Pengaruh Indeks Massa Tubuh terhadap Produktivitas Kerja pada Tenaga

karena TKBM termasuk dalam usia kerja yang produktif dan pekerja berpengalaman. Lamanya masa kerja yang dimiliki oleh TKBM menyebabkan otot dan kekuatan syaraf tubuh menjadi terbiasa. Sehingga seberat apapun bebanbarang yang diangkat TKBM merasa masih mampu untuk mengangkat. Asumsi di atas didukung oleh penelitian Baechle 2007 bahwa dengan latihan angkat beban dapat menjaga kekuatan dan ketahanan otot saraf, densitas tulang atau menghindarkan rapuh tulang, meningkatkan kehidupan sehingga berkualitas, tanpa membedakan usia dan jenis kelamin dapat meningkatkan produktivitas kerja yang tinggi.

5.2. Pengaruh Indeks Massa Tubuh terhadap Produktivitas Kerja pada Tenaga

Kerja Bongkar Muat di Sektor II Ujung Baru PT. Pelindo I Belawan Hasil penelitian dari 108 orang responden terdapat 11 orang dengan kategori kurus memiliki produktivitas baik sebanyak 2 orang 1,85 dan produktivitas tidak baik sebanyak 9 orang 8,3, kategori indeks massa tubuh normal sebanyak 65 orang 60,18 memiliki produktivitas kerja baik sebanyak 55 orang 50,92 dan produktivitas kerja tidak baik sebanyak 10 orang 9,25, kategori indeks massa tubuh gemuk sebanyak 32 orang memiliki produktivitas kerja baik sebanyak 19 orang 17,59 dan produktivitas tidak baik sebanyak 13 orang 12,03. Indeks massa tubuh kategori kurus disebabkan pola makan yang tidak teratur dan jumlah asupan makanan terutama protein, lemak dan karbohidrat yang tidak sesuai dengan kebutuhan kalori yang dibutuhkan oleh tenaga kerja sebagai pekerja dengan beban kerja berat. Diketahui bahwa protein, lemak dan karbohidrat Universitas Sumatera Utara merupakan unsur utama penghasil energi. Kurangnya asupan makanan yang diperoleh oleh tenaga kerja menyebabkan menurunnya energi yang dihasilkan oleh tubuh sehingga tenaga kerja tidak memiliki daya kerja yang maksimal ketika melakukan aktivitas kerja. Hal inilah yang menyebabkan sebagian besar tenaga kerja kategori kurus memiliki tingkat produktivitas kerja tidak baik. Indeks massa tubuh kategori gemuk berasal dari pola makan yang tidak teratur dan jumlah asupan makanan yang diperoleh melebihi jumlah asupan yang dibutuhkan. Pola makan yang tidak teratur menyebabkan sistem pencernaan tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya sehingga hasil metabolisme yang seharusnya digunakan sebagai energi menjadi tumpukan lemak dalam tubuh. Seseorang dengan tubuh gemuk memiliki persediaan kalori dalam jumlah lebih yaitu lemak. Ketika tenaga kerja bekerja dan membutuhkan energi maka tubuh mengubah lemak menjadi energi, hal inilah yang menyebabkan lebih banyak tenaga kerja dengan indeks massa tubuh kategori gemuk memiliki produktivitas baik dibanding produktivitas tidak baik. Berdasarkan perhitungan didapat p-value = 0,000 α 0,05 berarti Ho ditolak artinya ada hubungan yang bermakna antara indeks massa tubuh dengan produktivitas kerja pada TKBM di Sektor II Ujung Baru PT. Pelindo I Belawan. Keadaan ini menggambarkan bahwa indeks massa tubuh erat hubungannya dengan produktivitas kerja. Hal ini dapat dilihat bahwa jumlah responden dengan produktivitas tidak baik lebih banyak pada responden dengan indeks massa tubuh gemuk dan kurus . Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Suma’mur 2009 yang mengatakan bahwa status gizi dapat memengaruhi tingkat produktivitas kerja. Status gizi dapat dinilai dari setiap jenis zat gizi, baik makro maupun mikro. Zat gizi makro yang utama adalah protein, lemak dan karbohidrat. Fungsi utama zat gizi adalah sumber zat tenagaenergi, zat pembangun dan zat pengatur. Lemak dan karbohidrat adalah unsur utama sebagai penghasil energi. Energi yang dihasilkan langsung digunakan untuk aktivitas tubuh. Selain itu fungsi dari zat gizi adalah untuk membantu tubuh mempertahankan suhu, kenetralan dan membentuk antibodi Proverawati dan Kusumawati, 2010. Bagi pekerja dengan aktivitas berat, energi dan gizi seimbang menjadi syarat utama penentu tingkat produktivitas kerja. Konsumsi energi dan gizi seimbang dapat meningkatkan ketahanan fisik. Status gizi kurang pengaruhnya terhadap pekerja adalah penurunan berat badan disebabkan tingkat konsumsi energi yang tidak mencukupi sehingga simpanan lemak tubuh terpakai ditandai penurunan berat badan secara drastis, perubahan perilaku dengan penurunan kepekaan syaraf motorik yang mengakibatkan penderita akan merasa lesu, cepat lelah, mudah terkena stress mental, produktivitas kerja menurun menyebabkan target tidak tercapai. Status gizi lebih disebabkan ketidak seimbangan antara konsumsi kalori dengan kebutuhan atau pemakaian energi. Menyebabkan kegemukan sehingga mempunyai kecenderungan menderita penyakit jantung, darah tinggi dan gula. Pada umumnya orang ini akan cepat gerah, lelah serta cenderung membuat kekeliruan dalam bekerja, berdampak Universitas Sumatera Utara target kerja tidak tercapai. Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Risnaningsih 1996, mengatakan indeks massa tubuh normal dapat memengaruhi meningkatkan produktivitas kerja.

5.3. Pengaruh Kadar Hemoglobin terhadap Produktivitas Kerja pada Tenaga

Dokumen yang terkait

Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Tenaga Kerja Bongkar Muat Lansia terhadap Produktivitas Kerja di Sektor II PT. Pelindo I Belawan Medan Tahun 2011

2 53 84

Pengaruh Faktor Predisposisi dan Faktor Pendukung terhadap Pencegahan Kecelakaan Kerja pada Tenaga Kerja Bongkar Muat di Primkop “Upaya Karya” Sektor II Ujung Baru Pelabuhan Belawan

0 71 124

Kajian Hukum Terhadap Kontrak Kerja Untuk Kegiatan Bongkar Muat Antara PT. Pelindo I Cabang Belawan Dengan PT. FKS Multi Agro Tbk (Studi Pada PT. Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan)

4 53 90

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA TENAGA KERJA WANITA Hubungan Indeks Massa Tubuh Dan Kadar Hemoglobin Dengan Produktivitas Kerja Pada Tenaga Kerja Wanita Industri Rumah Tangga Lia Garmen Boyolali.

0 1 17

PENDAHULUAN Hubungan Indeks Massa Tubuh Dan Kadar Hemoglobin Dengan Produktivitas Kerja Pada Tenaga Kerja Wanita Industri Rumah Tangga Lia Garmen Boyolali.

0 0 6

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Indeks Massa Tubuh Dan Kadar Hemoglobin Dengan Produktivitas Kerja Pada Tenaga Kerja Wanita Industri Rumah Tangga Lia Garmen Boyolali.

0 1 5

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA TENAGA KERJA WANITA Hubungan Indeks Massa Tubuh Dan Kadar Hemoglobin Dengan Produktivitas Kerja Pada Tenaga Kerja Wanita Industri Rumah Tangga Lia Garmen Boyolali.

0 1 10

Kajian Hukum Terhadap Kontrak Kerja Untuk Kegiatan Bongkar Muat Antara PT. Pelindo I Cabang Belawan Dengan PT. FKS Multi Agro Tbk (Studi Pada PT. Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan)

0 1 8

Kajian Hukum Terhadap Kontrak Kerja Untuk Kegiatan Bongkar Muat Antara PT. Pelindo I Cabang Belawan Dengan PT. FKS Multi Agro Tbk (Studi Pada PT. Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan)

0 0 1

PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DAN PERALATAN TERHADAP SISTEM BONGKAR MUAT DI PELABUHAN PANTOLOAN

0 1 7