Analisis Data DESKRIPSI , ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

dipelajari 11 Guru memberikan soal posttest dari materi yang dipelajari. √ √ 12 Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan “alhamdallah” √ √ Jumlah Skor 11 1 SB=4 B=7 Ketr: SB = Sangat Baik B = Baik C = Cukup K = Kurang SK = Sangat Kurang Aktivitas siswa pada siklus I dengan metode pembelajaran kooperatif tipe make a match ini masih terbilang baik walaupun ada beberapa aktivitas yang terlewati. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I seperti dijelaskan dalam tabel 4.2 berikut: Tabel 4.2 Observasi Aktivitas Siswa Siklus I No Aspek Yang Diobservasi Keterangan Nilai Ada Tidak SB B C K SK 1 Siswa menjawab salam, dan mendoakan siswaorang tua siswa yang sakit √ √ 2 Siswa menyimak materi yang akan yang dipelajari √ √ 3 Siswa menyelesaikan soal pretest yang diperintahkan guru √ √ 4 Siswa menyimak petunjuk yang diarahkan guru terkait pembelajaran kooperatif tipe make a match √ √ 5 Siswa berkelompok menjadi 3 kelompok √ √ 6 Siswa menerima kartu soaljawaban √ √ 7 Siswa memikirkan jawaban serta berdiskusi antar siswa untuk menemukan pasangannya √ √ 8 Siswa mengemukakan jawaban yang telah didiskusikan √ √ 9 Siswa menyimak kesimpulan dalam pembelajaran - √ - - - - - 10 Siswa menyelesaikan soal posttest yang diberikan guru √ √ 11 Siswa dan guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama √ √ Jumlah Skor 10 1 SB=3 B=7 Ketr: SB = Sangat Baik B = Baik C = Cukup K = Kurang SK = Sangat Kurang Perolehan nilai ulangan pretest dan posttest pada siklus I ini masih terlihat sedang, karena proses pembelajaran yang terlalu cepat, dan model pembelajaran yang belum terbiasa. Perolehan nilai ulangan pretest dan posttest pada siklus I ini dapat dilihat dalam tabel 4.3 berikut ini: Tabel 4.3 Nilai Ulangan Pretest dan Posttest Siklus I Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03 Nomor Siswa Pretest Posttest N-Gain Interpretasi S1 73 80 0,26 Rendah S2 53 60 0,15 Rendah S3 60 66 0,15 Rendah S4 53 60 0,15 Rendah S5 53 86 0,70 Tinggi S6 80 86 0,3 Sedang S7 66 86 0,59 Sedang S8 26 46 0,27 Rendah S9 53 73 0,42 Rendah S10 53 60 0,15 Rendah S11 60 73 0,32 Rendah S12 53 73 0,42 Sedang S13 66 73 0,20 Rendah S14 66 80 0,41 Sedang S15 53 73 0,42 Sedang S16 40 53 0,22 Rendah S17 40 73 0,55 Sedang S18 73 93 0,74 Tinggi S19 66 80 0,41 Rendah S20 13 20 0,08 Rendah S21 26 40 0,19 Rendah S22 40 53 0.22 Rendah S23 40 46 0,1 Rendah S24 20 26 0,07 Rendah S25 60 66 0,15 Rendah S26 60 73 0,32 Sedang Jumlah 1346 1698 7,96 Rata-rata 51,7 65,3 0,31 Sedang Rendah 65,38 Sedang 26,92 Tinggi 7,69 Keterangan: Nilai N gain yang diperoleh dari siklus I ini adalah: Siswa yang mendapat nilai rendah ada : 17 Siswa Siswa yang mendapat nilai sedang ada : 7 Siswa Siswa yang mendapat nilai tinggi ada : 2 Siswa + Jumlah : 26 Siswa Klasifikasi N-GAIN Besarnya Gain g Interpretasi g ≥ 0,7 Tinggi 0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang g 0,3 Rendah Mencari N-gain = Skor Post Test – Skor Pre Test Skor Ideal –Skor Pre Test Tahap siklus I nilai pretest pada materi “Jenis dan Persebaran Sumber Daya Alam” siswa dikatakan tuntas hanya 3 orang siswa atau nilai rata-rata pretest 51,7. Hal ini menunjukkan permasalahan yang harus diselesaikan dengan tindakan perbaikan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar. Hasil belajar yang diperoleh pada posttest siklus I belum dapat dikatakan mencapai ketuntasan belajar ideal, karena dari 26 siswai kelas IV SDN Pisangan 03 dikatakan tuntas hanya 14 siswa sedangkan yang belum tuntas yaitu 12 siswa. Hal ini masih perlu adanya pembelajaran agar mencapai ketuntasan belajar yang ideal. Untuk presentase nilai rendah sebesar 65,38, sedang 26,92, dan tinggi 7,69. Dapat dilihat pada grafik gambar 4.4 berikut ini: Gambar 4.4 grafik nilai perolehan hasil belajar IPS siswa siklus I d. Refleksi Pada tahap refleksi siklus I ini, hasil yang dicapai belum begitu memuaskan, hal ini dikarenakan siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match, tampak sekali siswa masih terlalu kaku atau bingung dan belum menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Masih banyak siswa yang tidak serius membaca materi, tidak kondusif dalam pembelajaran kooperatif tipe make a match berlangsung. Dan pencocokkan kartu antara soal jawaban masih ada yang tidak benar. Karena itu peneliti perlu melaksanakan perbaikan dengan melaksanakan tindakan 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 Rendah Sedang Tinggi 65,38 26,92 7,69 pada siklus dua. Hasil belajar siswa belum mencapai apa yang diharapkan, dan peneliti memutuskan untuk melaksanakan tindakan penelitian siklus II. 3. Siklus ke-II, pertemuan kedua pada tanggal 20 Oktober 2016 Penelitian kedua dilaksanakan dengan pertimbangan hasil belajar IPS siswa pada siklus I belum maksimal seperti yang diharapkan. Hasil penelitian tindakan kelas siklus I ini berdasarkan hasil yang diperoleh dari tes setiap akhir siklus, kemudian langsung diolah dan dianalisis. Kekurangan dan kelebihan dari penelitian siklus I menjadi acuan dalam penelitian siklus II. Kegiatan yang dilakukan di siklus pertama adalah sebagai berikut: a. Perencanaan tindakan 1 Guru mempersiapkan RPP dan materi yang akan diajarkan. 2 Guru mempersiapkan kartu soal dan jawaban make a match untuk pembelajaran. 3 Guru menugaskan kepada siswa untuk menyiapkan buku IPS diatas meja. 4 Guru mempersiapkan lembaran pretest siswa. b. Pelaksanaan tindakan 1 Sebelum dimulai pelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa dan mengecek kehadiran siswa, untuk mengkondisikan kelas guru mengajak siswa melakukan ice breaking bersama. 2 Guru memberikan materi singkat. 3 Kemudian guru memberikan lembaran pretest tentang materi sumber daya alam yaitu pemanfaatan sumber daya alam untuk kegiatan ekonomi. 4 Pretest diberikan dengan tujuan mengukur kemampuan siswa dengan pengetahuan awal tentang materi ajar yang akan diberikan materi ajar “pemanfaatan sumber daya alam untuk kegiatan ekonomi” 5 Guru lalu menerangkan materi ajar “pemanfaatan sumber daya alam untuk kegiatan ekonomi ” 6 Guru memberi petunjuk tata cara pelaksanaan kegiatan pembelajaran kooperatif tipe make a match. 7 Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi satu bagian kartu soal dan bagian lainnya jawaban. 8 Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok yang terdiri dari kelompok I berjumlah 10 orang, kelompok II berjumlah 8 orang, kelompok III berjumlah 8 orang. Dengan jumlah siswa 26 orang. 9 Guru membagikan kepada setiap siswa sebuah kartu soal dan jawaban. 10 Guru meminta siswa memikirkan jawabansoal yang cocok dengan cara berdiskusi satu sama lain dalam kelompok tersebut. 11 Guru menginformasikan kepada setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu. 12 Guru meminta siswa mengemukakan hasil pemikirannya terkait kartu soaljawaban yang diberikan oleh guru kepada teman diskusi kelompok pasangannya. 13 Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari. Guru dan siswa bersama-sama melakukan refleksi dari hasil proses pembelajaran yang telah berlangsung. Guru memberikan kesempatan bertanya bila masih ada materi yang belum dimengerti peserta didik. 14 Guru memberikan tugas individu yaitu posttest diakhir pembelajaran. 15 Guru menutup do’a bersama siswa dan menginformasikan materi untuk pertemuan berikutnya. c. Observasi dan Pengumpulan Data Dalam penelitian siklus II ini, pengamatan terhadap aktivitas mengajar peneliti, minat siswa terhadap pelajaran IPS dan keaktifan siswa dalam belajar melalui pengamatan yang dicatat oleh observer. Pada siklus II ini, keaktifan guru baik, begitupun keaktifan siswa dalam pembelajaran, dibuktikan dengan banyaknya penilaian hasil belajar IPS yang baik, hal ini terjadi karena siswa begitu antusias dan telah memahami metode pembelajaran yang berlangsung. Aktivitas kegiatan guru dan kegiatan dikelas dapat dilihat dalam tabel 4.5 berikut ini: Tabel 4.5 Observasi Aktivitas Guru Siklus II No Aspek Yang Diobservasi Keterangan Nilai Ada Tidak SB B C K SK 1 Mengucap salam, menanyakan kabar siswa, berdoa mendoakan siswaorang tua siswa yang sakit jika ada, mengabsensi siswa. √ √ 2 Mendeskripsikan secara singkat materi yang akan dipelajari √ √ 3 Melakukan pretest √ √ 4 Guru Memberi petunjuk tata cara pelaksanaan kegiatan pembelajaran kooperatif tipe make a match. √ √ 5 Guru Membagi siswa menjadi 3 kelompok. √ √ 6 Guru membagikan kepada setiap siswa sebuah kartu soaljawaban. √ √ 7 Guru meminta setiap siswa memikirkan jawabansoal yang cocok dengan kartu yang dipegang √ √ 8 Guru meminta setiap siswa untuk mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya. √ √ 9 Guru meminta siswa mengemukakan hasil pemikirannya terkait kartu soaljawaban yang diberikan oleh guru kepada teman diskusi kelompok pasangannya. √ √ 10 Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari √ √ 11 Guru memberikan soal posttest dari materi yang dipelajari. √ √ 12 Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan “alhamdallah” √ √ Jumlah Skor 12 - SB=4 B=8 Ketr: SB = Sangat Baik B = Baik C = Cukup K = Kurang SK = Sangat Kurang Aktivitas siswa pada siklus II dengan metode pembelajaran kooperatif tipe make a match ini masih terbilang baik. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II seperti dijelaskan dalam tabel 4.6 berikut ini: Tabel 4.6 Observasi Aktivitas Siswa Siklus II No Aspek Yang Diobservasi Keterangan Nilai Ada Tidak SB B C K SK 1 Siswa menjawab salam, dan mendoakan siswaorang tua siswa yang sakit √ √ 2 Siswa menyimak materi yang akan yang dipelajari √ √ 3 Siswa menyelesaikan soal pretest yang diperintahkan guru √ √ 4 Siswa menyimak petunjuk yang diarahkan guru terkait pembelajaran kooperatif tipe √ √ make a match 5 Siswa berkelompok menjadi 3 kelompok √ √ 6 Siswa menerima kartu soaljawaban √ √ 7 Siswa memikirkan jawaban serta berdiskusi antar siswa untuk menemukan pasangannya √ √ 8 Siswa mengemukakan jawaban yang telah didiskusikan √ √ 9 Siswa menyimak kesimpulan dalam pembelajaran √ √ 10 Siswa menyelesaikan soal posttest yang diberikan guru √ √ 11 Siswa dan guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama √ √ Jumlah Skor 11 - SB=4 B=7 Ketr: SB = Sangat Baik B = Baik C = Cukup K = Kurang SK = Sangat Kurang 4. Siklus ke-II, pertemuan ketiga pada tanggal 24 Oktober 2016 Pertemuan ketiga dilaksanakan dengan pertimbangan hasil belajar IPS siswa pada siklus I atau pertemuan sebelumnya belum maksimal seperti yang diharapkan. Hasil penelitian tindakan kelas siklus II ini berdasarkan hasil yang diperoleh dari tes setiap akhir siklus, kemudian langsung diolah dan dianalisis. Kekurangan dan kelebihan dari penelitian siklus I menjadi acuan dalam penelitian siklus II. Kegiatan yang dilakukan disiklus kedua ini adalah sebagai berikut: a. Perencanaan tindakan 1 Guru mempersiapkan RPP dan materi yang akan diajarkan. 2 Guru mempersiapkan kartu soal dan jawaban make a match untuk pembelajaran. 3 Guru menugaskan kepada siswa untuk menyiapkan buku IPS diatas meja. 4 Guru mempersiapkan lembaran pretest siswa. b. Pelaksanaan tindakan 1 Sebelum dimulai pelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa dan mengecek kehadiran siswa, untuk mengkondisikan kelas guru mengajak siswa melakukan ice breaking bersama. 2 Guru memberikan materi singkat. 3 Kemudian guru memberikan lembaran pretest tentang materi sumber daya alam yaitu pelestarian sumber daya alam. 4 Pretest diberikan dengan tujuan mengukur kemampuan siswa dengan pengetahuan awal tentang materi ajar yang akan diberikan materi ajar “pelestarian sumber daya alam” 5 Guru lalu menerangkan materi ajar “pelestarian sumber daya alam” 6 Guru memberi petunjuk tata cara pelaksanaan kegiatan pembelajaran kooperatif tipe make a match. 7 Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi satu bagian kartu soal dan bagian lainnya jawaban. 8 Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok yang terdiri dari kelompok I berjumlah 10 orang, kelompok II berjumlah 8 orang, kelompok III berjumlah 8 orang. Dengan jumlah siswa 26 orang. 9 Guru membagikan kepada setiap siswa sebuah kartu soal dan jawaban. 10 Guru meminta siswa memikirkan jawabansoal yang cocok dengan cara berdiskusi satu sama lain dalam kelompok tersebut. 11 Guru menginformasikan kepada setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu. 12 Guru meminta siswa mengemukakan hasil pemikirannya terkait kartu soaljawaban yang diberikan oleh guru kepada teman diskusi kelompok pasangannya. 13 Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari. Guru dan siswa bersama-sama melakukan refleksi dari hasil proses pembelajaran yang telah berlangsung. Guru memberikan kesempatan bertanya bila masih ada materi yang belum dimengerti peserta didik. 14 Guru memberikan tugas individu yaitu posttest diakhir pembelajaran. 15 Guru menutup do’a bersama siswa dan menginformasikan materi untuk pertemuan berikutnya. c. Observasi dan Pengumpulan data Dalam penelitian siklus II ini, pengamatan terhadap aktivitas mengajar peneliti, minat siswa terhadap pelajaran IPS dan keaktifan siswa dalam belajar melalui pengamatan yang dicatat oleh observer. Pada siklus II ini, keaktifan guru sudah meningkat dan sangat baik, begitupun keaktifan siswa dalam pembelajaran, dibuktikan dengan banyaknya penilaian hasil belajar IPS yang rata-rata sangat baik, hal ini terjadi karena siswa begitu antusias dan sudah terbiasa terhadap metode pembelajaran yang berlangsung. Aktivitas kegiatan guru dan kegiatan dikelas dapat dilihat dalam tabel 4.7. Tabel 4.7 Instrumen Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II No Aspek Yang Diobservasi Keterangan Nilai Ada Tidak SB B C K SK 1 Mengucap salam, menanyakan kabar siswa, berdoa mendoakan siswaorang tua siswa yang sakit jika ada, mengabsensi siswa. √ √ 2 Mendeskripsikan secara singkat materi yang akan dipelajari √ √ 3 Melakukan pretest √ √ 4 Guru Memberi petunjuk tata cara pelaksanaan kegiatan pembelajaran kooperatif tipe make a match. √ √ 5 Guru Membagi siswa menjadi 3 kelompok. √ √ 6 Guru membagikan kepada setiap siswa sebuah kartu soaljawaban. √ √ 7 Guru meminta setiap siswa memikirkan jawabansoal yang cocok dengan kartu yang dipegang √ √ 8 Guru meminta setiap siswa untuk mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya. √ √ 9 Guru meminta siswa mengemukakan hasil pemikirannya terkait kartu soaljawaban yang diberikan oleh guru kepada teman diskusi kelompok pasangannya. √ √ 10 Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari √ √ 11 Guru memberikan soal posttest dari materi yang dipelajari. √ √ 12 Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan “alhamdallah” √ √ Jumlah Skor 12 - SB=11 B=1 - - - Ketr: SB = Sangat Baik B = Baik C = Cukup K = Kurang SK = Sangat Kurang Aktifitas siswa pada siklus II dengan metode pembelajaran kooperatif tipe make a match ini meningkat dengan penilaian rata-rata sangat baik karena guru dapat membawa pembelajaran siswa dengan aktif, siswa telah memahami proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dengan terbiasa. Hasil pengamatan keaktifan siswa pada siklus II seperti dijelaskan dalam tabel 4.8 berikut ini: Tabel 4.8 Observasi Aktivitas Siswa Siklus II No Aspek Yang Diobservasi Keterangan Nilai Ada Tidak SB B C K SK 1 Siswa menjawab salam, dan mendoakan siswaorang tua siswa yang sakit √ √ 2 Siswa menyimak materi yang akan yang dipelajari √ √ 3 Siswa menyelesaikan soal pretest yang diperintahkan guru √ √ 4 Siswa menyimak petunjuk yang diarahkan guru terkait pembelajaran kooperatif tipe make a match √ √ 5 Siswa berkelompok menjadi 3 kelompok √ √ 6 Siswa menerima kartu soaljawaban √ √ 7 Siswa memikirkan jawaban serta berdiskusi antar siswa untuk menemukan pasangannya √ √ 8 Siswa mengemukakan jawaban yang telah didiskusikan √ √ 9 Siswa menyimak kesimpulan dalam pembelajaran √ √ 10 Siswa menyelesaikan soal posttest yang diberikan guru √ √ 11 Siswa dan guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama √ √ Jumlah Skor 11 - SB=11 - - - - Ketr: SB = Sangat Baik B = Baik C = Cukup K = Kurang SK = Sangat Kurang Perolehan nilai ulangan pretest dan posttest pada siklus II sudah mengalami peningkatan, karena siswa sudah memahami tentang materi ajar dan terbiasa dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match. Perolehan nilai ulangan pretest dan posttest pada siklus II ini dapat dilihat dalam tabel 4.9 berikut ini: Tabel 4.9 Nilai Ulangan Pretest dan Posttest Siklus II Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03 Nomor Siswa Pretest Posttest N-Gain Interpretasi S1 93 100 1 Tinggi S2 66 73 0,20 Rendah S3 73 93 0,74 Tinggi S4 73 93 0,74 Tinggi S5 86 93 0,5 Sedang S6 93 100 1 Tinggi S7 86 100 1 Tinggi S8 66 73 0,20 Rendah S9 86 100 1 Tinggi S10 66 93 0,79 Tinggi S11 93 100 1 Tinggi S12 86 100 1 Tinggi S13 73 86 0,48 Sedang S14 86 100 1 Tinggi S15 80 100 1 Tinggi S16 73 100 1 Tinggi S17 93 100 1 Tinggi S18 93 100 1 Tinggi S19 73 100 1 Tinggi S20 53 86 0,70 Tinggi S21 60 93 0,82 Tinggi S22 60 73 0,32 Sedang S23 53 93 0,85 Tinggi S24 40 53 0,22 Rendah S25 73 93 0,74 Tinggi S26 73 80 0,26 Rendah Jumlah 1950 2375 18,83 Rata-rata 75 91,3 0,72 Tinggi Rendah 15,38 Sedang 11,53 Tinggi 73,07 Keterangan: Nilai N gain yang diperoleh dari siklus II ini adalah: Siswa yang mendapat nilai rendah ada : 4 Siswa Siswa yang mendapat nilai sedang ada : 3 Siswa Siswa yang mendapat nilai tinggi ada : 19 Siswa + Jumlah : 26 Siswa Tabel 4.10 Klasifikasi N-GAIN Besarnya Gain g Interpretasi g ≥ 0,7 Tinggi 0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang g 0,3 Rendah Mencari N-gain = Skor Post Test – Skor Pre Test Skor Ideal –Skor Pre Test Tahap siklus II nilai pretest pada materi “Pelestarian Sumber Daya Alam” siswa dikatakan tuntas hanya 18 siswa atau dengan nilai rata-rata pretest 75. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe make a match siswa kelas IV SDN Pisangan 03 terjadi peningkatan hasil belajar. Setelah diberikan tindakan pembelajaran nilai posttest mengalami peningkatan, sejumlah 19 siswa dinyatakan tuntas mencapai KKM atau nilai rata-ratnya yaitu 91,3. Dan pada grafik siklus II diperoleh peningkatan hasil belajar IPS melalui model pembelajaran kooperatif tipe make a match yaitu dengan presentase tinggi sebesar 73,07, sedang 11,53, rendah 15,38. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik gambar 4.11 Berikut ini: Gambar 4.11 grafik nilai perolehan hasil belajar IPS siswa siklus II d. Refleksi Pada tahap refleksi siklus II ini, hasil yang dicapai sudah memuaskan, hal ini dikarenakan siswa sudah terbiasa dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match, tampak sekali siswa antusias dan menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Siswa serius membaca materi, dan serius ketika pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe make a match berlangsung. Berdasarkan hasil diskusi bersama guru kelas IV SDN Pisangan 03 Tangerang Selatan. Refleksi ini bukan untuk perbaikan tindakan berikutnya. Karena pada siklus II ini sudah ditemukan strategi atau langkah-langkah pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan sumber daya alam pada mata pelajaran IPS melalui model pembelajaran kooperatif tipe make a match, selain itu peneliti dan guru cukup puas dengan hasil penelitian yang dilakukan dari siklus I sampai siklus II yang nilai rata- ratanya meningkat yaitu siklus I pretest 51,7 menjadi 75 pada siklus II, postest siklus I 65,3 menjadi 91,3 pada siklus II, N-gain siklus I 0,31 manjadi 0,72 pada siklus II. Maka penelitian dihantikan sampai sini. 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 Rendah Sedang Tinggi 15,38 11,53 73,07

C. Pembahasan

1. Hasil belajar siklus I dan II Tabel 4.12 Pretest dan Posttest Siklus I dan II Nomor Siswa Pretest I Posttest I N- Gain Interpretasi Pretest II Posttest II N- Gain Interpretasi S1 73 80 0,26 Rendah 93 100 1 Tinggi S2 53 60 0,15 Rendah 66 73 0,20 Rendah S3 60 66 0,15 Rendah 73 93 0,74 Tinggi S4 53 60 0,15 Rendah 73 93 0,74 Tinggi S5 53 86 0,70 Tinggi 86 93 0,5 Sedang S6 80 86 0,3 Sedang 93 100 1 Tinggi S7 66 86 0,59 Sedang 86 100 1 Tinggi S8 26 46 0,27 Rendah 66 73 0,20 Rendah S9 53 73 0,42 Rendah 86 100 1 Tinggi S10 53 60 0,15 Rendah 66 93 0,79 Tinggi S11 60 73 0,32 Rendah 93 100 1 Tinggi S12 53 73 0,42 Sedang 86 100 1 Tinggi S13 66 73 0,20 Rendah 73 86 0,48 Sedang S14 66 80 0,41 Sedang 86 100 1 Tinggi S15 53 73 0,42 Sedang 80 100 1 Tinggi S16 40 53 0,22 Rendah 73 100 1 Tinggi S17 40 73 0,55 Sedang 93 100 1 Tinggi S18 73 93 0,74 Tinggi 93 100 1 Tinggi S19 66 80 0,41 Rendah 73 100 1 Tinggi S20 13 20 0,08 Rendah 53 86 0,70 Tinggi S21 26 40 0,19 Rendah 60 93 0,82 Tinggi S22 40 53 0.22 Rendah 60 73 0,32 Sedang S23 40 46 0,1 Rendah 53 93 0,85 Tinggi S24 20 26 0,07 Rendah 40 53 0,22 Rendah S25 60 66 0,15 Rendah 73 93 0,74 Tinggi S26 60 73 0,32 Sedang 73 80 0,26 Rendah Jumlah 1346 1698 7,96 1950 2375 18,83 Rata2 51,7 65,3 0,31 Sedang 75 91,3 0,72 Tinggi Rendah 65,38 15,38 Sedang 26,92 11,53 Tinggi 7,69 73,07 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dari tanggal 10 Oktober 2016 sampai 24 Oktober 2016 di kelas IV SDN Pisangan 03 Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan tahun ajaran 20162017 dengan jumlah siswa sebanyak 26 siswai, terdiri dari 10 siswa dan 16 siswi, terlihat adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pelaksanaan penelitian ini pada setiap siklus yang dilakukan dengan model pembelajaran yang sama tetapi tindakan yang dilakukan mengalami perubahan yang disebabkan adanya perubahan sikap siswa dan hasil belajar IPS siswa. Pada siklus I terdapat 2 siswa yang mencapai interpretasi tinggi, 7 siswa dengan interpretsi sedang, dan 17 siswa dengan interpretasi rendah dengan nilai rata-rata N-gain 0,31 sedangkan siklus II peningkatan telah terlihat berikut 19 siswa dengan interpretasi tinggi, 3 siswa dengan interpretasi sedang, dan 4 siswa dengan interpretasi rendah dengan rata-rata nilai N-gain 0,72. Hal ini membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada pelajaran IPS di kelas IV SDN Pisangan 03 Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan tahun ajaran 20162017 semester genap pada materi sumber daya alam mencapai KKM dan menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Strategi pembelajaran kooperatif memungkinkan semua siswa dapat menguasai materi pada tingkat penguasaan yang relatif sama atau sejajar. Pada saat siswa belajar dalam kelompok akan berkembang suasana belajar yang terbuka dalam dimensi kesejawatan, karena pada saat itu akan tejadi proses belajar kolaboratif dalam hubungan pribadi yang saling membutuhkan. Pada saat itu juga siswa yang belajar dalam kelompok kecil akan tumbuh dan berkembang pola belajar tutor sebaya peer group dan belajar secara bekerjasama cooperatif. 2 pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat memupuk kerja sama siswa dalam menjawab pertanyaan dengan mencocokkan kartu yang ada di tangan mereka, proses pembelajaran lebih menarik dan nampak sebagian besar siswa lebih antusias mengikuti proses pembelajaran, dan keaktifan siswa tampak sekali pada saat siswa mencari pasangan kartunya masing-masing. 2. Penilaian siswa siklus I dan II Penilaian pembelajaran siklus I dan II dilaksanakan untuk mengukur keaktifan, keberanian, tanggung jawab, dan kerjasama siswa. Penilaian siswa ini terlihat semakin meningkat setiap pertemuannya. Untuk penilaian siswa dapat dilihat pada halaman lampiran. Hasil penilaian pembelajaran pada tabel 4.13 berikut ini: Tabel 4.13 Penilaian Siswa Siklus I dan II Siklus I dan II Jumlah Nilai Rata-Rata Nilai Pertemuan ke-I 316 12,1 Pertemuan ke-II 323 12,4 Pertemuan ke-III 379 14,57 2 Dra. Masitoh, dkk. Strategi Pembelajaran, Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, 2009, Cet. Pertama, h. 233 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Berdasarkan analisis terhadap data hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Pisangan 03. Hasil penelitian yang dilakukan dari siklus I sampai siklus II dengan nilai rata- rata meningkat yaitu siklus I pretest 51,7 menjadi 75 pada siklus II, posttest siklus I 65,3 menjadi 91,3 pada siklus II, N-gain siklus I 0,31 menjadi 0,72 pada siklus II. Persentase hasil belajar siklus I dengan nilai rendah sebesar 65,38, sedang 26,92, dan tinggi 7,69. Sedangkan persentase hasil belajar pada siklus II yaitu nilai tinggi sebesar 73,07, sedang 11,53, rendah 15,38. Maka dari hasil yang dilihat terdapat perbedaan serta peningkatan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe make a match siswa kelas IV SDN Pisangan 03. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, saran yang dapat diajukan untuk penelitian selanjutnya adalah: 1. Guru diharapkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dalam pembelajaran, sebab dapat memberikan peningkatan yang signifikan terhadap hasil belajar IPS siswa. 2. Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran kooperatif tipe make a match, guru mempersiapkan terlebih dahulu dalam pelaksanaan pembelajaran agar materi dan model pembelajaran terkonfirmasi pada siswa. 3. Model pembelajaran kooperatif tipe make a match perlu pemahaman materi agar ketika penerapan model pembelajaran berlangsung siswa paham dan cepat dalam pemasangan soal dan jawaban. 64 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi dkk. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. 2006 Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Rencana Renada Media grup. 2010 Darmawan, Deni. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2013 Hickmah, “Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match dikelas V MI Soebono Mantofani Ciputat Tangerang Selatan”. Skripsi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah, Jakarta. tidak dipublikasikan. 2015 http:www.kajianpustaka.com201503model-pembelajaran-tipe-make- match.html , diakses pada tanggal 16 November 2016, pukul 12.51 WIB Junaedi, dkk. STRATEGI PEMBELAJARAN Edisi Pertama. Surabaya: LAPIS- PGMI. 2008 Kunandar, DR. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Depok: PT RajaGrafind Persada. cet. 9. 2013. Masitoh, dkk. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. 2009 N. Cahyo, Agus. Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar Teraktual Dan Terpopuler. Jogjakarta: DIVA Press. 2013. Purwanto. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2014 Prihatin, Eka. Guru Sebagai Fasilitator. Bandung: PT Karsa Mandiri Persada. 2008 Rozak, Abdul dan Maifalinda Fatra. Bahan Ajar PLPG Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarifhidayatullah. 2010 Rusman. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2014

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match terhadap Prestasi Belajar Sosiologi dalam Pokok Bahasan Pengendalian Sosial

0 26 151

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pendekatan pembelajaran cooperative learning type make a match di kelas V MI Nurul Jihad Kota Tangerang : penelitian tindakan kelas di MI Nurul Jihad Tangerang

0 5 125

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Make A Match pada Siswa Kelas V SDN Gentan 03 TAHUN 2015/2016.

0 6 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE PEMBELAJARAN MAKE A-MATCH PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Pembelajaran Make a- Match Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Papahan Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 14

(ABSTRAK) PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DI KELAS VI SDN BANYUMANIK 03 SEMARANG.

0 0 2

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DI KELAS VI SDN BANYUMANIK 03 SEMARANG.

2 9 131

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL DI KELAS IV SDN 1 SIDOREJO

0 0 12