Peranan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Astra International, Tbk-Toyota Kantor Cabang Sisingamangaraja Medan

(1)

PA K

ADA PT A KANTOR

PROGRA

FAK

UN

ASTRA IN CABANG

WA

AM STUD

KULTAS

NIVERSIT

NTERNAT G SISINGA

Oleh

AHYUNI

112103

DI D-III K

S EKONO

TAS SUM

MEDA

2014

TIONAL, T AMANGA

:

RAMBE

077

KESEKR

OMI DAN

MATERA

AN

TBK – TO ARAJA M

RETARIA

N BISNIS

UTARA

OYOTA MEDAN

ATAN


(2)

NIM : 112103077 PROGRAM STUDI : D-III KESEKRETARIATAN

JUDUL TUGAS AKHIR : PERANAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT ASTRA INTERNATIONAL, TBK – TOYOTA KANTOR CABANG SISINGAMANGARAJA MEDAN

Tanggal : Juni 2014 KETUA PROGRAM STUDI

DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

(Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring,SE,MM) NIP: 19741012 200003 2 003

Tanggal : Juni 2014 DEKAN

Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak NIP. 19560407 1988002 1001


(3)

NIM : 112103077 PROGRAM STUDI : D-III KESEKRETARIATAN

JUDUL TUGAS AKHIR : PERANAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT ASTRA INTERNATIONAL, TBK – TOYOTA KANTOR CABANG SISINGAMANGARAJA MEDAN

Medan, Juni 2014 Menyetujui Pembimbing

(Yasmin Chairunisa M.SP,MBA) NIP. 19780930 200812 2 001


(4)

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “ Peranan Kepemimpinan Terhadap kinerja Karyawan pada PTAstra International, Tbk-Toyota Kantor Cabang Sisingamangaraja Medan.

Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh gelar Diploma di Ekonomi. Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda tersayang Daulat Rambe Ibunda tercinta Nurhalimah Siregaryang telah melimpahkan kasih sayang, doa, serta dukungan kepada penulis. penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, yaitu kepada :

1. Bapak Prof Dr.Azhar Maksum ,SE,M.Ec.Ac,Ak,CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Beby Karina Fawzeea Sembiring ,SE,MM selaku Ketua Program Studi DIII Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Yasmin Chairunisa M.SP,MBA Selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah banyak membimbing, memberikan arahan dan masukan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.


(5)

5. Saudara-Saudara tersayang yaitu adik penulisIda Bhinneika Rambe, Kakak penulis Erlindawati Khoiriyah Simanjuntak, nenek tersayang, uak, Tobangyang telah memberikan dukungan, doa, semangat serta motivasinya sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.

6. Sahabat sahabat penulis yang selalu mendampingi penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini yaitu Rara, Ayi, Wenni, Lita, Dian, Nita, Zhafarina, Linda,Qonitha, serta teman-teman DIII Kesekretariatan Angkatan 2011 lainnya yang tidak di sebutkan satu persatu.

7. Sahabat sekaligus yang tersayang Vicky Prananda yang selalu memberikan dukungan dan semangat dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

8. Terima kasih kepada yang telah membantu memberikan arahan , kritik dan saran demi Kesempurnaan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna , namun penulis berharap Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak .

Medan, Juni 2014 Penulis


(6)

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Sistematika Penelitian ... 6

F. Sistematika Penulisan ... 9

BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah PT Astra International, Tbk... 10

B. Struktur Organisasi Perusahaan ... 16

C. Job Description ... 19

D. Jaringan Kegiatan ... 30

E. Kinerja Kegiatan Terkini ... 35

F. Rencana Kegiatan ... 35

BAB III PEMBAHASAN A. Kepemimpinan ... 38

1. Pengertian Kepemimpinan ... 38

2. Tujuan dan Peran Pemimpin ... 40

3. Teori dan Tipe Kepemimpinan ... 43

4. Fungsi – Fungsi Kepemimpinan ... 50

5. Teknik Kepemimpinan ... 52

6. Gaya Kepemimpinan ... 53

B. Kinerja Karyawan ... 56

1. Pengertian Kinerja ... 56

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan ... 57

3. Unsur-unsur Penilaian Kinerja Karyawan ... 58

4. Penilaian Kinerja ... 59

C. Peranan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan. ... 61

1. Kerangka Pemikiran Teoritis ... 61

2. Tempat dan Waktu Penelitian ... 61


(7)

9. Analisis Data dan Pengolahan Data Menggunakan

Crosstab ... 71 10.Pembahasan ... 72

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 76 B. Saran ... 77 DAFTAR PUSTAKA ... 78


(8)

Tabel 1.1 Jumlah Penjualan Mobil Pada Tahun 2012 dan 2013 ... 4

Tabel 1.2 Jadwal Kegiatan ... 7

Tabel 2.1 Dealer dan Sub Dealerdi Sumatera Utara dan Aceh... 12

Tabel 2.2 Kendaraan yang di Pasarkan Toyota Cabang SM. Raja... 13

Tabel 2.3 Suku Cadang untuk Kendaraan Merek Toyota ... 14

Tabel 3.1 Skor Pernyataan ... 63

Tabel 3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 63

Tabel 3.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 64

Tabel 3.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan ... 64

Tabel 3.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 65

Tabel 3.6 Distribusi Jawaban Responden Tentang Pernyataan Kepemimpinan ... 66

Tabel 3.7 Distribusi Jawaban Responden Tentang Pernyataan Kinerja ... 68

Tabel 3.8 Kepemimpinan * Kinerja Crosstabulation ... 71


(9)

Gambar 2.1 Logo Toyota ... 14 Gambar 2.2 Struktur Organisasi ... 18 Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ... 14


(10)

(11)

A. Latar Belakang

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak fungsi Sumber Daya Manusia (SDM) mengalami perubahan dan berkaitan erat dengan visi, strategi, struktur, proses, dalam sistem organisasi. Namun demikian, untuk kelangsungan tranformasi fungsi-fungsi SDM, professional SDM harus mengembangkan dan menunjukkan kompetensi baru untuk memenuhi peran dan tanggung jawab mereka. Fungsi-fungsi SDM telah mengalami perubahan yang belum pernah terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Untuk mencapai nilai lebih tinggi pada perusahaan mereka, banyak fungsi SDM ditunjukkan untuk menurunkan biaya SDM, meningkatkan kualitas pelayanan SDM, meningkatkan hubungan yang lebih kuat dengan kebutuhan bisnis dan meningkatkan kinerja perusahaan

Wibowo ( 2006 ),  Organisasi yang baik, tumbuh dan berkembang akan menitik beratkan pada sumber daya manusia (human resources) guna menjalankan fungsinya dengan optimal, khususnya menghadapi dinamika perubahan lingkungan yang terjadi. Dengan demikian kemampuan teknis, teoritis, konseptual, moral dari para pelaku organisasi / perusahaan di semua tingkat (level) pekerjaan amat dibutuhkan. Selain itu pula kedudukan sumber daya manusia pada posisi yang paling tinggi berguna untuk mendorong perusahaan menampilkan norma perilaku, nilai dan keyakinan sebagai sarana penting dalam peningkatan kinerjanya.


(12)

Dalam mencapai tujuannya setiap perusahaan sangat memerlukan manajeman yang baik dan berkaitan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut, diantarannya adalah kepemimpinan yang diterapkan pada masing – masing organisasi dan lingkungan kerja. Pada satu sisi perusahaan tidak mungkin mengoperasikan kegiatannya tanpa adannya pemimpin, karena pemimpin tersebut memegang peranan yang penting dalam pencapaian tujuan suatu perusahaan yaitu pencapaian kinerja karyawan yang lebih baik.

Menurut Rivai (2005:2), definisi kepemimpinan secara luas, adalah meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi interprestasi mengenai peristiwa-peristiwa para pengikutnya, pengorganisasian dan aktivitas-aktivitas untuk mencapai sasaran, memelihara hubungan kerja sama dan kerja kelompok, perolehan dukungan dan kerja sama dari orang-orang di luar kelompok atau organisasi.

Ginting (2011), Kepemimpinan yang efektif sangat dipengaruhi oleh kepribadian pemimpin. Setiap pemimpin perlu memilki aspek-aspek kepribadian yang dapat menunjang usahannya dalam mewujudkan hubungan manusia yang efektif dengan anggota organisasinnya. Kesuksesan atau kegagalan suatu oraganisasi ditentukan oleh banyak hal, yang salah satunnya adalah kepemimpinan yang berjalan dalam organisasi tersebut.

Istianto ( 2009:2 ), Kepemimpinan (leadership) dapat dikatakan sebagai cara dari seorang pemimpin (leader) dalam mengarahkan, mendorong dan mengatur seluruh unsur-unsur di dalam kelompok atau organisasinya untuk mencapai suatu


(13)

tujuan organisasi yang diinginkan sehingga menghasilkan kinerja karyawan yang maksimal. Dengan meningkatnya kinerja karyawan berarti tercapainya hasil kerja seseorang atau karyawan dalam mewujudkan tujuan organisasi.

Fachriyanti Alizmar (2013), Kinerja karyawan dipengaruhi oleh bermacam– macam ciri pribadi dari masing-masing individu. Dalam perkembangan yang kompetitif dan global, suatu organisasi membutuhkan karyawan yang berprestasi dan berdedikasi tinggi. Pada saat yang sama karyawan memerlukan umpan balik atas kinerja mereka sebagai pedoman untuk tindakan-tindakan mereka pada masa yang akan datang. Pimpinan suatu organisasi selain memperhatikan kinerja karyawannya, juga harus memperhatikan kesejahteraan karyawannnya. Hal ini dapat di wujudkan melalui adannya hubungan yang baik antara pimpinan dengan karyawannya.

PT Astra International, Tbk – Toyota Cabang SM.Raja Medan adalah perusahaan yang kegiatan utamannya bergerak dibidang perdagangan mobil merek Toyota. Perusahaan ini terdiri dari 3 (tiga) departemen, yaitu departemen penjualan yang dipimpin oleh kepala cabang, Departemen Bengkel dipimpin oleh kepala bengkel dan Departemen Administrasi dipimpin oleh Kepala Administrasi dan keuangan. PT Astra International, Tbk – Toyota Cabang SM.Raja Medan memproses penjualan secara tunai, kredit dan Goverment Sales Operation ( GSO )

Adapun jumlah penjualan mobil pada masing-masing perusahaan pada tahun 2012 dan 2013 adalah sebagai berikut:


(14)

Tabel 1.1

Jumlah Penjualan Mobil pada masing-masing Perusahaan tahun 2012 dan2013

No Merek Jumlah Unit tahun 2012 Jumlah Unit tahun 2013

1 Toyota 405.414 399.414

2 Daihatsu 162.742 171.195

3 Suzuki 126.577 148.967

4 Mitsubishi 148.918 145.371

5 Honda 69.32 86.817

6 Nissan 67.143 56.341

7 Hino 34.472 31.104

8 Isuzu 33.165 29.016

9 Chevrolet 5.643 14.299

10 Kia 13.652 11.046

Sumber: http://infojakarta.net/2013angka penjualan mobil diindonesia naik 

Dari Tabel 1.1 terlihat bahwa penjualan mobil pada tahun 2012 dan 2013 Toyota menduduki posisi pertama perusahaan mobil di Indonesia yang penjualannya paling tinggi di bandingkan dengan perusahaan-perusahaan lainya. Akan tetapi, pada tahun 2013 penjualan Toyota mengalami penurunan unit penjualan sebesar 1,48% dibandingkan tahun 2012, sedangkan perusahaan pesaingnya Daihatsu pada tahun 2013 mengalami kenaikan unit penjualan sebesar 5%. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kinerja karyawan yang ada pada perusahaan tersebut, Karena kinerja karyawan sangat berpengaruh terhadap target penjualan perusahaan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan pada perusahaan adanya kepemimpinan yang baik di dalam perusahaan tersebut.


(15)

Pemimpin pada PT Astra International, Tbk – Toyota Cabang SM.Raja Medan selalu memberikan kesempatan pengembangan karir bawahan, menerima kritik dari bawahan, dapat menciptakan suasana kekeluargaan, dan selalu mengetahui kekurangan dan kelebihan dari bawahannya. Demi mencapai suatu tujuan perusahaan pimpinan selalu mendorong karyawannya untuk mencapai hasil yang terbaik, dengan cara membina hubungan kerja yang baik serta dengan kekeluargaan, bekerja sama dengan bawahannya, percaya kepada bawahan dan senantiasa mau mendelegasikan tugas kepada bawahan.

Berdasarkan keterangan-keterangan diatas, penulis tertarik untuk melakukan observasi Tugas Akhir dengan judul “Peranan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan pada PT Astra International, Tbk – Toyota Kantor Cabang SM.Raja Medan”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah di uraikan diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah kepemimpinan berperan terhadap kinerja karyawan pada PT Astra International, Tbk – Toyota Cabang SM.Raja Medan?”

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah: “untuk mengetahui peranan kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada PT Astra International, Tbk – Toyota Cabang SM.Raja Medan”


(16)

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dilaksanakan ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti

Untuk mengembangkan kemampuan berfikir dalam menganalisa suatu permasalahan serta menerapkan segala ilmu yang telah diperoleh.

2. Bagi perusahaan

Hasil peneliti di harapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi PT. Astra International, Tbk – Toyota cabang SM. Raja Medan.

3. Bagi pembaca

Sebagai bahan masukan, Referensi, dan perbandingan dalam penelitian dengan objek ataupun masalah yang sama di masa yang akan datang maupun untuk peneliti lanjutan.

E. Sistematika Penelitian

Untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut:

1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada PT Astra International, Tbk- Toyota Cabang SM.Raja Medan.untuk lebih jelasnya, jadwal kegiatan dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut ini :


(17)

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan

NO KEGIATAN

BULAN

APRIL MEI JUNI 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Persiapan

2. Pengumpulan Data

3. Penulisan Laporan Sumber: penulis (2014)

2. Sumber Data

Data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian: A. Data Primer

Data primer merupakan jenis data yang diperoleh langsung dari PT Astra International, Tbk- Toyota Kantor Cabang SM.Raja Medan. Dapat diperoleh dengan melakukan wawancara dengan para karyawan.

B. Data Sekunder

Data sekunder merupakan jenis data yang dikumpulkan dari buku literatur seperti buku-buku bacaan, dan tulisan – tulisan serta hasil – hasil yang berhubungan dengan topik – topik yang dibahas ( Arikunto, 2006:129 ), seperti:


(18)

b) Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

3. Tekhnik Pengumpulan Data

a. Observasi

Menurut Arikunto (2006:156), observasi disebut dengan pengamatan. Dalam hal ini penulis langsung melakukan pengamatan ke objek penelitian untuk melihat peranan pimpinan terhadap kinerja karyawan pada perusahaan.

b. Studi Dokumentasi

Studi Dokumentasi dilakukan untuk memperoleh berbagai teori – teori yang berkaitan dengan topik penelitian (Arikunto, 2006:158)

4. Metode Analisis

a. Dengan Metode Deskriptif

Yaitu metode analisis yang dilakukan secara sistematis dengan cara mengumpulkan data, menyusun, mengolah dan menafsirkan data tersebut sehingga diperoleh gambar yang jelas sehingga mendapatkan kesimpulan.

b. Metode Deduktif

Yaitu bagaimana proses penarikan kesimpulan yang logis berdasarkan teori – teori yang ada sebagai kebenaran umum (Arikunto, 2006:239)


(19)

F. Sistematika Penulisan

Adapun Sistematika penulisan dari Penulisan Laporan Tugas Akhir ini dapat diuraikan sebagai berikut:

BAB 1. PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II. PROFIL PERUSAHAAN

Pada bab ini diuraikan sejarah singkat berdirinya PT Astra International, Tbk – Toyota Cabang SM.Raja Medan, visi dan misi, jenis usaha, stuktur organisasi, dan job description.

BAB III. PEMBAHASAN

Pada ini berisi uraian teoritis yang berhubungan dengan judul tugas akhir yang di buat. Adapun pembahasan yang diuraikan mengenai peranan kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada PT Astra International, Tbk – Toyota Cabang SM.Raja Medan

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Menjelaskan kesimpulan menyeluruh sesuai dengan topik penelitian dan kemudian menguraikan saran yang relevan dengan kesimpulan.


(20)

SM.Raja Medan

PT Astra International, Tbk - Toyota Sales Operation merupakan suatu perusahaan yang bergerak sebagai main dealer atau penyalur tunggal dari kendaraan bermerk Toyota.Perusahaan ini didirikan oleh William Soerjayadjaja, Drs. Tjia Kian Tie dan Liem Peng.Hong pada tanggal 20 Februari 1957 di Bandung. Pada tahun 1965 perusahaan pindah ke Jakarta dengan kantor yang di Bandung sebagai cabang. Pada mulanya perusahaan ini bergerak dibidang usaha ekspor hasil bumi dan kemudian berkembang dibidang usaha permobilan.

Pada tanggal 1 Juli 1969, PT Astra International Incorporated mendapat pengakuan resmi dari pemerintah Republik Indonesia sebagai agen tunggal kendaraan bermotor merek Toyota bagi seluruh wilayah Indonesia. Kemudian pada tahun 1970 PT Astra International Incorporated membentuk divisi baru dalam perusahaan yang khusus menangani distribusi dan pemasaran kendaraan bermerek Toyota dengan nama Toyota Division.

Melihat perkembangan pemasaran kendaraan merek Toyota maju pesat di Indonesia, maka Toyota Motor Sales Co Ltd Jepang berminat menangani distribusi dan pemasaran kendaraan bermerek Toyota guna meningkatkan pelayanan kepada para peminat kendaraan merek Toyota dengan jalan pembinaan industri Toyota. Maka pada akhir tahun 1971 didirikan perusahaan baru dengan nama PT Toyota Astra Motor, yang merupakan patungan antara Toyota Motor


(21)

Sales Co Ltd Jepang dengan PT Astra International Incorporated dan PT Gaya Motor adalah perusahaan yang bergerak di bidang perakitan (assembling) kendaraan bermotor dari berbagai jenis dan merek. Setelah PT Toyota Astra Motor berdiri maka status agen tunggal kendaraan merek Toyota untuk seluruh wilayah Indonesia dialihkan dari PT Astra International Incorporated kepada PT Toyota Astra Motor.

Bidang usaha PT Astra Toyota Motor mencakup lingkup yang sangat luas, mulai dari mengimpor kendaraan merek Toyota bersifat completely knocked down dari Jepang, kemudian merakitnya pada PT Multi Astra yang didirikan pada tanggal 13 Agutus 1973 sebagai salah satu usaha perakitan kendaraan merek Toyota yang menggantikan komponen dalam negeri. Untuk itu PT Toyota Motor Sales telah menjalin hubungan dengan beberapa local partsupplies, seperti Toyota Mobilindo.

Pada tahun 1973, PT Astra International Incorporated ditunjuk sebagai agen tunggal dari produk Daihatsu. Dengan demikian nama Toyota Division tidak sesuai lagi dipakai, karena divisi ini tidak hanya memasarkan kendaraan merek Toyota, tetapi juga kendaraan merek Daihatsu. Oleh sebab itu,pada tanggal I September 1973 nama Toyota Division diubah menjadi Motor Vehicle Division.

Sesuai dengan perkembangan pemasaran kendaraan Toyota yang semakin baik, maka pada tanggal 1 Januari 1976 didirikan PT Astra Motor Sales, bertindak sebagai penyalur utama kendaraan merek Toyota. Dengan demikian, didalam tubuh Motor Vehicle Division PT Astra International Incorporated terjadi


(22)

perubahan, dimana saat itu yang bertindak sebagai agen tunggal kendaraan merk Toyota adalah PT Astra Motor Sales.

Dalam rangka meningkatkan efisiensi sekaligus persiapan go public PT Astra International ke tengah masyarakat, maka pada tanggal 1 Januari 1989 PT Astra Motor Sales bergabung dengan PT Astra International Incorporated dan menjadi divisi Toyota dengan nama PT Astra International Toyota Sales Operation atau yang disebut juga AUTO 2000. Kantor pusat perusahaan berkedudukan di Jakarta, dan saat ini mempunyai cabang dan dealer yang tersebar di kota - kota besar di Indonesia. Salah satu cabang perusahaan yaitu PT Astra International, Tbk - Toyota Sales Operation cabang Sisingamangaraja Medan disingkat menjadi PT AI-TSO cabang SM. Raja Medan. Perusahaan ini rnulai beroperasi pada tanggal 1 Februari 1976 (sebelumnya bernama PT Astra Motor Sales) dan berkedudukan di Jl. Sisingamangaraja No. 8 Medan. PT Astra International-TSO (AUTO 2000) cabang Medan merupakan penyalur kendaraan bermotor Toyota untuk wilayah Sumatera Utara dan Aceh. Dalam memasarkan kendaraan, perusahaan ini mempunyai beberapa dealer dan sub dealer yang bertempat di Sumatera Utara dan Aceh, diantaranya sebagai berikut:

Tabel 2.1

Dealer dan Sub Dealer AUTO2000 yang bertempat di Sumatera Utara dan Aceh

No Nama Perusahaan Lokasi

1 CV Antara Medan

2 PT Perintis Perkasa Medan

3 UD Sutan Motor Pematang Siantar

4 CV Dunia Baru Lhoksumawe


(23)

Sumber: PT Astra International Tbk – Toyota Cabang Sisingamangaraja Medan

(2014)

Para dealer inilah yang membantu perusahaan dalam memasarkan barangnya, dimana seluruh barang yang dipasarkan adalah berasal dari kantor pusat yang berkedudukan di Jakarta. Adapun kendaraan yang dipasarkan oleh PT Astra International – TSO cabang Sisingamangaraja Medan adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2

Kendaraan yang Dipasarkan Toyota Cabang SM.Raja Medan

No. Nama Mobil Jenis Mobil

1 AVANZA Minibus

2 YARIS Hatchback/City Car

3 VIOS Small Sedan

4 ALTIS Medium Sedan

5 KIJANG INNOVA MPV

6 CAMRY Large Sedan

7 AGYA Low Cost Green Car

8 ETIOS Hatchback/City Car

9 RUSH Small SUV

10 HILUX Medium Pick Up

11 DYNA Truck

12 FORTUNER Medium SUV

13 LAND CRUISER Large SUV

14 FT 86 Medium Luxury Sedan

15 HI ACE Medium Bus

16 NAV 1 Medium Luxury Minibus

17 ALPHARD Large Luxury Minibus

18 MARK X Large Luxury Sedan

19 PRIUS Large Luxury Sedan

Sumber: PT Astra International Tbk – Toyota Cabang Sisingamangaraja Medan (2014)

Selain memasarkan mobil merek Toyota, PT Astra International – TSO cabang Sisingamangaraja Medan juga menjual suku cadang (spare parts) asli untuk kendaraan merek Toyota. Adapun jenis – jenis Suku Cadang untuk kendaraan bermerek Toyota yang dijual antara lain sebagai berikut:


(24)

Tabel 2.3

Suku Cadang untuk Kendaraan Bermerek Toyota

No

Jenis Suku Cadang TGP

(Toyota Genuine Part)

TGA

(Toyota Genuine Accessories)

TMO (Toyota Motor Oil)

1 Busi Grill Radiator Oli Mesin

2 Oil Filter Grill Bumper TGMO mineral

3 Oil Filter Cover Kaca Spion TGMO synthetic 4 Shock Absorber Spoiler / Bumper Tambahan TGMO Full Synthetic 5 Belt / Tali Kipas Jok (khusus untuk Rush) Oli Matic

6 Lampu / Head Lamp 7 Bumper

8 Battery 9 Kain Klos 10 Sepatu Rem

Sumber: PT Astra International Tbk – Toyota Cabang Sisingamangaraja Medan (2014)

Makna Logo AUTO 2000

Sumber: PT Astra International Tbk-Toyota Cabang SM.Raja Medan

Gambar 2.1 Logo AUTO 2000

Pemakaian nama AUTO 2000 oleh PT Astra International - TSO memberikan arti sebagai identitas perusahaan untuk memisahkan dalam hal penyebutan, pengenalan dan kekhususan perusahaan. Hal ini dimaksudkan agar setiap orang mudah mengingat dan mengenali perusahaan serta mempersingkat


(25)

waktu dalam memperkenalkan kepada konsumen maupun antara karyawan sendiri.

Adapun makna logo daripada AUTO 2000 adalah sebagai berikut:

a. Tulisan AUTO merupakan singkatan dari AUTOMOTIF, berarti suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang kendaraan bermotor.

b. Angka 2000 menyatakan bahwa jumlah karyawan pada saat perusahaan tersebut didirikan berjumlah dua ribu orang.

c. Bentuk logo yang menyerupai kepala kereta api dengan warna hitam diartikan sebagai perkembangan teknologi kendaraan bermotor pada PT Astra International - TSO (AUTO 2000) sangat cepat sesuai dengan negara penghasil kendaraan tersebut.

d. Warna merah pada angka 2000 merupakan dasar pada lambang Toyota.

Visi dan Misi Perusahaan 1. Visi

Menjadi dealer Toyota terbaik dan paling handal di Indonesia melalui proses kerja berkelas dunia.

2. Misi

a. Memberikan pengalaman terbaik dalam membeli dan memiliki Toyota pada pelanggan.

b. Mencapai dan mempertahankan posisi market share nomor 1 diseluruh segmen dan wilayah.

c. Menciptakan lingkungan kerja terbaik.


(26)

Tujuan Perusahaan

a. Market leader number one in sales, volume, and market share. Yaitu menjadi pemimpin pasar dalam bisnis otomotif dengan volume penjualan nomor 1. b. Best distribution network. Adalah memiliki jaringan distribusi yang luas. c. Customer satisfaction and good attitude people. Yaitu menciptakan kepuasan

pelanggan dan karyawan AUTO 2000

d. Highly compenence and good attitude people. Adalah karyawan AUTO 2000

memiliki sikap, perilaku, etika kerja serta kepribadian yang tinggi.

e. Financial soundeness. Yaitu kondisi keuangan AUTO 2000 yang sehat,

mampu menciptakan laba yang memadai untuk perkembangan dan kelangsungan hidup perusahaan di masa mendatang.

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Setiap organisasi perusahaan mempunyai cita - cita dan berorientasi pada tujuannya. Hal ini tertuang kedalam struktur organisasi dimana dengan adanya struktur organisasi tercipta pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas dan tegas antara suatu bagian dengan bagian lainnya sehingga setiap anggota mengetahui kedudukan tugas dan tanggung jawabnya serta batas - batas wewenang masing - masing didalam pelaksanaan tugas sistem organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan atau organisasi.

PT Astra International - TSO cabang Sisingamangaraja Medan menggunakan struktur organisasi garis yang sesuai dengan kondisi perusahaan tersebut yaitu:


(27)

1. Pembagian tugas dapat dibedakan secara tegas dan jelas.

2. Wewenang dari puncak pimpinan dilimpahkan pada bawahannya dalam bidang pekerjaan yang sudah ditentukan berdasarkan spesialisasi tugas dimana spesialisasi tidak membuat personel hanya memikirkan tugasnya saja namun saling bekerjasama untuk mencapai tujuan dan target yang telah ditetapkan. 3. Jenjang manajemen mempunyai wewenang mengemukakan pendapat dan


(28)

(29)

C. Job Description

Adapun tugas pokok dari masing - masing unsur departemen dijabarkan sebagai berikut:

1. Kepala Cabang (Branch Manager)

Adapun tugas daripada Kepala Cabang ini adalah ;

a. Menentukan kebijaksanaan cabang sesuai dengan pedoman yang telah digariskan perusahaan.

b. Mengkoordinasi mengawasi dan bertanggung jawab atas pembinaan, pengembangan serta kegiatan yang dilakukan cabang.

c. Bertanggung jawab bersama dengan Kepala Departemen Administrasi (Administration Department Head) terhadap penghapusan piutang untuk diajukan ke kantor pusat.

d. Membuat kontrak atau perjanjian dengan perusahaan lain. e. Mengadakan rapat kerja antar seluruh kepala departemen. f. Merangkap sebagai Kepala Bagian Penjualan.

g. Bertanggung jawab atas pencapaian target penjualan kendaraan, market share dan profit cabang,

2. Customer Relation

Tugas dari Customer Relation adalah sebagai pusat informasi perusahaan dan menangani hubungan perusahaan dengan pelanggan dimana customer relation ini berdiri sendiri dan mempunyai tanggung jawab ini kepada Kepala Cabang.


(30)

3. Departemen Penjualan

Departemen ini dipimpin oleh Sales Department Head atau sering disebut dengan Sales Manager (Manager Penjualan). Pada saat ini Kepala Bagian Penjualan PT AI - TSO cabang Sisingamangaraja dirangkap oleh Kepala Cabang dengan membawahi Sales Supervisor, yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Cabang. Sales Department ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu :

a. Kepala Bagian Penjualan

Tugas dari Sales Department Head adalah sebagai berikut:

1. Bertanggung jawab terhadap penjualan kendaraan, bagaimana mengusahakan tercapainya target yang telah ditetapkan.

2. Menganalisa pasar dan membuat ramalan penjualan. 3. Meningkatkan pemasaran di daerah penjualan.

4. Merencanakan kegiatan promosi produk perusahaan melalui media cetak.

5. Memberikan motivasi dan membina bawahannya, seperti supervisor dan salesman ( wiraniaga )

b. Sales Supervisor

Tugas daripada Sales Supervisor adalah :

1. Meningkatkan jumlah unit kendaraan yang dijual.

2. Menganalisa segmen pasar atau kemungkinan pangsa pasar. 3. Memberikan arahan dan memotivasi para wiraniaga.


(31)

4. Membina hubungan baik dengan perusahaan pengangkutan (ekspedisi).

5. Availibility of unit stock c. Wiraniaga

Wiraniaga adalah tenaga penjual yang melayani pelanggan diluar perusahaan untuk mendapatkan pelanggan, Adapun tugas dari seorang wiraniaga adalah :

a. Menjual kendaraan kepada pelanggan diluar lingkup counter PT Astra Internatonal Tbk – Toyota Cabang SM.Raja Medan sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh Kepala Cabang.

b. Membina hubungan baik dengan pelanggan. c. Mempromosikan kendaraan kepada pelanggan. d. Menjaga nama baik perusahaan kepada pelanggan.

d. Sales Counter

Sales Counter merupakan tenaga penjual yang bertanggung jawab untuk melayani pelanggan yang datang ke PT Astra International Tbk – Toyota Cabang SM.Raja Medan. Tugas daripada Sales Counter adalah :

a. Menjual kendaraan kepada pelanggan di lingkungan PT Astra International Tbk – Toyota Cabang SM.Raja Medan sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh Kepala Cabang.


(32)

4. Departemen Administrasi

Departemen ini dipimpin oleh seorang Administration Head yang juga disebut Financial and Administration Manager (Manager Administrasi dan Keuangan). Didalam Departemen Administrasi terdiri atas beberapa unsur antara lain : a. Kepala Administrasi (Administration Head)

Memimpin dan bertanggung jawab atas pelaksanaan yang menyangkut hal - hal administrasi perusahaan, khususnya dibidang jasa seperti keuangan, investasi kantor dan personalia yang bertugas dan bertanggung jawab atas aparat dan kelancaran pelaksanaan kegiatan personalia yang rneliputi:

1. Bertanggung jawab terhadap keuangan perusahaan cabang, pemasukan dan pengeluaran, inventory dan administrasi cabang.

2. Mengawasi administrasi bengkel. 3. Mengawasi administrasi spare part. 4. Mengawasi stock kendaraan.

5. Membina bawahannya khususnya karyawan administrasi. 6. Mengelola personalia cabang (kepegawaian).

b. Koordinator Administrasi

Tugas dari koordinator administrasi adalah :

1. Memantau dan mengkoordinir segala kegiatan yang ada di administrasi dan merupakan tenaga operasional. untuk seluruh bidang dalam administrasi.

2. Membantu setiap masalah yang terjadi di tiap bagian administrasi. Didalam tubuh Koordinator Administrasi terdapat 4 bagian antara lain :


(33)

1. Penata Administrasi Unit

Penata Administrasi terdiri dari beberapa bagian, yaitu : a. Administrasi Unit atau Penjualan

Tugas dari Administrasi Unit atau Penjualan adalah :

1. Membuat laporan penjualan, laporan stock, laporan penerimaan barang.

2. Membuat faktur penjualan dan faktur pajak. 3. Mengevaluasi persyaratan kredit.

4. Bertanggung jawab terhadap kelancaran administrasi. 5. kredit dan piutang.

6. Memantau piutang perusahaan.

7. Memberikan laporan ke pusat dan antar cabang menyangkut penjualan dan pembatalan stock dari pelanggan.

b. Register Police

Tugas dari Register Police adalah bertanggung jawab atas pembuatan Surat Tanda Nomor Kendaraan STNK&BPKB kendaraan baru yang telah terjual dari PT Astra International Tbk – Toyota Cabang SM.Raja Medan

c. Administrasi Gudang Unit

Tugas dari Administrasi Gudang Unit adalah :

1. Bertanggung jawab terhadap setiap pengeluaran dan pemakaian barang atau unit.


(34)

d. Administrasi indirect

Adapun tugas dari Administrasi Indirect adalah mengkoordinasi penjualan unit kendaraan baru ke sub dealer untuk daerah Sumatera Utara dan Aceh.

2. Penata Administrasi Service

a. Administrasi Service bertanggung jawab secara penuh kepada Kepala Administrasi dimana tugasnya adalah sebagai berikut: 1. Melaksanakan kegiatan bengkel sesuai dengan pedoman dari

Service Divisi Pusat.

2. Bertanggung jawab atas kegiatan bengkel dan spare part. 3. Bertanggung jawab atas pencapaian target bengkel dan profit

bengkel. b. BillingService

Kegiatan Billing Service adalah pembuatan faktur bengkel yang tugas - tugasnya sebagai berikut:

1. Bertanggung jawab melaksanakan perhitungan biaya kerja ke pelanggan berdasarkan pekerjaan yang dilakukan dalam rangka perbaikan dan pemeliharaan serta penawaran kendaraan di bengkel dan perhitungan suku cadang yang meliputi bahan yang digunakan untuk perbaikan dan perawatan yang dilakukan menurut ketentuan yang berlaku.

2. Menandatangani kuitansi atau nota perhitungan atas dasar cara perhitungan yang telah ditentukan.


(35)

3. Kecermatan dalam pembuatan surat - surat tagihan atau isian pelengkap tagihan ke instansi lain.

4. Penyimpanan kuitansi atau tagihan dan pembayaran kredit. 5. Melaksanakan administrasi unit pembelian bahan (material)

atau administrasi utang sebagai administrasi piutang bengkel secara keseluruhan dan bertanggung jawab kepada kepala administrasi.

c. Ekspedisi

Adapun tugas dari ekspedisi adalah bertanggung jawab terhadap tagihan service.

d. Administrasi Gudang Bahan

Adapun tugas dari administrasi gudang bahan adalah mencatat seluruh pembukuan spare part yang ada di gudang bahan.

3. Penata Administrasi Part

Administrasi Part ini melaksanakan kegiatan administrasi untuk suku cadang yang meliputi penerimaan order dari pembeli, pencatatan suku cadang yang keluar atau masuk baik dari luar maupun ke dalam gudang, dan kegiatan yang berhubungan dengan pemesanan suku cadang yang dibutuhkan oleh perusahaan, serta pengurusan persediaan bahan -bahan setiap bulannya.

4. Penata Administrasi Umum

Terdiri dari beberapa bagian yang memiliki tanggung jawab dan fungsi masing - masing.


(36)

a. Kasir

Melaksanakan dan bertanggung jawab atas kelancaran pemasukan dan pengeluaran serta penyimpanan uang perusahaan secara terkendali meliputi:

1. Membuat dan mengesahkan bukti kas masuk dan kas keluar.

2. Melaksanakan setoran ke bank (tunai maupun giro atau cek) berikut pembuatan dokumen - dokumen yang diperlukan.

3. Membuat giro atau cek untuk pembayaran atau pengeluaran melalui bank.

4. Membuat laporan harian kas dan laporan saldo kas bulanan.

5. Mengatur jumlah uang yang ditransfer ke pusat, dengan mengatur kebutuhan cabang.

b. Personalia

Adapun tugas personalia terdiri dari:

1. Memperhatikan kesejahteraan karyawan,

2. Membuat biaya transportasi, makan dan pajak karyawan. 3. Membuat laporan lembur karyawan.

c. Satpam

Tugas dari satpam adalah :

1. Mengawasi dan memeriksa kendaraan dan karyawan yang keluar atau masuk perusahaan.

2. Bertugas menjaga keamanan, ketertiban dan kendaraan parkir di lingkungan perusahaan.


(37)

d. Cleaning Service

Cleaning Service mempunyai tugas antara lain . 1. Merawat semua peralatan perusahaan.

2. Bertanggung jaawab atas kebersihan lingkungan perusahaan. e. Operator

Tugas dari operator adalah bertanggung jawab menerima panggilan atau telepon dari departemen lain dalam perusahaan atau antar cabang perusahaan dan menelepon pelanggan.

5. Departemen Bengkel

Departeman bengkel dipimpin oleh Kepala Bengkel. Kepala Bengkel ini bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan bengkel dalam hal menyangkut pencapaian target untuk mendapatkan keuntungan. Unsur dalam departeman ini ialah Supervisor Bengkel. Supervisor Bengkel bertindak sebagai asisten kepala Bengkel yang bertanggung jawab mengawasi pelaksanaan kegiatan bengkel, baik di workshop maupun di lapangan. Supervisor bengkel membawahi beberapa bagian antara lain:

a. Foreman

Foreman melakukan pengontrolan di Workshop atas perintah Supervisor Workshop.Foreman membawahi bagian mekanik yang melaksanakan semua kegiatan bengkel


(38)

Bertugas menerima pelanggan yang datang ke bengkel untuk melaporkan keadaan kendaraannya dan memberikan penjelasan yang memuaskan atas pertanyaan pelanggan yang akan memperbaiki untuk melakukan perawatan. Service advisor bertanggung jawab kepada Supervisor Bengkel.

c. THS (Toyota Home Service)

Koordinator THS mempunyai tugas yaitu mengontrol mekanik dalam melakukan perbaikan kendaraan yang dilakukan langsung ke rumah pelanggan. Koordinator THS mempunyai bawahan yaitu mekanik THS yang bertanggung jawab atas perbaikan kendaraan pelanggan dan perbaikan itu dilakukan langsung ke rumah pelanggan.

d. PDI (Pre Delivery Inspection) Tugasnya terdiri dari :

a. Bertanggung jawab terhadap stock kendaraan.

b. Memeriksa dan menyiapkan kendaraan yang akan disiapkan kepada pelanggan.

e. Lubbiug

Lubbiug bertugas untuk bertanggung jawab terhadap persediaan bahan - bahan keperluan seperti : OH, BBM, dan lain - lain serta peralatan bengkel seperti: kunci, dongkrak, Angel Driver.


(39)

f. Washing

Adapun tugas daripada bagian ini adalah bertanggung jawab terhadap kebersihan kendaraan, baik untuk kendaraan bengkel maupun kendaraan baru.

g. Valet Service

Tugas Valet Service mengatur kendaraan yang akan di service. h. Service Plus

Adapun tugas dan Service Plus adalah berhubungan dengan salon mobil, yang mana mobil setelah di service harus dibersihkan agar kondisi mobil tersebut nyaman.

i. lnstruktur

Instruktur bertugas membimbing dan melatih mekanik. j. Partman

Partman bertugas untuk:

a. Bertanggung jawab terhadap administrasi spare part. b. Bertanggung jawab terhadap stock spare part. k. Parts Counter

Dalam melaksanakan kegiatannya Parts Counter berhubungan dengan suku cadang kendaraan.

D. Jaringan Kegiatan

PT Astra International, Tbk – Toyota Kantor Cabang SM.Raja Medan adalah jaringan jasa penjualan, perawatan, perbaikan dan penyediaan suku cadang


(40)

Toyota yang manajemennya ditangani penuh oleh PT Astra International Tbk – Toyota Kantor Cabang SM.Raja Medan

1. Produk atau Barang a. Mobil

Nama-nama mobil yang di jual di PT Astra International Tbk - Toyota Kantor Cabang SM.Raja Medan diantaranya adalah : New Avanza, Yaris, Kijang Innova, Rush, Hilux, Corolla Altis, Crown, Camry, New Vios, New Dyna, Fortuner.

b. Suku cadang & Bahan

Spare parts (suku cadang): komponen-komponen kelistrikan, mesin, chasis dan body untuk semua tipe dan jenis kendaraan Toyota.

Bahan (material) : oli mesin, oli transmisi dan gardan, minyak rem, super engine, long life coolant (Cairan radiator pendingin),dll.

2. Jasa

a. Perawatan Berkala Cepat (Express Maintenance)

Layanan Express maintenance, yaitu layanan servive cepat hanya 1 Jam,

khusus untuk perawatan berkala. Layanan ini merupakan salah satu

terobosan untuk memberikan service berkualitas dengan waktu yang lebih singkat. Dengan fasilitas stall khusus dan peralatan yang lebih lengkap dan dikerjakan oleh 2 orang teknisi, maka anda akan menemukan pengalaman baru service kendaraan berkualitas dengan waktu yang lebih singkat, dan harga tetap.


(41)

b. Perawatan Berkala ( Reguler Check)

Layanan External Reguler Check (ERC), yaitu layanan service berkala sama seperti Express Maintenance namun pada ERC ini lebih ditekankan pada keluhan-keluhan customer pada perawatan service berkala dan perawatan untuk 5000 km seperti cek roda, tune up, dll. Disamping itu estimasi dari ERC ini berkisar antara 1 sampai dengan 2,5 jam.

c. Perbaikan Umum (General Repair)

Layanan General Repair, yaitu layanan perbaikan kendaraan secara umum, layanan ini diberikan karena part kendaraan mengalamai kerusakan atau jika pelanggan ingin mengecek kendaraan diluar service berkala contohnya pengecekan kendaraan (cek temperatur, alarm, bensin atau oli boros, suara mesin kasar, dll) sedangkan untuk part kendaraan yang rusak maka customer harus melakukan reparasi atau penggantian part contohnya ganti (timing belt, tali kipas, baterai, lampu, dll). Untuk estimasi waktu pengerjaan dari general repair ini tergantung dari lamanya kerusakan atau pengecekan kendaraan untuk estimasi waktu minimal + 1 jam sedangakan estimasi waktu maksimal + 6 jam.

d. Toyota Warranty Claim (TWC)

Dengan melakukan perawatan berkala secara rutin di bengkel resmi Toyota, maka Anda akan mendapatkan jaminan kendaraan langsung dari Toyota selama 3 tahun atau 100.000km (Toyota Warranty Claim). Untuk mendapatkan jaminan tersebut bisa dengan melakukan perawatan kendaraan di bengkel Auto 2000 dan melakukan klaim atas kerusakan


(42)

komponen kendaraan yang tercakup dalam Toyota Warranty claim di bengkel Auto 2000.

e. Toyota Home Servis (THS).

Toyota Home Service adalah salah satu fasilitas pelayanan yang dapat

melakukan service kunjungan ditempat anda (dikantor atau dirumah)

dengan tujuan memberikan kemudahan bagi pemilik kendaraan Toyota yang tidak sempat datang ke bengkel. Selain itu fasilitas pelayanan lainnya yang bisa didapatkan oleh pelanggan adalah Pusat Layanan Dyna (PLD). Pusat Layanan Dyna merupakan fasilitas pelayanan khusus untuk unit Dyna yang dapat melakukan service kunjungan ditempat pelanggan (dirumah atau ditempat kerja), dengan tujuan memberikan kemudahan bagi pemilik kendaraan Dyna yang tidak sempat ke bengkel.

f. Booking Service.

Booking service adalah solusi dari problem harus antri saat akan service

kendaraan,dengan melakukan booking service minimal 2 hari sebelumnya,

maka pelanggan mendapatkan keuntungan :

1. Waktu service anda yang tentukan. Anda bisa menyesuaikan dengan jadwal kegiatan anda

2. Tidak perlu antri. Dengan membuat janji dan datang sesuai jam yang telah disepakati, Toyota anda akan langsung dikerjakan tanpa mengikuti antrian untuk dilayani


(43)

3. Suku cadang dan teknisi telah siap. Dengan konfirmasi kedatangan 1 hari sebelumnya, dapatkan kemudahan berupa terhindar dari suku cadang tidak tersedia.

4. Dapatkan potongan harga jasa dan suku cadang, dimana besarnya Potongan sesuai dengan syarat dan ketentuan berlaku.

g. Emergency Road Assistance (ERA)

Hanya di Auto 2000, untuk setiap pembelian Toyota, Anda mendapat kartu keanggotaan Astra World. Dengan kartu Astra World Anda mendapat Layanan Bantuan Darurat di Jalan Emergency Roadside Assistance (ERA) yang siap 24 jam sehari, 7 hari seminggu, sepanjang tahun. Layanan ERA diberikan secara gratis selama 5 tahun dari tanggal pembelian untuk kendaraan (mobil) merek Astra yang memiliki Vehicle Card. Bantuan darurat ini mencakup: panduan teknis, pengaktifan aki lemah, penggantian ban kempes, membuka kendaraan terkunci, serta

bantuan jasa derek (towing) dan mobil gendong (car carrier) Astra World.

Jasa derek (towing) dan mobil gendong (car carrier) adalah layanan

pengangkutan kendaraan pelanggan dari lokasi keadaan darurat ke bengkel Astra terdekat.

h. Kontrak Service

Kontrak Service adalah perawatan kendaraan selama periode atau

jarak tertentu yang ditawarkan oleh bengkel Auto 2000.Paket perawatan ini dibayarkan secara penuh oleh pelanggan pada saat pertama kali mengikuti program ini dan selanjutnya pelanggan dapat melakukan


(44)

perbaikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada Buku Kontrak Service yang telah disepakati bersama.

Keuntungan Kontrak Servic edari Auto 2000 :

1. Memberikan kemudahan perawatan dan perbaikan terencana.

2. Biaya tetap untuk perawatan berkala dengan jangka waktu 1 tahun (30.000 km), 2 tahun (60.000 km) dan 3 tahun (90.000 km).

3. Kemudahan proses administrasi. 4. Jaminan keaslian.

5. suku cadang (Toyota Genuine Parts). i. Layanan Auto 2000 One Stop Service.

Anda tidak perlu lagi pergi ke bengkel lain untuk mendapatkan layanan perbaikan khusus untuk Toyota anda, karena Auto 2000 telah menyiapkan One Stop Service untuk totalitas layanan perbaikan Toyota anda. Dengan mengunjungi Auto 2000, maka anda akan bisa mendapatkan layanan perbaikan yang lengkap. Adapun layanan tersebut meliputi :

1. Layanan Spooring and Balancing.

2. Layanan penjualan ban dan acsessoris kendaraan.

3. Layanan Perawatan interior dan eksterior kendaraan (Salon). 4. Layanan Perbaikan Sistem pendingin (A/C).

5. Layanan Perawatan Prima untuk Mesin dan Komponen kendaraan anda.


(45)

E. Kinerja Kegiatan Terkini

PT Astra International Tbk dan anak perusahaannya (Astra atau Perseroan) pada, Selasa 30 Juli 2013, mengumumkan bahwa kinerja Perseroan dan anak perusahaan (Astra) semester I tahun 2013 menunjukkan sedikit penurunan dibandingkan periode yang sama tahun 2012.

Pendapatan bersih Astra sepanjang enam bulan pertama tahun 2013 mencapai Rp 94,3 triliun, turun 2% dibandingkan periode yang sama tahun 2012 sebesar Rp 95,9 triliun, sementara laba bersih turun sebesar 9% dari Rp 9,7 triliun menjadi Rp 8,8 triliun. Laba bersih per saham mengalami penurunan sebesar 9% menjadi Rp 218 per saham.

Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto mengatakan “Meskipun prospek permintaan domestik tetap positif, meningkatnya kompetisi pada pasar mobil, kenaikan biaya tenaga kerja dan menurunnya harga komoditas diperkirakan masih akan mempengaruhi kinerja usaha pada semester kedua tahun ini.

Kegiatan Grup Astra fokus kepada enam lini bisnis inti, yaitu Divisi Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat dan Pertambangan, Agribisnis, Infrastruktur dan Logistik, serta Teknologi Informasi.

F. Rencana Kegiatan

PT Astra International Tbk – Toyota Kantor Cabang SM.Raja dipimpin oleh seorang Kepala Cabang yang dibantu oleh seorang supervisor, dimana seorang


(46)

sales supervisor bertugas melakukan pengawasan atas kegiatan yang dilaksanakan oleh beberapa orang salesman. Dengan melakukan pertemuan tiap pagi hari (briefing), membahas bagaimana dan apa yang telah dilakukan pada hari sebelumnya, apakah ada atau tidaknya prospek yang menanggapi, menanyakan dengan cara apa dia membayar, apakah COD (cash on delivery), dengan uang muka, atau kertas berharga atau cek misalnya.

Pada saat melaksanakan tugasnya mencari pelanggan, setiap salesman dibekali dengan brosur-brosur, sales order, dan kartu nama. Setiap kegiatan salesman akan dilaporkan kepada sales advisor melalui laporan harian salesman. Sales supervisor dapat memberikan motivasi dengan pemecahan masalah atas kesulitan yang dihadapi oleh masing-masing salesman, dan mengklasifikasikan laporan-laporan yang telah didapatkannya.

Perusahaan biasanya mengadakan pameran mobil, sebagai proses pemasarannya, di tempat-tempat yang ramai didatangi oleh pengunjung, biasanya kegiatan ini dilakukan setiap Toyota meluncurkan produk terbarunya, agar masyarakat yang akan menjadi calon prospek dapat mengetahui dengan jelas klasifikasi produk tersebut. Dalam pameran tersebut dilengkapi beberapa poster besar baik poster horizontal maupun vertical. Kegiatan ini dikepalai oleh satu orang salesman dan beberapa salesman lainnya membantu kelancaran kegiatan pameran.

Beberapa analisis atas kegiatan salesman, dan hasil yang diperoleh salesman, maka sales supervisor akan membuat laporan prestasi dari


(47)

masing-masing salesman kepada kepala cabang yang akan mempertanggungjawabkan kepada kantor pusat.


(48)

BAB III PEMBAHASAN A. Kepemimpinan

1. Pengertian Kepemimpinan

Pada dasarnya kepemimpinan merupakan salah satu fungsi manajeman yang strategis, karena kepemimpinan dapat menggerakkan, memberdayakan, dan mengarahkan sumber daya secara efektif dan efisien kearah pencapaian tujuan. Keberadaan kepemimpinan menjadi lebih penting untuk mengembangkan visi dan misi organisasi masa depan.

Kepemimpinan dapat dimasukkan dalam kategori “ilmu terapan” dari ilmu – ilmu sosial, sebab prinsip – prinsip, definisi, dan teori – teorinya diharapkan dapat bermanfaat bagi usaha peningkatan taraf hidup manusia. Seorang pemimpin, baik pemimpin formal maupun pemimpin informal menjalankan atau melaksanakan “kepemimpinan” yang dengan sendirinya berbeda:

a. Derajatnya, yaitu jabatan yang dimiliki pimpinan dalam suatu perusahaan b. Bobotnya, yaitu kualitas kerja yang dimilki oleh seorang pemimpin.

c. Daerah jangkauannya, yaitu bagian – bagian tertentu pada sebuah perusahaan yang dipimpin oleh seorang pemimpin.

d. Sasaran – sasarannya, yaitu para karyawan yang ada pada sebuah perusahaan

Pemimpin adalah inti dari manajeman. Ini berarti bahwa manajeman akan tercapai tujuannya jika ada pemimpin, kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah seorang yang


(49)

mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian atau pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan – alasannya. Seorang pemimpin adalah seorang yang aktif membuat rencana – rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama – sama (wordpress).

Kartono (2006:3), pemimpin seseorang yang karena kecakapan – kecakapan pribadinnya dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya untuk mengarahkan upaya berasama kearah pencapaian sasaran – sasaran tertentu. Menurut Terry dan Frankin mendefinisikan pemimpin dengan hubungan dimana seseorang (pemimpin) mempengaruhi orang untuk mau bekerja sama melaksanakan tugas – tugas yang saling berkaitan guna mencapai tujuan yang diinginkan organisasi atau kelompok (wordpress).

Istianto (2009:87), ada beberapa definisi kepemimpinan yang dapat mewakili tentang kepemimpinan, yaitu sebagai berikut :

1. Kepemimpinan adalah suatu kegiatan dalam memimpin sedangkan pemimpin adalah orangnya yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain sehingga orang lain tersebut mengikuti apa yang diinginkannya. Oleh karena itu pemimpin harus mampu mengatur dan mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama.

2. Kepemimpinan adalah dimana seorang pemimpin harus mampu mengatur dan mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama.


(50)

3. Kepemimpinan merupakan subjek yang penting di dalam manajemen dan ilmu administrasi karena kepemimpinan terkait dengan hubungan antara atasan dan bawahan di dalam organisasi.

4. Kepemimpinan merupakan proses berorientasi kepada manusia dan dapat diukur dari pengaruhnya terhadap perilaku organisasi.

5. Kepemimpinan pemerintahan adalah sikap, perilaku dan kegiatan pemimpin pemerintahan di pusat dan daerah dalam upaya mencapai tujuan penyelenggaraan pemerintahan negara.

Dari berbagai pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian kepemimpinan merupakan suatu cara seorang pemimpin dalam usahanya untuk mempengaruhi bawahannya agar mau bekerja sama untuk mencapai tujuan organisasi

2. Tujuan dan peranan pemimpin

Matondang (2010:6), Peranan pemimpin sangat dominan bahkan determinan dalam mencapai sasaran pokok organisasi dan mewujudkan visi, pemimpin adalah seseorang yang ditempatkan sedemikian rupa dalam suatu organisasi dimana dia harus mampu membuat keputusan yang cepat, tepat di antara kepentingan yang berbeda – beda. Seorang pemimpin harus visioner, harus mampu membuat keputusan dan mampu mengantisipasi gejolak perubahan strategis masa depan. Bagaimanapun jeleknya suatu keputusan masih lebih baik daripada tidak ada keputusan. Setiap keputusan pasti mengandung resiko tetapi resiko dapat diperhitungkan. Untuk itu mutu seorang pemimpin dapat dilihat dari


(51)

mutu keputusan yang diambilnya. Ada 8 hal menjalani peranan sebagai seorang pemimpin, yaitu:

a. Memberdayakan pengikut (Empowering followers) b. Membelajarkan organisasi secara terus menerus c. Menciptakan Visi

d. Mengembangkan buadaya organisasi e. Menciptakan sinergi

f. Meciptakan perubahan g. Memotivasi pengikut

h. Menjadi tokoh, simbol sosial di luar organisasi.

Menurut Stonen (2001:43), tugas utama seorang pemimpin adalah: 1. Pemimpin bekerja dengan orang lain

Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah satu dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan laindalam organisasi sebaik orang diluar organisasi.

2. Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggung jawabkan (akuntabilitas). Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk menyusun tugas, menjalankan tugas, mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin bertanggung jawab untuk kesuksesan stafnya tanpa kegagalan.

3. Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas

Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin ahrus dapat menyusun tugas dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian


(52)

tujuan pemimpin harus dapat mendelegasikan tugas – tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin harus dapat mengatur waktu secara efektif, dan menyelesaikan masalah secara efektif.

4. Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual.

Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual. Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat, pemimpin harus dapat menguraikan seluruh pekerjaan menjadi lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain.

5. Manajer adalah seorang mediator

Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator (penengah)

6. Pemimpin adalah politisi dan diplomat

Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya.

7. Pemimpin membuat keputusan yang sulit

Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.

Menurut Mintzberg dalam buku stonen (2003:146) peran pemimpin adalah:

a. Peran hubungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinnya sebagai pemimpin yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.


(53)

b. Fungsi peran informal sebagai monitor, penyebar informasi, dan juru bicara.

c. Peran pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan, sumber alokasi, dan negosiator.

3. Teori dan Tipe Kepemimpinan

Teori kepemimpinan ada 8 (delapan) macam yaitu sebagai berikut : 1. Teori Kepemimpinan Sifat ( Trait Theory )

Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatanperhatian pemimpinitu sendiri. Teori sifat berkembang pertama kali di Yunanikuno dan Romawi yang beranggapan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan yang kemudian teori ini dikenal dengan ”The Greatma Theory”.Dalam perkembanganya, teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir psikologi yang berpandangan bahwa sifat – sifat kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai melalui pendidikan dan pengalaman. Sifat – sifat itu antara lain : sifat fisik, mental,dan kepribadian. Sifat-sifat yang dianggap harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah:

a. Kecerdasan

Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang tinggi di atas kecerdasan rata – rata dari pengikutnya akan mempunyai kesempatan berhasil yang lebih tinggi pula. Karena pemimpin pada umumnya memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengikutnya.


(54)

b. Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial

Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang matang dan stabil. Hal ini membuat pemimpin tidak mudah panik dan goyah dalam mempertahankan pendirian yang diyakini kebenarannya.

c. Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi

Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diriyang tinggi serta dorongan untuk berprestasi.Dorongan yang kuat ini kemudian tercermin pada kinerja yang optimal, efektif dan efisien.

d. Sikap Hubungan Kemanusiaan

Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para pengikutnya mampu berpihak kepadanya.

e. Kemampuan Berkomunikasi

Seorang pemimpin pandai berbicara dan dapat menulis dengan jelas serta tegas, ia memiliki kemampuan untuk mengemukakan secara singkat pendapat-pendapat orang lain dan mengambil intisari dari pernyataan.

f. Perseptif

Sifat ini berhubungan dengan kemampuan untuk mendalami ciri-ciri dan kelakuan orang lain, dan terutama pihak bawahannya. Hal


(55)

tersebut juga mencakup kemampuan untuk memproyeksi diri sendiri secara mental dan emosional ke dalam posisi orang lain. g. Kreativitas

Sifat ini sangat didambakan pada seorang pemimpin, guna memecahkan suatu masalah dan untuk memikirkan cara ataupun ide baru.

h. Partisipasi Sosial

Seorang pemimpin “mengerti” manusia dan ia mengetahui pula kekuatan serta kelemahan mereka. Ia menyesuaikan diri dengan berbagai kelompok dan ia memiliki kemampuan untuk berhadapan dengan orang-orang dari kalangan manapun juga.

i. Persuasive

Tidak terdapat adanya kepemimpinan tanpa persetujuan pihak yang akan dipimpin. Untuk memperoleh persetujuan tersebut, seorang pemimpin biasanya harus menggunakan persuasi.

j. Energi atau Rangsangan

Banyak orang berpendapat bahwa salah satu di antara ciri pemimpin yang menonjol adalah bahwa ia adalah lebih energik dalam usaha tujuan dibandingkan dengan seorang bukan pemimpin. Energi mental danfisik diperlukan.

2. Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi

Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini memiliki kecendrungan kearah 2 (dua) hal :


(56)

a. Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh: gejala yang adadalam hal ini seperti : membela bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan bawahan.

b. Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin yang memberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat, bawahan mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil yang akan dicapai. Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana seorang pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahannya.

3. Teori Kepemimpinan Situasi

Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan harus bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.

4. Teori Otokratis

Kepemimpinan menurut teori ini didasarkan atas perintah-perintah, pemaksaan dalam hubungan antara pemimpin dengan bawahan. Pimpinan disini cenderung mencurahkan perhatian sepenuhnya pada pekerjaan ,ia melaksanakan pengawasan seketat mungkin dengan maksud agar pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan rencana Pemimpin otokratis menggunakan perintah yang biasanya diperkuat oleh adanya sanksi-sanksi.


(57)

5. Teori Psikologis

Pendekatan ini terhadap kepemimpinan menyatakan bahwa fungsi seorang pemimpin adalah mengembangkan sistem motivasi terbaik.

Pemimpin merangsang bawahannya untuk bekerja ke arah pencapaian sasaran-sasaran organisatoris maupun untuk memenuhi tujuan-tujuan pribadi mereka. Tipe kepemimpinan ini sangat memperhatikan hal-hal misalnya: pengakuan, kepastian emosional dan kesempatan untuk memperhatikan keinginan dan kebutuhannya.

6. Teori Sosiologis

Teori ini menyatakan bahwa seorang pemimpin menetapkan tujuan-tujuan dengan mengikutsertakan para pengikut dalam pengambilan keputusan terakhir. Pemimpin juga diharapkan untuk mengambil tindakan-tindakan korektif, menjalankan pengaruh kepemimpinannya dan mengembalikan keharmonisan serta usaha-usaha kooperatif antara para pengikutnya apabila terjadi konflik.

7. Teori Suportif

Dalam teori ini, pihak pemimpin beranggapan bahwa para pengikutnya ingin berusaha sebaik-baiknya dan bahwa ia dapat memimpin dengan baik melalui tindakan membantu usaha-usaha mereka. Dapat diartikan, pada teoriini pemimpin menciptakan suatu lingkungan kerja yang membantu mempertebal keinginan setiap pengikut untuk melaksanakan pekerjaan sebaik mungkin, bekerjasama dengan pihak lain, serta mengembangkan skill nya dan keinginannya sendiri.


(58)

8. Teori “Laissez Faire”

Berdasarkan teori ini, seorang pemmpin memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada para pengikutnya dalam hal menentukan aktivitas mereka, ia tidak berpartisipasi, atau apabila hal itu dilakukannya maka partisipasi tersebut hampir tidak berarti. Pendekatan ini merupakan kebalikan langsung dari teori otokratis. Kelompok–kelompok “LAISSEZ-FAIRE” cenderung membentuk pemimpin-pemimpin informal.

Tipe kepemimpinan ada 6 (enam) macam menurut Hersey dan Blanchard yaitu sebagai berikut:

1. Kepemimpinan Pribadi

Tipe kepemimpinan di mana pemimpin secara langsung mengadakan kontak dengan bawahan. Sehingga hasil kerja langsung diketahui oleh pimpinan tingkat atas yang juga menginginkan mengetahui segala hal sampai detail. Dalam hal ini mudah timbul kepemimpinan yang sentralistis yang kurang memperhatikan hirarki atau pendelegasian wewenang dan tanggungjawab. Akibatnya jika ada pekerjaan yang gagal, banyak pihak tidak mau ikut bertanggungjawab.

2. Kepemimpinan Non-Pribadi

Tipe kepemimpinan di mana pimpinan tidak mengadakan kontak langsung dengan bawahan, melainkan melalui saluran jenjang hirarki yang sudah ada. dengan demikian masing-masing bagian lebih merasa bertanggung jawab. Kelemahannya ada kemungkinan pekerjaan dan keputusan berjalan


(59)

lambat, karena segala sesuatu harus diputuskan melalui tingkatan-tingkatan hirarki yang panjang.

3. Kepemimpinan Otoriter

Tipe kepemimpinan di mana pemimpin menganggap bahwa kepemimpinan adalah hak pribadinya sehingga ia tidak perlu berkonsultasi dengan orang lain dan tidak boleh ada orang lain yang turut campur. Kepemimpinan semacam ini sering dianggap berbahaya dan banyak mengandung resiko.

4. Kepemimpinan Demokratis

Tipe kepemimpinan di mana pemimpin selalu bersedia menerima dan menghargai saran-saran, pendapat, dan nasehat dari staf dan bawahan, melalui forum musyawarah untuk mencapai kata sepakat.

5. Kepemimpinan Kebapakan

Tipe kepemimpinan di mana pemimpin bertindak sebagai ayah kepada anak-anaknya. Mendidik, mengasuh, mengajar, membimbing, dan menasehati. Pada dasarnya kepemimpinan semacam ini baik, tetapi kelemahannya tidak memberikan kesempatan kepada bawahan untuk tumbuh menjadi dewasa danlebih bertanggung jawab.

6. Kepemimpinan Karismatik

Tipe kepemimpinan di mana pemimpin memiliki daya tarik yang amat kuat.Seolah-olah dalam diri pemimpin tersebut terdapat kekuatan yang luarbiasa, sehingga dalam waktu singkat dapat menggerakkan banyak pengikut. Termasuk pemimpin semacam ini misalnya: Gandhi,


(60)

J.F.Kennedy dan Khomeini. Kepemimpinan tipe ini adalah baik selama pemimpin berpegang teguh kepada moral yang tinggi dan hukum-hukum yang berlaku.

4. Fungsi – fungsi kepemimpinan

Fungsi kepemimpinan berhubungan dengan situasi sosial dalam kehidupan kelompok atau organisasi dimana fungsi kepemimpinan harus diwujudkan dalam interaksi antar individu. Rivai (2005:53), secara operasional fungsi pokok kepemimpinan dapat dibedakan sebagai berikut :

a. Fungsi Instruktif

Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai komunikator merupakan pihak yang menentukan apa, bagaimana, bilamana, dan dimana perintah itu dikerjakan agar keputusan dapat dilaksanakan secara efektif. Kepemimpinan yang efektif memerlukan kemampuan untuk menggerakkan dan memotivasi orang lain agar mau melaksanakan perintah.

b. Fungsi Konsultatif

Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap pertama dalam usaha menetapkan keputusan, pemimpin kerapkali memerlukan bahan pertimbangan yang mengharuskannya berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya yang dinilai mempunyai berbagai bahan informasi yang diperlukan dalam menetapkan keputusan. Tahap berikutnya konsultasi dari pimpinan pada orang-orang yang dipimpin dapat dilakukan setelah keputusan ditetapkan dan sedang dalam pelaksanaan.Konsultasi itu dimaksudkan untuk memperoleh


(61)

masukan berupa umpan balik (feedback) untuk memperbaiki dan menyempurnakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dan dilaksanakan. Dengan menjalankan fungsi konsultatif dapat diharapkan keputusan-keputusan pimpinan, akan mendapat dukungan dan lebih mudah menginstruksikannya sehingga kepemimpinan berlangsung efektif.

c. Fungsi Partisipasi

Dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan mengambil keputusan maupun dalam melaksanakannya. Partisipasi tidak berarti bebas berbuat semaunya, tetapi dilakukan secara terkendali dan terarah berupa kerjasama dengan tidak mencampuri atau mengambil tugas pokok orang lain. Keikutsertaan pemimpin harus tetap dalam fungsi sebagai pemimpin dan bukan pelaksana.

d. Fungsi Delegasi

Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang membuat atau menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa persetujuan dari pimpinan. Fungsi delegasi pada dasarnya berarti kepercayaan. Orang – orang penerima delegasi itu harus diyakini merupakan pembantu pemimpin yang memiliki kesamaan prinsip, persepsi dan aspirasi.

e. Fungsi Pengendalian

Fungsi pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukses atau efektif mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama


(62)

secara maksimal. Fungsi pengendalian ini dapat diwujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan.

5. Teknik kepemimpinan

Wursanto (2002:207), menjelaskan tentang teknik kepemimpinan yaitu membicarakan bagaimana seorang pemimpin, menjalankan fungsi kepemimpinannya yang terdiri dari:.

1. Teknik Kepengikutan

Merupakan teknik untuk membuat orang-orang suka mengikuti apa yang menjadi kehendak si pemimpin. Ada beberapa sebab mengapa seseorang mau menjadi pengikut yaitu:

a. kepengikutan karena peraturan atau hukum yang berlaku b. kepengikutan karena agama

c. kepengikutan karena tradisi atau naluri d. kepengikutan karena rasio

2. Teknik Human Relations

Merupakan hubungan kemanusiaan yang bertujuan untuk mendapatkan kepuasan psikologis maupun kepuasan jasmaniah. Teknik human relation dapat dilakukan dengan memberikan berbagai macam kebutuhan kepada bawahan, baik kebutuhan psikologis maupun kebutuhan jasmaniah.

3. Teknik Memberi Teladan, Semangat, dan Dorongan

Dengan teknik ini pemimpin menempatkan diri sebagai pemberi teladan, pemberi semangat, dan pemberi dorongan. Dengan cara demikian


(63)

diharapkan dapat memberikan pengertian dan kesadaran kepada para bawahan sehingga mereka mau dan suka mengikuti apa yang menjadi kehendak pemimpin.

6. Gaya kepemimpinan

Bahasan mengenai pemimpin dan kepemimpinan pada umumnya menjelaskan bagaimana untuk menjadi pemimpin yang baik, gaya dan sifat yang sesuai dengan kepemimpinan serta syarat – syarat apa yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin yang baik. Dalam rangka mempersoalkan gaya – gaya kepemimpinan, hendaknya jangan beranggapan bahwa seorang individu dapat atau harus mempertahankan gaya konsisten dalam semua aktivitasnya. Justru sebaliknya ia harus bersifat sefleksibel mungkin, dan menyesuaikan gayannya dengan situasi spesifik dan individu – individu yang bersangkutan. Gaya kepemimpinan, mengandung pengertian sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut kemampuannya dalam memimpin. Perwujudan tersebut biasannya membentu suatu pola atau bentuk tertentu.

Nawawi (2003:115), Gaya kepemimpinan adalah perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan memimpin dalam mempengaruhi pikiran,perasaan, sikap dan prilaku para anggota organisasi bawahannya. Jenis gaya kepemimpinan sebagai berikut:

1. Gaya kepemimpinan otoriter

Gaya kepemimpinan ini menghmimpun sejumlah perilaku atau gaya kepemimpinan yang bersifat terpusat pada pemimpin sebagai satu –


(64)

satunnya penentu, penguasa dan pengendali anggota organisasi dan kegiatannya dalam usaha mencapai tujuan organisasi.

2. Gaya kepemimpinan demokratis

Gaya kepemimpinan menempatkan manusia sebagai faktor pendukung terpenting dalam kepemimpinan yang dilakukan berdasarkan dan mengutamakan orientasi pada hubungan dengan anggota organisasi. 3. Gaya kepemimpinan bebas

Gaya kepemimpinan ini pada dasarnya berpandangan bahwa anggota organisasi mampu mandiri dalam membuat keputusan atau mampu mengurus dirinya masing – masing, dengan sedikit mungkin pengarahan atau pemberian petunjuk dalam merealisasikan tugas pokok masing – masing sebagai bagian dari tugas pokok organisasi Adapun perilaku pemimpin dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah sesuai dengan gaya kepemimpinan seseorang. Gaya tersebut adalah sebagai berikut:

1. Gaya kepemimpinan direktif, dicirikan oleh:

a. Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan berkaitan dengan seluruh pekerjaan menjadi tanggung jawab pemimpin dan ia hanya memberikan perintah kepada bawahannya untuk melaksanakannya b. Pemimpin menentukan semua standar bagaimana bawahan

menjalankan tugas.


(65)

d. Pemimpin memberikan ancaman dan hukuman kepada bawahan yang tidak berhasil melaksanakan tugas – tugas yang telah ditentukan.

2. Gaya kepemimpinan konsultatif, dicirikan oleh:

a. Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah dilakukan oleh pemimpin setelah mendengarkan keluhan dari bawahan

b. Pemimpin menentukan tujuan dan mengemukakan berbagai ketentuan yang bersifat umum setelah melalui proses diskusi dan konsultasi dengan para bawahan.

c. Penghargaan dan hukuman diberikan kepada bawahan dalam rangka memberikan motivasi kepada bawahan.

d. Hubungan dengan bawahan baik.

3. Gaya kepemimpinan partisipatif, dicirikan oleh:

a. Pemimpin dan bawahan sama – sama terlibat dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah atau dengan kata lain apabila pemimpin akan mengambil keputusan, dilakukan setelah adanya saran dan pendapat dari bawahan.

b. Pemimpin memberikan keleluasaan bawahan untuk melaksanakan pekerjaan.

c. Hubungan dengan bawahan terjalin dengan baik dan dalam suasana yang penuh persahabatan dan saling mempercayai.


(66)

4. Gaya kepemimpinan delegatif, dicirikan oleh:

a. Pemimpin mendiskusikan masalah – masalah yang dihadapi dengan bawahan dan selanjutnya mendelegasikan pengambilan keputusan dan pemecahan masalah kepada bawahan.

b. Bawahan memiliki hak untuk menentukan langkah – langkah bagaimana keputusan dilaksanakan dan hubungan bawahan rendah.

Dari penjelasan keempat gaya kepemimpinan tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan yang menyolok, selain terletak pada kemampuanya untuk bekerja dan tergantung pada motivasinya.

B. Kinerja Karyawan 1. Pengertian kinerja

Kinerja pada dasarnyan adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Sutrisno (2009:164), menyatakan bahwa kinerja merupakan hasil upaya seseorang yang ditentukan oleh kemampuan karakteristik pribadinya serta persepsi terhadap perannya dalam pekerjaan itu. Istilah Kinerja berasal dari kata Job Performance atau actual Performance yang berarti prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang .

Mangkunegara (2009:3), kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepada karyawan tersebut.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud kinerja adalah hasil kinerja yang dicapai setiap karyawan sehingga dapat


(67)

memberikan kontribusi terhadap perusahaan. Penilaian kinerja merupakan proses yang dilakukan perusahaan dalam mengevaluasi kinerja pekerjaan karyawan.

Pengukuran Kinerja Pegawai Menurut Agus Dharma (2003:355) yang dikutipdari (http://intanghina.wordpress.com/2008/06/10/kinerja/) mengatakan hampir semua cara pengukuran kinerja mempertimbangkan Hal-hal sebagai berikut:

a. kuantitas, yaitu jumlah yang harus diselesaikan atau dicapai.

b. kualitas, yaitu mutu yang harus dihasilkan (baik tidaknya). Pengukuran kualitatif keluaran mencerminkan pengukuran atau tingkat kepuasan yaitu seberapa baik penyelesaiannya

c. ketepatan waktu, yaitu sesuai tidaknya dengan waktu yang direncanakan.

2. Faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan

Malthis (2001:80), dalam pembahasan mengenai permasalahan kinerja karyawan maka tidak terlepas dari berbagai macam faktor yang menyertai diantaranya:

1. Faktor kemampuan (ability)

Secara psikologis kemampuan (ability) karyawan terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge dan skill) artinya karyawan yang memiliki IQ diatas rata-rata (110-120) dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari maka akan lebih mudah mencapai kinerja diharapkan. Oleh karena itu, karyawan perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya.


(68)

2. Faktor motivasi

Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang karyawan dalam menghadaapi situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah untuk mencapai tujuan kerja.

3. Unsur-unsur Penilaian Kinerja Karyawan

Hasibuan (2002:56), kinerja karyawan dapat dikatakan baik atau dapat dilihat dari beberapa hal yaitu :

1. Kesetiaan

Kinerja dapat diukur dari kesetiaan karyawan terhadap tugas dan tanggungjawab dalam organisasi

2. Prestasi Kerja

Hasil prestasi kerja karyawan, baik kualitas maupun kuantitas dalam menjadi tolak ukur kinerja.

3. Kedisiplinan

Kedisiplinan karyawan dalam mematuhi peraturan-peraturan yang ada dalam melaksanakan instruksi yang diberikan kepadanya dalam mencari tolak ukur untuk kinerja.

4. Kreativitas

Kemampuan karyawan dalam mengembangkan kreativitas dan mengeluarkan potensi yang dimiliki dalam menyelesaikan pekerjaannya sehingga bekerja lebih daya guna dan berhasil guna.


(69)

Diukur dari kesediaan karyawan dalam berpartisipasi dan bekerja sama dengan karyawan lainnya sehingga hasil pekerjaannya akan semakin baik. 6. Kecakapan

Kecakapan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan yang telah dibebankan kepadanya juga menjadi tolak ukur dalam meningkatkan kinerja.

7. Tanggung Jawab

Kinerja Karyawan juga dapat diukur dari kesediaan karyawan dalam mempertanggungjawabkan pekerjaan dan hasil kerjanya

4. Penilaian Kinerja

Hasibuan (2008:87), penilaian kinerja adalah evaluasi yang sistematis terhadap pekerjaan yang telah dilakukan oleh karyawan dan ditujukan untuk pengembangan. Apabila penilaian tersebut dilaksanakan baik, tertib dan benar, dapat membantu meningkatkan motivasi kerja dan sekaligus meningkatkan loyalitas organisasi organisasional dari para karyawan (anggota organisasi). Hal ini tentunya akan menguntungkan organisasi yang bersangkutan sendiri. Para karyawan akan mengetahui sampai dimana dan bagaimana prestasi kerjanya dinilai oleh atasan. Adapun tujuan dan kegunaan penilaian kinerja karyawan sebagai berikut:

1. Untuk mengukur prestasi kerja yaitu sejauh mana karyawan dapat sukses dalam pekerjaannya.

2. Sebagai dasar untuk mengevaluasi keefektifan seluruh kegiatan didalam perusahaan.


(70)

3. Sebagai indikator untuk menentukan kebutuhan akan latihan bagi karyawan yang berada didalam organisasi.

4. Sebagai alat untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan sehingga dicapai tujuan untuk mendapatkan performance kerja yang baik.

5. Sebagai untuk mendorong atasan (supervisor atau manager) untuk mengobservasi perilaku bawahan supaya diketahui minat dan kebutuhan bawahannya.

6. Sebagai alat untuk melihat kekurangan atau kelemahan dimasa lampau dan meningkatkan kemampuan karyawan selanjutnya.

7. Sebagai alat untuk memperbaiki dan mengembangkan uraian pekerjaan (job description ).


(71)

C. Peranan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan pada PT Astra International,Tbk-Toyota Kantor Cabang SM.Raja Medan

1. Kerangka Pemikiran Teoritis

Berdasarkan kerangka pemikiran teoritis diatas, maka dapat digambarkan suatu bagan kerangka pemikiran sebagai berikut:

Sumber : Robbins 2001 ( Data Diolah )

Gambar 3.1

Kerangka Pemikiran Teoritis

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT Astra International, Tbk – Toyota Kantor Cabang Sisingamangaraja Medan.Penelitian ini dilakukan mulai bulan April 2014 sampai dengan Mei 2014.

3. Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan jenis penelitian adalah studi kasus yang didukung oleh survei dengan mengumpulkan data melalui pemberian pernyataan kuisioner kepada responden, Sugiono (2010:14).

KEPEMIMPINAN (X)

KINERJA (Y)


(1)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A.

KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh yaitu:

1.

Berdasarkan hasil penelitian terdapat hubungan antara kepemimpinan

terhadap kinerja karyawan.

2.

Gaya kepemimpinan demokratis Pada PT Astra International, Tbk-Toyota

Kantor Cabang Sisingamangaraja Medan berperan penting terhadap kinerja

karyawan, meningkatnya kinerja karyawan, akan berpengaruh positif dengan

penjualan produk yang dihasilkan dan akan menunjang keuntungan

perusahaan dengan sangat besar.

3.

Berdasarkanhasilpenelitiandanpembahasan, makadapat disimpulkan

bahwagaya kepemimpinan yang digunakan pada PT Astra International,

Tbk-Toyota Kantor Cabang Sisingamangaraja Medan adalah gaya kepemimpinan

demokratis.Hal ini ditandai dengan adanya suatu struktur yang

pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang

kooperatif. Di bawah kepemimpinan pimpinan yang demokratis cenderung

bermoral tinggi, dapat bekerja sama, mengutamakan mutu kerja, dan dapat

mengarahkan diri sendiri.


(2)

77

B.

SARAN

Adapun saran yang dapat penulis uraikan yaitu:

1.

Peranan kepemimpinan terhadap kinerja karyawan PT Astra International,

Tbk-Toyota Kantor Cabang SM.Raja Medan perlu ditingkatkan terutama

dalam hal mengidentifikasi tujuan pribadi pimpinan dengan tujuan organisasi,

serta dalam hal bernegosiasi dengan pimpinan.

2.

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai peranan kepemimpinan

terhadap kinerja karyawan pada PT Astra International, Tbk-Toyota Kantor

Cabang SM.Raja Medan,serta faktor-faktor yang mempengaruhinnya,selain

variabel yang telah diteliti pada penelitian ini seperti motivasi dan budaya

organisasi.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Faisal, Sanapiah. 2007.

Format-Format PenelitianSosial.

Jakarta: PT

RajaGrafindo

Persada.

Hasibuan, Malayu SP. 2002.

Manajeman Sumber daya Manusia.

Jakarta: Bumi

aksara

Idrus,Muhammad.2009.

MetodePenelitianIlmuSosialPendekatanKualitatifdan

Kuantitatif.

Jakarta: Erlangga.

Kartono. 2006.

Pemimpin dan Kepemimpinan.

Jakarta: PT Rajagrafindo persada.

Matondang. 2008.

Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Manajeman

Strategik.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2009.

Perilaku dan Budaya Organisasi.

Cetakan

ke-1.

Bandung: Refika Aditama.

Malthis, Robert L dan Jhon H. Jackson. 2001.

Manajeman Sumberdaya

Manusia.

Buku 1. Jakarta: Salemba empat.

Nisfiannoor,Muhammad. 2009.

PendekatanStatistika Modern

untukIlmuSosial.

Jakarta: SalembaHumanika.

Nawawi, H.Hadari. 2003.

Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi.

Yogyakarta:

University

Press.

Sutrisno, Edy. 2009.

Manajeman Sumber daya Manusia.

Jakarta:Kencana.

Sugiono, 2010.

Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif R&D.

Bandung:

Alfabeta.

Suryabrata, Sumadi. 2008.

Metodologi Penelitian.

Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

http://saripedia.wordpress.com/tag/pengertian-pemimpin/

http://felixdeny.wordpress.com/2012/01/07/definisi-kepemimpinan-dan-macam-macam-gaya-kepemimpinan/


(4)

Kuesioner Penelitian

Peranan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan

Pada PT Astra International, Tbk-Toyota Kantor Cabang SM.Raja Medan

---

Responden yang terhormat

Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi daftar kuisioner yang

diberikan. Informasi yang Bapak/Ibu berikan hanya semata-mata untuk data penelitian dalam

rangka penyusunan tugas akhir dengan judul “Peranan Kepemimpinan Terhadap Kinerja

Karyawan Pada PT Astra International, Tbk-Toyota Kantor Cabang SM.Raja Medan.

Informasi yang Bapak/Ibu berikan merupakan bantuan yang sangat berarti dalam

penyelesaian penelitian ini. Atas perhatian Bapak/Ibu saya ucapkan terimakasih.

a.

Petunjuk Penyelesaian

1.

Pilihlah pertanyaan sesuai pendapat Bapak/Ibu tentang keberadaan sikap dan perilaku

Bapak/Ibu alami dalam lingkungan kerja.

2.

Pilihlah jawaban dengan memberikan tanda (

) pada salah satu jawaban yang paling

sesuai menurut Bapak/Ibu. Adapun makna dari tanda tersebut adalah:

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

KS = Kurang Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

b.

Identitas Kuesioner

Jenis Kelamin

:

Umur

:

Pekerjaan/Jabatan :

Pendidikan Terakhir :

 


(5)

A.

KEPEMIMPINAN (X)

NO Item

Pernyataan

SS

S

KS

TS

STS

1

Pimpinan saya menghargai pendapat

saya

2 Pemimpin

saya

memberikan

kebebasan dalam memberikan ide-ide

3 Pimpinan saya terlalu bergantung

dengan kekuasaan formalnya

4 Pimpinan saya mengidentifikasi

tujuan pribadi dengan tujuan

organisasi

5 Pimpinan memberikan semua

pekerjaan dan tanggungjawab

dilakukan oleh bawahannya

6

Keputusan pemimpin harus diterima

dan dijalankan oleh bawahan

7 Pimpinan saya mudah diajak

bernegosiasi

                   


(6)

 

B.

KINERJA KARYAWAN (Y)

NO Item

Pernyataan

SS

S

KS

TS

STS

1

Saya dapat menyelesaikan dengan

baik setiap pekerjaan yang

dilakukan di PT Astra

International, Tbk – Toyota Kantor

Cabang SM. Raja Medan

2

Saya selalu bekerja keras dalam

menyelesaikan pekerjaan di PT

Astra International, Tbk – Toyota

Kantor Cabang SM. Raja Medan

3

Saya selalu masuk kerja sesuai

dengan peraturan jam kerja di PT

Astra International, Tbk – Toyota

Kantor Cabang SM. Raja Medan

4

Saya dapat bekerja secara tim di PT

Astra International, Tbk – Toyota

Kantor Cabang SM. Raja Medan

5 Saya

dapat

saling

mengisi

dengan

pegawai lain apabila ada pekerjaan

yang belum dapat dikerjakan.

6 Saya dapat memenuhi target

penjualan seperti yang telah

ditetapkan oleh perusahaan.

7

Saya selalu pulang kerja sesuai

dengan peraturan jam kerja di PT

Astra International, Tbk-Toyota

Kantor Cabang SM.Raja Medan

 


Dokumen yang terkait

Peranan Budaya Organisasi Dan Kualitas Pelayanan Dalam Upaya Mencapai Keberhasilan Perusahaan Pada Pt Astra International Tbk – Toyota Cabang Sisingamangaraja Medan

15 164 63

Pengaruh Kualitas Pelayanan Customer Service terhadap Kepuasan Pelanggan Pada PT Astra International Tbk – Toyota Kantor Cabang Sisingamangaraja Medan

5 69 55

Perencanaan Dan Pengawasan Persediaan Pada PT. Astra International, Tbk Toyota Sales Operation Cabang Sisingamangaraja Medan

1 34 114

Peranan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam Pengambilan Keputusan pada Perusahaan PT. Astra International, Tbk. Toyota Cabang Sisingamangaraja

23 192 94

Peranan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam Pengambilan Keputusan pada Perusahaan PT. Astra International, Tbk. Toyota Cabang Sisingamangaraja

0 0 12

Peranan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam Pengambilan Keputusan pada Perusahaan PT. Astra International, Tbk. Toyota Cabang Sisingamangaraja

0 0 1

Peranan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam Pengambilan Keputusan pada Perusahaan PT. Astra International, Tbk. Toyota Cabang Sisingamangaraja

2 2 35

Peranan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam Pengambilan Keputusan pada Perusahaan PT. Astra International, Tbk. Toyota Cabang Sisingamangaraja

0 0 4

Peranan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam Pengambilan Keputusan pada Perusahaan PT. Astra International, Tbk. Toyota Cabang Sisingamangaraja

0 0 2

Peranan Budaya Organisasi Dan Kualitas Pelayanan Dalam Upaya Mencapai Keberhasilan Perusahaan Pada Pt Astra International Tbk – Toyota Cabang Sisingamangaraja Medan

0 1 19