Keringanan Pajak Bumi dan Bangunan PBB Pembebasan atau Pengurangan Pajak Penghasilan Badan

6. Keringanan Pajak Bumi dan Bangunan PBB

Keringanan pajak bumi dan bangunan merupakan keringanan yang diberikan oleh pemerintah kepada investor dalam penggunaan hak atas tanah. PBB merupakan pajak dikenakan atas bumi dan bangunan. Bumi adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada di bawahnya. Bangunan adalah kostruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah danatau perairan. Dalam keputusan menteri keuangan Nomor 748KMK-041990 telah ditentukan keringanan atas PBB yang diberikan kepada investor. Keringanan itu, berupa pengurangan sebesar 50 atas pajak bumi dan bangunan PBB selama delapan tahun, sejak diperoleh izin peruntuan atas hak atas tanah.

7. Pembebasan atau Pengurangan Pajak Penghasilan Badan

Pembebasan atau pengurangan pajak penghasilan badan merupakan pelepasan kewajiban atauy pengurangan beban dari badan, apakah itu badan hukum atau bukan badan hukum untuk membayar pajak penghasilan, khususnya terhadap subjek pajak, yaitu badan. Badan adalah terdiri dari: 1. Perseroan terbatas; 2. Perseroan komanditer; 3. Badan usaha milik negara atau daerah; 4. Persekutuan; 5. Perseroan atau perkumpulan lain; 6. Firma; 7. Kongsi; 8. Perkumpulan koperasi; Universitas Sumatera Utara 9. Yayasan atau lembaga; dan 10. Bentuk usaha tetap. Pembebasan atau pengurangan pajak penghasilan badan hanya dapat diberikan kepada penanam modal baru yang merupakan industri pioner. Industri pioner merupakan industry yang mempunyai cirri-ciri: 1. Memiliki keterkaitan yang luas dengan yang lainnya; 2. Memberi nilai tambah dan eksternalitas yang tinggi. Eksternalitas adalah jika investasi terjadi lintas batas daerah atau dampaknya bisa mengenai daerah tetangga lokasi investasi; 3. Memperkenalkan teknologi baru; serta 4. Memiliki niali strategis bagi perekonomian nasional Pasal 18 ayat 5 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang penanaman modal. Pajak penghasilan diatur dalamUndang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 tentang perubahan ketiga atas Undag-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan. Pajak Penghasilan PPh merupakan penerimaan negara yang berasal dari rakyat. Yang menjadi objek pajak penghasilan adalah penghasilan yang berasal dari rakyat. Penghasilan, yakni setiap tambahan keamuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun, termasuk: 1. Gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang pension, atau imbalan dalam bentuk lain; Universitas Sumatera Utara 2. Hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan,, dan penghargaan; 3. Laba usaha. 4. Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta; 5. Penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan-tabungan lainnya, penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya di bursa efek, penghasilan dari pengalihan harta berupa tanah dan atau bangunan serta penghasilan tertentu lainnya, pengenaan pajaknya diatur dengan peraturan pemerintah.

8. Fasilitas Hak atas Tanah