Pengaruh Dukungan Organisasi Terhadap Stres Kerja Karyawan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Medan Putri Hijau
SKRIPSI
PENGARUH DUKUNGAN ORGANISASI TERHADAP STRES KERJA KARYAWAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA
(PERSERO), Tbk MEDAN PUTRI HIJAU
Oleh:
DEVI AMALIA LUBIS 060502006
PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(2)
ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dukungan organisasi (promosi, dan komunikasi) berpengaruh terhadap stres kerja karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Medan Putri Hijau. Penulis menarik hipotesis bahwa terdapat pengaruh antara Dukungan Organisasi (Promosi dan Komunikasi) Terhadap Stress Kerja Karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Medan Putri Hijau.
Populasi dalam Penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Medan Putri Hijau yang berjumlah 60 orang. Penarikan sampel menggunakan metode sampling jenuh maka jumlah sampel dalam penelitian ini juga berjumlah 60 orang. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda. Penganalisaan data menggunakan software pengolahan data statistik yaitu SPSS 16.00 for windows.
Hasil uji F menunjukkan bahwa dukungan organisasi yang terdiri dari (komponen promosi, dan komponen komunikasi) berpengaruh signifikan terhadap stress kerja karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Medan Putri Hijau, uji t (secara individual) menunjukkan bahwa Promosi berpengaruh tetapi tidak signifikan, dan komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap stress kerja karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Medan Putri Hijau. Persamaan regresi berganda penelitian adalah Y= 0,428 + 0,070 X1 + 1,391 X2 + e
Kata Kunci: Stress Kerja Karyawan, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Medan Putri Hijau, Promosi, Komunikasi.
(3)
ABSTRACT
The purpose of this research is to investigate and analyze the influence of organizational support (promotion, and communications) affect the job stress of employees at PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Branch Office Medan Putri Hijau. The authors draw the hypothesis that there is influence between the Support Organization (Promotion and Communication) The Employees' Stress at. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Branch Office Medan Putri Hijau.
The population in this study were all employees of PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Branch Office Medan Putri Hijau, amounting to 60 people. Sampling using a sampling method saturated so the number of samples in this study also totaled 60 people. Hypothesis testing is done by using multiple linear regression. Analysing the data using statistical data processing software SPSS for windows 16,00.
F test results showed that the support organization consisting of (components of the promotion, and communication components) significantly affects job stress of employees at PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Branch Office Medan Putri Hijau, t test (individual) indicates that the promotion effect but not significant, and the communication has positive and significant effect on job stress of employees at PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Branch Office Medan Putri Hijau. Research the regression equation is Y = 0.070 0.428 + 1.391 X1 + X2 + e.
Keywords: Employees Stress, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Branch Office Medan Putri Hijau, Promotion, Communication.
(4)
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT, atas segala berkah, rezeki, perlindungan serta karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Dukungan Organisasi Terhadap Stres Kerja Karyawan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Medan Putri Hijau” ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada yang teristimewa, kedua orangtua penulis : Ir. H. Muhammad Arief Lubis dan Hj. Herlina Dalimunthe, atas didikan yang penuh kasih sayang, kesabaran tanpa batas, serta doa dan dukungan yang diberikan kepada penulis. Penulis merasa bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan takdir indah. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan kepada penulis :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, Mec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, M.S., selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si., selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara juga selaku Dosen Penguji I. 4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si., selaku Ketua Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara 5. Ibu Dra. Ulfah, selaku Dosen Wali.
(5)
6. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe. MSi., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan arahan, kritik dan saran dalam penulisan skripsi ini. 7. Ibu Dra. Lucy Anna, MS., selaku Dosen Penguji I.
8. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si, selaku Dosen Penguji II. 9. Seluruh pegawai FE khususnya pegawai Departemen Manajemen.
10. Adik- adik ku tersayang Puteri Anggi Lubis, Lidya Apriliana Lubis, Septina Sabilla Lubis dan Kakak ku Mohamad Hasjmi, untuk nasehat, masukan bantuan dan dukungan yang tidak pernah habis diberikan kepada penulis. 11. Indah Pratiwy Tarigan, SE., Malvin Octorico Surbakti, SE., Junaidi SE,
Afyalda, SE., Uyo Hasibuan, dan seluruh anggota Group A angkatan 2006 12. Berbagai pihak maupun individu, yang merupakan teman bagi penulis serta
menjadi bagian dari takdir kehidupan penulis
Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis selanjutnya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat-Nya bagi kita. Amin.
Medan, Juni 2011 Penulis
(6)
DAFTAR ISI
ABSTRAK ………...…... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……….………...……….… 7
2.1 Uraian Teoritis …….……..……….……….. 7
2.1.1. Dukungan Organisasi ...……… 7
1. Promosi ... 7
2. Komunikasi ... 9
2.1.2.Stress Kerja ………...………... 12
2.2 Penelitian Terdahulu ………...……….. 18
2.3 Kerangka Konseptual …….………. 19
2.4 Hipotesis ………. 20
BAB III METODE PENELITIAN ………..……….. 21
3.1 Jenis Penelitian ... 21
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 21
3.3 Batasan Operasional ... 21
(7)
3.6 Populasi dan Sampel ... 24
3.7 Jenis dan Sumber Data ... 25
3.8 Metode Pengumpulan Data ... 25
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 26
3.10 Teknik Analisis Data ... 27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ………. 31
4.1 Gambaran Umum Perusahaan ……….. 31
4.2 Hasil Penelitian ………... 47
4.2.1. Uji Validitas dan Reliabilitas ...……. 47
4.3 Hasil Penelitian Deskriptif Karakteristik Responden .…. 49 4.3.1. Analisis Deskriptif …...…...… 49
4.3.2. Uji Asumsi Klasik ...….…....….…... 55
4.3.3 Metode Analisis Statistik ………... 59
1. Analisis Regresi Linier Berganda ... 59
2. Uji Signifikan secara Simultan (Uji – F) ... 60
3. Uji Signifikan secara Parsial (Uji – t) ... 62
4. Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 64
4.4 Pembahasan ...……….. 66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……...………. 69
5.1. Kesimpulan ……… 69
5.2. Saran ………. 70
DAFTAR PUSTAKA ……… 72
(8)
DAFTAR TABEL
No. Judul Halaman
Tabel 1.1 Absensi Karyawan ...……… 3
Tabel 1.2 Penanggulangan Stress ..…... 17
Tabel 3.1 Operasional Variabel ………... 23
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ………. 24
Tabel 4.1 Validitas Instrumen ...………... 48
Tabel 4.2 Reliability Statistics ……..……….. 48
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...……. 49
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 50
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 50
Tabel 4.6 Pendapat Responden terhadap Variabel Promosi …...… 51
Tabel 4.7 Pendapat Responden terhadap Variabel Komunikasi ...…. 52
Tabel 4.8 Pendapat Responden terhadap Variabel Stress Kerja ………. 53
Tabel 4.9 Uji Multikolinearitas ...…. 58
Tabel 4.10 Regresi Linier Berganda ... 59
Tabel 4.11 Hasil Uji – F ... 61
Tabel 4.12 Hasil Uji – t ...……… 62
Tabel 4.13 Determinasi (R2) ………. 64
(9)
DAFTAR GAMBAR
No. Judul
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penilaian ... 20
Gambar 4.1 Uji Normalitas Data ... 56
(10)
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul Halaman
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ……….…... 74
(11)
ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dukungan organisasi (promosi, dan komunikasi) berpengaruh terhadap stres kerja karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Medan Putri Hijau. Penulis menarik hipotesis bahwa terdapat pengaruh antara Dukungan Organisasi (Promosi dan Komunikasi) Terhadap Stress Kerja Karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Medan Putri Hijau.
Populasi dalam Penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Medan Putri Hijau yang berjumlah 60 orang. Penarikan sampel menggunakan metode sampling jenuh maka jumlah sampel dalam penelitian ini juga berjumlah 60 orang. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda. Penganalisaan data menggunakan software pengolahan data statistik yaitu SPSS 16.00 for windows.
Hasil uji F menunjukkan bahwa dukungan organisasi yang terdiri dari (komponen promosi, dan komponen komunikasi) berpengaruh signifikan terhadap stress kerja karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Medan Putri Hijau, uji t (secara individual) menunjukkan bahwa Promosi berpengaruh tetapi tidak signifikan, dan komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap stress kerja karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Medan Putri Hijau. Persamaan regresi berganda penelitian adalah Y= 0,428 + 0,070 X1 + 1,391 X2 + e
Kata Kunci: Stress Kerja Karyawan, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Medan Putri Hijau, Promosi, Komunikasi.
(12)
ABSTRACT
The purpose of this research is to investigate and analyze the influence of organizational support (promotion, and communications) affect the job stress of employees at PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Branch Office Medan Putri Hijau. The authors draw the hypothesis that there is influence between the Support Organization (Promotion and Communication) The Employees' Stress at. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Branch Office Medan Putri Hijau.
The population in this study were all employees of PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Branch Office Medan Putri Hijau, amounting to 60 people. Sampling using a sampling method saturated so the number of samples in this study also totaled 60 people. Hypothesis testing is done by using multiple linear regression. Analysing the data using statistical data processing software SPSS for windows 16,00.
F test results showed that the support organization consisting of (components of the promotion, and communication components) significantly affects job stress of employees at PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Branch Office Medan Putri Hijau, t test (individual) indicates that the promotion effect but not significant, and the communication has positive and significant effect on job stress of employees at PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Branch Office Medan Putri Hijau. Research the regression equation is Y = 0.070 0.428 + 1.391 X1 + X2 + e.
Keywords: Employees Stress, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Branch Office Medan Putri Hijau, Promotion, Communication.
(13)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Organisasi merupakan gabungan dari beberapa individu yang melaksanakan fungsi-fungsi berbeda tetapi saling berhubungan dan dikoordinasikan agar suatu pekerjaan dapat diselesaikan (Griffiths dalam Sutarto, 2002:31). Banyak faktor di dalam organisasi merupakan sumber potensial dari stres para karyawan di tempat kerja. Faktor di dalam organisasi yang dimaksud antara lain: upaya untuk menghindari kekeliruan dalam pekerjaan, menyelesaikan tugas dalam kurun waktu yang terbatas, beban kerja yang berlebihan, serta rekan kerja yang tidak bisa bekerja sama (Robbins, 2006:796).
Stres kerja karyawan merupakan salah satu masalah yang harus dipikirkan oleh setiap perusahaan. Stres kerja adalah kondisi dinamik yang mana Individu di dalamnya menghadapi peluang, kendala, atau tuntutan yang terkait dengan apa yang diinginkannya dan hasilnya dipersepsikan sebagai hal yang tidak pasti tetapi esensial bagi setiap individu (Robbins, 2006:793). Stres kerja akan membawa dampak negatif kepada setiap individu sehingga dapat mempengaruhi psikologis, fisik, dan perilaku karyawan. Meningkatnya karyawan yang mengalami stres dalam suatu organisasi akan mengakibatkan produktivitas organisasi akan mengalami penurunan.
Perusahaan diharapkan tidak mengabaikan masalah stres kerja karyawan, sebaliknya harus memperhatikan bagaimana stres tersebut dapat merugikan
(14)
perusahaan. Kerugian perusahaan dapat berupa absensi karyawan yang meningkat, dan hilangnya produktivitas. Stres kerja juga dapat menurunkan pemasukan dan keuntungan perusahaan. Kerugian finansial ini disebabkan adanya ketidakseimbangan antara produktivitas dengan biaya yang dikeluarkan untuk membayar gaji, tunjangan, dan fasilitas lainnya. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan stres kerja di dalam pekerjaan, antara lain: beban kerja yang berlebihan, tekanan atau desakan waktu, buruknya kualitas supervisi, iklim politis yang tidak aman, umpan balik tentang pelaksanaan kerja yang tidak memadai, wewenang yang tidak cukup untuk melaksanakan tanggung jawab, kemenduaan peranan, frustasi, konflik antar pribadi dan antar kelompok dan perbedaan antara nilai-nilai perusahaan dan karyawan (Handoko, 2000:200-201).
Gejala-gejala yang ditimbulkan akibat stres antara lain anxietas (kewaspadaan berlebih, panik, fobia, gangguan tidur dan lain-lain), gejala depresi (murung, lesu, kehilangan semangat hidup, putus asa, pikiran untuk bunuh diri, perubahan kepribadian (paranoid, menghindar, emosi labil dan pesimis) serta keluhan yang bersifat psikosomatis kronis. Untuk mengurangi atau menghindari akibat dari stres tersebut maka diperlukan adanya dukungan organisasi.
Dukungan organisasi merupakan dukungan antara para pekerja diorganisasikan dalam unit-unit formal atau informal untuk mencapai misi dan sasaran strategis; bagaimana tanggung jawab tugas dan jabatan, proses kompensasi, manajemen kinerja individu/pegawai, promosi, komunikasi, rekruitmen, dan perencanaan sukses dikelola, (Chatab, 2007:95). Promosi adalah menaikkan jabatan seseorang ke jabatan lain yang memilki tanggung jawab yang
(15)
lebih besar, gaji lebih besar, dan pada level organisasi yang lebih besar (Hariandja, 2007:157). Komunikasi merupakan hubungan atau kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan masalah hubungan atau dapat diartikan sarana menukar pendapat atau sebagai kontak antara manusia secara individu atau kelompok (Widjaja, 2000:1).
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk merupakan salah satu badan usaha yang bergerak di bidang jasa. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk adalah salah satu Bank terbesar yang ada di Indonesia yang kepemilikannya milik pemerintah. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk mempunyai tujuan dasar yaitu melaukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha Mikro, Kecil dan Menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat. Semakin besarnya persaingan diantara perusahaan perbankan yang ada serta aktifitas perusahaaan yang semakin tinggi. Dengan demikian diperlukan dukungan dari perusahaan guna memberikan suatu rangsangan yang positif untuk meningkatkan kinerja karyawan. Hal demikian mencegah timbulnya stress kerja karyawan.
Tabel 1.1
Absensi Karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Kantor Cabang Medan Putri Hijau
Tahun 2006-2009
Tahun Jumlah Karyawan
Keterangan Total
Sakit Izin Alpa
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
2006 120 5 4,2 3 2,5 1 0,8 9 7,5
2007 120 4 3,3 5 4,2 1 0,8 10 8,3
2008 120 3 2,5 6 5 2 1,7 11 9,2
2009 120 6 5 4 3,3 3 2,5 13 10,8
(16)
Tabel 1.1 merupakan Tabel absensi karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Kantor Cabang Medan Putri Hijau. Dari Tabel diatas dapat diketahui persentase absensi setiap tahunnya. Pada tahun 2006 sebesar 7,5%, tahun 2007 sebesar 8,3%, tahun 2008 sebesar 9,2% dan tahun 2009 sebesar 10,8%. Dengan demikian dapat dilihat bahwa prosentasi absensi tiap tahunnya meningkat sehingga produktivitas karyawan menurun. Disamping itu komunikasi yang terjadi diperusahaan ini merupakan komunikasi vertikal, yaitu komunikasi yang terjadi dari atasan kepada bawahan.
Menurut Purwanto (2006: 40), aliran komunikasi dari atasan kepada bawahan merupakan aliran komunikasi dari manajer ke bawahan tersebut, umumnya terkait dengan tanggung jawab dan kewenangannya dalam suatu organisasi. Pada dasarnya Promosi Jabatan merupakan salah satu bagian dari program penempatan yang dilaksanakan oleh perusahaan. Penempatan karyawan dilakukan dengan membuat penyesuaian terhadap kebutuhan perusahaan yang berhubungan dengan perencanaan untuk memperoleh orang yang tepat pada posisi yang tepat (right man on the right place), adapun promosi jabatan yang dilakukan di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk berdasarkan pada prestasi kerja karyawan itu sendiri.. Hal demikian merupakan salah satu dari gejala terjadinya stress pada karyawan. Berdasarkan permasalahan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul : “Pengaruh Dukungan Organisasi
Terhadap Stres Kerja Karyawan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Kantor Cabang Medan Putri Hijau.”
(17)
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut: “Apakah dukungan organisasi (promosi, dan komunikasi) berpengaruh terhadap stres kerja karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Kantor Cabang Medan Putri Hijau?”
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dukungan organisasi (promosi, dan komunikasi) berpengaruh terhadap stres kerja karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Kantor Cabang Medan Putri Hijau .
1.4 Manfaat penelitian
Penulisan karya ilmiah tentang pengaruh dukungan organisasi (promosi, dan komunikasi) berpengaruh terhadap stres kerja karyawan ini di harapkan bermanfaat untuk:
a. Bagi perusahaan
Dapat memberikan saran dan masukan dalam membuat suatu keputusan terutama di bidang personalia, khususnya tentang organisasi yang ada hubungannya dengan stres kerja sehingga dapat dicari upaya untuk mengurangi stres kerja pada karyawan.
(18)
b. Bagi penulis
Memberikan pengetahuan yang lebih luas lagi tentang tata laksana kerja pada suatu badan usaha dan memberikan gambaran langsung untuk terjun ke dalam dunia kerja.
c. Bagi peneliti selanjutnya
Memberikan kontribusi akademik mengenai stres kerja kepada pembaca, terutama untuk melakukan penelitian di bidang manajemen sumber daya manusia khususnya kajian mengenai dukungan organisasi dan pengaruhnya terhadap stres kerja.
(19)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis
2.1.1 Dukungan Organisasi
Dukungan organisasi adalah bagaimana para pekerja diorganisasikan dalam unit-unit formal atau informal untuk mencapai misi dan sasaran strategis; bagaimana tanggung jawab tugas dan jabatan, proses kompensasi, manajemen kinerja individu/pegawai, promosi, komunikasi, rekruitmen, dan perencanaan sukses dikelola. Maka dalam penelitian ini bentuk dukungan organisasi yang dapat menurunkan tingkat stres kerja pada karyawan adalah promosi dan komunikasi.
1. Promosi
Menaikkan jabatan seseorang ke jabatan lain yang memilki tanggung jawab yang lebih besar, gaji lebih besar, dan pada level organisasi yang lebih besar adalah suatu pengambilan keputusan yang dilakukan organisasi untuk mendukung pencapai tujuan.
Menurut Hasibuan (2006:108) promosi jabatan merupakan perpindahan yang memperbesar authority dan responbility karyawan ke jabatan yang lebih tinggi di dalam suatu organisasi sehingga hak, status, dan penghasilan mereka akan semakin besar. Hal ini berarti seseorang memperoleh promosi jabatan akan memliki wewenang dan tanggung jawab yang lebih besar karena memperoleh jabatan yang lebih tinggi. Selain itu efek yang ditimbulkan adalah hak, status,
(20)
dan penghasilan yang berupa upah/gaji dan tunjangan lainnya, akan bertambah dibandingkan dengan jabatan yang diperoleh sebelumnya. Penyataan senada juga dikemukakan oleh Samsudin (2005:264) dengan menungkapkan bahwa: Suatu promosi jabatan berarti pula perpindahan dari suatu jabatan ke jabatan yang lain berarti bahwa konvensasi (upah, gaji, dan sebagainya) menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan jabatan yang lama.
Pada dasarnya Promosi Jabatan merupakan slah satu bagian dari program penempatan yang dilaksanakan oleh perusahaan. Penempatan karyawan dilakukan dengan membuat penyesuaian terhadap kebutuhan perusahaan yang berhubungan dengan perencanaan untuk memperoleh orang yang tepat pada posisi yang tepat (right man on the right place). Promosi jabatan memberikan peranan penting bagi setiap karyawan bahkan menjadi sebuah idaman dan tujuan yang selalu di harapkan. Idaman dan tujuan ini berkaitan dengan apa yang diperoleh dan di capai oleh karyawan setelah memperoleh promosi jabatan.
Setiap karyawan berusaha memberikan performa yang terbaik bagi perusahaan dengan harapan bahwa kinerja yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan.karyawan yang berhak memperoleh promosi haruslah memiliki kecakapan kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Karena karyawan tersebut akan memiliki tugas dan tanggung jawab yang lebih besar dibandingkan dengan jabatan sebelumnya.
(21)
Adapun syarat-syarat yang perlu ditetapkan dalam melaksanakan promosi yaitu:
a. Pengalaman
b. Tingkat pendidikan c. Loyalitas
d. Kejujuran e. Tanggung jawab f. Kepandaian bergaul g. Prestasi kerja h. Inisiatif dan kreatif
2. Komunikasi
Komunikasi merupakan hubungan atau kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan masalah hubungan atau dapat diartikan sarana menukar pendapat atau sebagai kontak antara manusia secara individu atau kelompok. Jika komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi lancar maka hal ini dapat menyebabkan suasana yang harmonis dalam organisasi dan hal ini dapat menyebabkan penurunan terhadap stres yang terjadi dalam organisasi. Komunikasi memiliki empat fungsi utama dalam sebuah kelompok atau organisasi, yaitu :
a. Fungsi kendali
Organisasi mempunyai otoritas hierarkis dan pedoman resmi di mana anggotanya diwajibkan untuk mematuhinya. Para karyawan wajib untuk mengkomunikasikan keluhan yang berhubungan dengan
(22)
pekerjaan kepada atasan langsungnya, mengetahui rincian kerja mereka, atau untuk memaksa mereka tunduk pada peraturan perusahaan, komunikasi di sini melakukan fungsi kendali.
b. Fungsi motivasi
Komunikasi memelihara motivasi dengan memberikan penjelasan kepada para karyawan tentang apa yang harus dilakukan, seberapa baik pekerjaan, dan apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kinerja.
c. Fungsi pernyataan emosi
Komunikasi adalah jalan untuk menyatakan emosi perasaan dan pemenuhan kebutuhan sosial.
d. Fungsi informasi
Fungsi informasi memberikan informasi bagi perseorangan atau kelompok untuk membuat keputusan dengan menyertakan data untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi pilihan.
Menurut Purwanto (2006: 40) Saluran Komunikasi Formal terdiri dari komunikasi vertikal dari atas ke bawah, komunikasi vertikal dari bawah ke atas, komunikasi horizontal, dan komunikasi diagonal.
1. Komunikasi vertikal dari atas kebawah
Aliran komunikasi dari manajer kebawahan tersebut, umumnya terkait dengan tanggung jawab dan kewenangannya dalam suatu organisasi. Seorang manajer yang menggunakan jalur komunikasi ke bawah memiliki tujuan untuk menyampaikan informasi, mengarahkan,
(23)
mengorganisasikaan, memotivasi, memimpin, dan mengendalikan berbagai kegiatan yang ada di level bawah.
2. Komunikasi vertikal dari bawah ke atas
Dalam struktur organisasi, komunikasi dari bawah ke atas berarti alur pesan yang disampaikan berasal dari bawah menuju ke atas. Pesan yang ingin disampaikan mula-mula berasal dari para karyawan yang selanjutnya disampaikan ke jalur yang lebih tinggi.
3. Komunikasi horizontal
Komuniaksi horizontal atau sering disebut juga dengan istilah komunikasi lateral, merupakan komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar/ sederajat dalam suatu organisai. Tujuan komunikasi horizontal antara lain untuk melakukan persuasi, mempengaruhi, dan memberikan informasi kepada bagian atau departemen yang memiliki kedudukan sejajar.
4. Komunikasi diagonal
Bentuk komunikasi yang satu ini memang agak lain dari beberapa bentuk komunikasi sebelumnya. Komunikasi diagonal melibatkan komunikasi antara dua tiangkat organisasi yang berbeda.
Organisasi berjalan melalui siklus. Siklus tersebut dimulai dari didirikannya organisasi, tumbuh, dewasa, dan akhirnya merosot. Tahap kehidupan organisasi menciptakan masalah dan tekanan yang berbeda bagi para karyawan. Tahap pendirian dan kemerosotan sangat menimbulkan stres. Tahap pendirian ditandai dengan besarnya kegairahan dan ketidakpastian, sedangkan tahap
(24)
kemerosotan lazimnya ditandai dengan pengurangan, pemberhentian, dan serangkaian ketidakpastian yang berbeda. Stres cenderung paling kecil dalam tahap dewasa di mana ketidakpastian berada pada titik terendah.
Schuller (dalam Jacinta, 2002:2) mengidentifikasi beberapa perilaku negatif karyawan yang berpengaruh terhadap organisasi. Menurut Schuller, stres kerja yang dihadapi karyawan berkolerasi dengan penurunan prestasi kerja.
Dampak negatif yang ditimbulkan oleh stres kerja antara lain :
1) Timbulnya hambatan baik dalam manajemen maupun operasional kerja 2) Mengganggu kenormalan aktivitas kerja
3) Menurunkan tingkat produktivitas
4) Menurunkan pemasukan dan keuntungan perusahaan
2.1.2 Stres Kerja
Adapun menurut Robbins (2001:563) stres juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang. Dan apabila pengertian stres dikaitkan dengan penelitian ini maka stress itu sendiri adalah suatu kondisi yang mempengaruhi keadaan fisik atau psikis seseorang karena adanya tekanan dari dalam ataupun dari luar diri seseorang yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja mereka.
Stres dapat dilihat dari dua sisi yaitu sisi positif dan negatif tergantung dari sudut pandang mana seseorang atau karyawan tersebut dapat mengatasi tiap kondisi yang menekannya untuk dapat dijadikan acuan sebagai tantangan kerja
(25)
yang akan memberikan hasil yang baik atau sebaliknya. Kondisi-kondisi yang cenderung menyebabkan stres disebut stressors. Meskipun stres dapat diakibatkan oleh hanya satu stressors, biasanya karyawan mengalami stres karena kombinasi stres.
A. Kategori Penyebab Stres Kerja
Kondisi-kondisi yang menyebabkan stres disebut stressors. Stres bisa disebabkan oleh satu stessor, biasanya keryawan mengalami stres karena kombinasi penyebab stres. Ada dua kategori penyebab stres, yaitu di dalam pekerjaan dan di luar pekerjaan. (Handoko, 2000:200-201)
Kondisi pekerjaan di perusahaan bisa menyebabkan stres, tetapi hal ini tergantung pada reaksi karyawan. Sebagai contoh, seorang karyawan akan dengan mudah menerima dan mempelajari prosedur kerja baru, sedangkan seorang karyawan lain tidak atau bahkan menolaknya. Kondisi kerja yang menyebabkan stres bagi karyawan dinyatakan sebagai penyebab stres di dalam pekerjaan, antara lain :
a. Beban kerja yang berlebihan b. Tekanan atau desakan waktu c. Buruknya kualitas supervisi d. Iklim politis yang tidak aman
e. Umpan balik tentang pelaksanaan kerja yang tidak memadai f. Wewenang yang tidak cukup untuk melaksanakan tanggung jawab g. Kemenduaan peranan (role ambiguity)
(26)
h. Frustasi
i. Konflik antar pribadi dan antar kelompok
j. Perbedaan antara nilai-nilai perusahaan dan karyawan
Stres karyawan juga dapat disebabkan masalah-masalah yang terjadi di luar perusahaan. Penyebab-penyebab stres di luar pekerjaan antara lain:
a. Kekuatiran finansial
b. Masalah-masalah yang bersangkutan dengan anak c. Masalah-masalah fisik
d. Masalah-masalah perkawinan
e. Masalah-masalah pribadi lainnya, seperti kematian sanak saudara.
B. Gejala Adaptasi Umum
Selye (dalam Siregar, 2006:20) menyatakan bahwa ada 3 (tiga) tingkatan yang berbeda dari respon atau tanggapan seseorang terhadap stres yaitu alarm (alarm), perlawanan (resistance), dan peredaan (exhaustion). Pertama, tahap peringatan dini atau alarm. Tahap ini merupakan awal dari reaksi tubuh terhadap adanya suatu tekanan atau stres. Reaksi awal pada umumnya terjadi dalam bentuk suatu pesan biokimia yang ditandai dengan adanya gejala seperti otot menegang, tekanan darah meningkat, denyut jantung meningkat dan lain sebagainya. Sejalan dengan terus berlangsungnya stres, maka tahap selanjutnya adalah tahap kedua yaitu tahap perlawanan. Tahap ini ditandai dengan adanya gejala, ketegangan, kegelisahan, kelesuan dan lain sebagainya yang menandakan seseorang sedang melakukan perlawanan terhadap stres. Perlawanan terhadap stres sering
(27)
menimbulkan kecelakaan, pengambilan keputusan yang kurang baik dan sakit. Tahap peredaan ditandai dengan runtuhnya tingkat perlawanan. Tahap ini akan muncul berbagai penyakit seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, penyakit gula darah, dan sebagainya.
C. Dampak Stres Kerja Pada Karyawan
Pengaruh stres kerja ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan bagi karyawan. Pengaruh yang menguntungkan diharapkan akan memacu karyawan untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Usaha mengatasi stres dapat berupa perilaku melawan stres (fight) atau berdiam diri (freeze). Reaksi ini biasanya dilakukan secara bergantian, tergantung situasi dan bentuk stres. Perubahan seperti ini di tempat kerja merupakan gejala individu yang mengalami stres, antara lain:
a. Bekerja melewati batas kemampuan b. Keterlambatan masuk kerja
c. Tingkat absensi yang meningkat d. Kesulitan membuat keputusan e. Kesalahan yang fatal
f. Kelalaian menyelesaikan pekerjaan g. Lupa dengan janji yang dibuat
h. Kesulitan berhubungan dengan orang lain i. Kerisauan tentang kesalahan yang dibuat
(28)
j. Menunjukkan gejala fisik seperti pada alat pencernaan, tekanan darah tinggi, dan radang pernafasan.
D. Dampak Stres Kerja Pada Perusahaan
Schuller (dalam Rini, 2002:3) mengidentifikasi beberapa perilaku negatif karyawan yang berpengaruh terhadap organisasi atau perusahaan. Dampak negatif yang ditimbulkan oleh stres kerja dapat berupa :
a. Terjadinya hambatan baik dalam manajemen maupun operasional b. Mengganggu kenormalan aktivitas kerja
c. Menurunkan tingkat produktivitas
d. Menurunkan pemasukan dan keuntungan perusahaan. Kerugian finansial dialami perusahaan disebabkan ketidakseimbangan antara produktivitas dengan biaya yang dikeluarkan untuk membayar gaji, tunjangan, dan fasilitas lainnya.
E. Mengelola Stres Kerja Karyawan
Mengatasi stres dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu pendekatan individu dan pendekatan organisasi. Pendekatan individu penting dilakukan karena stres dapat mempengaruhi kehidupan, kesehatan, produktivitas, dan penghasilan. Pendekatan organisasi bukan saja karena alasan kemanusiaan tetapi juga karena pengaruhnya terhadap prestasi semua aspek dari organisasi dan efektivitas organisasi secara keseluruhan. Perbedaan penanggulangan stres antara pendekatan individu dengan pendekatan organisasi tidak dibedakan secara tegas,
(29)
pengurangan stres dapat dilakukan pada tingkat individu, organisasi, maupun kedua-duanya. Tabel 2.1 berikut ini menyajikan dua pendekatan dalam menanggulangi stres.
Tabel 2.1
Penanggulangan Stres Secara Individual dan Organisasi Secara Individual Secara Organisasi
a. Meningkatkan keimanan a. Melakukan perbaikan iklim organisasi
b. Melakukan meditasi dan
pernafasan
b. Melakukan perbaikan terhadap lingkungan fisik
c. Melakukan kegiatan olah raga c. Menyediakan sarana olah raga d. Melakukan relaksasi d. Melakukan analisis dan kejelasan
tugas e. Dukungan sosial dari teman-teman
dan keluarga
e. Mengubah struktur dan proses organisasi
f. Menghindari kebiasaan rutin yang membosankan
f. Meningkatkan partisipasi dalam proses pengambilan keputusan g. Melakukan restrukturisasi tugas h. Menerapkan konsep
Sumber: Siagian (2003: 290)
Siagian (2003: 302-303) mengemukakan bahwa ada berbagai langkah yang dapat diambil untuk mengatasi stres kerja karyawan, antara lain :
a. Merumuskan kebijakan manajemen dalam membantu para karyawan menghadapi berbagai stres.
b. Menyampaikan kebijaksanaan tersebut kepada seluruh karyawan sehingga mereka mengetahui kepada siapa mereka dapat meminta bantuan dan dalam bentuk apa jika mereka menghadapi stres.
c. Melatih para manajer dengan tujuan agar mereka peka terhadap timbulnya gejala-gejala stres di kalangan para bawahannya dan dapat mengambil
(30)
langkah-langkah tertentu sebelum stres itu berdampak negatif terhadap prestasi kerja para bawahannya.
d. Melatih para karyawan mengenali dan menghilangkan sumber-sumber stres. e. Membuka jalur komunikasi dengan para karyawan sehingga mereka
benar-benar diikutsertakan untuk mengatasi stres yang dihadapinya.
f. Memantau terus-menerus kegiatan organisasi sehingga kondisi yang dapat menjadi sumber stres dapat diidentifikasikan dan dihilangkan secara dini. g. Menyempurnakan rancang bangun tugas dan tata ruang kerja sedemikian rupa
sehingga berbagai sumber stres yang berasal dari kondisi kerja dapat dielakkan.
h. Menyediakan jasa bantuan bagi para karyawan apabila mereka sempat menghadapi stress.
2.2 Penelitian Terdahulu
Ada beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai acuan dalam penelitian ini, antara lain:
1. Anggia Prihayandari Siregar (2006) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Organisasi Terhadap Stres Kerja Karyawan di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Variabel organisasi yang terdiri dari waktu kerja (X1) dan karakteristik
tugas (X2) secara simultan berpengaruh terhadap stres kerja karyawan di
(31)
2. Herawaty Dalimunthe (2009) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kondisi Lingkungan Kerja Terhadap Stres Kerja Karyawan PDAM Tiratanadi Cab. Medan Sunggal”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi lingkungan kerja yang terdiri dari kondisi fisik kerja dan kondisi temporer kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap stres kerja karyawan. Kondisi temporer kerja merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi stres kerja karyawan.
2.3 Kerangka Konseptual
Dukungan organisasi adalah merupakan dukungan anatara para pekerja diorganisasikan dalam unit-unit formal atau informal untuk mencapai misi dan sasaran strategis; bagaimana tanggung jawab tugas dan jabatan, proses kompensasi, manajemen kinerja individu/pegawai, promosi, komunikasi, rekruitmen, dan perencanaan sukses dikelola (Chatab, 2007 : 95).
Promosi adalah menaikkan jabatan seseorang ke jabatan lain yang memilki tanggung jawab yang lebih besar, gaji lebih besar, dan pada level organisasi yang lebih besar (Hariandja, 2007:157).
Komunikasi merupakan hubungan atau kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan masalah hubungan atau dapat diartikan sarana menukar pendapat atau sebagai kontak antara manusia secara individu atau kelompok (Widjaja, 2000:1).
Menurut Robbins (2001:563) stress merupakan suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang.
(32)
Dukungan Organisasi (X) a. Promosi (X1)
b. Komunikasi (X2)
Dukungan organisasi, berupa komunikasi dan proosi merupakan aspek-aspek yang dapat mempengaruhi stress kerja karyawan. Dimana promosi dan komunikasi yang dilakukan perusahaan dapat diterapkan dengan terkoordinasi dan terarah sehingga dapat mengurangi terjadinya stress kerja karyawan di lingkungan perusahaan.
Sumber : Hariandja (2007:157), Widjaja (2000:01) dan Robbins (2001:563) data diolah Gambar 2.1: Kerangka konseptual
2.4 Hipotesis
Berdasarkan masalah penelitian dirumuskan hipotesis sebagai berikut : Dukungan organisasi (promosi, dan komunikasi) berpengaruh terhadap stres kerja karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Kantor Cabang Medan Putri Hijau.
Stres Kerja Karyawan (Y)
(33)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Membahas mengenai macam-macam penelitian yang ada sangat tergantung dari sudut mana pihak peneliti melihatnya, secara umum dikenal tiga jenis penelitian.yaitu penelitian melalui desain eksploratif (penjajakan), deskriptif dan kausal (Umar, 2008: 10). Penelitian ini menggunakan jenis desain kausal yang mengukur hubungan-hubungan antar variabel penelitian dan berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Kantor Cabang Medan Putri Hijau. Waktu penelitian yaitu bulan November 2010 sampai Desember 2011.
3.3 Batasan Operasional
Penelitian ini membahas tentang keterkaitan antara dukungan organisasi dengan stres kerja karyawan di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Kantor Cabang Medan Putri Hijau dengan responden penelitian pada karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Kantor Cabang Medan Putri Hijau.
(34)
3.4 Defenisi Operasional
a. Dukungan Organisasi (X)
Dukungan organisasi merupakan dukungan antara para pekerja diorganisasikan dalam unit-unit formal atau informal untuk mencapai misi dan sasaran strategis; bagaimana tanggung jawab tugas dan jabatan, proses kompensasi, manajemen kinerja individu/pegawai, promosi, komunikasi, rekruitmen, dan perencanaan sukses dikelola (Chatab,2007: 95).
Faktor-faktor dalam organisasi yang dapat mengurangi stres adalah: 1) Promosi (X1)
Promosi adalah menaikkan jabatan seseorang ke jabatan lain yang memilki tanggung jawab yang lebih besar, gaji lebih besar, dan pada level organisasi yang lebih besar. (Hariandja, 2007:157)
2) Komunikasi (X2)
Komunikasi merupakan hubungan atau kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan masalah hubungan atau dapat diartikan sarana menukar pendapat atau sebagai kontak antara manusia secara individu atau kelompok. (Widjaja, 2000:1)
b. Stres Kerja Karyawan (Y)
Menurut Robbins (2001:563) stress merupakan suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang.
(35)
Tabel 3.1 Operasional Variabel
Variabel
Sub-Variabel Definisi Operasional Indikator Variabel
Skala Pengukuran Dukungan
Organisasi (X)
-Promosi (X1)
-Komunikasi (X2)
merupakan dukungan antara para pekerja diorganisasikan dalam unit-unit formal atau informal untuk mencapai misi dan sasaran strategis; bagaimana tanggung jawab tugas dan jabatan, proses kompensasi, manajemen kinerja individu/pegawai, promosi, komunikasi, rekruitmen, dan perencanaan
sukses dikelola.
menaikkan jabatan seseorang ke jabatan lain yang memilki tanggung jawab yang lebih besar, gaji lebih besar, dan pada level organisasi yang lebih besar
hubungan atau kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan masalah hubungan atau dapat diartikan sarana menukar pendapat atau sebagai kontak antara manusia secara individu atau kelompok.
a. Prestasi Kerja b. Senioritas
a. Penerima Pesan b. Media Saluran
Skala Likert
Stres Kerja (Y) kondisi dinamik yang mana Individu di dalamnya menghadapi peluang, kendala, atau tuntutan yang
terkait dengan apa yang diinginkannya dan hasilnya dipersepsikan sebagai hal yang tidak pasti tetapi esensial bagi setiap individu
a. Gejala Psikologis b. Gejala Fisik c. Gejala Perilaku
Skala Likert
(36)
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.
Kemudian indikator tersebut dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pertanyaan, Sugiyono (2007: 86). Skala likert menggunakan lima tingkatan jawaban sebagai berikut.
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
No Pernyataan Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Sugiyono (2007: 86)
3.6 Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Kantor Cabang Medan Putri Hijau yang berjumlah 60 orang karena merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dan harus saling mendukung dalam pencapaian tujuan perusahaan. Menurut Sugiyono (2007: 78) prosedur penarikan sampel menggunakan metode sensus artinya seluruh populasi yang ada digunakan sebagai sampel penelitian, hal ini dilakukan
(37)
bila jumlah populasi relative kecil. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah 60 orang karyawan.
3.7 Jenis dan Sumber Data
Penelitian menggunakan 2 (dua) jenis data: a. Data primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dari responden langsung dilokasi penelitian. Data primer diperoleh dari subjek penelitian melalui observasi, wawancara serta kuesioner dengan responden.
b. Data skunder
Data skunder merupakan data yang berisikan informasi dsan teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian yang dilakukan. Data skunder diperoleh melalui buku-buku, jurnal, majalah, hasil lapangan dan internet.
3.8 Metode Pengumpulan Data
a. Kuesioner
Kuesioner adalah seperangkat pertanyaan tertulis yang disusun oleh peneliti yang berisikan pertanyaan tentang pengaruh dukungan organisasi terhadap stres kerja karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Kantor Cabang Medan Putri Hijau.
(38)
b. Wawancara
Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan wawancara secara langsung kepada pihak-pihak yang terlibat untuk mendapatkan data-data yang diperlukan.
c. Studi pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan memperoleh data dari buku-buku, internet dan literature yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah daftar pertanyaan layak untuk digunakan sebagai instrument penelitian. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur
Menurut Sugiyono (2007: 110), suatu instrument dikatakan valid apabila rtabel=0,361.
Kriteria dalam menentukan validitas adalah sebagai berikut:
1. Jika rhitung > rtabel, maka pertanyaan ntersebut dinyatakan valid. 2. Jika rhitung<rtabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid.
Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat apakah alat ukur yang diinginkan menunjukkan konsistensi dalam mengukur gejala yang sama. Menurut Kuncoro (2003: 154), suatu variabel dikatakan reliabel apabila memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,60 atau nilai Cronbach Alpha > 0,80. Uji ini dilakukan kepada 30
(39)
3.10 Teknik Analisis Data 1. Metode Deskriptif
Metode deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan mengumpulkan dan menganalisis data yang diperoleh sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai pengaruh dukungan organisasi terhadap stres kerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Kantor Cabang Medan Putri Hijau. Data ini diperoleh dari data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden penelitian.
2. Metode Analisis Statistik
A. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan oleh penulis untuk mengetahui pengaruh dari variable-variabel independen, Promosi (X1), Komunikasi (X2) terhadap stres kerja (Y).Analisis regresi linear
berganda dalam penelitian ini menggunakan aplikasi Software SPSS 16.00 for Windows. Adapun model persamaan yang digunakan adalah menurut Sugiyono (2007 : 211) :
Y= a + b1 X1 + b2 X2 + e
Dimana:
Y = Stres Kerja X1 = Promosi
X2 = Komunikasi
b1-b2 = Koefisien regresi
(40)
e = Standar error
Sebelum data tersebut dianalisis, data harus memenuhi syarat asumsi klasik yang meliputi :
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen dan variabel dependen atau keduanya berdistribusi normal atau tidak. Model yang paling baik hendaknya berdistribusi data normal atau mendekati normal (Situmorang, 2008: 55). Metode yang digunakan untuk menguji normalitas adalah dengan menggunakan uji Kolmoorov Smirnov terhadap nilai standar residual hasil persamaan regresi.
b. Uji Heterokedasitas
Uji heterokedasitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Situmorang, 2008: 62). Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homokedasitas, sementara jika berbeda disebut heterokedasitas.
c. Uji Multikolinearitas
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah model regresi linier ditemukan adanya korelasi yang tinggi diantara variabel bebeas (Situmorang, 2008: 96). Apabila terdapat korelasi antara variabel bebas, maka terjadi multikolinearitas, demikian juga sebaliknya
(41)
apabila tidak terdapat korelasi antara variabel bebas, maka tidak terjadi multikolinearitas
B. Pengujian Hipotesis
1. Uji Signifikan Individual/Uji Parsial (Uji-t)
Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat. Adapun Uji-t menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Ho:b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu Promosi (X1) dan
Komunikasi (X2) terhadap variabel terikat yaitu Stres Kerja (Y).
b. Ha:b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat poengaruh yang positif
dan signifikan dari variabel bebas yaitu Promosi (X1) dan
Komunikasi (X2) terhadap variabel terikat yaitu Stres Kerja (Y).
Kriteria pengambilan keputusan:
Ho diterima jika thitung < ttabel pada α = 5%
Ha diterima jika thitung > ttabel pada α = 5%
2. Uji-F
Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variable bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.Uji-F digunakan untuk melihat secara bersama-sama (serentak) variabel independen yaitu Promosi (X1) dan
(42)
Ho : b1 = b2 = 0 artinya, secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan dari variabel-variabel independen yaitu Promosi (X1) dan Komunikasi (X2) terhadap variabel terikat yaitu
Stres Kerja (Y).
Ha : b1≠ b2 ≠ 0 artinya, secara bersama-sama (serentak) terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel-variabel independen yaitu Promosi (X1) dan Komunikasi (X2) terhadap
variabel terikat yaitu Stres Kerja (Y).
3. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinasi berkiasar anatara nol sampai dengan satu (0≤ R 2
≥ 1). Jika R2
semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas yaitu Promosi (X1) dan Komunikasi
(X2) terhadap variabel terikat yaitu Stres Kerja (Y). Dengan demikian
model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Jika R2 semakin kecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas yaitu Promosi (X1) dan Komunikasi (X2) terhadap variabel
(43)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan
Pada awalnya BRI didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Arya Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijasikan sebagai hari kelahiran BRI.
Pendiri BRI oleh Raden Arya Wirjaatmadja pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No.1 tahun 1946 pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat berhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi BRI serikat. Pada waktu melalui Perpu No.41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No.9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.
(44)
Setalah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No.17 tahun 1965 tentang pembentukan Bank Tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor-Impor (Exim).
Berdasarkan UU No.14 tahun 1967 tentang UU pokok Perbankan dan UU No.13 tahun 1968 tentang UU Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II bidang Rural dan Ekspor-Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua bank yaitu BRI dan bank Ekspor-Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan UU No.21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum. Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan UU perbankan No.7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah No.21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk yang kepemilikannya masih 100% ditangan pemerintah.
PT. BRI (Persero),Tbk yang didirikan sejak tahun 1895 didasarkan pelayanan masyarakat kecil sampai sekarang tetp konsisten, yaitu dengan fokus pemberian fasilitas kredit kepada golongan usaha kecil. Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan penyaluran KUK pada tahun 1994 sebesar Rp 6.419,8 milyar yang meningkat menjadi Rp 8.231,1 milyar pada tahun 1995 dan pada tahun 1999 sampai dengan bulan September sebesar Rp 20.466 milyar.
Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat maka sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai unit kerja yang berjumlah
(45)
4.447 buah, yang terdiri dari 1 kantor pusat BRI, 12 kantor wilayah, 12 kantor inspeksi/SPI, 170 kantor cabang (dalam negeri), 145 kantor cabang pembantu, 1 kanor cabang khusus, 1 new york agency, 1 caymand island agency, 1 kantor perwakilan hongkong, 40 kantor kas bayar, 6 kantor mobil bank, 193 P.Point, 3.705 BRI unit dan 357 Pos pelayanan desa. Pada tahun 2003, pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% sahamnya di bank tersebut. Bank ini kemudian menjadi perusahaan publik dengan nama yang dipakainya sekarang.
4.1.2 Visi dan Misi A. Visi BRI
1. Menjadi Bank Komersial Terkemuka yang Selalu Mengutamakan Kepuasan nasabah.
2. Menjadi Bank Terbaik di Indonesia.
B. Misi BRI
1. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik denganmengutamakan pelayanan kepada usaha Mikro, Kecil dan Menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat.
2. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja
yang tersebar luas dan didukung oleh SDM yang profesional dengan melaksanakan praktek Good Corporate Governance.
3. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder).
(46)
4. Untuk mengetahui posisi persaingan dan strategi usaha BRI dengan menganalisis 4 komponen : Tingkat Daya Saing Bank, Kekuatan Keuangan Bank, Daya tarik Industri dan Stabilitas Lingkungan.
4.1.3 Ruang Lingkup Kegiatan Bank Rakyat Indonesia
Bank merupakan salah satu badan usaha yang bergerak di bidang jasa. Bank berfungsi untuk menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana kepada masyarakat melalui pemberian kredit kepada masyarakat yang membutuhkan. Bank Rakyat Indonesia adalah merupakan salah satu bank terbesar yang ada di Indonesia yang kepemilikannya milik pemerintah. Bank Rakyat Indonesia dalam memasarkan produknya, mendirikan kantor cabang di seluruh Indonesia dengan jumlah kantor cabang sebanyak 481 kantor cabang. Salah satu kantor cabang yang didirikan di Indonesia adalah kantor cabang yang terletak di Jl.Putri Hijau No.2, Medan, Sumatera Utara.
Dalam memberikan pelayananya kepada nasabah, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Medan Putri Hijau juga mendirikan kantor cabang pembantu (KCP), kantor kas (KK), dan unit. Dengan adanya kantor cabang pembantu, kantor kas, dan unit tersebut dapat membantu dalam kelancaran kegiatan operasional Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Medan Putri Hijau dalam melayani nasabah dan dalam memudahkan transaksi nasabah Bank Rakyat Indonesia.
(47)
4.1.4 Produk-produk yang ditawarkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. mempunyai 3 jenis produk, yaitu: 1. Produk Dana, terdiri dari :
a. Deposito BRI (Depo BRI)
Deposito BRI adalah simpanan berjangka yang dikeluarkan oleh Bank Rakyat Indonesia yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu yang telah diperjanjikan antara nasabah penyimpan dengan bank yang bersangkutan. Deposito BRI dapat dibagi atas : Deposito On Call, Deposito Automatic Roal-Over (ARO), Deposito Berjangka, dan Sertifikat Deposito.
b. Tabungan Britama
Britama adalah salah satu jenis tabungan masyarakat di Bank Rakyat Indonesia yang penyetorannya dapat dilakukan setiap saat serta frekwensi pengambilannya tidak dibatasi sepanjang saldonya mencukupi dan memenuhi syarat yang ditentukan.
Britama dengan sistem Time On Line diseluruh Indonesia dapat melakukan penyetoran dan penarikan tunai di kantor-kantor cabang bank BRI den dilengkapi dengan fasilitas kartu Britama PrimeCard, selain itu tabungan Britama juga memberikan fasilitas transfer otomatis untuk mempermudah urusan nasabah BRI. Tersedia 3 pilihan transfer otomastis, sebagai berikut :
(48)
1. Automatic Fund Transfer (AFT), yaitu fasilitas untuk mentransfer dana dari rekening Britama ke rekening simpanan, baik di Kanca sendiri maupun Kanca lain, setiap tanggal tertentu dengan nominal transfer tertentu yang bersifat tetap (secara rutin).
2. Account Sweep, adalah fasilitas untuk mentransfer dana dari suatu rekening ke rekening lainnya di Kanca sendiri ataupun di Kanca lainnya secara otomatis yang sebelumnya di set-up saldo minimal atau saldo maksimalnya. Transfer otomatis terjadi apabila minimal atau maksimal tersebut terlampaui. Fasilitas ini dapat digunakan untuk keperluan Britama mem-back otomatis.
3. Automatic Grab Fund (AGF), yaitu fasilitas transfer otomatis untuk menarik (mendebet) dana secara otomatis oleh satu rekening dari debet rekening baik di Kanca sendiri maupun Kanca lain. Inisiatif pendebetan berasal dari rekening yang mendebet, dengan transaksi yang tetap. Fasilitas ini dapat digunakan untuk pembayaran angsuran pinjaman secara otomatis rekening pinjaman akan secara otomatis mendebet rekening Britama untuk membayar angsurannya.
c. Tabungan Haji
Tabungan haji adalah salah satu simpanan di BRI yang penyetorannya dapat dilakukan setiap saat yang bertujuan sebagai
(49)
dana untuk menunaikan ibadah haji. Tabungan haji dapat ditarik oleh nasabah setelah dana yang dikumpulkan mencapai dana yang dibutuhkan dalam menunaikan ibadah haji.
d. Giro
Giro adalah simpanan yang ada di BRI yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, dan sarana lainnya.
2. Produk Kredit
Kredit merupakan penyediaan dan atau yang disebut dengan berdasarkan persetujuan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain dan dalam hal ini wajib melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga kredit yang telah disepakati bersama.
Kredit yang diberikan yaitu :
a. Kredit Pegawai Tetap/Kredit kepada Golongan Berpenghasilan Tetap (KRETAP) merupakan salah satu pelayanan perbankan yang ditawarkan BRI, untuk para karyawan/pegawai yang berpenghasilan tetap. Nasabah dapat memanfaatkan fasilitas KRETAP untuk memenuhi berbagai keperluan apapun sesuai dengan kebutuhan produktif maupun kebutuhan konsumtif nasabah.
Keuntungan yang dapat dinikmati nasabah KRETAP adalah : 1. Dilindungi asuransi jiwa
(50)
Kewajiban KRETAP dilunasi oleh pihak asuransi, jika debitur/nasabah meninggal dunia dalam masa jangka waktu kredit.
2. Jangka waktu yang lama sehingga jumlah plafond kredit menjadi optimal, dengan angsuran kredit yang tidak mencekik keuangan keluarga.
3. Angsuran kredit bersifat tetap dengan suku bunga berlaku perhitungan flat rate atau tetap sejak awal persetujuan akad kredit sampai dengan jangka waktu jatuh tempo kredit.
b. Kredit Pegawai Pensiunan (KRESUN) merupakan kredit yang diberikan khusus kepada pagawai pensiunan.
c. KPR Griya Multi digunakan untuk berbagai keperluan seperti renovasi rumah, modal kerja, sekolah, atau kebutuhan konsumtif lainnya.
3. Produk Jasa dan Layanan, terdiri dari : a. Western Union
Western Union adalah pengiriman uang secara cepat (real-Time On Line) yang dilakukan melalui lintas negara atau dalam satu negara.
Keunggulan :
1. Cara termudah mengirim uang
Pengiriman uang melalui Western Union dapat dilakukan oleh siapa saja diseluruh dunia.
(51)
2. Handal
Setiap uang dilindungi oleh sistem keamanan berstandar internasional dan diverifikasi.
3. Cepat
Western Union menggunakan teknologi terbaru dan jaringan komputer yang melayani pengiriman uang secara cepat lebih dari 190 negara. 4. Mudah
Western Union memiliki lebih dari 119.000 lokasi agen diseluruh dunia dan Bank Rakyat Indonesia sebagai agen Western Union di Indonesia memberikan pelayanan prima kepada nasabah Western Union di seluruh kota dan kota kecil di Indonesia.
b. Kartu ATM Britama
Kartu ATM Britama dapat digunakan untuk berbagai keperluan khususnya penarikan tunai.
Keunggulan :
1. Sebagai alat penarikan tunai. 2. Dapat melihat saldo rekening. 3. Sebagai kartu akses jaringan ’link’.
4. Sebagai sarana transfer antar rekening tabungan. 5. Sebagai alat pembelian pulsa.
c. Kiriman Uang (Transfer on-line)
Kiriman uang (Transfer) merupakan jasa pengiriman uang dalam valuta rupiah (IDR) maupun valuta asing melalui jaringan on-line di outlet Bank
(52)
Rakyat Indonesia di seluruh Indonesia dan media elektonik untuk pengiriman uang keluar negeri yang didukung oleh korespondensi di seluruh dunia.
d. Kliring
Kliring adalah proses penyampaian suatu surat berharga yang belum merupakan suatu kewajiban bagi bank, dimana surat berharga tersebut disampaikan oleh bank penarik, hingga adanya pengesahan oleh bank tertarik, melalui lembaga kliring, yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah.
Warkat yang dapat diteruskan cek, bilyet giro, surat penerimaan transfer, nota kredit dan warkat-warkat lainnya yang disetujui oleh Bank Sentral (BI).
Manfaat kliring :
1. Kliring akan mempermudah, mempercepat, ekonomis, praktis, dan aman bagi penyelesaian penagihan atau pembayaran antar nasabah bank.
2. Bank peserta kliring akan mempermudah penarikan nasabah. 3. Kliring akan mempermudah penyelesaian inkaso dan transfer. 4. Kliring akan mempermudah perhitungan, penukaran warkat, dan
pelunasan utang piutang antar bank pesertanya. e. Inkaso
Inkaso adalah penagihan yang dilakukan oleh pihak bank karena bank mendapat kuasa dari suatu perusahaan atau perorangan untuk melakukan
(53)
penagihan surat kepada pihak lain seperti cek, bilyet giro, dan aksep lainnya kepada pihak lain.
f. Safe Deposit Box
Safe Deposit Box adalah sistem pelayanan Bank Rakyat Indonesia kepada masyarakat, dalam bentuk bank menyewakan box atau kotak dengan ukuran tertentu untuk menyimpan barang-barang berharga dalam jangka waktu tertentu dan nasabah menyimpan sendiri kunci kotak penyimpanan tersebut.
Manfaat safe deposit box adalah sarana penyimpanan barang/surat-surat berharga yang aman dan terjaga dari resiko kebakaran, kejahatan, bencana alam, dan sebagainya.
g. Money Changer
Money Changer adalah layanan yang diberikan oleh Bank Rakyat Indonesia dalam jual beli mata uang asing tertentu yang mempunyai catatan kurs pada Bank Indonesia.
h. Bank Garansi (Guarantee Bank)
Bank Garansi adalah merupakan jaminan pembayaran pada pemilik proyek dimana dengan jaminan tersebut, bank akan menyatakan akan memenuhi kewajiban debitur kepada pemilik proyek, apabila debitur tidak dapat memenuhi kewajiban atau wanprestasi.
(54)
Jenis Bank Garansi yang ditawarkan yaitu :
1. Bank Garansi Umum (Pemberian Bank Garansi Keagenan Suatu Produk)
Bank Garansi Umum merupakan layanan bank garansi khusus yang diberikan kepada nasabah sebagai jaminan pembayaran pada supplier yang memasok produk.
Ragam bank garansi yang dapat dimanfaatkan :
a. Bank Garansi untuk pembelian/pengadaan bahan baku atau stok barang dagangan da perdagangan (Agen/dealer).
b. Bank Garansi untuk kepentingan pita cukai rokok.
c. Bank Garansi untuk penangguhan pembayaran bea masuk dan pungutan lain-lain untuk pengadaan bahan baku impor.
d. Bank Garansi untuk pembebasan bea masuk dan pungutan lain-lain guna pengadaan barang investasi.
e. Stand by letter of credit (SBLC).
2. Bank Garansi Kontruksi (Pemberian Bank Garansi kepada Kontraktor) Bank Garansi Kontruksi merupakan layanan bank garansi yang khusus diberikan kepada kontraktor dan terkait dengan kredit kontruksi. Ragam bank garansi yang dapat dimanfaatkan :
a. Bank Garansi untuk jaminan pembuka (Advanced Payment Bond) b. Bank Garansi untuk jaminan pelaksanaan proyek (Performance
Bond)
(55)
4.1.5 Sasaran Jangka panjang BRI
Sasaran jangka panjang BRI meliputi:
1. Menjadi bank sehat dan salah satu dari lima bank terbesar dalam asset dan keuntungan.
2. Menjadi bank terbesar dan terbaik dalam pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah.
3. Menjadi bank terbesar dan terbaik dalam pengembangan agribisnis. 4. Menjadi salah satu bank go public terbaik.
5. Menjadi Bank yang melaksanakan Good Corporate Governance secara konsisten.
6. Menjadikan Budaya Kerja BRI sebagai sikap dan perilaku semua insan BRI.
4.1.6 Logo Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan Putri Hijau
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk Jalan Putri Hijau No.2 Medan
Telepon : (061) 4526555-(061)4576555 Facsimile : (061) 4532170
MEDAN
4.1.7 Budaya Kerja Bank Rakyat Indonesia
Bank Rakyat Indonesia mempunyai budaya kerja yang berlaku di seluruh wilayah kerja Bank Rakyat Indonesia di seluruh Indonesia sejak tanggal 16
(56)
Desember 2000. Dalam budaya kerja ini terkandung nilai-nilai, bukti-bukti, dan pedoman yang semuanya merupakan ciri khas Bank Rakyat Indonesia dalam melayani seluruh lapisan masyarakat, budaya kerja tersebut adalah : 1. Integritas : Setiap pekerja menjadi satu atau menyatu dengan Bank
Rakyat Indonesia.
2. Profesionalisme : Setiap pekerja harus bekerja profesional.
3. Kepuasan : Bank Rakyat Indonesia mengutamakan kepuasan nasabah. 4. Keteladanan : Setiap pemimpin menjadi teladan bawahannya.
5. Penghargaan kepada SDM : BRI memberikan penghargaan kepada pekerja yang dianggap berprestasi.
4.1.8 Struktur Organisasi BRI Cabang Medan Putri Hijau
Struktur organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan Putri Hijau berbentuk organisasi garis yang diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pembagian tugas dan tanggung jawab serta hubungan pelaporan yang terdapat dalam perusahaan.
Adapun struktur organisasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan Putri Hijau dipimpin oleh seorang Kepala Cabang yang disebut Pimpinan Cabang (Pinca). Pimpinan Cabang bertanggung jawab untuk memimpin dan mengatur semua kegiatan yang ada, menjamin pelayanan yang cepat, baik dan efisien serta ramah kepada nasabah dan menjamin bahwa semua transaksi dibidang operasional cabang telah dicatat dengan benar. Tugas-tugas Pimpinan Cabang dapat berupa : memeriksa dan menyetujui transaksi-transaksi berdasarkan
(57)
prosedur operasional cabang dan dalam batas kewenangan yang berlaku, menetapkan kebutuhan pegawai cabang, membagi tugas sesuai dengan jabatan masing-masing, menunjuk pegawai untuk tugas-tugas khusus bila diperlukan, memantau pelayanan nasabah, dan sebagainya. Dalam pelaksanaan tugasnya, pimpinan cabang dibantu oleh tiga orang manajer, yaitu :
1. Manajer Pemasaran
Manajer Pemasaran didalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh : a. Account Office umum/retail
b. Account Office Kredit Pegawai Tetap (Kretap) dan Kredit Pensiun (Kresun)
c. Funding Officer
2. Manajer Operasional
Dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh beberapa pegawai diantaranya a. Asisten Manajer Operasional
b. Supervisor Pelayanan kas c. Teller
d. Teller OB e. Teller Kliring
f. Petugas Tambahan Kas Keluar (TKK) g. Payment Point
h. Supervisor Pelayanan Dana dan Jasa (DJS) i. Petugas unit Pelayanan nasabah
(58)
j. Administrasi dana dan jasa k. Petugas Kliring
l. Petugas Devisa
m. Supervisor Administrasi Kredit (ADK) n. Administrasi Kredit komersil
o. Administrasi Kredit Konsumer p. Supervisor pelayanan intern q. Sekretariat
r. Arsip/ berkas s. Pelaporan
t. Support dan minat 3. Manajer Bisnis Mikro
Dalam melaksanakan tugasnya, manajer bisnis mikro dibantu oleh beberapa pegawai diantaranya :
a. Asisten Manajer Bisnis Mikro (AMBM) b. Supervisor Administrasi unit
c. Petugas rekonsiliasi
d. Petugas Tambahan Kas Keluar e. Petugas cadangan
f. Penilik g. BRI unit
(59)
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas
Instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Valid artinya data-data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian ini, sedangkan reliabel artinya konsisten atau stabil bila digunakan untuk penelitian lain. Pengujian instrumen dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS 16.0 for windows.
1. Uji Validitas
Adapun syarat instrumen dapat dinyatakan valid menurut Sugiyono (2006: 115) yaitu :
a. Korelasi tiap faktor positif b. Nilai r hitung ≥ 0,361
Instrumen tersebut telah memiliki validitas konstruk yang baik jika telah memenuhi syarat di atas. Butir-butir pertanyaan yang tidak valid akan gugur dan dikeluarkan, dan apabila semua butir pernyataan telah dinyatakan valid maka instrumen tersebut layak untuk dijadikan kuesioner penelitian.
Penulis mengajukan kuesioner yang berisi 8 butir pernyataan yang menyangkut variabel independen yaitu pengetahuan konsumen dan varibel dependen yaitu keputusan konsumen kepada 30 responden untuk keperluan uji validitas instrumen yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.1.
(60)
Tabel 4.1 Validitas Instrumen Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted
VAR00001 48,8667 22,189 ,527 ,927
VAR00002 48,8667 22,189 ,527 ,927
VAR00003 49,3333 21,333 ,768 ,919
VAR00004 48,8667 22,189 ,527 ,927
VAR00005 49,3333 21,333 ,768 ,919
VAR00006 49,2667 21,789 ,598 ,924
VAR00007 49,2667 21,789 ,598 ,924
VAR00008 49,3333 21,333 ,768 ,919
VAR00009 49,3333 21,333 ,768 ,919
VAR00010 49,3333 21,333 ,768 ,919
VAR00011 49,2667 21,789 ,598 ,924
VAR00012 49,2667 21,789 ,598 ,924
VAR00013 49,3333 21,333 ,768 ,919
VAR00014 49,3333 21,333 ,768 ,919
Sumber : Hasil Perhitungan SPSS (2011)
Hasil pengujian validitas terlihat pada tabel 4.1 seluruh pernyataan telah valid yaitu nilai corrected item total correlation seluruhnya telah bernilai lebih besar dari 0,361.
2. Uji Reliabilitas
Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,8. Hasil pengolahan data untuk uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items
,927 14
Sumber : Hasil Perhitungan SPSS (2011)
Hasil pengolahan data pada tabel 4.2 dapat dilihat nilai cronbach alpha 0,927 lebih besar dari 0,8 berarti data telah reliabel.
(61)
4.3 Hasil penelitian 4.3.1 Analisis Deskriptif
a. Deskriptif Responden
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, jumlah pernyataan berupa 4 butir pernyataan untuk variabel X1 dan 4 butir
pernyataan untuk variabel X2 dan 6 butir pernyataan untuk variabel y,
jumlah seluruh pernyataan adalah 14 butir. Kuesioner yang disebarkan kepada responden berupa pernyataan-pernyataan mengenai Pengaruh Dukungan Organisasi (Variabel X) terhadap Stress Kerja Karyawan (variabel y). Responden dalam penelitian ini adalah karyawan tetap pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),Tbk Kantor Cabang Medan Putri Hijau. Data identitas responden dari segi jenis kelamin, Masa Kerja, dan tingkat pendidikan, dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Nasabah Persentase
Laki-laki 26 43,3 %
Perempuan 34 56,7 %
Total 60 100 %
Sumber : Data primer diolah (2011)
Tabel 4.3 terlihat bahwa jumlah responden berjenis kelamin laki-laki yaitu 26 orang atau 43,3 %, sedangkan responden yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 34 orang atau56,7 % dengan total responden berjumlah 60 orang.
(62)
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Lama Bekerja Jumlah Karyawan Persentase 1 – 10 tahun 35 orang 58,3 % 10 – 20 tahun 20 orang 33,3 %
20 tahun 5 orang 8,4 %
Total 60 orang 100 %
Sumber : Data primer diolah (2011)
Tabel 4.4 terlihat bahwa jumlah responden terbanyak terdapat pada interval lama bekerja 1-10 tahun yaitu 35 responden atau 58,3 %, kemudian interval lama bekerja 10-20 tahun sebanyak 20 responden atau 33,3 %, selanjutnya untuk interval lama bekerja >20 tahun ada diurutan ketiga dengan 5 responden atau 8,4 % .
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pendidikan Jumlah Karyawan Persentase
Diploma (D3) 17 orang 28,3 %
Sarjana (S1) 35 orang 58,3 %
Magister (S2) 8 orang 13,4 %
Total 60 orang 100 %
Sumber : Data primer diolah (2011)
Tabel 4.5 terlihat bahwa proporsi terbesar tingkat pendidikan responden adalah Sarjana (S1) yang berjumlah 35 orang atau 58,3 % disusul oleh responden dengan tingkat pendidikan Diploma (D3) yang berjumlah 17 orang atau 28,3 % selanjutnya responden dengan latar pendidikan terakhir adalah Magister (S2) berjumlah 8 orang atau 13,4 %.
(63)
a. Deskriptif Variabel
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pernyataan. Jumlah pernyataan seluruhnya adalah 14 butir pernyataan. 4 butir pernyataan untuk variabel X1 dan 4 butir untuk variabel X2 serta 6 butir
pernyatan untuk variabel. Penelitian ini akan menjelaskan secara deskriptif hasil dari penelitian Pengaruh Dukungan Organisasi (Variabel X) terhadap Stress Kerja Karyawan (variabel y). Responden dalam penelitian ini adalah karyawan tetap pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),Tbk Kantor Cabang Medan Putri Hijau. Tanggapan responden untuk pernyataan dari setiap variabel, yaitu sebagai berikut:
1. Variabel Dukungan Organisasi (Promosi) X1 Tabel 4.6
Pendapat Responden terhadap Variabel Promosi (X1) Pern
yata an
Tanggapan Responden Total
SS S KS TS STS
Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % 1 15 25% 43 71,7% 2 3,3% - - - - 60 100 %
2 12 20% 41 68,3% 7 11,7% - - - - 60 100 %
3 - - 37 61,7% 23 38,3% - - - - 60 100 %
4 14 23,3% 42 70% 4 6,7% - - - - 60 100 %
Sumber : Data primer diolah (2011)
Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 60 orang responden untuk variabel promosi pada Tabel 4.6, yaitu:
a. Pada butir 1 (prestasi dihargai dengan baik) 3,3% menjawab Kurang Setuju, 71,7% Setuju, dan 25% menjawab Sangat Setuju. Pada butir ini tidak ada yang memilih jawaban Sangat Tidak Setuju dan Tidak Setuju.
(64)
b. Pada butir 2 (prestasi mempercepat promosi) 11,7% menjawab Kurang Setuju, 68,3% Setuju, 20% menjawab Sangat Setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih jawaban Sangat Tidak Setuju dan Tidak Setuju.
c. Pada butir 3 (lamanya masa kerja meningkatkan kemungkinan promosi) 38,3% menjawab Kurang Setuju, 61,7% menjawab Setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih alternatif jawaban Sangat Setuju, Sangat Tidak Setuju dan Tidak Setuju.
d. Pada butir 4 (senioritas merupakan syarat promosi) 6,7% menjawab Kurang Setuju, 70% menjawab Setuju, 23,3% menjawab Sangat Setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih alternatif jawaban Sangat Tidak Setuju dan Tidak Setuju.
2. Variabel Dukungan Organisasi (Komunikasi) X2 Tabel 4.7
Pendapat Responden terhadap Variabel Komunikasi (X2) Pern
yata an
Tanggapan Responden Total
SS S KS TS STS
Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % 1 - - 37 61,7% 23 38,3% - - - - 60 100 %
2 1 1,7% 41 68,3% 18 30% - - - - 60 100 %
3 6 10% 36 60% 18 30% - - - - 60 100 %
4 7 11,7% 30 50% 23 38,3% - - - - 60 100 %
Sumber : Data primer diolah (2011)
Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 60 orang responden untuk variabel komunikasi pada Tabel 4.7, yaitu:
a. Pada butir 1 (informasi disampaikan dengan baik) 38,3% menjawab Kurang Setuju, 61,7% menjawab Setuju. Pada butir ini tidak ada yang memilih jawaban Sangat Setuju, Sangat Tidak Setuju dan Tidak Setuju.
(65)
b. Pada butir 2 (pesan yang diterima sangat membantu beban kerja) 30% menjawab Kurang Setuju, 68,3% menjawab Setuju, 1,7% menjawab Sangat Setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih jawaban Sangat Tidak Setuju dan Tidak Setuju.
c. Pada butir 3 (media yang ada diprusahaan cukup baik untuk memenuhi informasi yang dibutuhkan) 30% menjawab Kurang Setuju, 60% menjawab Setuju, 10% menjawab Sangat Setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih alternatif jawaban Sangat Tidak Setuju dan Tidak Setuju.
d. Pada butir 4 (fasilitas media yang ada diperusahaan dapat digunakan) 38,3% menjawab Kurang Setuju, 50% menjawab Setuju, dan 11,7% menjawab Sangat Setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih alternatif jawaban Sangat Tidak Setuju dan Tidak Setuju.
3. Variabel (stress kerja) Y
Tabel 4.8
Pendapat Responden terhadap Variabel Stress Kerja (Y) Pern
yata an
Tanggapan Responden Total
SS S KS TS STS
Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % 1 - - 37 61,7% 23 38,3% - - - - 60 100 %
2 - - 35 58,3% 25 41,7% - - - - 60 100 %
3 5 8,3% 40 66,7% 15 25% - - - - 60 100 %
4 4 6,7% 41 68,3% 15 25% - - - - 60 100 %
5 - - 38 63,3% 22 36,7% - - - - 60 100 %
6 10 16,7% 34 56,7% 16 26,6% - - - - 60 100 %
Sumber : Data primer diolah (2011)
Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 60 orang responden untuk variabel stres kerja karyawan pada Tabel 4.8, yaitu:
(66)
a. Pada butir 1 (anda kurang berkonsentrasi dalam menyelesaikan tugas) 38,3% menjawab kurang setuju, dan 61,7% menjawab setuju. Pada butir ini tidak ada yang memilih jawaban sangat setuju, sangat tidak setuju dan tidak setuju.
b. Pada butir 2 (anda merasa tertekan dalam menyelesaikan tugas) 41,7% menjawab kurang setuju, 58,3% menjawab setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih jawaban sangat setuju, sangat tidak setuju dan tidak setuju.
c. Pada butir 3 (anda merasa letih dengan beban kerja yang diberikan) 25% menjawab kurang setuju, 66,7% menjawab setuju, dan 8,3% menjawab sangat setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih alternatif jawaban sangat tidak setuju dan tidak setuju.
d. Pada butir 4 (beban kerja yang berlebihan membuat sering sakit) 25% menjawab kurang setuju, dan 68,3% menjawab setuju, dan 6,7% menjawab sangat setuju. Pada butir ini tidak ada yang memilih jawaban sangat tidak setuju dan tidak setuju.
e. Pada butir 5 (beban kerja berlebihan membuat sering marah) 36,7% menjawab kurang setuju, 63,3% menjawab setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih jawaban sangat setuju, sangat tidak setuju dan tidak setuju.
f. Pada butir 6 (bertukar pikiran saat menyelesaikan tugas) 26,6% menjawab kurang setuju, dan 56,7% menjawab setuju dan 16,7% menjawab sangat
(67)
setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih alternatif jawaban sangat tidak setuju dan tidak setuju.
4.3.2 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Data
Pengujian normalitas data dilakukan agar terlihat sebaran data yang akan dianalisis berdistribusi normal atau tidak, karena model regresi yang baik adalah data berdistribusi normal atau mendekati normal, Normalitas data dapat dilihat melalui penyebaran titik pada sumbu diagonal dari P-Plot atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Apabila data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Hasil pengujian normalitas data dapat dilihat pada Gambar 4.1 dibawah ini :
(1)
LAMPIRAN 1
KUESIONER PENELITIAN
Pengaruh Dukungan Organisasi Terhadap Stres Kerja Karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk
Kantor Cabang Medan Putri Hijau
Petunjuk Pengisian Kuesioner:
1. Berilah tanda checklist (√) pada jawaban yang Bapak/Ibu anggap paling sesuai.
2. Setiap pertanyaan hanya membutuhkan satu jawaban saja.
3. Berikanlah jawaban singkat pada bagian pertanyaaan identitas responden yang membutuhkan jawaban tertulis Bapak/Ibu.
I. Identitas Responden
1) Nama responden :
2) Umur responden :
3) Jenis kelamin : Laki-Laki / Perempuan
4) Pendidikan terakhir :
5) Lama bekerja :
II. Isi jawaban berikut sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu dengan cara memberikan tanda checklist (√) pada kolom yang tersedia. Adapun makna dari tanda tersebut adalah sebagai berikut:
STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju
KS : Kurang Setuju
S : Setuju
(2)
VARIABEL DUKUNGAN ORGANISASI (X) PROMOSI (X1)
Prestasi kerja
No Pernyataan SS S KS TS STS
1 Prestasi yang Bapak/ Ibu hasilkan dihargai dengan baik.
2 Prestasi yang Bapak/ Ibu hasilkan dapat mempercepat promosi.
Senioritas
No Pernyataan SS S KS TS STS
1 Lamanya Bapak/ Ibu bekerja meningkatkan kemungkinan dilakukan promosi.
2 Senioritas merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan promosi.
KOMUNIKASI (X2)
Penerima Pesan
No Pernyataan SS S KS TS STS
1 Bapak/ Ibu mengerti terhadap informasi yang disampaikan dengan baik.
2 Pesan yang Bapak/Ibu terima sangat membantu beban kerja anda.
Media Saluran
No Pernyataan SS S KS TS STS
1 Media yang ada di perusahaan Bapak/Ibu cukup baik untuk memenuhi informasi yang di butuhkan
2 Bapak/Ibu dapat menggunakan fasilitas media yang ada di perusahaan.
(3)
VARIABEL STRES KERJA (Y)
GEJALA PSIKOLOGIS
No Pernyataan SS S KS TS STS
1 Anda kurang berkonsentrasi dalam
menyelesaikan tugas.
2 Anda merasa tertekan dalam menyelesaikan tugas.
GEJALA FISIK
No Pernyataan SS S KS TS STS
1 Bapak/Ibu merasa letih dengan beban kerja yang diberikan.
2 Beban kerja yang berlebihan membuat
Bapak/Ibu sering sakit.
GEJALA PERILAKU
No Pernyataan SS S KS TS STS
1 Beban kerja yang berlebihan membuat
Bapak/Ibu sering marah.
2 Bapak/Ibu sering bertukar pikiran saat
(4)
LAMPIRAN 2
Validitas Instrumen Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
VAR00001 48,8667 22,189 ,527 ,927
VAR00002 48,8667 22,189 ,527 ,927
VAR00003 49,3333 21,333 ,768 ,919
VAR00004 48,8667 22,189 ,527 ,927
VAR00005 49,3333 21,333 ,768 ,919
VAR00006 49,2667 21,789 ,598 ,924
VAR00007 49,2667 21,789 ,598 ,924
VAR00008 49,3333 21,333 ,768 ,919
VAR00009 49,3333 21,333 ,768 ,919
VAR00010 49,3333 21,333 ,768 ,919
VAR00011 49,2667 21,789 ,598 ,924
VAR00012 49,2667 21,789 ,598 ,924
VAR00013 49,3333 21,333 ,768 ,919
VAR00014 49,3333 21,333 ,768 ,919
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
(5)
n S tu d e n ti z e d R e s id u a l 6 4 2 0 Scatterplot
Dependent Variable: StressKerja Uji Normalitas Uji Heterokedastisitas 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: stress kerja
E x p e c te d C u m P ro b
(6)
Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas Coefficientbels(a)
a Dependent Variable: StressKerja
Regresi Linear Berganda
Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta B Std. Error
1 (Constant) ,428 ,978 ,437 ,663
Promosi ,070 ,072 ,048 ,976 ,333
Komunikasi 1,391 ,073 ,927 19,011 ,000
a Dependent Variable: StressKerja
ANOVA(b) Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 341,202 2 170,601 16,423 ,000(a)
Residual 30,732 57 ,539
Total 371,933 59
a Predictors: (Constant), Komunikasi, Promosi b Dependent Variable: StressKerja
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,958(a) ,917 ,914 ,73427
a Predictors: (Constant), Komunikasi, Promosi Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF B Std. Error
1 (Constant) ,428 ,978 ,437 ,663
Promosi ,070 ,072 ,048 ,976 ,333 ,609 1,641