Model ARCH-GARCH Metode Pengolahan Data

38 Perhitungan Cobb-Douglass merupakan metode yang banyak dipakai oleh peneliti dalam menilai risiko produksi. Alasan mengapa menggunakan Cobb- Douglass dikarenakan metode tersebut memiliki kelebihan sebagai berikut : 1. Bentuk fungsi produksi Cobb-Douglass bersifat sederhana dan mudah penerapannya. 2. Fungsi produksi Cobb-Douglass mampu menggambarkan keadaan skala hasil return to scale, apakah sedang meningkat, tetap atau menurun. 3. Koefisien-koefisien fungsi produksi Cobb-Douglass secara langsung menggambarkan elastisitas produksi dari setiap input yang digunakan dan dipertimbangkan untuk dikaji dalam fungsi produksi Cobb-Douglass itu. 4. Koefisien intersep dari fungsi produksi Cobb-Douglas merupakan indeks efisiensi produksi yang secara langsung menggambarkan efisiensi penggunaan input dalam menghasilkan output dari sistem produksi yang dikaji. Dari kelebihan tersebut maka alasan peneliti menggunakan metode tersebut adalah penyelesaian fungsi Cobb-Douglass relatif lebih mudah dibandingkan dengan fungsi produksi, hasil pendugaan garis melalui fungsi Cobb- Douglass akan menghasilkan koefisien regresi yang sekaligus juga menunjukkan elstisitas, besaran elastisitas tersebut sekaligus menunjukkan tingkat besaran Return to Scale.

4.4.2. Model ARCH-GARCH

Permodelan data deret waktu umumnya dilakukan dengan menggunakan asumsi ragam sisaan yang konstan homoskedastisitas, namun kenyataannya banyak deret waktu yang mempunyai ragam sisaan yang tidak konstan heteroskedistisitas, khususnya untuk data deret waktu dibidang ekonomi. Oleh karena itu pemodelan analisis deret waktu biasa dengan asumsi homoskedastisitas tidak dapat digunakan. Model ARCH Autoregressive Conditional Heteroscedostisitas merupakan model yang memperhitungkan adanya heteroskedistisitas dalam analisis deret waktu. Volatilitas berdasarkan model GARCH p,q mengasumsikan bahwa varian data fluktuasi dipengaruhi oleh sejumlah p data fluktuasi dan q data volatiliti sebelumnya. 39 Varian terdiri dari dua komponen yaitu varians yang konstan dan varians yang tergantung dari besarnya volatilitas di periode sebelumnya. Jika volatilitas pada periode sebelumnya besar baik negatif atau positif, maka varians pada saat ini akan besar pula. Sehingga model ARCH dapat dirumuskan sebagai berikut. ht = + α 2 t + α 1 2 t-1 + α 2 2 t-2 + ………… + α m 2 t-m dimana : ht = variabel terikat pada periode t = variabel yang konstans 2 t-m = Archvolatilitas pada periode sebelumnya α, α 1 , α 2 ,… α m = koefisien orde m yang diestimasikan Model GARCH dikembangkan dengan mengintegrasikan autoregresi dari kuadrat residual lag kedua sehingga lag tak hingga ke dalam bentuk varian pada lag pertama. Model ini dikembangkan sebagai generalisasi dari model volatilitas. Secara sederhana volatilitas berdasarkan model GARCH r,m mengasumsikan sebelumnya dan sejumlah r data volatilitas sebelumnya. Model ini seperti dalam model autoregresi biasa AR dan pergerakan rata-rata MA, yaitu untuk melihat hubungan variabel acak dengan variabel acak sebelumnya. Varian terdiri dari tiga komponen. Komponen pertama adalah varians yang konstan, volatilitas pada periode sebelumnya dan varian pada periode sebelumnya. Sehingga model GARCH dapat dirumuskan bentuk umum model GARCH r,m ht = k + 1 h t-1 + 2 h t-2 +…. + r h t-r + α 1 2 t-1 + α 2 2 t-2 + ………… + α m 2 t-m dimana : ht = Variabel respon pada waktu t K = Varians yang konstan 2 t-m = Archvolatilitas pada periode sebelumnya α, α 1 , α 2 ,… α m = Koefisien orde m yang diestimasikan , 1, 2,….. r = Koefisien orde r yang diestimasikan h t-r = Suku Garch Model ARCH-GARCH dipilih menjadi alat analisis dalam penelitian ini dengan pertimbangan bahwa model tersebut merupakan model yang dapat menjawab sekaligus permasalah yang diteliti oleh penulis, model tersebut mampu menjawab selain fungsi produksi rata-rata dan fungsi variance produksi. Permasalahan tersebut dapat dijelaskan dengan menggunakan GARCH 1,1. Pemilihan GARCH 1,1 dilakukan dengan pertimbangan bahwa model tersebut 40 adalah model yang sederhana yang banyak digunakan oleh penelitian terdahulu untuk menghitung suatu variance produksi.

4.5. Pengujian Hipotesis