BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Karakteristik Tenaga Kerja Bongkar Muat di Sektor II Ujung Baru PT.
Pelindo I Belawan
Tenaga kerja yang berjumlah 108 orang terdiri dari kelompok umur 25-34 tahun sebanyak 21 orang 19,4, umur 35-44 tahun sebanyak 33 orang 30,55, umur
45-54 tahun sebanyak 33 orang 30,55, umur 55-64 sebanyak 18 orang 16,67 dan umur 65-74 tahun sebanyak 3 orang 2,77. Bila dilihat berdasarkan umur maka
TKBM di Sektor II Ujung Baru PT. Pelindo I Belawan yang menjadi responden masih termasuk tenaga kerja dan sebagian besar berada pada tingkat produktivitas
baik. Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan
sanggup bekerja jika tidak ada permintaan kerja siap untuk bekerja. Sejalan dengan itu ketentuan Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 ayat 2 mengatakan
tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk
masyarakat. Badan Pusat Statistik 2005, batas usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah penduduk umur 15-64 tahun, yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi
sementara tidak bekerja maupun yang sedang aktif mencari pekerjaan. Pada hasil penelitian, berdasarkan masa kerja responden diperoleh kategori
masa kerja 1-8 tahun sebanyak 19 orang 17,52, masa kerja 9-16 tahun sebanyak
Universitas Sumatera Utara
31 orang 28,70, masa kerja 17-24 tahun sebanyak 24 orang 22,22, masa kerja 25-32 tahun sebanyak 18 orang 16,67, masa kerja 33-40 tahun sebanyak 9 orang
8,33 dan responden dengan masa kerja 41-48 tahun sebanyak 7 orang 6,48.
B
erdasarkan data di atas disimpulkan bahwa mayoritas TKBM yang menjadi responden adalah tenaga kerja yang berpengalaman dengan masa kerja yang cukup
lama bahkan mencapai 48 tahun. Tenaga kerja bekerja pada 3 kapal yakni kapal 1 berkapasitas 6.000 ton pupuk
dibongkar oleh 48 orang TKBM, terdiri dari 24 orang di atas kapal dan 24 orang di atas truck dibongkar selama 5 hari. Kapal 2 berkapasitas 3.000 ton pupuk dibongkar
oleh 24 orang TKBM, terdiri dari 12 orang di atas kapal dan 12 orang di atas truck, dibongkar selama 3 hari. Kapal 3 berkapasitas 4.800 ton biji kelapa sawit dibongkar
oleh 24 orang TKBM, terdiri dari 18 orang di atas kapal dan 18 orang di atas truck, dibongkar selama 4 hari.
Proses kerja TKBM di atas kapal adalah memindahkan barang dari dalam kapal ke dalam jaring. Sedangkan TKBM di atas truck adalah memindahkan barang dari
dalam jaring ke atas truck. TKBM mengangkat barang ke dalam jaring sampai berkisar 40-50 karung, setelah dianggap cukup maka crane mengangkat jaring untuk
dipindahkan ke atas truck dan TKBM yang bekerja di atas truck mengangkat barang dari dalam jaring ke atas truck.
Umur dan masa kerja responden bila dihubungkan dengan produktivitas yang dihasilkan oleh TKBM maka produktivitas kerja tersebut merupakan hal yang wajar
Universitas Sumatera Utara
karena TKBM termasuk dalam usia kerja yang produktif dan pekerja berpengalaman. Lamanya masa kerja yang dimiliki oleh TKBM menyebabkan otot dan kekuatan
syaraf tubuh menjadi terbiasa. Sehingga seberat apapun bebanbarang yang diangkat TKBM merasa masih mampu untuk mengangkat. Asumsi di atas didukung oleh
penelitian Baechle 2007 bahwa dengan latihan angkat beban dapat menjaga kekuatan dan ketahanan otot saraf, densitas tulang atau menghindarkan rapuh tulang,
meningkatkan kehidupan sehingga berkualitas, tanpa membedakan usia dan jenis kelamin dapat meningkatkan produktivitas kerja yang tinggi.
5.2. Pengaruh Indeks Massa Tubuh terhadap Produktivitas Kerja pada Tenaga