Ruang Lingkup Penelitian Estimasi Nilai Eksternalitas Dari Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (Studi Kasus Tpa Rawa Kucing Kota Tangerang).

9 II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sampah

Sampah merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam. Dalam Undang-undang No.18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah menyatakan definisi sampah sebagai sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau dari proses alam yang berbentuk padat. Permasalahan sampah merupakan permasalahan yang krusial bahkan sampah dapat dikatakan sebagai masalah kultural karena berdampak pada sisi kehidupan terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Makasar, Medan dan kota besar lainnya. Sampah akan terus ada dan tidak akan berhenti diproduksi oleh kehidupan manusia, jumlahnya akan berbanding lurus dengan jumlah penduduk, bisa dibayangkan banyaknya sampah-sampah di kota besar yang berpenduduk padat. Permasalahan ini akan timbul ketika sampah menumpuk dan tidak dapat dikelola dengan baik. Sampah menjadi masalah penting untuk kota yang padat penduduknya hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu : a. Volume sampah yang sangat besar sehingga melebihi kapasitas daya tampung tempat pemrosesan akhir sampah TPA. b. Lahan TPA semakin sempit karena tergeser penggunaan lain. c. Teknologi pengelolaan sampah tidak optimal sehingga sampah lambat membusuknya, hal ini menyebabkan percepatan peningkatan volume sampah lebih besar dari pembusukannya oleh karena itu selalu diperlukan perluasan area TPA baru. d. Sampah yang sudah layak menjadi kompos tidak dikeluarkan dari TPA karena beberapa pertimbangan. e. Manajemen pengelolaan sampah tidak efektif sehingga seringkali menjadi penyebab distorsi dengan masyarakat setempat. f. Pengelolaan sampah dirasakan tidak memberikan dampak positif terhadap lingkungan. g. Kurangnya dukungan kebijakan dari pemerintah dalam memanfatkan produk sampingan sehingga tertumpuknya produk tersebut di lahan TPA. Ratio 10 timbunan sampah dikota besar umumnya dihasilkan tiap-tiap jiwa adalah 0.7 kgkapitahari Kuncoro, 2011. Menurut Azwar 1990 sampah adalah sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia termasuk kegiatan industri tetapi yang bukan biologis karena human waste tidak termasuk di dalamnya dan umumnya bersifat padat karena air bekas tidak termasuk di dalamnya. Menurut Kusnoputranto 2000 sampah adalah sesuatu bahanbenda padat yang terjadi karena berhubungan dengan aktivitas manusia yang tak dipakai lagi, tak disenangi dan dibuang dengan cara-cara saniter kecuali buangan yang berasal dari tubuh manusia. Sampah bisa didefinisikan sesuatu bahan atau benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh manusia, atau benda padat yang sudah tidak digunakan lagi dalam suatu kegiatan manusia dan dibuang. Para ahli kesehatan masyarakat membuat batasan, sampah waste adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang, yang berasal dari kegiatan dan tidak terjadi dengan sendirinya Dengan demikian sampah mengandung prinsip- prinsip sebagai berikut : a. Adanya sesuatu benda atau bahan padat b. Adanya hubungan langsungtak langsung dengan kegiatan manusia. c. Benda atau bahan tersebut tidak dipakai lagi Notoatmodjo, 2000. Menurut Maramis 2008 sampah didefinisikan sebagai segala macam buangan yang dihasilkan dari aktivitas manusia atau hewan yang sudah tidak dapat digunakan lagi. Untuk pengelolaan sampah agar tidak menimbulkan dampak terhadap lingkungan dan kesehatan, maka sampah harus dikelola oleh suatu likasobadan yang disebut TPA.

2.2 Eksternalitas

Secara umum eksternalitas didefinisikan sebagai dampak positif maupun dampak negatif dari tindakan satu pihak terhadap pihak lain. Lebih spesifik lagi eksternalitas terjadi jika kegiatan produksi atau konsumsi dari satu pihak mempengaruhi kegunaan dari pihak lain secara tidak diinginkan, dan pihak 11 pembuat eksternalitas tidak menyediakan kompensasi terhadap pihak yang terkena dampak eksternalitas Fauzi, 2010. Menurut Mangkoesoebroto 1997 eksternalitas adalah keterkaitan suatu kegiatan dengan kegiatan lain yang tidak melalui mekanisme pasar dimana kegiatan tersebut menimbulkan manfaat dan atau biaya bagi pihak diluar pelaksana kegiatan tersebut. Gambar 1 Kurva eksternalitas negatif produsen Gambar 2 Kurva eksternalitas positif produsen Q 1 Q 2 P 2 P 1 S + Biaya sosial S D Eksternalits negatif produsen P Q Q 2 Q 1 P 1 P 2 S - Biaya sosial S D Eksternalits positif produsen P Q