Kewenangan Yang Dimiliki Oleh Pemerintah Dalam Penanaman Modal

atau instansi yang berwenang mengeluarkan perizinan dan nonperizinan di provinsi atau kabupatenkota. 74

E. Kewenangan Yang Dimiliki Oleh Pemerintah Dalam Penanaman Modal

Perlakuan dan pemberian fasilitas kepada penanam modal di Indonesia tidak langsung berhenti pada pemberian izinnya dan pemenuhan syarat-syarat dan ketentuan yang disepakati, namun juga harus dilanjutkan dengan peran serta pemerintah dalam mengontrol dan melakukakan pengawasan terhadap pelaksanaan hubungan perjanjian yang telah disepakati. Tentu sangat tidaklah mudah bagi pemerintah untuk mengontrol semuanya, namun hal tersebut telah menjadi tanggung jawab pemerintah sebagai pintu masuk satu-satunya bagi investor dalam menjalankan kegiatannya di wilayah Negara Republik Indonesia. Pemerintah harus tetap memperhatikan kepentingan dan kesejahteraan masyarakatnya sehingga keuntungan dari segi pendapatan pemerintah bukan tujuan satu-satunya. Tidak ada gunanya pemerintah memperoleh banyak uang, tetapi rakyatnya hidup miskin, dan perusahaan yang didirikan tersebut tidak memberi dampak baik bagi kesejahteraan rakyat lingkungan wilayah perusahaan tesebut, misalnya munculnya kasus penyerobotan lahan oleh pihak perusahaan yang bekerjasama dengan oknum penguasa tertentu. Perilaku oknum tersebut akan muncul jika tidak ada pengawasan yang benar terhadap pelaksanaan atau penyelenggaraan penanaman modal. 74 Ibid. Universitas Sumatera Utara Pemerintah pusat, provinsi dan kabupatenkota mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan pelaksanaan investasi di Indonesia. Dalam pasal 30 Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, telah ditentukan kewenangan antara pemerintah, pemerintah provinsi dan kabupatenkota. Yang diartikan dengan kewenangan Pemerintah adalah hak dan kekuasaan pemerintah untuk menentukan atau mengambil kebijakan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan Pasal 1 angka 3 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom. Pada dasarnya, kewajiban pemerintah adalah menjamin kepastian dan keamanan berusaha bagi pelaksanaan penanaman modal. Untuk menjamin kepastian dan keamanan itu, perlu diatur kewenangan pemerintah, provinsi dan kabupatenkota dalam penyelenggaraan penanaman modal. Kewenangan pemerintah dalam penyelenggaraan penanaman modal, mencakup ruang lingkupnya lintas provinsi. Dalam pasal 2 ayat 3 pada angka 7 ditentukan tentang kewenangan pemerintah dalam bidang penanaman modal. Kewenangan itu meliputi: pemberian izin dan pengendalian penanaman modal untuk usaha berteknologi strategis yang mempunyai derajat kecanggihan tinggi dalam penerapannya, meliputi: persenjataan, nuklir dan rekayasa genetika. Sementara itu, dalam Pasal 30 ayat 7 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal telah ditentukan kewenangan pemerintah. Kewenangan pemerintah, disajikan berikut ini: Universitas Sumatera Utara 1. Penanaman modal terkait dengan sumber daya alam yang tidak terbarukan dengan risiko lingkungan yang tinggi. 2. Penanaman modal di bidang industri yang merupakan prioritas tinggi pada skala nasional. 3. Penanaman modal yang terkait pada fungsi pemersatu dan penghubung antar wilayah atau ruang ligkupnya lintas provinsi. 4. Penanaman modal yang terkait pada pelaksanaan strategi pertahanan dan keamanan nasional. 5. Penanaman modal asing dan penanaman modal yang menggunakan modal asing terkait dengan perjanjian-perjanjian internasional. 6. Bidang penanaman modal lain yang menjadi urusan pemerintah menurut undang-undang. 7. Penanaman modal yang menggunakan modal pemerintah negara lain yang didasarkan atas perjanjian yang dibuat oleh pemerintah dan pemerintah negara lain. Peranan pemerintah dalam inisiatif dan memajukan perekonomian serta hubungan sektor pemerintah dan swasta adalah tergantung pada lingkungan sosial, tingkat perkembangan ekonomi, keadaan politik, tersedianya private manajemen, pengalaman-pengalaman dalam perusahaan-perusahaan negara dan efisiensi administrasi pembangunan dan lain sebagainya. Jadi peranan pemerintah dalam strategi pembangunan ekonomi tidak perlu sama dimana-mana, tetapi tergantung pada keadaan-keadaan sosial dan politik setempat. Hal yang penting adalah Universitas Sumatera Utara adanya kemauan keras dari penduduk di situ untuk maju dan memperkembangkan perekonomiannya. 75 Dalam kewenangan Pemprov, PemkabKota, pelaksanaan kebijakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu PTSP bidang penanaman modal tidak terasa sudah berlangsung lebih dari satu tahun sejak dikeluarkannya Perpres No. 27 Tahun 2009 tanggal 23 Juni 2009. Perpres tersebut menjelaskan urusan pemerintahan di bidang penanaman modal yang sudah menjadi kewenangan pemerintahan provinsi dan pemerintahan kabkota dilaksanakan oleh pemerintah provinsi dan kabupatenkota Pasal 11 ayat 3 huruf a dan Pasal 12 ayat 3 Perpres No. 27 Tahun 2009. Sebelum menyelenggarakan kewenangan urusan pemerintahan bidang penanaman modal, daerah diberikan waktu 2 tahun mempersiapkan sumber daya manusia yang profesional dan memiliki kompetensi, tempat, sarana dan prasarana kerja dan media informasi, mekanisme kerja dan Sistem Pelayanan Informasi dan Pelayanan Perizinan Investasi Secara Elektronik SPIPISE. Selama masa transisi PTSP, BKPM dapat memproses permohonan Perizinan dan Non Perizinan penanaman modal atas urusan pemerintahan dibidang penanaman modal yang menjadi kewenangan provinsi atau pemkabkota berdasarkan pasal 67 ayat 2 dan 3 Perka Kepala BKPM No.12 Tahun 2009 Menjelang batas waktu 2 tahun pada tanggal 23 Juni 2011 sebagai batas waktu sudah diterapkannya PTSP di daerah Kepala Badan Koordinasi Penanaman 75 Irawan; M. Suparmoko, Ekonomi Pembangunan, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 1998, hal. 98. Universitas Sumatera Utara Modal mengeluarkan Surat Edaran No. 2 Tahun 2011, tanggal 7 Maret 2011 kepada para gubernur, para bupati dan walikota seluruh Indonesia yang mengingatkan daerah agar memperhatikan batas waktu penerapan sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu bidang penanaman modal PTSP. Persoalan yang timbul dalam pelimpahan kewenangan adalah keengganan intansi teknis menyerahkan kewenangannya kepada PTSP. Sebetulnya bila di kaji sangat tergantung dari kebijakan GubernurBupatiWalikota bila mereka memandang PTSP sangat penting untuk peningkatan pelayanan masyarakat khususnya dunia usaha maka instansi teknis tidak dapat menghalangi. Penting bagi daerah guna melaksanakan secepatnya kewenangan mengeluarkan perizinan dan non perizinan PMDN seperti izin prinsip perluasan, izin usaha sehingga investor tidak perlu lagi ke BKPM di Jakarta. Izin penanaman modal yang diberikan oleh PTSP kepada investor berdasarkan pelimpahan kewenangan dari Gubernur untuk PTSP Provinsi dan BupatiWalikota bagi PTSP di Kabupaten dan Kota melalui Peraturan Gubernur atau Peraturan Bupati. Lingkup kewenangan perizinan penanaman modal antara provinsi dan kabupatenkota diatur bila proyek penanaman modal berlokasi di satu kabupatenkota menjadi kewenangan kabupatenkota yang bersangkutan bila proyek penanaman modal berlokasi lintas kabupatenkota menjadi kewenangan provinsi. 76 76 Rimaru, Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah , http:rimaru.web.idpengawasan-atas-penyelenggaraan-pemerintah-daerah, diakses pada pada 4 Juni 2012, pukul 21.44 WIB Universitas Sumatera Utara Pembagian kewenangan urusan penanaman modal semakin jelas antara Pemerintah, Provinsi, Kabupaten dan Kota setelah dikeluarkanya PP No. 38 tahun 2007. Lingkup kewenangan pemerintah pusat BKPM dibidang perizinan dan non perizinan penanaman modal dilakukan apabila proyek penanaman modal berlokasi lintas provinsi dan penanaman modal yang hanya menjadi urusan pemerintah pusat sebagaimana diatur dalam Pasal 30 ayat 7 UU No.25 Tahun 2007. Pemerintah dengan kebijakannya membentuk Badan Koordinasi Penanaman Modal BKPM yang diberi kewenangan persetujuan penanaman modal dalam Pasal 27, 28 dan 29 UU No. 25 Tahun 2007, melaksanakan fungsinya melalui Laporan Kegiatan Penanaman Modal LKPM yaitu laporan secara berkala mengenai perkembangan kegiatan perusahaan dan kendala yang dihadapi penanam modal Pasal 1 angka 16, Peraturan Kepala BKPM No. 13 Tahun 2009 tentang Pedoman Dan Tata Cara Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal; melakukan pemantauan melalui kompilasi, verifikasi serta evaluasi LKPM, dan dari sumber informasi lainnya Pasal 6 Peraturan Kepala BKPM No. 13 Tahun 2009. Urusan pemerintah pusat tersebut meliputi penanaman modal terkait dengan sumber daya alam yang tidak terbarukan dengan tingkat resiko kerusakan lingkungan yang tinggi, penanaman modal asing dan penanam modal yang menggunakan modal asing yang berasal dari pemerintah negara lain didasarkan perjanjian yang dibuat oleh Pemerintah dan pemerintah negara lain. Universitas Sumatera Utara Badan Koordinasi Penanaman Modal terus mendorong pemerintah provinsi dan kabupatenkota untuk mempersiapkan diri bagi terselenggaranya fungsi pelayanan perizinan dan non perizinan PTSP. Untuk itu BKPM telah menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan PTSP bidang penanaman modal terhadap aparatur penanaman modal daerah sebanyak 18 angkatan dalam tahun 2010 dan melakukan pelatihan SPIPISE. Melalui diklat diharapkan mampu mendorong kesiapan daerah menepati batas waktu penerapan pelayanan perizinan penanaman modal dalam negeri didaerah. Apabila terjadi keterlambatan pembentukan PTSP didaerah berarti tertundanya Pemerintah ProvinsiKabKota melaksanakan kewenangannya mengeluarkan izin penanaman modal dalam negeri PMDN sehingga investor terpaksa harus ke BKPM pusat untuk menyelesaikan izin dan non perizinan yang sebenarnya sudah dapat dikeluarkan daerah.

F. Bentuk Pengawasan Pemerintah Terhadap Penanam Modal.