.2164 0.1837 0.1409 0.0826 15 1.40 0.2698 0.2407 0.2037 0.1553 0.0892 16 1.50 0.2944 0.2619 0.2206 0.1662 0.0915 17 1.60 0.3288 0.2943 0.2501 0.1917 0.1106 18 1.70 0.0542 0.3273 1.1335 22.7864 1.5882 19 1.80 0.9774 1.8206 4.4530 77.0252 5.1435 20 1.90 2.6033 4.4415 10.2658 171.9023 11.3639 21 2.00 5.2875 8.7579 19.8224 327.7190 21.5764 Tabel 3.5b Nilai Error Persamaan Kasus 5 Pada Parameter 1 0.5 0.9 a Iterasi x a1

0.5 0.6

0.7 0.8

0.9 1 0.00 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 2 0.10 0.1653 0.1653 0.1653 0.1653 0.1653 3 0.20 0.1579 0.1603 0.1652 0.1794 0.2551 4 0.30 0.1462 0.1531 0.1670 0.2030 0.3763 5 0.40 0.1307 0.1445 0.1708 0.2355 0.5261 6 0.50 0.1126 0.1351 0.1768 0.2761 0.7019 7 0.60 0.0929 0.1256 0.1853 0.3243 0.9015 8 0.70 0.0728 0.1170 0.1968 0.3796 1.1247 9 0.80 0.0534 0.1101 0.2117 0.4420 1.3740 10 0.90 0.0356 0.1057 0.2306 0.5119 1.6572 11 1.00 0.0207 0.1048 0.2544 0.5907 1.9934 12 1.10 0.0094 0.1084 0.2843 0.6809 2.4339 13 1.20 0.0027 0.1174 0.3219 0.7875 3.2149 14 1.30 0.0015 0.1333 0.3700 0.9214 2.6105 15 1.40 0.0066 0.1579 0.4337 1.1156 1.9647 16 1.50 0.0177 0.1932 0.5281 1.8245 1.4841 17 1.60 0.0108 0.2189 1.3803 1.8363 1.3257 18 1.70 0.8736 0.5690 2.4414 1.2730 1.4084 19 1.80 3.0092 2.4778 11.6271 0.1100 1.5381 20 1.90 6.7509 5.8290 27.7065 2.5611 1.6845 21 2.00 12.8968 11.3392 54.1198 6.6131 1.8404 Untuk lebih jelasnya, tabel 3.5a dan 3.5b akan diperlihatkan dengan grafik dibawah dengan menggunakan ukuran langkah yang lebih kecil, yaitu h = 0.01. Universitas Sumatera Utara Gambar 3. 10 Grafik nilai error kasus 5 untuk setiap nilai parameter a 1 Kasus 6 2 2 x y xy y Dengan nilai 1 x , 1 1 y dan 1 2 y Hasil perhitungan solusi numerik dan solusi analitik dengan ukuran langkah h = 0.1 diperlihatkan dengan grafik sebagai berikut. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.11 Grafik Solusi Analitik dan Solusi Numerik Kasus 6 dengan nilai parameter a 1 yang Berbeda sedangkan perbandingan nilai error pada kasus 6 untuk setiap parameter a 1 dapat diperlihatkan dengan tabel dan grafik berikut dimana perhitungan dilakukan dengan ukuran langkah h = 0.1. Tabel 3.6a Nilai Error Persamaan Kasus 6 Pada Parameter 1 0.0 0.4 a Iterasi x a1

0.0 0.1

0.2 0.3

0.4 1 1.00 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 2 1.10 0.7550 0.7550 0.7550 0.7550 0.7550 3 1.20 2.3340 2.3340 2.3339 2.3339 2.3338 4 1.30 4.1935 4.1935 4.1934 4.1934 4.1934 5 1.40 6.0786 6.0786 6.0786 6.0787 6.0787 6 1.50 7.8581 7.8582 7.8583 7.8585 7.8587 7 1.60 9.4619 9.4621 9.4624 9.4628 9.4633 8 1.70 10.8531 10.8535 10.8540 10.8547 10.8556 Universitas Sumatera Utara 9 1.80 12.0146 12.0152 12.0159 12.0169 12.0183 10 1.90 12.9413 12.9421 12.9432 12.9446 12.9464 11 2.00 13.6364 13.6375 13.6388 13.6406 13.6430 Tabel 3.6b Nilai Error Persamaan Kasus 6 Pada Parameter 1 0.5 0.9 a Iterasi x a1

0.5 0.6

0.7 0.8

0.9 1 1.00 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 2 1.10 0.7550 0.7550 0.7550 0.7550 0.7550 3 1.20 2.3338 2.3337 2.3336 2.3337 2.3348 4 1.30 4.1933 4.1933 4.1935 4.1941 4.1980 5 1.40 6.0788 6.0791 6.0797 6.0815 6.0901 6 1.50 7.8592 7.8599 7.8613 7.8650 7.8799 7 1.60 9.4642 9.4655 9.4681 9.4742 9.4969 8 1.70 10.8570 10.8591 10.8631 10.8721 10.9041 9 1.80 12.0203 12.0234 12.0290 12.0413 12.0838 10 1.90 12.9491 12.9534 12.9608 12.9768 13.0306 11 2.00 13.6465 13.6519 13.6613 13.6812 13.7472 Untuk lebih jelasnya, tabel 3.5a dan 3.5b akan diperlihatkan grafik dibawah dengan menggunakan ukuran langkah yang lebih kecil, yaitu h = 0.01. Universitas Sumatera Utara Gambar 3. 12 Grafik nilai error kasus 6 untuk setiap nilai parameter a 1

3.4 Analisis