Metode Pengumpulan Data Variabel dan Definisi Operasional Metode Analisis Data

3.3.2. Sampel

Besar sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi dijadikan sebagai sampel total sampling yakni sebanyak 108 orang.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dengan cara : 1 Primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan dengan cara interview dan pengukuran. 2 Sekunder data yang dikumpulkan berasal dari profil dan data laporan Kantor Kesehatan Pelabuhan KKP.

3.5. Variabel dan Definisi Operasional

1. IMT adalah gambaran keadaan tubuh TKBM yang dilihat dari berat badan dalam kg per-tinggi badan² dalam meter. 2. Kadar Hb adalah hemoglobin yang terdapat dalam darah TKBM. 3. Lingkungan fisik adalah segala kondisi yang ada di sekitar TKBM selama melakukan proses bongkar muat yang terdiri dari iklim kerja dan kebisingan. 4. Iklim kerja adalah kondisi suhu tempat kerja TKBM selama 3 hari berturut-turut diukur pada pagi, sore, malam hari dan nilai dirata-ratakan. 5. Kebisingan adalah kondisi intensitas suara tempat kerja TKBM selama 3 hari berturut-turut diukur setiap jam dan nilai dirata-ratakan. 6. Produktivitas kerja adalah jumlah barang yang diangkat oleh TKBM selama 3 hari berturut-turut diukur setiap 1 jam dan jumlah dirata-ratakan. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel Cara Ukur Alat Ukur Kategori Skala IMT Pengukuran Mikrotoise 0. Kurus Ordinal Tinggi Dan IMT 18,4 badan dan Timbangan 1. Normal Berat badan IMT 18,5-25,0 2. Gemuk IMT 25,1 Kadar Hb Pemeriksaan Spektofoto 0. Normal Ordinal Hb Meter ≥ 13 grdl 1. Tidak normal 13 grdl Iklim Kerja Pengukuran Questtemp 0. Iklim kerja nyaman Ordinal suhu tempat Heat Stress ISBB 27,5ºC Kerja Monitoring 1. Iklim kerja tidak Nyaman ISBB 27,5ºC Kebisingan Pengukuran Sound 0. Sesuai NAB Ordinal intensitas suara Level ≤ 85 dB tempat kerja Meter 1. Tidak sesuai NAB 85 dB Produktivitas Perhitungan Kuesioner 0. Produktivitas baik Ordinal Kerja jumlah barang ≥ 2,1 tonjam yang diangkat 1. Produktivitas tenaga kerja tidak baik 2,1 tonjam 3.6. Metode Pengukuran 3.6.1 Pengukuran Variabel Bebas 1 IMT adalah gambaran keadaan tubuh TKBM yang dilihat dari indeks berat badan dan tinggi badan diketahui dengan menggunakan rumus : Universitas Sumatera Utara Data berskala ordinal dengan kriteria : 0. Kurus, jika IMT 18,4 1. Normal, jika IMT 18,5-25,0 2. Gemuk, jika IMT 25,1 2 Kadar Hb adalah pemeriksaan hemoglobin yang terdapat dalam darah TKBM. Pemeriksaan kadar Hb dengan metode Chyanmethemoglobin dan prosedur pengukuran sebagai berikut : 1. Darah diisap dari ujung jari yang sudah ditusuk dengan lanset steril menggunakan pipet hemoglobin sebanyak 0,02 ul. 2. Darah tersebut diteteskan ke kertas whotman kemudian dibiarkan mengering dan dimasukkan ke dalam plastik putih. 3. Darah yang menempel pada kertas digunting sampai sekecil mungkin lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang sudah berisi 5 ml larutan drapkins NaHCO 3 , KCN, K 3 FeCN 6 4. Tuang ke dalam kuvet kemudian baca dengan alat spektofotometer pada panjang gelombang 540 nm, kadar hemoglobin akan terlihat pada monitor spektofotometer. Satuan hemoglobin dinyatakan dalam grdl. dan aquadest dicampur hingga menyatu kemudian biarkan hingga 24 jam lalu disaring. 5. Pengambilan sampel darah dilakukan oleh petugas Analisis laboratorium untuk dianalisa di laboratorium Kantor Kesehatan Pelabuhan Belawan. Universitas Sumatera Utara Kriteria kadar hemoglobin : 0 Normal, jika Hb ≥ 13 grdl 1 Tidak normal, jika Hb 13 grdl 3 Iklim kerja adalah pengukuran kondisi suhu tempat kerja TKBM selama 3 hari berturut-turut diukur 1 jam setelah shift kerja dimulai, pertengahan shift dan 1 jam sebelum shift kerja berakhir yaitu pukul 10.00-11.00 WIB, 15.00-16.00 WIB dan 20.00-21.00 WIB. Iklim kerja yang diukur adalah iklim panas. Pengukuran dilakukan sesuai SNI 16-7061-2004 menggunakan alat Questtemp Heat Stress Monitoring dengan prosedur pengukuran : 1. Letakkan alat pada titik pengukuran, sesuaikan antara ketinggian sensor dengan kondisi pekerja. 2. Buka termometer suhu basah alami dan tutup ujung termometer dengan kain katun. 3. Tekan tombol logging untuk memulai proses pengukuran. 4. Biarkan alat bekerja selama 15 menit kemudian lakukan pembacaan hasil pengukuran. 5. Pengukuran dilakukan oleh petugas laboratorium Kantor Kesehatan Pelabuhan Belawan. Hasil pengukuran dirata-rata 9 kali pengukuran. Data pengukuran berskala ordinal dengan kategori : 0. Iklim kerja nyaman, jika ISBB 27,5°C 1. Iklim kerja tidak nyaman, jika ISBB 27,5°C Universitas Sumatera Utara 4 Kebisingan adalah pengukuran kondisi intensitas suara tempat kerja TKBM selama 3 hari berturut-turut diukur tiap 1 jam yakni pukul 09.00-10.00, 10.00- 11.00, 11.00-12.00, 13.00-14.00, 14.00-15.00, 15.00-16.00, 16.00-17.00, 17.00- 18.00, 19.00-20.00 dan 20.00-21.00 WIB. Pengukuran dilakukan sesuai SNI 19- 7063-2004 menggunakan alat Sound Level Meter dengan prosedur pengukuran: 1. Pegang alat pada tangan. 2. Lalu arahkan mikropon pada sumber bising yang akan diukur. 3. Aktifkan alat untuk memulai pengukuran kemudian lakukan pembacaan hasil pengukuran, satuan intensitas bising dalam desibel dB. 4. Pengukuran dilakukan oleh petugas laboratorium Kantor Kesehatan Pelabuhan Belawan. Hasil pengukuran dijumlah kemudian dirata-rata 30 kali pengukuran. 5. Intensitas suara di ukur pada 3 sumber suara yakni mesin kapal, crane dan mobil truck. Data pengukuran berskala ordinal dengan kategori : 0. Sesuai NAB jika intensitas suara ≤ 85 dB 1. Tidak sesuai NAB jika intensitas suara 85 dB

3.6.2. Pengukuran Variabel Terikat

Produktivitas kerja adalah menghitung jumlah karung barang yang diangkat oleh TKBM selama 3 hari berturut-turut, diukur setiap 1 jam yakni pukul 09.00- 10.00, 10.00-11.00, 11.00-12.00, 13.00-14.00, 14.00-15.00, 15.00-16.00, 16.00- Universitas Sumatera Utara 17.00, 17.00-18.00, 19.00-20.00 dan 20.00-21.00 WIB. Prosedur pengukuran produktivitas kerja : 1. Menghitung jumlah karung barang yang diangkat oleh TKBM tiap jam. 2. Kemudian dijumlahkan dan dibandingkan dengan standar perusahaan sebesar 2,1 tonjamorang. 3. Penghitungan produktivitas kerja dibantu oleh 4 orang enumerator. Hasil pengukuran dijumlah kemudian dirata-rata 30 kali pengukuran. Data berskala ordinal dengan kategori : 0. Produktivitas baik jika mengangkat barang ≥ 2,1 tonjamorang 1. Produktivitas tidak baik jika mengangkat barang 2,1tonjamorang

3.7. Metode Analisis Data

Data sekunder dan primer yang telah dikumpulkan dalam penelitian dianalisis menggunakan metode analisis statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Editing data, mengumpulkan semua data responden dengan tujuan memeriksa kelengkapan dan keseragaman data yang diperlukan. b. Pengkodean, menggunakan kode berupa angka dengan tujuan mempermudah pengenalan kelompok data dimasukkan dalam rumus untuk membantu proses selanjutnya. Frekuensi umur responden dikelompokkan menurut ketentuan ILO dan lama kerja responden dikelompokkan dengan menggunakan rumus Empiris Sturgess Boediono dan Koster, 2001 sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Keterangan : k = 1+3,3 log n r = nilai maksimum-nilai minimum c = lebar kelas c. Entry data, setelah proses koding dimasukkan data ke perangkat lunak. d. Analisis univariat, untuk melihat gambaran dan karakteristik dari variabel independen indeks massa tubuh, kadar hemoglobin, iklim kerja dan kebisingan dan variabel dependen produktivitas kerja. e. Analisis bivariat, untuk melihat hubungan indeks massa tubuh dan kadar hemoglobin dengan produktivitas kerja dianalisis dengan menggunakan uji kai kuadrat pada tingkat kepercayaan 95 dengan hipótesis jika nilai p α berarti hasil perhitungan statistik bermakna atau ada hubungan dan jika nilai p α berarti tidak bermakna atau tidak ada hubungan . Hubungan iklim kerja dan kebisingan dengan produktivitas kerja dianalisis dengan menggunakan uji statistik t-test independen. Jika nilai p α berarti hasil perhitungan statistik bermakna atau ada perbedaan dan jika nilai p α berarti tidak bermakna atau tidak ada perbedaan Sugiyono, 2003. f. Analisis multivariat, dilakukan untuk menganalisis pengaruh indeks massa tubuh, kadar hemoglobin terhadap produktivitas kerja pada tenaga kerja bongkar muat, Universitas Sumatera Utara Analisis ini dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik gandaPengolahan data akan menghasilkan persamaan sebagai berikut : px= b3x3 b2x2 b1x1 a 1 1 + + + − + e Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Pelabuhan laut Belawan secara geografis terletak pada 03 43 ′ 00′ Lintang Utara dan 98 Bagian perairan terdiri dari kolam pelabuhan di saat pasang naik kedalaman air mencapai 12 meter pada saat surut kedalaman air mencapai 10 meter. Pelabuhan Belawan dapat disandari kapal besar dengan ukuran panjang 127 meter dan bobot mati sekitar 20.000 ton. Fasilitas yang ada di Pelabuhan Belawan : 42 00 Bujur Timur dengan luas 8,8884,4 Ha perairan dan 550 Ha daratan. Bagian daratan pelabuhan terdiri dari bangunan perkantoran, gudang, open storage, bangunan milik Ekspedisi Muatan Kapal Laut EMKL, jalan raya, tempat parkir kendaraan umum, bangunan milik perusahaan pelayaran dan daerah perumahan penduduk. 1. Dermaga untuk menunjang bersandarnya kapal dalam kegiatan bongkar muat. 2. Pelabuhan barang ataupun penumpang, antara lain : a. Pelabuhan Lama Sektor 1 dengan panjang 601,20 meter lebar 9 meter, kedalaman mencapai 8 meter dengan konstruksi dari beton. b. Pelabuhan Ujung Baru Sektor II dengan panjang 2,182 meter lebar 15 meter, kedalaman 8 meter dengan konstruksi beton. c. Pelabuhan Baru Gabion dengan panjang 850 meter, lebar 20 meter dengan kedalaman 12 meter terbuat dari konstruksi beton. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Tenaga Kerja Bongkar Muat Lansia terhadap Produktivitas Kerja di Sektor II PT. Pelindo I Belawan Medan Tahun 2011

2 53 84

Pengaruh Faktor Predisposisi dan Faktor Pendukung terhadap Pencegahan Kecelakaan Kerja pada Tenaga Kerja Bongkar Muat di Primkop “Upaya Karya” Sektor II Ujung Baru Pelabuhan Belawan

0 71 124

Kajian Hukum Terhadap Kontrak Kerja Untuk Kegiatan Bongkar Muat Antara PT. Pelindo I Cabang Belawan Dengan PT. FKS Multi Agro Tbk (Studi Pada PT. Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan)

4 53 90

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA TENAGA KERJA WANITA Hubungan Indeks Massa Tubuh Dan Kadar Hemoglobin Dengan Produktivitas Kerja Pada Tenaga Kerja Wanita Industri Rumah Tangga Lia Garmen Boyolali.

0 1 17

PENDAHULUAN Hubungan Indeks Massa Tubuh Dan Kadar Hemoglobin Dengan Produktivitas Kerja Pada Tenaga Kerja Wanita Industri Rumah Tangga Lia Garmen Boyolali.

0 0 6

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Indeks Massa Tubuh Dan Kadar Hemoglobin Dengan Produktivitas Kerja Pada Tenaga Kerja Wanita Industri Rumah Tangga Lia Garmen Boyolali.

0 1 5

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA TENAGA KERJA WANITA Hubungan Indeks Massa Tubuh Dan Kadar Hemoglobin Dengan Produktivitas Kerja Pada Tenaga Kerja Wanita Industri Rumah Tangga Lia Garmen Boyolali.

0 1 10

Kajian Hukum Terhadap Kontrak Kerja Untuk Kegiatan Bongkar Muat Antara PT. Pelindo I Cabang Belawan Dengan PT. FKS Multi Agro Tbk (Studi Pada PT. Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan)

0 1 8

Kajian Hukum Terhadap Kontrak Kerja Untuk Kegiatan Bongkar Muat Antara PT. Pelindo I Cabang Belawan Dengan PT. FKS Multi Agro Tbk (Studi Pada PT. Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan)

0 0 1

PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DAN PERALATAN TERHADAP SISTEM BONGKAR MUAT DI PELABUHAN PANTOLOAN

0 1 7