31 mengalihkan risiko ke pihak lain diantaranya dengan mengalihkan risiko melalui
asuransi, hedging, leasing, factoring, dan outsourching. Strategi terakhir adalah dengan melakukan pendanaan kepada risiko yang
dihadapi. Perusahaan mempersiapkan dana sekiranya terjadinya kejadian yang merugikan sehingga perusahaan memiliki dana untuk membiayai kerugian-
kerugian tersebut dengan demikian operasional perusahaan dapat terus berjalan. Perusahaan dapat melakukan beberapa cara untuk mendanai risiko-risiko
operasionalnya. Cara-cara tersebut adalah menggunakan kas kecil, menyediakan dana cadangan, melakukan self-insurance, dan membuat captive insurer.
3.2. Kerangka Operasional
Ayam Pedaging Broiler adalah ayam ras pedaging yang mampu tumbuh cepat sehingga dapat menghasilkan daging dalam waktu relatif singkat. Broiler
juga mempunyai peranan yang penting sebagai sumber protein hewani yang dibutuhkan oleh manusia yang relative mudah dijangkau oleh semua kalangan.
Ayam broiler sangat potensial untuk dikembangkan hal tersebut dilihat dengan semakin meningkatnya tingkat konsumsi terhadap daging ayam broiler seperti
yang telah dijelaskan dipendahuluan. Peningkatan konsumsi daging ayam broiler seiring dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia setiap
tahunnya. Selain itu juga daging ayam broiler menjadi pilihan untuk memenuhi kebutuhan hewani karena harganya yang lebih murah dibandingkan dengan
daging ternak lainnya. Namun, dibalik potensi dari ayam broiler tersebut pada umumnya peternak dihadapkan dengan ketidakpastian atau risiko dalam
menjalankan usaha ayam broilernya. Risiko yang dihadapkan adalah risiko produksi. Penelitian ini dilakukan terhadap peternak plasma dari perusahaan
Dramaga Unggas Farm DUF sebanyak 30 responden yang dipilih dengan representative. Sistem budidaya yang diterapkan oleh peternak masih bersifat
tradisional yaitu masih menggunakan sistem kandang panggung serta penggunaan peralatan yang masih tradisional.
Penelitian yang dilakukan diidentifikasi bahwa dalam menjalankan proses produksi peternak didampingi dengan risiko produksi. Indikasi yang menyatakan
bahwa peternak ayam broiler tersebut mengalami risiko produksi adalah dengan adanya fluktuasi tingkat kematian dan produktivitas ayam broiler yang tidak
32 sesuai antara aktual dan standar yang telah ditetapkan berdasarkan titik aman
dalam menjalankan suatu usaha. Tingkat kematian dan produktivitas yang dihasilkan oleh peternak plasma DUF sangat beragam, ada yang tidak mencapai
standard normal dan ada juga peternak yang aktualnya melebihi standar yang ditentukan. Keberagaman tersebut dapat dijadikan bahwa peternak plasma DUF
mengalami risiko produksi. Risiko produksi tersebut diduga berasal dari beberapa sumber risiko
produksi, seperti penggunaan faktor-faktor produksi maupun faktor cuacaiklim. Faktor-faktor produksi yang digunakan dalam menjalankan usaha ayam broiler
adalah DOC, pakan, sekam, vitamin, vaksin, obat-obatan, pemanas dan tenaga kerja. Namun, faktor-faktor produksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
DOC, pakan, Protect Enro, Neocamp, Doxerin Plus, vaksin, pemanas dan tenaga kerja. Pemilihan faktor-faktor tersebut berdasarkan penilitian yang dilakukan oleh
Merina serta berdasarkan hasil pengamatan selama dilapang. Penelitian ini menggunakan pendekatan Just and Pope yang menyatakan bahwa didalam fungsi
produksi terdapat juga fungsi variance produksi. Sehingga pendekatan ini memiliki dua fungsi. Fungsi produksi yang digunakan adalah dalam bentuk
logaritma natural. Pendekatan Just and Pope dilakukan adalah untuk mengetahui faktor-faktor produksi apa saja yang mempengaruhi produksi serta apa
pengaruhnya terhadap variance produksi. Untuk menilai apakah faktor-faktor tersebut mengurangi atau menimbulkan variance produksi digunakan alat analisis
yaitu eviews 6. Alat analisis tersebut dapat menjelaskan sekaligus faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produktivitas dan variance produksi serta melihat
pengaruhnya apakah faktor-faktor tersebut dapat menimbulkan risiko produksi atau menurunkan risiko produksi.
Selain faktor-faktor produksi tersebut diduga ada faktor lain yang mempengaruhi risiko produksi yaitu adanya perubahan cuacaiklim yang tidak
menentu. Cuacaiklim tidak masuk dalam model kareana faktor tersebut tidak dapat dihitung nilainya sehingga dalam penilaiannya dilakukan secara pendugaan
deskriptif. Setelah diketahui faktor-faktor produksi apa saja yang mempengaruhi risiko produksi dan variance produksi serta pengaruhnya terhadap produksi maka
dilakukan rekomendasi oleh peneliti agar faktor-faktor produksi tersebut dapat
33 meminimalkan risiko dan meningkatkan produksi. Untuk lebih jelas dapat dilihat
alur pemikiran operasional pada Gambar 7.
Gambar 7.
Kerangka Pemikiran Operasional Penelitian Ayam Broiler Peternak Plasma Ayam Broiler Pada
Dramaga Unggas Farm
Faktor-Faktor Produksi X1 DOC
X2 Pakan X3 Protect Enro
X4 Neocamp X5 Doxerin Plus
X6 Vaksin X7 Pemanas
X8 Tenaga Kerja
Analisis Model Just and Pope
Fungsi Produksi Rata-rata
Fungsi Produksi Variance
RekomendasiSaran Alternatif Strategi Penanganan Risiko
Sumber Risiko Produksi
CuacaIklim
Hama dan Penyakit
Kesalahan Manusia
Faktor-faktor produksi yang
mempengaruhi produksi.
Pengaruh faktor-faktor produksi terhadap risiko produksi
Adanya Fluktuasi Produktivitas
34
IV. METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada peternak plasma ayam broiler di Dramaga Unggas Farm, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor. Pemilihan Kota Bogor
khususnya di daerah Darmaga sebagai tempat penelitian dilakukan dengan sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa Jawa Barat merupakan salah satu sentral
produksi ayam broiler khususnya Dramaga merupakan salah satu penyumbang prduksi ayam broiler.
Pemilihan CV Dramga Unggas Farm dilakukan dengan dengan cara purposive sampling, dengan alasan bahwa DUF merupkan perusahaan yang baru
dibogor namun sudah memiliki banyak plasma yang tersebar luas dikota bogor. Sedangkan pemilihan peternakan dilakukan dengan cara judgment sampling yaitu
berdasarkan pertimbangan inti plasma dengan melihat panen pada periode terakhir yaitu bulan Mei dan Juni 2011 serta peternak yang representatif sebanyak 30
responden. Penelitian dilaksanakan selama satu setengah bulan yaitu pada 10 Mei
– 28 Juni 2011. 4.2. Data dan Instrumentasi
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan langsung dan wawancara
kepada pihak perusahaan, seperti kepada pemilik perusahaan, karyawan, serta pihak-pihak yang terkait dalam usaha peternakan ayam broiler tersebut. Data dan
informasi yang berasal dari perusahaan digunakan untuk mengetahui keadaan umum dari perusahaan tersebut serta dapat mengetahui risiko yang terjadi
diperusahaan tersebut serta penanganan-penanganan yang telah dilakukan untuk mengurangi risiko yang terjadi. Sedangkan informasi dan data dari pesaing untuk
melihat altrnatif lain guna membandingkan cara penanganan risiko yang lebih efektif.
Data sekunder diperoleh dari luar perusahaan seperti Badan Pusat Statistika BPS, Departemen Peternakan, perpustakaan LSI IPB, internet dan
literatur lainnya yang relevan. Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa berasal dari adanya fluktuatif harga input,