Sedangkan strategi penyampaian pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial sebagian besar adalah didasarkan pada suatu tradisi, yaitu materi
disusun dalam urutan: anak diri sendiri, keluarga, masyarakattetangga, kota, region
, negara, dan dunia. Tipe kurikulum ini disebut “The Wedining Horizon or Expanding Enviroment Curiculum”.
24
B. Penelitian yang Relevan
Ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang peneliti lakukan, diantaranya:
Pertama, Jurnal yang ditulis oleh Desy Noor Argawati yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match
untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri 2 Sanden” menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran Make A
Match dapat meningkatkan prestasi belajar IPS materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan pada siswa kelas V SD Negeri 2 Sanden
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan prestasi belajar dari pra
tindakan ke siklus I, dari 29 siswa rata-rata nilai IPS adalah 68,10 dengan siswa yang mencapai KKM sebanyak 10 siswa 34,48, setelah
dilakukan tindakan pada siklus I, nilai rata-rata meningkat menjadi 77,06 dengan siswa yang mencapai KKM sebanyak 20 siswa 68,96, nilai
rata-rata IPS meningkat lagi pada siklus II mencapai 81,29 dengan siswa yang mencapai KKM sebanyak 24 siswa 82,75.
kedua, Hickmah 1110018300070, yang berjudul “Peningkatan
Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match
di Kelas V MI Soebono Mantofani Ciputat Tangerang Selatan”, penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas PTK,
program studi keguruan jurusan pendidikan guru madrasah ibtidaiyah
24
Solihin, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Pemanfaatan Media Audio Visual pada Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Al-
Ukhuwwah Slipi Jakarta Barat”. Skripsi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah, Jakarta,
2013, h.35, tidak dipublikasikan.
fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa pada siklus I yang
mendapat nilai melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 13 siswa dengan rata- rata hasil belajar sebesar 70,27, sedangkan pada siklus II yang mendapat
nilai melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata hasil belajar sebesar 80,73, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
peningkatan hasil belajar IPS melalui model pembelajaran kooperatif tipe make a match di kelas VA MI Soebono Mantoani Ciputat Tangerang
Selatan. Ketiga, Maulidiyah 109018300029,
yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup di MI Raudhatul Jannah”, penelitian yang digunakan adalah penelitian kuasi eksperimen
dengan desain penelitian pretest-posttest control gtoup design, program studi keguruan jurusan pendidikan guru madrasah ibtidaiyah fakultas ilmu
tarbiyah dan keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014. Hasil penelitian ini diperoleh sampel pertama berjumlah 28 siswa untuk kelas
eksperimen dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe make a match. Sampel yang kedua berjumlah 28 siswa untuk kelas kontrol
menggunakan metode ceramah. Instrumen penelitian ini adalah tes hasil belajar berupa 25 soal berbentuk pilihan ganda. Teknik analisis pada
penelitian ini adalah uji-t. Berdasarkan hasil perhitungan uji-t diperoleh t
hitung
= 2,12 dan t
tabel
=
1,706 dengan taraf signifikan 5 yang berarti t
hitung
t
tabel
2,12 1,706, Maka H
o
ditolak dan H
a
diterima. Jadi dapat dikatakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Make a Match berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa pada materi adaptasi makhluk hidup. Keempat, Febriyani Rofiqoh 106015000700, yang berjudul
“Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Model Make a Match dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di SMP Islam
Al Syukro Ciputat”. penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan
kelas PTK, program studi keguruan jurusan pendidikan IPS fakultas ilmu