secara maksimal. Fungsi pengendalian ini dapat diwujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan.
5. Teknik kepemimpinan
Wursanto 2002:207, menjelaskan tentang teknik kepemimpinan yaitu membicarakan bagaimana seorang pemimpin, menjalankan fungsi
kepemimpinannya yang terdiri dari:. 1.
Teknik Kepengikutan Merupakan teknik untuk membuat orang-orang suka mengikuti apa yang
menjadi kehendak si pemimpin. Ada beberapa sebab mengapa seseorang mau menjadi pengikut yaitu:
a. kepengikutan karena peraturan atau hukum yang berlaku b. kepengikutan karena agama
c. kepengikutan karena tradisi atau naluri d. kepengikutan karena rasio
2. Teknik Human Relations
Merupakan hubungan kemanusiaan yang bertujuan untuk mendapatkan kepuasan psikologis maupun kepuasan jasmaniah. Teknik human relation
dapat dilakukan dengan memberikan berbagai macam kebutuhan kepada bawahan, baik kebutuhan psikologis maupun kebutuhan jasmaniah.
3. Teknik Memberi Teladan, Semangat, dan Dorongan
Dengan teknik ini pemimpin menempatkan diri sebagai pemberi teladan, pemberi semangat, dan pemberi dorongan. Dengan cara demikian
Universitas Sumatera Utara
diharapkan dapat memberikan pengertian dan kesadaran kepada para bawahan sehingga mereka mau dan suka mengikuti apa yang menjadi
kehendak pemimpin.
6. Gaya kepemimpinan
Bahasan mengenai pemimpin dan kepemimpinan pada umumnya menjelaskan bagaimana untuk menjadi pemimpin yang baik, gaya dan sifat yang
sesuai dengan kepemimpinan serta syarat – syarat apa yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin yang baik. Dalam rangka mempersoalkan gaya – gaya
kepemimpinan, hendaknya jangan beranggapan bahwa seorang individu dapat atau harus mempertahankan gaya konsisten dalam semua aktivitasnya. Justru
sebaliknya ia harus bersifat sefleksibel mungkin, dan menyesuaikan gayannya dengan situasi spesifik dan individu – individu yang bersangkutan. Gaya
kepemimpinan, mengandung pengertian sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut kemampuannya dalam memimpin.
Perwujudan tersebut biasannya membentu suatu pola atau bentuk tertentu. Nawawi 2003:115, Gaya kepemimpinan adalah perilaku atau cara yang
dipilih dan dipergunakan memimpin dalam mempengaruhi pikiran,perasaan, sikap dan prilaku para anggota organisasi bawahannya. Jenis gaya kepemimpinan
sebagai berikut: 1.
Gaya kepemimpinan otoriter Gaya kepemimpinan ini menghmimpun sejumlah perilaku atau gaya
kepemimpinan yang bersifat terpusat pada pemimpin sebagai satu –
Universitas Sumatera Utara
satunnya penentu, penguasa dan pengendali anggota organisasi dan kegiatannya dalam usaha mencapai tujuan organisasi.
2. Gaya kepemimpinan demokratis
Gaya kepemimpinan menempatkan manusia sebagai faktor pendukung terpenting dalam kepemimpinan yang dilakukan berdasarkan dan
mengutamakan orientasi pada hubungan dengan anggota organisasi. 3.
Gaya kepemimpinan bebas Gaya kepemimpinan ini pada dasarnya berpandangan bahwa anggota
organisasi mampu mandiri dalam membuat keputusan atau mampu mengurus dirinya masing – masing, dengan sedikit mungkin
pengarahan atau pemberian petunjuk dalam merealisasikan tugas pokok masing – masing sebagai bagian dari tugas pokok organisasi
Adapun perilaku pemimpin dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah sesuai dengan gaya kepemimpinan seseorang. Gaya tersebut
adalah sebagai berikut: 1.
Gaya kepemimpinan direktif, dicirikan oleh: a.
Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan berkaitan dengan seluruh pekerjaan menjadi tanggung jawab pemimpin dan ia hanya
memberikan perintah kepada bawahannya untuk melaksanakannya b.
Pemimpin menentukan semua standar bagaimana bawahan menjalankan tugas.
c. Pemimpin melakukan pengawasan kerja dengan ketat.
Universitas Sumatera Utara
d. Pemimpin memberikan ancaman dan hukuman kepada bawahan
yang tidak berhasil melaksanakan tugas – tugas yang telah ditentukan.
2. Gaya kepemimpinan konsultatif, dicirikan oleh:
a. Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah dilakukan oleh
pemimpin setelah mendengarkan keluhan dari bawahan b.
Pemimpin menentukan tujuan dan mengemukakan berbagai ketentuan yang bersifat umum setelah melalui proses diskusi dan
konsultasi dengan para bawahan. c.
Penghargaan dan hukuman diberikan kepada bawahan dalam rangka memberikan motivasi kepada bawahan.
d. Hubungan dengan bawahan baik.
3. Gaya kepemimpinan partisipatif, dicirikan oleh:
a. Pemimpin dan bawahan sama – sama terlibat dalam pengambilan
keputusan dan pemecahan masalah atau dengan kata lain apabila pemimpin akan mengambil keputusan, dilakukan setelah adanya
saran dan pendapat dari bawahan. b.
Pemimpin memberikan keleluasaan bawahan untuk melaksanakan pekerjaan.
c. Hubungan dengan bawahan terjalin dengan baik dan dalam suasana
yang penuh persahabatan dan saling mempercayai.
Universitas Sumatera Utara
4. Gaya kepemimpinan delegatif, dicirikan oleh:
a. Pemimpin mendiskusikan masalah – masalah yang dihadapi
dengan bawahan dan selanjutnya mendelegasikan pengambilan keputusan dan pemecahan masalah kepada bawahan.
b. Bawahan memiliki hak untuk menentukan langkah – langkah
bagaimana keputusan dilaksanakan dan hubungan bawahan rendah. Dari penjelasan keempat gaya kepemimpinan tersebut menunjukkan
bahwa ada perbedaan yang menyolok, selain terletak pada kemampuanya untuk bekerja dan tergantung pada motivasinya.
B. Kinerja Karyawan 1.