Uji Heteroskedastisitas Uji Multikolinieritas

Sumber : Hasil Perhitungan SPSS 2011 Gambar : 4.1 Uji Normalitas Data. Pada uji normalitas Gambar 4.1, P-P plot menunjukkan bahwa tiitk-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh berdistribusi normal.

2. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terjadi varians gangguan berbeda dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika terjadi maka terdapat heteroskedastisitas, model yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Deteksi dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot. Dengan menggunakan grafik Scatterplot. Apabila data yang berbentuk titik-titik tidak membentuk suatu pola atau menyebar, maka model regresi tidak terkena heteroskedastisitas . 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: stress kerja Observed Cum Prob E x p e c te d C u m P ro b Universitas Sumatera Utara Regression Standardized Predicted Value 1.0 0.5 0.0 -0.5 -1.0 -1.5 -2.0 R e g re s s io n S tu d e n ti z e d R e s id u a l 6 4 2 -2 -4 Scatterplot Dependent Variable: StressKerja Berikut adalah gambar Scatterplot untuk uji heteroskedastisitas. Hasil pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut ini: Sumber : Hasil Perhitungan SPSS 2011 Gambar : 4.2 Uji Heterokedasitas Pada Gambar 4.2, terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

3. Uji Multikolinieritas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi linier ditemukan adanya korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinieritas antar variabel dengan Universitas Sumatera Utara melihat nilai dari variance inflation factor VIF dari masing-masing variabel independent terhadap variabel dependent. Pengambilan Keputusannya: VIF 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas VIF 5 maka tidak terdapat multikolinieritas Tolerence 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas Tolerence 0,1 maka tidak terdapat multikolinieritas Hasil pengujian multikolinieritas dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut ini: Tabel 4.9 Uji Multikolinearitas Coefficientbelsa a Dependent Variable: StressKerja Sumber : Hasil Perhitungan SPSS 2011 Berdasarkan Tabel 4.9 di atas, terlihat untuk semua variable independen memiliki angka VIF 5 dan nilai Tolerance 0,1. Dengan demikian dapat disimpulkan model regresi tersebut tidak terjadi multikolinearitas. Hasil pengujian statistik dengan model regresi linier berganda tidak terdapat pelanggaran asumsi klasik sehingga model regresi linier berganda dapat digunakan sebagai alat uji statistik dalam penelitian ini. Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF B Std. Error 1 Constant ,428 ,978 ,437 ,663 Promosi ,070 ,072 ,048 ,976 ,333 ,609 1,641 Komunikasi 1,391 ,073 ,927 19,011 ,000 ,609 1,641 Universitas Sumatera Utara

4.3.3 Metode Analisis Statistik 1. Analisis Regresi Linier Berganda