32
V GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
5.1 Kondisi Umum Lokasi Penelitian
Kecamatan Neglasari merupakan salah satu kecamatan yang berada di wilayah administratif Kota Tangerang. Kecamatan Neglasari memiliki luas
wilayah 1 401.48 Ha dengan batas-batas wilayah sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Teluknaga, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Tangerang,
sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sepatan, dan sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Batu Ceper. Kondisi geografis Kecamatan
Neglasari terletak pada 1.5 mdpl dengan suhu rata-rata 30°C. Jarak Kecamatan Neglasari dari Jakarta sebagai Ibukota negara yaitu sejauh 30 km. Jumlah
penduduk yang tinggal di Kecamatan Neglasari sebanyak 84 194 jiwa atau 23 890 kepala keluarga. Kecamatan Neglasari terdiri dari tujuh kelurahan yaitu Kelurahan
Mekarsari, Kelurahan Kedaung Baru, Kelurahan Karang Anyar, Kelurahan Selapajang Jaya, Kelurahan Neglasari, Kelurahan Karang Sari, dan Kelurahan
Kedaung Wetan. Kelurahan Kedaung Wetan merupakan kelurahan di Kecamatan Neglasari yang paling dekat sekaligus menajdi lokasi berdirinya TPA Rawa
Kucing, oleh karenanya penelitian dilakukan di kelurahan tersebut dengan mengambil responden yang bermukim di sekitar lokasi TPA Rawa Kucing.
Kelurahan Kedaung Wetan memiliki luas wilayah 194.3 Ha dan jumlah penduduk 16 167 jiwa dengan batas-batas wilayah sebelah Utara berbatasan
dengan Sungai Cisadane, sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Neglasari, sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Kedaung Baru, dan sebelah Timur
berbatasan dengan Kelurahan Selapajang Jaya. Wilayah RT.05 RW.04 merupakan wilayah Kelurahan Kedaung Wetan yang berbatasan langsung dengan TPA Rawa
Kucing.
5.2 TPA Rawa Kucing
Tugas, fungsi, dan struktur organisasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Tangerang sebagaimana tertulis pada paragraf 11 pasal 14 ayat 1 mengenai
Peraturan Daerah Kota Tangerang No.5 Tahun 2008 tentang pembentukan dan susunan organisasi dinas daerah adalah melaksanakan sebagian urusan
33 pemerintahan daerah di bidang kebersihan dan pertamanan. Sebagaimana
disebutkan dalam peraturan daerah di atas, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Tangerang melalui bidang kebersihannya membentuk seksi penampungan
dan pemusnahan sampah yang belokasi di TPA Rawa Kucing. TPA Rawa Kucing merupakan satu-satunya TPA yang berada di Kota Tangerang dengan luas 34.8
Ha dengan timbulan sampah yang sudah mencapai 4 649.7 m
3
hari. TPA Rawa Kucing menerapkan sistem control landfill, composting, dan
Clean, Green, and Creative CGC dalam pengelolaan sampahnya. Control landfill merupakan teknik pengolahan sampah dengan menampung sampah pada
blok landfill setiap hari. Selanjutnya tumpukan sampah tersebut ditutup oleh tanah merah dalam seminggu atau dua minggu sekali. Composting merupakan teknik
pengolahan sampah untuk dimanfaatkan menjadi pupuk organik. Teknologi CGC adalah teknologi pengolahan sampah pada TPA dengan menggunakan mesin CGC
yang kemudian mereduksi sampah menjadi bahan mentah menghasilkan minyak bio diesel. Kapasitas teknologi CGC ini mampu mereduksi sekitar 10 ton sampah
per hari pada satu rangkaian mesin yang tentunya dapat menjadi salah satu upaya efektif dalam mereduksi sampah Kota Tangerang Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Kota Tangerang, 2011.
5.3 Karakteristik Umum Responden
Karakteristik umum responden di Kelurahan Kedaung Wetan diperoleh berdasarkan survei yang dilakukan terhadap 43 wakil dari setiap rumah tangga.
Lokasi responden terletak di RT. 05 RW. 04 Kelurahan Kedaung Wetan. Penentuan lokasi tersebut didasarkan pada letak pemukiman responden yang
paling dekat atau berbatasan langsung dengan lokasi TPA Rawa Kucing. Karakteristik umum ini terdiri dari lima variabel meliputi jenis kelamin, usia,
pendidikan formal, jenis pekerjaan, dan lama tinggal.
5.3.1 Jenis Kelamin Responden
Jenis kelamin responden yang digunakan dalam penelitian adalah 55.81 laki-laki atau sebanyak 24 orang dan 44.19 perempuan atau sebanyak 19 orang
seperti terlihat pada Gambar 6. Dominasi responden berjenis kelamin laki-laki
34
18.60 11.63
20.93 11.63
11.63 13.95
11.63 20-24
25-29 30-34
35-39 40-44
45-49 ≥ 50
55.81 44.19
L P
dikarenakan sasaran utama responden adalah kepala keluarga yang umumnya adalah laki-laki. Tujuan dari responden yang diutamakan adalah kepala keluarga
dikarenakan kepala keluarga cenderung lebih mengetahui kondisi keluarga secara keseluruhan walaupun dalam wawancara di lapang ada sebagian responden yang
posisinya sebagai istri ataupun anak karena kepala keluarga mereka sedang tidak berada di tempat.
Sumber : Data primer 2014 Gambar 6 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
5.3.2 Kelompok Usia Responden
Distribusi kelompok usia responden didapat dari hasil wawancara kemudian dibatasi menurut hasil wawancara dan dikelompokkan sesuai dengan
ketentuan Badan Pusat Statistik tahun 2013. Kelompok usia responden dimulai dari kelompok usia 20-
24 tahun sampai kelompok usia ≥ 50 tahun seperti terlihat pada Gambar 7.
Sumber : Data primer 2014 Gambar 7 Karakteristik responden berdasarkan usia