BAB III KETENTUAN FASILITAS YANG DIBERIKANKAN
PEMERINTAH KEPADA PENANAM MODAL BERDASARKAN UU NO. 25 TAHUN 2007 TENTANG
PENANAMAN MODAL
D. Pengertian dan Penggolongan Fasilitas Dalam Penanaman Modal
Fasilitas penanaman modal adalah keringanan yang diberikan oleh pemerintah kepada pelaku usaha yang memenuhi kriteria penerima fasilitas
penanaman modal pada bidang-bidang yang telah ditentukan oleh pemerintah.
54
Pengaturan mengenai fasilitas penanaman modal diatur dalam Bab X, Pasal 18, 19, 20, 21, 22, 23, dan 24 Undang-Undang No. 25 Tahun 2007.
Ketentuan Pasal 18 mengatur mengenai pemberian fasilitas kepada penanaman modal yang menurut Pasal 20, fasilitas tersebut tidak berlaku bagi penanam modal
asing yang tidak berbadan hukum. Atau diartikan bahwa fasilitas yang diberikan berdasarkan ketentuan Pasal 18 hanya diberikan kepada penanam modal asing
yang berbadan hukum. Fasilitas penanaman modal diberikan dengan pertimbangan tingkat daya
saing perekonomian dan kondisi keuangan negara dan harus promotif dibandingkan dengan fasilitas yang diberikan negara lain. Pentingnya kepastian
54
IBR Supanca; Frida Sugondo; Maman Usman; Susy Sulistyawati, Ikhtisar Ketentuan Penanaman Modal
, Jakarta: The Indonesia Netherlands National Legal Reform Program NLRP, 2010, hal. 502.
Universitas Sumatera Utara
fasilitas penanaman modal ini mendorong pengaturan secara lebih detail terhadap bentuk fasilitas yakni:
a. Fasilitas fiskal yang di dalamnya termasuklah atau dapat disebut fasilitas
perpajakan dan pungutan lain Pasal 19 Undang-Undang No. 25 Tahun 2007, yang merupakan bagiannya adalah:
11. Fasiltas Pajak Penghasilan PPh
12. Pembebasan atau Keringanan Bea Impor Barang Modal yang Belum Bisa
Diproduksi di Dalam Negeri 13.
Pembebasan atau Keringanan Bea Masuk Bahan Baku atau Bahan Penolong untuk Keperluan Produksi
14. Pembebasan atau Penangguhan Pajak Pertambahan Nilai PPN atas Impor
Barang Modal atau Mesin, yang belum dapat Diproduksi di dalam Negeri 15.
Penyusutan dan Amortisasi yang Dipercepat 16.
Keringanan Pajak Bumi dan Bangunan PBB 17.
Pembebasan atau Pengurangan Pajak Penghasilan Badan
b. Fasilitas Perizinan
Sesuai dengan standar-standar penanaman modal, yaitu admission, ditentukan bahwa harus ada pelayanan perizinan yang pasti dan jelas yang aspek
prosedur dan persyaratan dan biaya, dan waktu yang dikelola secara terpadu oleh suatu institusi dalam suatu penanaman modal di suatu negara.
Universitas Sumatera Utara
Untuk itu, selain fasilitas perpajakan, pemerintah juga harus memberikan kemudahan pelayanan danatau perizinan kepada perusahaan penanaman modal
untuk memperoleh fasilitas sebagai berikut:
55
1. Fasilitas hak atas tanah,
2. fasilitas imigrasi, dan
3. fasilitas perizinan impor.
Pemberian fasilitas penanaman modal juga dilakukan dalam upaya mendorong penyerapan tenaga kerja, keterkaitan pembangunan ekonomi dengan
perlakuan ekonomi kerakyatan, orientasi ekspor dan intensif yang dilakukan menguntungkan kepada penanam modal yang menggunakan barang modal atau
mesin atau peralatan produksi dalam negeri, serta fasilitas terkait dengan lokasi penanaman modal di daerah tertinggal dan di daerah dengan infrastruktur terbatas.
Dalam pemberian fasilitas kepada penanam modal akan muncul penggolongan secara tekhnis, yang dipengaruhi oleh :
a. Siapa pelakunya atau yang menanamkan modal, apakah itu dalam negeri atau
asing. b.
Apakah penanam modal itu baru menanamkan modal atau melakukan perluasan usaha.
Jadi, kesepuluh fasilitas yang telah diatur di atas yang dapat dibagi atas dua penggolongan yakni Fasilitas perpajakan dan Fasilitas Perizinan, ditawarkan
secara terbuka kepada setiap penanam modal, tetapi tiap fasilitas harus disesuaikan menurut efektifitas dan kebutuhan dari penanam modal dalam usaha
55
Indonesia, Undang-Undang Penanaman Modal, Op.Cit., Pasal 21
Universitas Sumatera Utara
yang dirintisnya. Dan hal tersebut juga harus sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
B. Syarat Dan Ketentuan Dalam Memperoleh Fasilitas Penanaman Modal