1. Pemberian izin tinggal terbatas ITAS bagi investor asing selama dua
tahun; 2.
Pemberian alih status izin tinggal terbatas ASITAS bagi penanam modal menjadi tinggal tetap dapat dilakukan setelah tinggal di Indonesia selama
dua tahun berturut-turut. 3.
Pemberian izin masuk kembali untuk beberapa kali perjalanan bagi pemegang izin tinggal terbatas dan dengan masa berlaku satu tahun
diberikan untuk jangka waktu paling lama 12 bulan terhitung sejak izin tinggal terbatas diberikan.
4. Pemberian izin masuk kembali untuk beberapa kali perjalanan bagi
pemegang izin tinggal terbatas dan dengan masa berlaku dua tahun diberikan untuk jangka waktu paling lama 12 bulan terhitung sejak izin
tinggal terbatas siberikan; dan 5.
Pemberian izin masuk kembali untuk beberapa kali perjalanan bagi pemegang izin tinggal tetap diberikan untuk jangka waktu paling lama 24
bulan terhitung sejak izin tinggal terbatas diberikan. Pejabat yang berwenang memberikan izin tinggal terbatas ITAS dan alih
status izin tinggal terbatas ASITAS adalah Direktorat Jenderal Imigrasi. Penerbitan izin atas dasar rekomendasi Badan Koordinasi Penanaman Modal.
10. Perizinan Impor
Fasilitas perizinan impor merupakan kemudahan yang diberikan kepada investor untuk memasukkan barang ke Indonesia. Fasilitas perizinan impor ini
Universitas Sumatera Utara
telah ditentukan dalam pasal 21 huruf b dan Pasal 24 Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Fasilitas perizinan impor diberikan untuk
impor:
72
1. Barang yang selama tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; 2.
Barang yang tidak memberikan dampak negatif terhadap keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, dan moral bangsa;
3. Barang dalam rangka relokasi pabrik dari luar negeri ke Indonesia; dan
4. Barang modal atau bahan baku untuk kebutuhan produksi sendiri
72
Salim, HS, Budi Sutrisno, Op.cit., hal. 345.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PENGAWASAN PEMERINTAH TERHADAP PENANAM MODAL YANG
DIBERIKAN FASILITAS PENANAM MODAL
D. Perkembangan Kondisi Pengawasan Pemerintah Terhadap Penanam Modal Yang Diberikan Fasilitas Penanam Modal
Dalam menarik investasi salah satu faktor yang menentukan adalah kemudahan dan kecepatan dalam pelayanan kepada para investor yang berminat
melakukan investasi. Sementara kebijakan pelayanan perizinan penanaman modal di Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir selalu berubah-ubah sehingga dapat
membingungkan penanam modal. Bila ditelusuri dalam kurun waktu 1993 sampai dengan tahun 2009 kebijakan pelayanan mengalami beberapa kali perubahan yaitu
mulai dari Keppres No. 971993 yang diubah dengan Keppres No. 1151998 jo. Keppres No. 1171999 dan Keputusan MeninvesKepala BKPM No.38SK1999,
posisi provinsi adalah sebagai penyelenggara pelayanan administrasi pelayanan penanaman modal diberikan kewenangan mengeluarkan persetujuan penanaman
modal dalam negeri PMDN. Kebijakan tersebut diubah dengan Keppres No. 292004 tentang Penyelenggaraan Penanaman Modal dalam rangka PMA dan
PMDN melalui Sistem Pelayanan Terpadu Satu Atap yang pada intinya menarik kembali ke BKPM kewenangan persetujuan PMDN yang telah dilimpahkan ke
provinsi.
73
73
Sumarwan Ridwan,
Investasi dan
Penanaman Modal
, http:wartawarga.gunadarma.ac.id201104investasi-dan-penanaman-modal-2, diakses pada 6
Juni 2012, pukul 11.56 WIB
Universitas Sumatera Utara